Sosialisasi Pencegahan Stunting melalui Pelatihan Pembuatan Aneka Makanan Sehat Berbasis Remunggai di Kelurahan Sidomulyo Kota Bengkulu (original) (raw)
Related papers
Prosiding Seminar Nasional Abdimas Bumi Raflesia , 2022
Sebanyak 6,3% anak-anak di provinsi Bengkulu saat ini menderita stunting yang beresiko menurunkan potensi sumber daya manusia di masa depan. Salah satu faktor utama terjadinya stunting adalah kurangnya asupan gizi pada anak dan balita akibat kurangnya pengetahuan orangtua dalam memanfaatkan potensi sumber daya lokal untuk meningkatkan gizi anggota keluarga. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mitra sasaran yaitu ibu rumah tangga dalam memanfaatkan remunggai menjadi makanan sehat, bergizi, dan disukai anak-anak. Kegiatan pengabdian telah dilaksanakan di kelurahan Sidomulyo, Kota Bengkulu pada bulan Mey hingga Agustus 2022. Program pengabdian meliputi sosialisasi program, penyuluhan mengenai stunting, penyuluhan tentang nilai gizi dan manfaat remunggai dalam mencegah stunting, pelatihan pembuatan aneka makanan sehat dan lezat berbasis remunggai. Metode pengabdian yang diterapkan antara lain metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan participant participatory. Hasil utama dari kegiatan pengabdian ini antara lain terdapat peningkatan pengetahuan tentang pencegahan stunting bagi mitra sasaran sebanyak 85%. Sebanyak 88% mitra peserta pengabdian dapat memanfaatkan remunggai menjadi berbagai makanan olahan yang disukai anggota keluarganya. Berdasarkan hasil pengabdian ini diharapkan dapat membantu dalam pencegahan stunting bagi warga di kelurahan Sidomulyo, Kota Bengkulu.
Unram Journal of Community Service
This activity aims to prevent stunting through training in processing additional food based on local food. Stunting prevention activities have been carried out through community participation methods, program socialization, and training in processing local food-based supplements. Activities are carried out by involving the community such as PKK mothers, pregnant women, breastfeeding mothers and the general public. The resource persons for this activity were Calabai II Nanga Kara Health Center staff and Mataram University KKN students. The training material that has been delivered is the processing of local food-based food additives and socialization of the dangers and prevention of stunting for children. KKN students are also involved by delivering material about "the dangers of early marriage and environmental cleanliness. The results of this activity showed that the community was very enthusiastic about participating in the training which was marked by the presence of the par...
Penyuluhan Tentang Cegah Stunting Menuju Kelurahan Sehat
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA, 2023
Latar belakang: Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan tentang stunting pada ibu hamil dan ibu yang memiliki balita di Kelurahan Rum Balibunga. Metode: dilakukan penyuluhan yang kemudian untuk melihat indikator keberhasilan yang dicapai maka, dalam penyuluhan ini menggunakan pre-test dan post-test. Hasil: Rerata nilai pengetahuan peserta tentang stunting mengalami peningkatan yaitu semula hasil pre-test sebesar 5,20 menjadi sebesar 7,60 saat post-test (p = 0.000). Nilai pengetahuan ibu tentang stunting yang mengalami peningkatan menunjukan bahwa materi yang diberikan melalui penyuluhan dapat diterima dan dipahami dengan baik. Kesimpulan: kegiatan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan stunting. Direkomendasikan kepada tenaga kesehatan untuk terus memberikan edukasi terkait stunting dan pencegahannya sehingga masyarakat dapat lebih berperan aktif dalam mencegah stunting pada anak.
Jurnal Warta Desa (JWD)
Desa Beber merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah. Desa Beber tercatat memiliki angka stunting yang cukup tinggi, diketahui bahwa data terbaru hingga Agustus 2021 terdapat 329 anak di Desa Beber yang terindikasi mengalami stunting. Stunting disebabkan kekurangan asupan gizi dalam waktu lama pada masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang merupakan masa kritis kurangnya pengetahuan orang tua akan sangat berpengaruh pada asupan gizi anak. Sehingga dalam hal demikian, perlu dilakukannya pencegahan masalah stunting dengan cara memberikan pemahaman terhadap masyarakat dalam menanggulangi tingginya angka stunting di Desa Beber. Dalam hal ini mahasiswa KKN Tematik-Stunting Desa Beber melaksanakan kegiatan Penyuluhan Stunting yang dirangkai juga dengan pembagian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) bagi ibu hamil dan anak - anak balita yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para orang tua pentingnya menjaga asupan gizi anak - anak bahkan pa...
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering
Kebutuhan tubuh setiap individu akan komponen gizi berbeda, oleh karena itu dengan memberikan makanan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman dapat memenuhi semua kebutuhan. Pemerintah mengeluarkan program B2SA dengan tujuan utama gerakan konsumsi pangan beragam bergizi seimbang aman dalam meningkatkan kesadaran dan membudayakan pola konsumsi pangan masyarakat yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman untuk hidup sehat, aktif, dan produktif. Sekaligus program ini mendukung aksi konvergensi intervensi sensitive dalam percepatan penurunan stunting. Kegiatan Pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memampukan ibu-ibu balita dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang pentingnya mengkonsumsi makanan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman serta memampukan mereka dalam mengukur dan menentukan status gizi dan mengambil tindakan preventive yang baik dalam hal menyiapkan makanan bagi konsumsi keluarga. Pelaksanaan pengabdian ini menggunakan metode “Pendidikan d...
