Persepsi Siswi Perempuan terhadap Perilaku Seks Bebas (original) (raw)
Related papers
Hubungan Antara Pola Asuh Permisif Dengan Sikap Terhadap Seks Bebas Pada Remaja
2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh permisif orangtua dengan sikap terhadap seks bebas pada remaja. Hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan positif antara pola asuh permisif orangtua dengan sikap terhadap seks bebas pada remaja. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas XI di SMA “X” di Kota Semarang. Penelitian ini merupakan Studi Populasi. Skala pada penelitian ini adalah skala pola asuh permisif orangtua dan sikap terhadap seks bebas. Responden yang diambil adalah sejumlah 50 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah korelasi Product Moment. Hasil dari data menunjukan rxy = 0,048 (p > 0,01). Hasil tersebut menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh permisif orangtua dengan sikap terhadap seks bebas pada remaja. Dalam hal ini dapat disimpulkan hipotesis yang diajukan penelitian ditolak
Dinamika Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Dan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja Putri
2016
Penelitian yang berjudul “Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis dan Seks Bebas pada Remaja Putri Kota Banda Aceh” ini bertujuan untuk menggambarkan bentuk prilaku dari gaya hidup hedonis dan seks bebas remaja putri Kota Banda Aceh beserta penyebabnya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 5 orang remaja putri di Kota Banda Aceh. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah kecenderungan gaya hidup hedonis dan perilaku seks bebas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode obervasi, wawancara dan studi dokumentasi. Bentuk perilaku hedonis pada responden dapat dilihat pada perilaku gaya hidup instan; kebiasaan dalam mengejar modernitas fisik seperti mengkoleksi barang-barang mewah, mahal dan bermerek terkenal; keinginan untuk tampil lebih dari orang lain; dan berperilaku boros. Sedangkan perilaku seks bebas pada responden dapat dilihat pada terjerumusnya empat dari lima responden dalam kegiatan prostitusi. Ol...
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Seks Bebas
Jurnal Kebidanan Midwiferia, 2017
Survey result show that there has happened the increase number of teenagers who do free sex before marriage. That big ammount is a serrious threat to family, society and nation. This research aims at confirming the correlation between knowledge and attitude to the free sex behavior of senior high school teenagers. This research used analytic research design and cross sectional approach by population of all students of X,XI and XII grade as many as 560 graders. The sample was taken by 100 respondents using simple random sampling technique this research was done on may 2016 by using questionnaire sheets. It was done at SMAN 01 Tembilahan. While the data analyzed by using univariate and bivariate analysis with chi-Square Test. The result show that 47%s students have good knowledge, 79% of them have negative attitude to free sex, and 61% have less good behavior. The test result show that there is a corelation between knowledge and free sex behavior, the score of "p value" is 0,016 and there is a correlation between attitude ti the free sex behaviou, the score of "p value" is 0,035. There is a correlation between knowledge and attitude to the free sex behavior. This research result expected can be used as suggestion to prevant the increase of free sex before marriage. And for the next researchers can research another varriable which are maybe give impact to the teenagers free sex behaviour.
Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Seks Bebas
Jurnal Ilmu Kesehatan Karya Bunda Husada, 2021
Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan pra nikah (tanpa menikah) dan sering berganti pasangan. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan remaja berdasarkan umur remaja, pendidikan orang tua, dan sumber informasi di Kelurahan Bojong Jaya Menggunakan desain penelitian cross sectional dengan teknik proposional random sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 60 responden. Instrument penelitian menggunakan data primer yang diambil di kuesioner kemudian hasilnya diolah dengan menggunakan aplikasi spss versi 22 yang di presentasikan dalam tabel. Hasil penelitian ini didapatkan ada hubungan yang signifikan antara pemeriksaan umur remaja (P value = 0,005), sumber informasi (P value = 0,048), dan diapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan orang tua (P value = 0,068) dengan tingkat pengetahuan remaja tentang seks bebas di Kelurahan Bojong Jaya. Dapat di simpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur remaja, sumber informasi. Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan remaja tentang seks bebas masih rendah sehingga pihak sekolah harus memberikan edukasi remaja seks bebas melalui penyuluhan dengan kerja sama dengan instansi kesehatan terkait.
Gambaran Sikap Remaja Terhadap Seks Bebas Pada Siswa SMPN 3 Kalipuro
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA), 2019
Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Masa peralihan ini banyak faktor yang berpengaruh sehingga membuat remaja mengalami perubahan mental yang cukup ekstrim. Tidak sedikit remaja justru memiliki perilaku yang menyimpang, bahkan mengarah ke seks bebas. Remaja yang pada saat itu mengalami masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa memiliki pengetahuan yang rendah mengenai perilaku seksual. Orang tua remaja tersebut menganggap pengetahuan seks adalah hal tabu, sehingga remaja menjadi penasaran dan mencari tahu sendiri atau bertanya pada teman, sedangkan temannya juga memiliki pengetahuan rendah. Di Indonesia banyak remaja yang telah melakukan seks bebas yang mulai dari berpegangan tangan hingga melakukan hubungan seks. Penelitian ini bertujuan melihat gambaran sikap remaja terhadap seks bebas pada siswa SMPN 3 Kalipuro. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMPN 3 Kalipuro dan sampel pada penelitian ini ada seluruh populasi karena jumlah populasi yang sedikit sehingga tidak dapat memenuhi standar jumlah sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa SMPN 3 Kalipuro memiliki sikap negatif dan dominan adalah laki-laki dengan siswa laki-laki yang memiliki sikap buruk adalah dengan jumlah 37 siswa sedangkan yang memiliki sikap baik adalah dengan jumlah 10 siswa dari 47 siswa. Diharapkan kepada guru disekolah SMPN 3 Kalipuro memperhatikan perilaku siswa yang menjurus ke arah seks bebas dan sekolah juga berupaya dalam peningkatan pengetahuan siswa.
