PTK Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas X di SMA IT Arrisalah Lombok Timur (original) (raw)

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Pada Mata Pelajaran Fisika Kelas X SMA Negeri 1 Tempilang Kabupaten Bangka Barat

2017

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa signifikan pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan pemahaman konsep pada mata pelajaran Fisika kelas X SMA Negeri 1 Tempilang kabupaten Bangka Barat. Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahaptahap metode ilmiah, siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut. Pembelajaran berbasis masalah memfokuskan siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mendorong siswa agar lebih kreatif dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapinya. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Tempilang Kabupaten Bangka Barat. Sampel penelitian ini adalah kelas X.1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X.3 sebagai kelas kontrol. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif d...

Penerapan Problem Based Learning (PBL) Guna Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Kelas X Semester Ganjil DI SMK Negeri 2 Situbondo Tahun Pelajaran 2018/2019

EDUSAINTEK : JURNAL PENDIDIKAN, SAINS DAN TEKNOLOGI, 2019

Ada berbagai permasalahan tersendiri dalam proses pembelajaran. Salah satu permasalahan yang sering terjadi di kelas adalah rendahnya ketuntasan belajar siswa yang disebabkan oleh hasil belajar siswa yang rendah. Salah satunya adalah pada mata pelajaran Matematika kelas X Ak.1 di SMK Negeri 2 Situbondo. Pengalaman kami menunjukkan bahwa siswa akan berjuang dengan konsep-konsep baru diteknik matematika dan kesulitan yang dihadapin dalam memecahkan masalah menggunakan metode tertentu. Dengan demikian kami memulai sebuah penelitian untuk meningkatakan mengajaran dan pembelajaran siswa. Kami dirancang mengajar strategi untuk mendukung pengembangan siswa dalam memecahkan masalah di matematika serta keterampilan bekerja dan komunikasi dalam tim. Kami menggunakan perspektif penelitian tindakan sebagai metode pembelajaran sehingga dapat memastikan fleksibilitas dalam merespon dinamikan interaksi dalam guru dan mahasiswa. Penelitian ini akan menyajikan akun dari penelitian kami dan menyoroti...

Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Dengan Metode Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Stoikiometri DI Kelas X Sma

2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model dan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar kimia dan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Stoikiomteri. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bilah Hulu. Sampel dalam penelitian ini diambil secara sampling purposive. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari instrument tes berupa soal essay untuk mengetahui hasil belajar dan instrument non-test berupa lembar observasi untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa. Teknik analisis data menggunakan uji-t dan uji korelasi dengan Microsoft Office Excel 2010 pada taraf signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan Problem Based Learning (PBL) dengan Metode Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) dengan nilai rata-rata 58,00 atau peningkatan sebesar 66% lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan PBL tanpa Metode PS3 dengan nilai rata-rata 45,19 atau pen...

Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) dan Problem Based Learning (PBL)-SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review) terhadap Kemampuan Metakognisi dan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bangkalan.

Siswa harus dapat berkembang secara optimal dengan kemampuan untuk berkreasi, mandiri, bertanggung jawab, dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi demi mencapai tujuan pendidikan nasional. Standar isi cakupan kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi menyatakan bahwa siswa memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif, dan mandiri. Aspek yang bertujuan membuat siswa mandiri adalah aspek kemampuan metakognitif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL) dan Problem Based Learning (PBL)–Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) terhadap kemampuan berpikir kritis, keterampilan metakognisi, dan kesadaran metakognisi. Penelitian ini merupakan quasi experiment dengan menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Kelas eksperimen 1 adalah kelas yang belajar dengan menggunakan model PBL dan kelas eksperimen 2 adalah kelas yang belajar dengan menggunakan model PBL-SQ3R. Penelitian ini dilakukan pada pokok bahasan suhu dan kalor dengan sub pokok bahasan suhu dan kalor, perubahan wujud, pemuaian, azas Black. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Negeri 1 Bangkalan pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. Sampel diambil dengan cara undian dan diperoleh kelas X-1 belajar dengan menggunakan Problem Based Learning dan kelas X-2 belajar dengan menggunakan Problem Based Learning-SQ3R. Data dianalisis dengan menggunakan analisis kovarian, sedangkan untuk menentukan kelas yang lebih baik dilihat rata-rata masing-masing kelas. Hasil analisis menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan PBL-SQ3R mempunyai kemampuan berpikir kritis dan metakognisi lebih baik daripada siswa yang belajar dengan PBL. Untuk kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar dengan PBL mendapatkan rata-rata 69,23, sedangkan siswa yang belajar dengan PBL-SQ3R mendapatkan 79,35. Keterampilan metakognisi siswa yang belajar dengan PBL mendapatkan rata-rata 69,47, sedangkan siswa yang belajar dengan PBL-SQ3R mendapatkan 87,7. Kesadaran metakognisi siswa yang belajar dengan PBL mendapatkan rata-rata 74,2, sedangkan siswa yang belajar dengan PBL-SQ3R mendapatkan 91,55. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan berpikir kritis dan metakognisi lebih baik siswa yang belajar dengan PBL-SQ3R.

