Kritik Dualisme dalam Pendidikan Islam (original) (raw)
Tulisan ini berusaha membahas mengenai wacana dualisme dalam pendidikan. Pada pemahaman dualisme pasti dikaitkan dengan dikotomi yang diartikan sebagai pemisahan antara pendidikan umum dari pendidikan agama. Akan tetapi pada prinsip ada yang membedakannya, jika dikotomi itu berkaitan dengan isi atau konten materi, sedangkan dualisme lebih ditujukan pada sistem pengelolaannya. Dikotomi selalu melahirkan pandangan pembedaaan di satu sisi dan penyamaaan di sisi yang lain. Dengan demikian penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dan kritik, untuk mengkaji problem di dalam dualism. Pandangan dikotomis pada hakikatnya mengabaikan esensi atau nilai sprit pendidikan. Jika dimaknai pada tataran permukaan dengan jelas merusak nilai spirit dari pendidikan Islam. Dualisme dan dikotomi bukan hanya pada tataran pemilahan, namun telah masuk pada wilayah pemisahan yang dalam operasionalnya memisahkan mata pelajaran umum dari mata pelajaran agama, sekolah umum dan madrasah yang pengelolaannya berjalan terpisah-pisah. Problematika tersebut muncul disebakan kurangnnya nilai-nilai keagamaan segi pengajaran baik dari metode ataupun kurikulum. Hal tersebut berdampak kepada Ilmu pengetahuan, menjadi sempit karena pengotak-kotakan ilmu umum dan agama. Sebagai solusi Integrasi ilmu pengetahuan berbasis Islam perlu dilakukan, yaitu menggunakan pandangan Islam yang syarat akan makna nilai-nilai keislaman, yang telah banyak dikaji oleh cendekiawan muslim.
Sign up for access to the world's latest research.
checkGet notified about relevant papers
checkSave papers to use in your research
checkJoin the discussion with peers
checkTrack your impact
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.