Humanity and Medicine, 2022
Sumber daya manusia yang unggul menjadi syarat wajib untuk menjadikan Indonesia maju, namun dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul masih terdapat tantangan yaitu stunting. Pada dasarnya terdapat dua jenis zat gizi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan terhindar dari stunting, yaitu makronutrien (gizi makro) dan mikronutrien (gizi mikro). Tujuan melakukan kegiatan ini untuk menumbuhkan pemahaman masyarakat di Kelurahan Panorama Kota Bengkulu untuk menciptakan olahan makanan yang kreatif dan inovatif yang kaya akan gizi sehingga akan menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Setelah kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan terdapat peningkatan pengetahuan peserta posyandu lebih dari 70 %. Peningkatan pengetahuan para peserta sosialisasi ini disebabkan karena materi yang telah disampaikan mudah di pahami oleh para peserta. Para peserta juga diajarkan langsung bagaimana memanfaatkan tanaman remunggai menjadi olahan makanan yang bergizi untuk para anak. Sehingga stunting dapat dicegah dan kedepan akan menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan produktif. Dalam kegiatan ini juga menghasilkan komitmen bersama semua stake holder baik ibu-ibu anggota tim penggerak PKK, kader posyandu, para staf puskesmas serta anggota posyandu mendukung pencegahan stunting dengan memanfaatkan tanaman Remunggai untuk mempersiapkan sumber daya unggul di Kelurahan Panorama Kota Bengkulu.
Edukasi Kesehatan Stunting di Kabupaten Bengkulu Utara
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan
Pemantauan status gizi Kabupaten Bengkulu Utara bulan Juni 2018 menunjukkan prevalensi stunting 9,03% dari total 1.289 balita yang diukur status gizi dalam status gizi stunting. Puskesmas Argamakmur merupakan salah satu yang tertinggi jumlah balita dengan status gizi stuntingberjumlah 143 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengedukasi kesehatan stunting terhadap pengetahuan dan sikap ibu di Puskesmas Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini menggunakan metode quasy experimentdengan pre danpost test one group pada 29 Juli sampai dengan 19 Agustus 2019 di Puskesmas Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu yang memiliki balita sedangkan sampel merupakan sebagian ibu yang memiliki anak usia 24-36 bulan dengan teknik accedental samplingsebanyak 19 responden. Analisis data menggunakan uji Compare Means Paired T-Test. Analisis data didapatkan rerata sebelum diberikan edukasi kesehatan terhadap pengetahuan (4,95), sikap (24,21), rata- r...
Cegah Stunting Melalui Edukasi Kesehatan Di Masa Kehamilan Di Kelurahan Rejosari Kota Pekanbaru
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Latar Belakang Sunting merupakan gangguan pertumbuhan tinggi badan. Prevalensi stunting di Provinsi Riau berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia pada tahun 2019 yaitu 23,7% (standar WHO < 20%). Pemicu stunting ini multifaktor yang diawali mulai dari kehamilan sampai 2 tahun usia balita. Perlu upaya pencegahan untuk mengurangi prevalensi stunting tersebut. Tujuan, Untuk memberikan edukasi kesehatan masa kehamilan melalui leafleat dan banner pada ibu hamil. Metode, Edukasi kesehatan pada ibu hamil berupa penyuluhan dan media edukasi kesehatan berupa leaflet dan banner. Kegiatan ini diberikan kepada ibu hamil di wilayah kelurahan Rejosari berjumlah 18 orang. Pemahaman materi tentang “Cegah Stunting pada masa kehamilan” yang diberikan focus pada empat materi edukasi antara lain: Tablet Tambah Darah, Pertolongan Persalinan dengan tenaga kesehatan, Inisiasi Menyusui Dini (IMD), dan ASI Ekslusif. Indikator pengukuran menggunakan kuisioner pre dan post-test. Hasil. Nilai pre-test...
Society : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Stunting is a condition of failure to thrive in children (body and brain growth) due to chronic nutrition for a long time so that children are shorter than normal children their age and have delays in intelligence. In Indonesia, the incidence of short toddlers ranks 5th in the world. Factors causing stunting can be classified into two environmental factors, namely the health of pregnant women and those who are less healthy. To overcome this problem, Group 02 KKN UNS 2022 held a socialization on eradicating stunting and food waste management practices, entitled BENING socialization "Berantas Stunting" and NGEPAS UTANG "Pengelolaan Sampah Masakan untuk Ibu Tangguh dan Gemilang". This service activity applies two methods, namely the expository method and the demo method. In this activity, participants were given material about the dangers of stunting, the causes and ways to prevent stunting. After explaining the material, discussing and asking questions about stunti...