Spectrophotometrically Determination of Fe(III) in Manganese Processing Waste Water with Ethanol Extract of Terminalia catappa L. Leaves as a Complexing Agent (original) (raw)
Related papers
The annual research report, 2016
The prevalence of food poisoning in Indonesia is constantly high. Food contamination plays a major role in the incidence of food poisoning and infection. It is a major concern because patients experiencing gastrointestinal disorder, nutrient intake, and even death. Food contamination mostly happen due to food handling sanitary do not meet food safety requirements. Therefore, to produce high quality and safety food, food handling, especially in food and beverage industries should consider hygiene and sanitary aspects. The main sanitary application in such industries is clean in place (CIP), using detergent as the most common cleaning agent. However, uncontrolled and excessive use of detergent would cause adverse effects on environment. Developing natural cleaning agent as detergent alternative should be carried out to overcome this issue. Ketapang ( Terminalia catappa L) leaves have been reported to have potential cleaning and antimicrobial properties because of its bioactive compoun...
Chimica et Natura Acta, 2017
Kegiatan industri, pertanian, dan pertambangan semakin meningkat sehingga pencemaran logam berat pada air menjadi persoalan penting secara global yang membutuhkan perhatian khusus. Salah satu sumber pencemar diperairan adalah logam berat karena memiliki sifat yang stabil dan sulit untuk didegradasi, sehingga perlu dilakukan tindakan remediasi. Salah satu metode remediasi yang dapat digunakan adalah gabungan proses EAPR (electro-assisted phytoremediation) dan aerasi dengan tanaman akar wangi (Vetiveira zizanioides L) sebagai akumulator polutan yang selanjutnya disebut dengan metode ERASI. Metode ini merupakan proses fitoremediasi, dengan bantuan listrik arus searah yang dialirkan melalui elektroda untuk membantu mobilitas polutan bermuatan dari sumber limbah yang dalam mendekat ke arah akar tanaman serta dengan injeksi udara melalui proses aerasi untuk meningkatkan konsentrasi oksigen di dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan tanaman akar wangi menyerap logam Fe dan Cu dalam jangka waktu lebih lama pada media limbah logam berat dengan parameter kualitatif dan kuantitatif yaitu pengamatan perubahan morfologi tanaman dan penurunan konsentrasi logam berat Fe dan Cu. Dalam penelitian ini dilakukan juga perbandingan tiga proses yaitu fitoremediasi, fitoremediasi-aerasi dan ERASI dengan lama waktu pengamatan selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan tanaman akar wangi yang lebih cepat menyerap logam berat Fe dan Cu adalah pada perlakuan ERASI yang ditandai dengan timbulnya gejala toksisitas tanaman yang lebih cepat seperti layu, kering hingga terbakar serta penurunan konsentrasi logam Fe dan Cu dalam air sebesar 85% dari konsentrasi semula dibandingkan dengan dengan proses aerasi (80%) dan fitoremediasi (26%). Hasil analisis konsentrasi klorofil tanaman pada proses ERASI menunjukkan tanaman mengalami tingkat stress lebih rendah dibandingkan dengan proses aerasi mengalami stress paling tinggi. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa metode ERASI merupakan proses yang paling efektif dalam menurunkan konsentrasi logam berat Fe dan Cu dari kedua metode lainnya.