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (BPL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Motivasi Belajar Fisika Siswa Kelas X RPL 2 Semester Genap DI SMK Negeri 1 Negara

2019

The purpose of this classroom action research is 1) increasing the students' learning outcomes and 2) improving the students' learning motivation by applying Problem Based Learning (PBL). This research was conducted on class X RPL 2 SMK Negeri 1 Negara on the even semester, year 2018/2019, with total number of students 36. This classroom action research was conducted in two cycles. The results showed that 1) the average student learning outcomes on the first cycle was 86,94, categorized as good, and the classical completeness was 100%, while on the second cycle, the average student learning outcomes was 85,07 , categorized as good, and classical ketuntasan was 100%, and 2) the average student learning motivation on the first cycle was 80,42, categorized as high. On the end of second cycle, the average student learning motivation was 84,94, categorized as high. The result showed that the PBL model was effective in improving Physics learning achievement and learning motivation of students of class X RPL 2 SMK Negeri 1 Negaraon the even semester, year 2018/2019.

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Teknik Pemesinan SMK Negeri 3 Boyolangu, Tulungagung

2016

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas siswa, respon siswa dan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika teknik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran langsung. Data diambil dengan menggunakan angket respon siswa, lembar pengamatan aktifitas siswa dan hasil belajar siswa dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan paradigma sederhana adalah penelitian terdiri dari satu variabel independen. Subjek penelitian adalah siswa kelas X Teknik Pemesinan SMK Negeri 3 Boyolangu, Tulungagung pada semester ganjil tahun ajaran 2015-2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas, respon dan tes hasil belajar siswa selama proses pembelajaran mata pelajaran Mekanika teknik menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terjadi peningkatan yang signifikan. Aktivitas siswa mengalami perubahan karena siswa mampu berfikir kritis, mempunyai ketera...

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Daring (Dalam Jaringan) Untuk Meningkatkan Konsep Fisika Pada Materi Usaha Dan Energi DI Sma Negeri 15 Medan

INPAFI (Inovasi Pembelajaran Fisika)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan pemahaman konsep jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain penelitian pretest posttest control group. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluste random sampling dengan mengambil dua kelas dari enam kelas secara acak yaitu kelas X MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 3 sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 30 orang. Instrumen soal yang digunakan sebanyak 25 soal berbentuk pilihan berganda yang sudah divalidasi untuk mengukur hasil belajar siswa. Aktivitas dan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen adalah 76,8 yaitu sudah mencapai standar KKM sedangkan kelas kontrol adalah 68 yaitu belum mencapai standar KKM. Hasil analisis uji t menyatakan ada pengaruh yang signifikan dari Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap Aktivitas Dan hasil belajar siswa pada pembelajaran daring. Pengaruh pemahaman konsep ...

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa- Fisika Siswa Kelas Viic SMP Negeri 1 Ternate

SAINTIFIK, 2019

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yakni penelitian yang dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk memperbaiki mutu pelaksanaan pembelajaran di kelasnya. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya capaian hasil ulangan harian dan aktivitas siswa. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar IPA Fisika siswa kelas VIIC SMP Negeri 1 Kota Ternate dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah classroom action research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pelaksanaan dua siklus. Alur penelitian PTK terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan tes hasil belajar, data yang diperoleh dan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PTK) dapat meningkatkan hasil belajar IPA Fisika. Dari hasil ini diperoleh data hasil belajar pada siklus I sebesar (76,23%), dan siklus II sebesar (89,45%) dan peningkatan nilai rata-rata kelas ini dari siklus I ke siklus II sebesar (13,22 %) Kata kunci: Model Problem Based Learning (PBL), hasil belajar IPA-Fisika brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

Keefektifan model pembelajaran problem based learning (PBL) terhadap pemahaman konsep fisika siswa kelas X SMA Negeri 2 Kediri / Achmad Yoesoef

2011

Rendahnya minat peserta didik terhadap pelajaran matematika dikarenakan peserta didik kurang mengetahui bagaimana cara memecahkan masalah atau persoalan matematika sehingga malas mengerjakan tugas yang diberikan guru dan prestasi belajarnya rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan model pembelajaran problem based learning terhadap minat dan prestasi belajar matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII semester 2 SMP Negeri 2 Songgom Kabupaten Brebes tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah sampel peserta didik 180 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sample. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, tes, dan angket. Teknik analisis data menggunakan uji proporsi, uji-t satu pihak kanan, uji analisis ragam multivariat satu arah, dan uji-Hotelling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL mencapai nilai KKM ≥ 65 sebesar 75%, minat belajar peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL lebih baik dari pada menggunakan model pembelajaran ekspositori, prestasi belajar matematika peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL lebih baik dari pada menggunakan model pembelajaran ekspositori, ada perbedaan antara minat dan prestasi belajar matematika peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori, serta minat dan prestasi belajar matematika peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL lebih baik dibandingkan menggunakan model pembelajaran ekspositori. Kata kunci: keefektifan, problem based learning, minat belajar, prestasi belajar matematika.