Upaya Pencegahan Penyakit Pada Komoditas Perikanan yang Dilalulintaskan Antar Area dari Pintu Pengeluaran, Yogyakarta (original) (raw)
Related papers
2020
ABSTRAK. Terbitnya UU 21/2019 meningkatkan efektifitas sistem pengendalian sebaran HPIK. Sebelum UU ini diterapkan, potensi berpindahnya HPIK antar area tidak bebas HPIK cukup tinggi akibat diperbolehkannya komoditas perikanan carrier HPIK asymptomatic dilalulintaskan tanpa pengujian laboratorium sesuai regulasi pada saat itu. Hal ini menyebabkan upaya eradikasi di area tujuan tidak berjalan efektif disamping diinterpretasikannya “area bebas atau tidak bebas HPIK” hanya sebatas wilayah administratif membuka peluang berpindahnya HPIK dari area tujuan MP yang tidak bebas HPIK ke area lain disekitarnya yang masih bebas. Berdasarkan regulasi baru, setiap MP harus melalui penetapan bebas HPIK melalui pengujian laboratoris sebelum dilalulintaskan. Studi ini dilaksanakan untuk mengkaji resiko HPIK yang berpotensi terlalulintaskan bersama komoditas perikanan yang sering dikirim keluar dari Yogyakarta. Analisa dilakukan secara deskriptif melalui kajian tim analisa resiko HPIK lingkup SKIPM Y...
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
ABSTRAK Ikan scombridae segar adalah produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dimanfaatkan potensinya di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari Tegal. Jumlah produksi yang turun akibat praktik Illegal Unreported and Unregulated (IUU) menyebabkan ketersediaannya tidak menentu. Sifatnya yang sensitif terhadap perubahan suhu menjadikannya mudah rusak. Kondisi yang demikian diperburuk oleh proses penanganan ikan scombridae segar yang buruk, sehingga pasokan ikan berkualitas semakin berkurang. Belum adanya strategi mitigasi terhadap potensi risiko menjadikan rantai pasok ikan scombridae segar Kota Tegal rentan terhadap gangguan ketidakpastian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kejadian risiko, sumber risiko dan menghasilkan strategi mitigasi risiko pada rantai pasok ikan scombridae dari sudut pandang collector traders. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi risiko adalah house of risk (HOR) yang diawali dengan proses pemetaan ...
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2018
Pengendalian penyebaran ikan berbahaya, invasif dan berpotensi invasif di Indonesia terutama bertumpu pada pelarangan lalu lintas ikan pada pintu pemasukan dan pengeluaran, belum terhadap peningkatan kesadaran dan peran serta masyarakat. Di lain pihak, regulasi yang mengatur lalu lintas ikan tersebut minim dan upaya penegakan hukum terhadap perdagangan dan budidayanya belum maksimal. Akibatnya 78 jenis ikan berbahaya dari total 152 yang dilarang masuk ke Indonesia tersebar di pusat perdagangan ikan hias dan perairan umum. Sehingga edukasi kepada publik perlu ditingkatkan sejalan dengan perbaikan regulasi melalui pemetaan sebarannya sebagaimana dilakukan dalam studi ini. Survei dilakukan di Yogyakarta dan sekitarnya untuk menginventarisir penyebaran spesies target di lokasi perdagangan ikan hias dan mendapatkan gambaran persepsi responden terhadap pelepasliaran. Penelitian ini menemukan bahwa peran manusia signifikan dalam introduksi ikan asing pada habitat baru, tercermin dari propa...
Pengembangan Berbasis Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap DI Kabupaten Pekalongan
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology, 2018
Komoditas unggulan merupakan komoditas yang mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif sehingga mampu bersaing di pasar dengan komoditas pesaingnya karena mempunyai jumlah produksi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komoditas unggulan di Kabupaten Pekalongan dan merumuskan strategi pengembangan perikanan tangkap. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan yaitu LQ (Location Quotient), analisis Shift share, analisis Spesialisasi, dan analisis SWOT untuk mengetahui strategi pengembangan. Kategori penentuan komoditas unggulan perikanan tangkap, diperoleh dari nilai LQ, Shift share, dan Spesialisasi yang menunjukkan nilai positif. Berdasarkan analisis LQ, Shift share, dan Spesialisasi, dari 23 jenis ikan yang ada di Kabupaten Pekalongan, komoditas unggulannya yaitu Simping (Amusium sp) dengan nilai LQ 17,40, Dj 10,41, dan Spesialisasi 4,20%. Strategi pengembangan yang dapat direkomendasikan yaitu perbaikan sarana kebersihan TPI dan akses transportasi menuju ke TPI; penambahan armada; pembuatan pabrik es, cold storage dan teknologi untuk menjaga mutu hasil tangkapan; dan bantuan alat tangkap ramah lingkungan.
