The Effect of Education Using Video Blog (vlog) On The Female Adolescents’knowledge, Attitudes and Behaviors On The Prevention of Iron Deficiency Anemia (PPAGB) in Bandung (original) (raw)
Related papers
Edukasi Mengenai Anemia Defisiensi Besi Bagi Remaja Putri Dengan Media Leaflet
Prosiding SENAPENMAS, 2021
One of the nutritional problems that often occurs among adolescents is iron deficiency anemia. Especially for adolescent girls who have a higher risk of anemia than adolescent boys. Based on data from Riskesdas 2018, the prevalence of anemia in adolescents aged 15-24 years is 32%, meaning that there are still anemia problems in Indonesia that have not been resolved. The purpose of this community dedication activity is to provide education about iron deficiency anemia for adolescent girls using leaflet media. The target of this community dedication activity is adolescent girls aged 12-19 years in the JABODETABEK area. The community dedication activity is carried out online through the WhatsApp group due to the COVID-19 pandemic. There are 31 adolescent girls who participated in this community dedication activity. This community dedication activity consists of three stages including pretest, education with leaflets, and posttest. The amount and types of pretest and posttest questions ...
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 2021
Girls adolescent are in high risk of developing anemic. The high prevalence of the girl adolescents, proves that the low awareness of iron deficiency anemia. Education is one way to increase respondents' knowledge so that they can form positive attitudes and healthy behaviors. Social media can be used as an educational media that is quite effective in reaching young people. The purpose of this study was to determine the effect of health education through social media Line on the attitudes of adolescents about the prevention of iron deficiency anemia in SMP Negeri 2 Rendang. The research method used was quantitative pre-experimental design with One Group Pretest and Posttest Design. The population in the study were young women class VIII and XI in SMP Negeri 2 Rendang in the school year 2019/2020 with a sample of 105 students selected based on simple random sampling. Respondents received education twice a week for 5 weeks. The results showed that the attitudes of girl adolescents...
Dharmakarya
Anemia defisiensi besi pada remaja putri masih menjadi masalah di Indonesia, termasuk di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Berdasarkan penelitian pada remaja putri di SMA-SMA Kecamatan Jatinangor, terdapat 45,2% remaja putri yang mengalami anemia defisiensi besi. Risiko dari anemia defisiensi besi pada jangka panjang yaitu ibu hamil dengan anemia, hal ini berdampak pada kesehatan bayi yang dilahirkan dari ibu tersebut. Beberapa faktor yang menjadi penyebab dari anemia defisiensi besi pada remaja putri, salah satunya adalah pengetahuan mengenai anemia dan pencegahannya masih kurang. Berdasarkan hasil survey melalui kuesioner, pengetahuan remaja mengenai anemia dan pencegahannya 41,56% kurang. Metode peningkatan pengetahuan remaja putri mengenai anemia dan pencegahannya dilakukan melalui pendidikan kesehatan dengan media buku saku. Pada saat dilakukan pendidikan kesehatan, remaja putri tertarik dengan media buku saku yang diberikan. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian pada masy...
Jurnal Gizi, 2013
Anemia in adolescent girls is still a of nutrition problem in Indonesia. Household Health Surveys Data (SKRT) revealed that the prevalence of anemia in adolescent girls 51.7%. Various factors can affect the occurrence of anemia in adolescentsamong others, future growth, feeding habits, menstrual patterns, knowledge of anemia and of nutrition status. Preliminary results of observations committed against 10 santri in February 2013 showed that women students consumption of 2-3x per day more often 75% of vegetable side dishes and vegetables 25%, whereas only 25% animal-free side dish within 1 week. The purpose of this study was to determine the relationship of knowledge about iron nutrition anemia consumption levels of protein and iron in adolescent girls Pondok Pesantren in the village of Asy-Syarifah Brumbung Demak regency. Types of research used analytic research, that is describes the relationship between a dependent variable (the level of consumption of protein and iron) with the independent variables (knowledge anemia). The method used was a questionnaires a survey with the tool and food recall conducted not in a row. The approach used (cross-sectional), where the cause and effect variable researched and measured in the same time. Population taken in this study is which women students are still adolescents (aged 13-18th) on 17-22 June 2013 by 30 santriwati in Ponpes Asy-Syarifah Brumbung the village of Demak regency. Samples were taken from all members of the population. The results showed that the majority presentation shows women students with the the knowledge categories were 18 persons (60.0%), most of the good the level of protein consumption category 22 people (73.3%), whereas most iron consumption the level of categories of deficit by 16 people (53.3%). Results of data analysis using Pearson correlation test and obtained results that the p-value (p = 0.022) there is knowledge of the relationship of anemia with the protein consumption level and p-value (p = 0.740) then there is no knowledge of the relationship of anemia with the iron consumption level. Need a suggestion for santriwati counseling and provide book about iron nutrition anemia to add a knowledge less especially adolescent girls Pondok Pesantren expected the girls to pay attention to the provision of balanced nutritional value of food, which can be done by working together on a a nutritionist at the health center. Need to conducted a routine check anemia in adolescent girls with health services. There needs to be good cooperation between Ponpes with the health services in order to monitor the health of the santri.
