SINERGITAS MASYARAKAT DAN PEMERINTAH DESA MEMBANGUN WISATA DESA PEJAMBON SUMBERREJO BOJONEGORO (original) (raw)
Related papers
WISATA DESA SEBAGAI BENTUK SINERGITAS MASYARAKAT DAN PEMERINTAH DESA PEJAMBON SUMBERREJO BOJONEGORO
Nabilah Amellia Putri, 2022
Potensi dibeberapa sektor pada desa berimplikasi cukup besar dalam mendorong perekonomian desa sebagai salah satu yang penting dalam mencapai kesejahteraan masyarakat desa. Sistem pengembangan perekonomian desa melalui pemanfaatan kawasan pedesaan yang memiliki potensi dan peluang memberdayakan ekonomi masyarakat desa harus dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan kawasan perekonomian diperkotaan. Desa Pejambon memiliki beberapa potensi salah satunya Destinasi Wisata yang dijuluki Wisata Edukasi Desa Pejambon yang perencanaan kebijakan pada tahun 2018 lalu. Kerjasama (sinergitas) antara Masyarakat dan Pemerintah Desa sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui pendekatan data sekunder. Peneliti mengumpulkan data yang sudah ada kemudian diringkas dan diolah guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi keseluruhan penelitian. Beberapa potensi usaha yang dijalankan desa Pejambon berasal dari dana hibah. Kemudian dimanfaatkan untuk menumbuhkan industri-industri kreatif yang mendukung keberadaan Desa Wisata. Sehingga akan mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan menumbuhkan perekonomian masyarakat serta PAD.
Jurnal KUAT, 2020
Abstraksi Bisnis pariwisata memerlukan standar-standar pelayanan minimal yang terukur. Keberadaan bandara baru Yogyakarta International Air Port yang berbatasan dengan Kabupaten Purworejo dapat mendorong pemanfaatan kegiatan pariwisata di desa-desa sekitarnya khususnya di Desa Pacekelan. Tren perjalanan wisata yang meningkat juga dapat mendorong peran serta masyarakat untuk ikut aktif dalam kegiatan tersebut. Pada tahapan awal, perencanaan secara optimal unsur-unsur pariwisata di Desa Pacekelan akan berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap meningkatnya perekonomian masyarakat desa. Abstract The tourism business requires measurable minimum service standards. Utilization of tourism activities with the existence of the new airport Yogyakarta International Airport which borders Purworejo Regency can encourage the participation of surrounding villages. Increasing the trends of traveling activities can also be utilized by the community to encourage their participation in the activity. In the initial stages, optimal planning of the elements of tourism in Pacekelan Village will directly and indirectly affect the economic improvement of the village community.
KONTRIBUSI MASYARAKAT DESA DALAM MENGEMBANGKAN DESA WISATA BRAYUT KABUPATEN SLEMAN
Agi Silva Aransha , 2018
ABSTRAK Desa Wisata Brayut merupakan salah satu desa wisata di Sleman yang diresmikan pada 14 Agustus 1999 yang berbasis budaya dan pertanian. Pengembangan Desa Wisata Brayut tidak terlepas dari keterlibatan masyarakat lokal. Dari adanya keterlibatan masyarakat lokal dalam pengembangan desa wisata penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang : (1) Kontribusi Masyarakat dalam Mengembangkan Desa Wisata Brayut dan (2) Tantangan dan strategi dalam mengembangkan Desa Wisata Brayut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan bagaimana kontribusi masyarakat dalam mengembangkan Desa Wisata Brayut dan tantangan serta strategi yang dilakukan masyarakat desa dalam mengembangkan desa wisata. Informan dalam penelitian ini berjumlah 11 orang dan dipilih berdasarkan teknik purposive sampling dengan kriteria informan yaitu warga yang menjadi pengelola desa wisata, memiliki homestay,mendukung adanya desa wisata, dan tamu yang berkunjung ke Desa Wisata Brayut. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Teknik validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi data. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis model interaktif Miles dan Huberman mulai dari tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat keterlibatan masyarakat yang membuahkan sebuah hasil yang nyata dan terwujud dalam sebuah kontribusi. Kontribusi masyarakat dalam pengembangan desa wisata terbagi dalam beberapa bentuk yaitu (1) kontribusi pemikiran, (2) kontribusi sarana, (3) kontribusi tenaga, dan (4) kontribusi dana. Selanjutnya ada tantangan dalam pengembangan desa wisata yang dihadapi oleh masyarakat yaitu (1) kaderisasi pengelola desa wisata, (2) menyempitnya lahan pertanian, (3)eksploitasi pariwisata, dan (4) persaingan dengan desa wisata dan menjaga kelangsungan desa wisata. Strategi yang dimiliki masyarakat untuk menghadapi tantangan yaitu (1) merekrut pemuda untuk menjadi pengelola desa wisata, (2) edukasi warga dan koordinasi dengan pihak terkait, (3) menekankan konsep pelestarian lingkungan dan menekankan harga batas bawah pada paket wisata, dan (4) meningkatkan daya saing, inovasi,dan pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Brayut.