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 2019
Peningkatan angka konsumsi ikan nasional yang telah menyentuh 50 kg per kapita per tahun pada tahun 2018, memberikan dampak positif pada usaha pengolahan perikanan. Tingginya permintaan memberikan dampak bagi pelaku usaha perikanan dalam peningkatan kesejahteraan serta membuka lapangan kerja di masyarakat. Dalam rangka meningkatan angka konsumsi ikan, maka dilakukan diversifikasi olahan untuk meningkatkan cita rasa serta nilai jual pada olahan tersebut. Berbagai diversivikasi olahan telah terkenal ditengah masyarakat diantaranya produk olahan bakwan bandeng, bakso bandeng, nugget bandeng, kaki naga, otak-otak bandeng, galantin, otak-otak ikan dan lain lain. Tujuan kajian adalah untuk membandingkan analisa usaha tujuh olahan perikanan pada CV. Fania Food Kota Gede, Yogyakarta. Kajian dilakukan dengan metode survei dan magang di CV. Fania Food selama 21 hari dan dilakukan studi literatur sebagai data sekunder pada isi kajian. Analisa usaha yang telah dilakukan mendapatkan hasil bahwa ...
Pola Saluran Pemasaran Ikan Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Majalah Ilmiah Bahari Jogja
Tujuan penelitian mengetahui pola saluran pemasaran ikan di DIY. Data dikumpulkan dengan purposive sampling, yaitu Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Gunung Kidul 2 dan Kulon Progo 1, Nelayan Gunung Kidul 6 dan Kulon Progo 4, pedagang perantara Gunung Kidul 4 dan Kulon Progo 3 orang. Analisisnya mendiskripsikan pola saluran pemasaran dan menghitung fisherman's share. Hasilnya bahwa ikan yang beredar di DIY 60 % berasal dari Pantai Utara Jawa dan 40 % dari DIY, produksi ikan DIY diekspor 40 % terutama jenis ikan yang bernilai tinggi. Pola saluran pemasaran ada 4. Pola 1 adalah nelayan – TPI – konsumen akhir dengan fisherman's share 95 % untuk semua jenis ikan, saluran pemasaran ini paling efektif. Pola 2 adalah nelayan – TPI – pedagang pengumpul – pedagang pengecer – konsumen akhir dengan fisherman's share bervariasi antara 48 % sampai 71 %. Pola 3 adalah nelayan – TPI – pedagang pengumpul – rumah makan – konsumen akhir, dengan fisherman's share bervariasi antara 39 %...
Kajian Risiko Ikan-Ikan Asing di Waduk Cirata, Jawa Barat
BAWAL, 2022
Waduk Cirata telah terindikasi terdapat ikan-ikan asing, namun belum terdapat kajian risikonya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko keberadaan ikan-ikan asing di Waduk Cirata. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2021 hingga Februari 2022 di enam stasiun pada Waduk Cirata, Jawa Barat dengan metode survei lapangan. Analisis data dilakukan dengan indeks relatif penting dan penilaian risiko berdasarkan Pedoman Analisis Risiko Spesies Asing Invasif. Hasil menunjukkan bahwa teridentifikasi sebanyak 17 spesies ikan asing (65,38%) dari total 26 jenis ikan yang tertangkap di Waduk Cirata selama periode penelitian. Ikan nila (Oreochromis niloticus) memiliki kelimpahan yang tertinggi (34,70%) diikuti oleh ikan oskar (Amphilophus citrinellus) sebesar 11,86%. Risiko keberadaan ikan-ikan asing di Waduk Cirata terdiri atas 29,4% termasuk ikan asing kategori berisiko tinggi dan sisanya (70,6%) memiliki risiko sedang. Ikan asing berisiko tinggi adalah ikan oskar. Keberadaan ikan-ikan asing dengan tujuan introduksi tertentu diperbolehkan setelah melalui kajian risiko. Ikan-ikan asing yang invasif, berbahaya dan/atau merugikan yang perlu dilakukan pengendalian populasi hingga pemusnahan di Waduk Cirata adalah: Amphilophus citrinellus, Cichlasoma trimaculatum, Hemichromis elongatus, Mayaheros urophthalmus, dan Parachromis managuensis. Kata Kunci: Ikan asing; introduksi; invasif; kajian risiko; komunitas ikan; Waduk Cirata.