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains, 2024
Remaja putri menjadi kelompok yang rentan anemia karena remaja putri mengalami haid yang menyebabkan kehilangan darah setiap bulan. Beberapa faktor penyebab anemia pada remaja adalah kurang pengetahuan remaja mengenai anemia, gejala, dampak, dan cara mencegahnya. Pemberian edukasi pada usia remaja dianggap paling efektif karena pada usia ini rasa ingin tahu remaja sangat tinggi. Video infografis merupakan salah satu media yang dapat membantu remaja putri meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja menjadi lebih positif. Tujuan penelitian ini adalah mengindentifikasi pengaruh pemberian edukasi menggunakan video infografis terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri di SMPN 49 Bandung. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitif menggunakan desain quasi experimental dengan rancangan pretest-posttest design with control group yang dilaksanakan selama Maret 2023. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 35 orang untuk kelompok intervensi maupun kelompok kontrol remaja putri yang memenuhi inklusi dan tidak termasuk eksklusi. Uji hipotesis menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil penelitian menggunakan uji Wilcoxon mendapatkan hasil ada pengaruh pemberian video infografis terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri dengan nilai p 0,000 <0,05. Pada uji beda Mann Whitney didapatkan hasil rerata nilai pengetahuan dan sikap kelompok yang diberikan video lebih tinggi dibanding dengan kelompok yang diberikan e-leaflet dengan selisih mean rank pengetahuan adalah 16,48 dengan nilai p 0,001 pada sikap 15,3 dengan nilai p 0,003. Simpulan, media video infografis lebih efektif meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia.
(Food Consumption, Iron Bioavailibility and Anemia Status of School Girls in Bogor District)
2016
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan konsumsi pangan, bioavailibilitas dan status anemia pada siswi remaja. Studi cross sectional dilakukan di SMK Pelita Ciampea Kabupaten Bogor. Data dikumpulkan dari 74 orang siswi remaja yang meliputi konsumsi pangan dengan recall 2x24 jam dan kadar hemoglobin. Estimasi bioavailabilitas besi dihitung dari konsumsi pangan menggunakan metode Du et al. (1999). Rata-rata konsumsi daging dan buah berturut-turut 68 g/hari dan 73 g/hari. Asupan protein, besi, dan vitamin C berturut-turut 38,3 g, 10,8 mg dan 25 mg; dengan tingkat kecukupan gizi berturut-turut 76,6%, 41,7 % dan 33,4%, Estimasi bioavailabilitas zat besi 1,09 mg atau 10,04 % dan termasuk dalam kategori sedang. Biovalibilitas zat besi (mg) berhubungan nyata dengan konsumsi daging sapi dan ayam (r=0,381) dan asupan vitamin C (r=0,340) (p<0,05). Prevalensi anemia siswi sebesar 10,8%, dan kadar hemoglobin berhubungan nyata dengan asupan vitamin C (r=0,002) dan vitamin A (r=0,022) (p&l...