This study aims to determine the impact Attractions Green River Community on the Economy In the village Salo Salo District of Kampar. In the method of this study authors used a qualitative research method with descriptive analysis. Based on the research that has been conducted, the results in the can is that the economy of rural communities precisely in the Kampar district salo attraction green river getting quite favorable economic development for the surrounding communities are located area tourist attraction
Jurnal Sartika, DKK. , 2021
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui bank sampah “Sejahtera” di Desa Salam, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. 2) Faktor yang mempengaruhi pemberdayaan masyarakat di Desa Salam, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. 3) Dampak yang muncul melalui bank sampah “Sejahtera” di Desa Salam, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Subyek dari penelitian ini meliputi nasabah bank sampah “sejahtera”, pengurus bank sampah “sejahtera”, dan pengelola bank sampah “sejahtera”. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode wawancara dan observasi. Penelitian dibantu dengan adanya pedoman wawancara dan pedoman observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui bank sampah “sejahtera” di Desa Salam, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo memiliki kegiatan yang meliputi memilah sampah, membawa sampah ke bank sampah sejahtera, melakukan registrasi, menimbang sampah oleh pengurus dan menerima buku tabungan yang dilakukan dua minggu sekali. 2) Faktor yang mempengaruhi pemberdayaan masyarakat yaitu kurangnya partisipasi masyarakat. 3) Dampak pemberdayaan sampah yaitu lingkungan terlihat semakin bersih dan memberikan penghasilan tambahan pada nasabah yang aktif. Target luaran yang diharapkan adalah masyarakat memahami dan konsisten mengenai mekasisme pengelolaan sampah melalui bank sampah, sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat. Diharapkan peran pemerintah desa dalam pengelolaan bank sampah ini.
Ponorogo is a region of East Java which has kind of potential tourisms, such as culture tourisms, natural tourisms, and craft industries which has spread out in many places. One of the places which has potential tourisms village is Karang Patihan subdistrict of which belongs to Balong Ponorogo. The Potention needs to be developed as one of the efforts to keep the culture, environmental lives and as alternative to increase economic society. This reaserch aims to identify the potention which has high values as the tourisms village. Thus, it can be known as original characters Karang Patihan Village in developing strategies of tourism village as the alternative increasing economic society. ABSTRAK Ponorogo merupakan daerah di Jawa Timur yang memiliki beragam Potensi wisata antara lain wisata budaya, alam maupun industri kerajinan yang tersebar di berbagai tempat. Salah satu tempat yang memiliki potensi wisata adalah desa Karang Patihan kecamatan Balong Ponorogo. Potensi tersebut perlu ditingkatkan sebagai salah satu upaya menjaga kelestarian budaya, pelestarian lingkungan hidup dan sebagai alternatif meningkatkan ekonomi masyarakat. Penelitian ini sebagai upaya mengidentifikasi Potensi yang di miliki sehingga memiliki daya jual tinggi sebagai desa wisata. Dengan demikian maka dapat di ketahui karakter asli desa Karang Patihan dalam strategi pengembangan desa wisata sebagai alternatif peningkatan ekonomi masyarakat.
Wensdy Sitindaon, 2022
Dilema pengembangan Daerah Aliran Sungai (DAS) oleh pemerintah kabupaten terkait dengan kewenangan pengelolaan. Pada aturan UU pengelolaan DAS sepenuhnya diserahkan pada pemerintah pusat dan Provinsi. Pada beberapa Kabupaten yang memiliki wilayah sungai, danau maupun wilayah air lainnya kesulitan melakukan intervensi kebijakan, program dan anggaran dana untuk pengembangan wilayah air. Pada penelitian ini objek wisata sungai Aeksigeaon berada tepat ditengah Kota Tarutung. Posisinya yang strategis di tengah kota cenderung terlihat terabaikan dan tidak dikelola untuk menjadi objek wisata unggul di Kota Tarutung. Masyarakat lokal yang berdekatan dengan sungai Aeksigeaon juga jarang mendapat pelatihan, bantuan pengembangan wisata dan dana dari Pemerintah Kabupaten. Kondisi ini memperumit objek wisata sungai Aeksigeaon karena tidak ada kehadiran dari masyarakat lokal, pemerintah daerah maupun swasta yang khusus mengelolanya secara maksimal. Penelitian ini menekankan adanya pemberdayaan pada masyarakat lokal dapat menjadi motor penggerak pengembangan objek wisata sungai Aeksigeaon. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pengemabilan data melalui wawancara dan observasi langsung dengan masyarakat lokal, pedagang dan dinas pemerintah terkait.
Sadar Wisat: Jurnal Pariwisata
This study aims to describe the synergy of the Government and the Society in affording to develop the Tourism Village (Study on the Tribal Tourism Village of Osing Kemiren Glagah Sub-district of Banyuwangi Regency) which covers the Central, Regional and Village Governments. The study describes the form of cooperation or synergy between the Government and the community in developing the Tourism Village Adat Kemiren. The research method uses qualitative approach. Source of data in obtaining primary and secondary data isby means of doing interview, observation, and documentation by using purposive sampling. The analysis uses interactive datamodel which covers the data collection, the data reduction, data presentation, and data verification. The synergic involvementbetween government and society in an effort to develop the Kemiren Traditional Tourism Village consists of three forms of synergy: (1). Synergy of Policy on Tourism Village from Central Government to Village Government; (2). The synergy of Local Community about human resources empowerment,as well as the implementation of policies which have been made (3). The synergy of community toward self-reliance activities, that is a tradition of the Osing Society atthe Kemiren village which is initiated by the District Government to be the Annual Festival Agenda being promoted to tourists.By the existence of three forms of synergies, the Government and the Society have tried to develop the Tourism Village for the sake of community welfare, empowering the community and directly involved in order to be economically and socially feltdue to the development of village tourism.In its implementation of village tourism development involves many organizations, such as Karang Taruna and Pokdarwis at Kemiren village as well as the other youths involvement