Analisis Kebijakan Keamanan Pangan Produk Hasil Perikanan DI Pantura Jawa Tengah Dan Diy
2006
Permasalahan mutu dan keamanan pangan produk hasil perikanan terjadi pada berbagai jenis produk, tahapan kegiatan maupun wilayah dengan berbagai jenis bahan berbahaya dan sumbernya dengan karakteristik yang berbeda. Timbulnya permasalahan ini disebabkan oleh berbagai aspek meliputi teknis, ekonomi, sosial budaya, maupun kelembagaan. Dalam rangka meningkatkan keamanan pangan produk hasil perikanan perlu dilakukan kajian terhadap perumusan pengembangan kebijakan jaminan mutu dan keamanan produk hasil perikanan. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu perumusan dalam pengembangan kebijakan mutu dan keamanan produk hasil perikanan di Pantura Jawa Tengah dan DIY. Aspek utama yang dikaji dalam penelitian ini adalah aspek mal-praktek penggunaan bahan tambahan makanan (food additives) yang merupakan salah satu dari permasalahan mutu dan keamanan pangan produk perikanan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Analisis data akan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Terdapat bukti penggunaan bahan tambahan makanan (food additive) ilegal (formalin dan peroksida) pada penanganan dan pengolahan produk ikan segar dan ikan asin di 6 (enam) lokasi penelitian. Sedangkan untuk kerupuk dan terasi tidak terbukti bahan tambahan makanan (food additive) ilegal (boraks dan rhodamin B). Pengembangan kebijakan jaminan keamanan dan mutu produk perikanan dapat dilakukan berbagai langkah diantaranya adalah : pengembangan bahan tambahan makanan alternatif, pengembangan dan penerapan standar mutu, perbaikan tata niaga bahan kimia ilegal, kampanye makan ikan, penyadaran masyarakat, pengembangan kelembagaan, pengembangan SDM, keterpaduan dan pengembangan sistem pengawasan. Kata kunci : Analisis kebijakan, keamanan pangan, produk hasil perikanan
Komoditas Unggulan Perikanan di Kabupaten Pidie Jaya
Snapper (Lates calcarifer), grouper (Epinephelus coioides), tiger shrimp (Penaeus monodon), vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) and tilapia (Oreochromis niloticus) are leading commodity worthly cultivated in Pidie Jaya. Bandar Baru and Tringgadeng an appropriate areas for black tiger shrimp while Jangka Buya and Ulim approriate areas for vannamei cultivation. AHP analysis showed black tiger shrimp is top priority based on the economic value while vannamei shrimp is top priority based on enterprise sustainability. Financial analysis of snapper, grouper, black tiger shrimp, vannamei shrimp and tilapia farming generated positive cash flow and NPV, IRR > 100%, the ratio of benefit to cost of production > 1,30 and payback period of investment costs < 1 year, thus demonstrating the feasibility of cultivation of these leading commodities. Vannamei shrimp cultivation showed positive prospect as long the market offers premium price. Grouper and snapper had a positive outlook because high demand of high-quality fish in the international market.
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Pelabuhan perikanan merupakan sentral bisnis bagi usaha perikanan yang kegiatan hulu-hilir perikanan tangkap ada di Pelabuhan Perikanan. Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman-Jakarta (PPSJ) merupakan salah satu pusat pendaratan dan distribusi hasil tangkapan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan dipasarkan baik domestik maupun luar negeri. Sebagai pelabuhan yang berlokasi di daerah yang memiliki kasus harian Covid-19 di Indonesia, PPSJ juga terkena dampak dari Covid-19 terutama ketika diberlakukannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang menghambat dan menyulitkan pelaku usaha baik dalam kegiatan hulu (penangkapan ikan) maupun dalam distribusi hasil tangkapan ikan (hilir). Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk menganalisis dampak pandemik Covid-19 terhadap usaha perikanan di PPSJ dari sisi hulu (penangkapan) sampai sisi hilir (pemasaran) dari awal pandemi Covid-19 sampai dengan akhir tahun 2021. Penelitian dilakukan dengan menggunak...