Penyeluhan Tentang Seks Bebas Kepada Remaja DI Percut
PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENGABDIAN, 2019
ABSTRAK Salah satu masalah sosial yang sudah mengglobal saat ini adalah masalah seks bebas yang banyak terjadi pada kalangan remaja. Banyak dari mereka yang masuk ke lembah hitam tanpa mereka sadari. Adanya dorongan seksual yang mempunyai arti kecenderungan biologis untuk mencari tanggapan seksual dan tanggapan yang berbau seksual dari orang lain, biasanya dari lawan jenis muncul pada awal remaja dan tetap bertahan kuat sepanjang hidup. Ada perbedaan pendapat tentang apakah dorongan seks dibawa dari lahir atau dipelajari. Menurut beberapa sarjana yang mempertanyakan apakah ada suatu dorongan seks bawaan, menegaskan bahwa impuls kita untuk mencari pasangan seks dan menggunakan organ seks merupakan hasil dari belajar sosial. Akan tetapi, karena bersifat universal dan terdapat pada semua manusia, kebanyakan ahli mengganggap bahwa dorongan seks manusia adalah warisan biologis. Namun demikian, banyak dari mereka menyalahgunakan adanya dorongan seksual sehingga terjadi masalah masalah, diantaranya seks bebas. Lantas, apa sebenarnya seks bebas itu, apa saja faktor-faktor yang meyebabkannya, dan bagaimana dampak serta cara penanggulangannya. Itulah yang akan penyusun ulas dalam makalah ini.
Pengenalan Masalah sosial merupakan satu fenomena yang tidak dapat dielakkan daripada berlaku dalam masyarakat pada masa kini. Setiap hari kita dapat melihat di kaca televisyen dan suratkhabar pendedahan mengenai pelbagai kegiatan jenayah yang berlaku dalam masyarakat. Masalah sosial mempunyai pengertian yang luas, ia bukan hanya mencakup permasalahan kemasyarakatan tetapi juga yang mencakupi permasalahan dalam masyarakat yang berkaitan dengan gejala-gejala abnormal dalam kehidupan masyarakat. Masalah adalah sesuatu yang memerlukan penyelesaian, perkara atau keadaan yang menimbulkan kesukaran atau kesulitan. Sosial pula adalah segala yang berkaitan dengan masyarakat. Oleh itu masalah sosial boleh diklasifikasikan sebagai sesuatu yang memerlukan penyelesaian bagi keadaan yang menimbulkan kesulitan kepada sesebuah masyarakat. Gejala sosial ataupun masalah sosial yang berlaku dalam masyarakat pada masa kini berada pada satu tahap yang membimbangkan pemimpin politik mahupun rakyat biasa. Pelbagai pihak merasa resah dan gelisah dengan gejala berkenaan kerana dalam tempoh jangka masa yang panjang, ia akan memberi kesan negatif terhadap generasi akan datang. Masalah ini sering dibicarakan dalam komuniti hari ini, ia tidak sahaja melanda masyarakat membangun tetapi turut melanda masyarakat yang membangun seperti negara kita Malaysia. Sekalipun para pemimpin negara mendakwa bahawa masalah sosial berada pada tahap yang terkawal, tetapi untuk jangka masa yang panjang dan juga untuk masa depan negara kita, sudah tentu perkara ini tidak boleh dibiarkan begitu sahaja. Ia akan menjadi satu tragedi yang menakutkan apabila para belia telah mula terperangkan dengan gejala sosial ini. Dalam penulisan ini, gejala sosial yang akan dibincangkan secara lebih mendalam adalah masalah seks bebas yang berlaku pada masa kini, terutamanya dalam negara kita Malaysia. Gejala seks dalam kalangan remaja terutamanya, amat membimbangkan dan semakin berleluasa. Menurut satu laporan yang dibuat mengenai fenomena remaja Malaysia dan seks telah didedahkan oleh Healthcare Malaysia Sdn Bhd yang dibuat oleh durex pada tahun 2002 keatas 2500 responden lelaki dan wanita yang berumur lingkungan 18-30 tahun tanpa mengira bangsa. Dapatan kajian mendapati bahawa, remaja yang berumur lingkungan 18-24 tahun paling kerap melakukan hubungan seks dan melahirkan anak luar nikah. Purata mereka melakukan seks adalah sebanyak 121 kali setahun atau 3 kali seminggu dan percintaan merupakan faktor utama responden melakukan seks bebas. (Mohamad Shatar, 2003).
Dampak Efikasi Diri dalam Mencegah Perilaku Seks Bebas pada Remaja
Indonesian Journal of Community Health Nursing
Introduction: Self-efficacy in avoiding free sex and HIV/AIDS will have an impact on adolescent sexual behavior. As well as the increasing of their self-efficacy, their sexual behavior will be more healthier. This study was aimed to determine the correlation between self-efficacy in avoiding free sex and HIV/AIDS with adolescent’s sexual behavior.Method: This was correlational study with cross-sectional approach. The populations were adolescents aged 17-19 years in Senior High School at Blitar City. Total samples were 127 respondents, taken by using simple random sampling technique. Independent variabel was self-efficacy in avoiding free-sex. Dependent variable was adolescent sexual behavior. Data were collected by using questionnaires. Data were then analyzed by using univariate and bivariate analysis with Spearman-rho test.Result: The results showed a low category of self-efficacy (magnitude, generalizability, the strength of belief), and the adolescent sexual behavior (knowledge,...