Pengetahuan Dan Sikap Remaja Puteri Tentang Anemia Defisiensi Besi DI Sma Negeri 15 Medan
Jurnal Keperawatan Holistik, 2012
Anemia defisiensi besi adalah salah satu masalah gizi wanita hamil yang berkaitan dengan Angka Kematian Ibu (AKI). Dampak anemia defisiensi besi pada remaja adalah menurunkan imunitas, menurunkan konsentrasi, prestasi, serta produktivitas kerja, dan akibat jangka panjang jika remaja puteri nantinya hamil maka anemia ini dapat menyebabkan bayi lahir prematur, perdarahan, keguguran (abortus), komplikasi kehamilan, bahkan sampai kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap remaja puteri di SMA Negeri 15 Medan. Penelitian ini bersifat deskriptif, metode pengambilan data cross sectional, dengan menggunakan data primer hasil rekapitulasi kuesioner yang disebarkan kepada 94 orang remaja puteri di SMA Negeri 15 Medan. Analisa data bersifat deskriptif dengan mendeskripsikan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia defisiensi besi dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri tentang anemia defisiensi besi mayoritas berada pada kategori pengetahuan cukup 73 responden (77,7%), kategori baik 18 responden (19,1%), dan kategori kurang 3 responden (3,2%). Sikap remaja putri tentang anemia defisiensi besi mayoritas berada pada kategori sikap cukup 56 responden (59,6%) dan kategori baik 38 responden (40,4%). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak sekolah agar memberikan pengarahan dan penjelasan tentang anemia defisiensi besi dan meningkatkan kegiatan penyuluhan-penyuluhan kesehatan. Kepada siswi/ remaja puteri lebih memperhatikan masalah kesehatan nya terutama anemia defisiensi besi dan dampaknya.
Jurnal Ners Indonesia: JNI, 2023
Anemia gizi besi merupakan salah satu masalah kesehatan yang saat ini banyak terjadi pada remaja putri. Strategi intervensi dalam penanganan anemia tidak hanya dengan pemberian suplemen zat besi/fe tetapi juga dapat dicegah dengan cara memberikan pengetahuan yang tepat tentang diet sehat, perubahan gaya hidup, dan memberitahu dampak buruk dari kekurangan zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan mixed media education intervention program terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia gizi besi di SMA N 1 Talamau, Kecamatan Talu. Desain penelitian quasy eksperiment pre-post test with control group. Sampel berjumlah 190 orang terdiri dari 95 responden kelompok intervensi dan 95 responden kelompok kontrol dengan teknik proportionate stratified random sampling. Instrumen penelitian dengan memakai kuesioner pengetahuan dan sikap. Hasil penelitian dengan uji paired sample T test diperoleh hasil pengetahuan p value 0,000 dan sikap p value 0,000 artinya terdapat pengaruh intervensi pendidikan kesehatan dengan mixed media education intervention program terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia gizi besi. Rekomendasi pada petugas Puskesmas Talu untuk menjadikan mixed media education intervention program (ceramah powerpoint, video motions, dan demonstrasi) sebagai salah satu media pendidikan kesehatan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja putri terkait dengan anemia gizi besi.
2015
Iron deficiency anemia is the most prevalent nutritional problem in the world and affects more than 600 million people. Globally the prevalen ce of anemia is about 51%. In Indonesia, anemia is still one of the major nutritional problems in Indonesia, in addition to three other nutritional problems, namely lack of calories as protein, vitamin A deficiency and endemic goiter. Eating habits acquire d as a teenager will have an impact on health. Iron deficiency can cause anemia and fatigue, concentration studied. Teens need more iron and women need more iron to replace that lost with menstrual blood. The aim of this research is to identify the relatio nship of knowledge about anemia young women with dietary pattern in class XII MAK Al Mukmin Sukoharjo. The type of research used in this study was an observational analytic cross sectional time approaches, with a sample of 59 respondents. Data analysis wasdone by Chi Square.Results of this research are a total of 30 respondents (51%) have ...
Edukasi Pencegahan Anemia Saat Menstruasi Pada Remaja Putri
Jurnal PEPADU
Perguruan Tinggi diharapkan dapat berperan aktif memberikan edukasi kepada masyarakat demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera, termasuk dalam hal kesehatan. Remaja putri merupakan kelompok masyarakat yang perlu mendapatkan edukasi kesehatan terutama yang berkaitan dengan masa pubertas, seperti menstruasi. Menstruasi merupakan hal baru bagi remaja putri sehingga belum banyak yang mampu memahami dan mengelolanya dengan baik. Anemia merupakan kondisi yang sering dialami oleh remaja putri berkaitan dengan mentruasi. Kegiatan yang dilakukan di SMP IT Bukit Qur’an Mataram ini bertujuan antara lain 1) Meningkatkan pengetahuan mengenai kondisi anemia pada remaja putri dan 2) Memberikan kesadaran untuk dapat melakukan pencegahan anemia. Berdasarkan hasil kegiatan dan evaluasi yang dilakukan antara lain diperoleh bahwa Penyuluhan dinilai dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri mengenai anemia terutama pada masa menstruasi sehingga menyadarkan mereka untuk dapat melakukan pencegahan kon...