STUDI PENURUNAN BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DALAM AIR TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CLAY FILTER
Jurnal Teknik Lingkungan, 2013
The use of groundwater as a source of fresh water to the people would become a problem when it contains of Fe and Mn. This happens because in the ground water there is no directly contact with the air outside and the weathering of rocks, so that Fe and Mn in the ground water is still soluble. Meanwhile the amount of Fe and Mn in the ground is never the same in every location. This case could be some impacts to people's kidney health. In this study, content of Fe and Mn in the ground water will be reduced by using Clay filter media. This study uses 3 wells water samples character with different level of Fe and Mn in sample A is 0.001 mg / l Fe, 0.16 mg / l Mn, sample is B 0.019 mg / l Fe, 0.05 mg / l Mn, and sample C is 3,242 mg / l Fe, 0.27 mg / l Mn. The height level of water influence to the Clay filter becomes the consideration in this study, they are 50 cm, 100 cm and 150 cm. Clay Filter is operated for 12 hours continuously with taking the reuslt of filtration sampling per 2 hours. Based on the research, this study finds the operating time to decrease the concentration of Fe and Mn with Clay Filter optimally from the three height levels in all kinds of different water samples and its categorization has reached 100% at the fourth hours.
ANALISIS KADAR MANGAN (Mn) PADA AIR ALKALI DENGAN MENGGUNAKANSPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM (SSA)
2019
A Research about analysis of manganese (Mn) levels in alkaline water using an atomic absorption spectrophotometer (SSA) was carried out from 16-18 August 2017 in the laboratory of energy and mineral resources services. The purpose of this research are 1) to find out whether there is a manganese substance (Mn) in alkaline water, 2) to determine how much manganese (Mn) levels in alkaline water. Quantitative research methods with experimental types where the entire population taken in this research alkaline water traded in Makassar City. Samples in this study were 3 types of alkaline water with different brands, samples were taken using random sampling techniques. Each sample was measured 50 mL after adding 5 mL of concentrated HNO3. The results showed that the levels of manganese (Mn) from 3 different types of alkaline water brands for sample A were 0.030 mg / L, sample B was 0.060 mg / L, and sample C was 0.050 mg / L.
Jurnal Chemurgy, 2022
Air asam tambang adalah air yang bersifat asam yang timbul akibat aktivitas penambangan. Air yang bersifat asam mempunyai keasaman yang besar, yang sering ditandai dengan pH yang rendah dan mengandung logam berat Fe dan Mn dengan kadar yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh karbon aktif pada proses adsorpsi dan pengaruh massa karbon aktif cangkang telur. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode adsorpsi menggunakan karbon aktif cangkang telur yang diaktivasi secara fisik dan kimia. Penelitian ini menggunakan variasi massa 5, 10, 15 dan 20 gram dengan waktu kontak 30 menit dan ukuran adsorben 200 mesh. Parameter yang diteliti yaitu logam berat besi (Fe) dan mangan (Mn). Konsentrasi awal limbah air asam tambang Fe sebesar 29,179 mg/L, dan Mn sebesar 7,9692 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa massa karbon aktif berpengaruh terhadap penurunan kadar logam Fe dan Mn. Pada aktivasi fisik rata-rata penurunan logam Fe sebesar 99,50% dan logam Mn sebesar 53,21%, sedangkan pada aktivasi kimia rata-rata penurunan logam Fe sebesar 97,72% dan logam Mn sebesar 97,97%.
Management of Aquatic Resources Journal, 2015
Eceng gondok ( E. crassipes ) menjadi salah satu permasalahan yang serius pada kondisi perairan di Rawa Pening. Bahan organik dalam perairan memerlukan proses perombakan melalui dekomposisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dekomposisi bahan organik eceng gondok ( E. crassipes) terhadap NO 3 dan total bakteri. Penelitian dekomposisi bahan organik eceng gondok ini mengacu pada penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terhadap perlakuan kadar 80%, 60%, dan 40%. Data dikoleksi dengan 3 pengulangan selama 5 kali dengan periode satu minggu. Data yang diukur meliputi kandungan bahan organik, nitrat (NO 3 ), total bakteri, suhu, pH air, dan DO pada setiap wadah percobaan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium Pengelolaan Sumberdaya Ikan dan Lingkungan FPIK UNDIP Tembalang, Semarang. Hasil penelitian adalah dekomposisi eceng gondok memberikan pengaruh yang berbeda terhadap bahan organik air, total bakteri, dan NO...