Komodifikasi Tari Barong di Pulau Bali (Seni Berdasarkan Karakter Pariwisata) (original) (raw)

Barong Ket Sebagai Seni Pertunjukan DI Desa Batubulan, Sukawati, Gianyar, Bali (Latar Belakang Dan Potensinya Sebagai Sumber Sejarah DI Sma)

Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah, 2020

Penelitian ini bertujuan unutuk (1)Bagaimana latar belakang munculnya Seni Barong Ket sebagai seni pertunjukan, (2)Bagaimana sistem pementasan Barong Ket sebagai seni pertunjukan di Desa Batubulan, Sukawati, Gianyar, Bali, (3) Nilainilai apa saja yang terdapat dalam Barong Ket sebagai seni pertunjukan di Desa Batubulan, Sukawati, Gianyar, Bali yang dapat dipergunakan sebagai sumber pembelajaran sejarah. Dalam penelitian ini,menggunakan metode penelitian sejarah dengan tahap-tahap (1)Heuristik (Teknik Penentuan Informan, Teknik Observasi, Teknik Wawancara, Teknik Studi Dokumen) (2)Kritik Sumber,(Kritik Internal, Kritik Eksternal), (3)Interpretasi, (4)Historiografi. Penelitian ini menghasilkan temuan, yakni: (1)latar belakang munculnya Seni Barong Ket sebagai seni pertunjukan adalah perubahan tari Barong Ket yang awalnya disakralkan berubah menjadi tari profan yang khusus disuguhkan untuk wisatawan, (2)sistem pementasan Barong Ket sebagai seni pertunjukan di Desa Batubulan diawali dengan menghaturkan sesajen/canang di areal Stage, penari dan penabuh berias sebelum pementasan dimulai, pementasan Barong Ket terdiri dari lima babak, (3)Nilai-nilai apa saja yang terdapat dalam Barong Ket sebagai seni pertunjukan di Desa Batubulan, Sukawati, Gianyar, Bali yang dapat dipergunakan sebagai sumber pembelajaran sejarah adalah Nilai Hiburan, Nilai Religius, Nilai Mempertebal Rasa Solidaritas So sial, Nilai Komunikasi, Nilai Estetika, Nilai Ekonomi. Kata kunci :Barong Ket, seni pertujukan, potensi, sumber belajar, ABSRACT This study aims to (1) How the background of the emergence of Barong Ket Art as the performing arts, (2)W hat about Barong Ket performance system as performing arts in Batubulan Village, Sukawati, Gianyar, Bali, (3)W hat values are contained in Barong Ket as performing arts in Batubulan Village, Sukawati, Gianyar, Bali that can be used as a source of historical learning. In this study, using historical research methods with stages (1)Heuristics (Determination Techniques Informants, Observation Techniques, Interview Techniques, Engineering Document Studies)(2) Source Criticism, (Internal Criticism, External Criticism), (3) Interpretation, (4) Historiography. This research produces the findings, namely: (1) the background of the emergence of Art Barong Ket as the performing arts is a change of Barong Ket dance that was originally sacred turned into a profane dance that is specially served for tourists, (2)Barong Ket staging system as performance art in Batubulan Village begins with the offering of the offerings in the Stage area, dancers and singers berias before the staging begins, Barong Ket stagi ng consists of five rounds, (3)(3) W hat values are contained in Barong Ket as performing arts in Batubulan Village, Sukawati, Gianyar, Bali that can be used as a source of history learning is Value of Entertainment, Religious Value, Value of Social Solidarity, Communication Value, Aesthetic Value , Economic Value.

Filosofi Barong Dan Relevansinya Terhadap Generasi Muda DI Bali

PANGKAJA: JURNAL AGAMA HINDU

Bali Island is an island that is rich in culture and arts, one of which is Barong. The existence of Barong is closely related to the life of the Hindu community in Bali. Barong has a charm as a means of supporting the existence of culture and tourism in Bali. Barong's charm is expressed in the form of local Balinese products, one of which is Barong clothing in Beng Village, Gianyar District, Gianyar Regency, Bali. The Barong symbol and philosophy has strong relevance to the creativity and morale of the young generation in innovation. Indirectly, Barong has a role in reducing moral degradation that occurs among the younger generation in Bali. The objectives to be achieved in this study are to explain the Barong philosophy and its relevance to the life of the young generation in Bali and to find out how the effectiveness of the Barong philosophy in maintaining the existence of culture and its relevance to the younger generation based on SWOT analysis. Research instruments include ...

Barong Using: Optimalisasi Seni Pertunjukan Barong Sebagai Obyek Pariwisata Budaya Using Tahun 1996-2018

Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 2019

Seni pertunjukan barong Using merupakan seni pertunjukan asli masyarakat Using. Barong Using digunakan sebagai keperluan sakral untuk ritual bersih desa. Ritual dilaksanakan 2 kali dalam setahun. Ritual Ider Bumi tanggal 2 Syawal dan ritual selamatan desa bulan dulhijah. Perkembangan budaya membawa seni pertunjukan barong berfungsi sebagai kebutuhan sakral dan profan. Terdapat upaya-upaya mengoptimalisasikan seni pertunjukan barong oleh pemanfaatan pariwisata. Permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini terkait membahas (1) sejarah seni pertunjukan Barong Kemiren yang didalamnya mengkaji prosesi ritual dengan nilai-nilai sosial budaya; dan (2) upaya optimalisasi seni pertunjukan barong kemiren masyarakat Using tahun 1996-2018 sebagai pemanfaatan pariwisata. Metode penelitian yang digunakan yakni metode penelitian sejarah dengan menggunakanya pendekatan antropologi budaya untuk mengkaji perubahan secara budaya serta menggunakan teori fungsionalisme struktural untuk menganalisis p...

Konstruksi Pesan Tari ‘Kecak’ Pada Masyarakat Badung, Bali

Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 2018

ABSTRACTBali becomes the world’s tourism that has varied culture, one of them is ‘Tari Kecak’ (‘Tari Cak’ or ‘Fire Dance’). Different with other dance using music (‘gamelan’), ‘Tari Kecak’ just uses the dancer’s sound/shouting like “cak cak ke cak cak ke”as the art. Through qualitative research based on constructive paradigm, the researcher depended on participative observation and in depth interview to the key informants and informants (from local society and tourists). By using Semantic Meaning Theory from Charles Osgood, the results show five meanings from ‘Tari Kecak’, namely (a) avoiding curse, (b) as a belief system, (c) as a holy thing, (d) as an art and culture and also (e) as economic income.Keywords: Message, Tari Kecak, Semantic Meaning TheoryABSTRAKBali merupakan destinasi wisata dunia yang memiliki ragam budaya, salah satunya adalah Tari Kecak (biasa juga disebut sebagai Tari “Cak” atau Tari Api/fire dance). Berbeda dengan tarian lainnya yang menggunakan alat musik (gam...

Eksplorasi Etnomatematika dalam Kesenian Barongan di Kabupaten Blora

Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep apa saja yang ada dalam kesenian barongan di Kabupaten Blora. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan seniman barongan yang memiliki ahli dalam bidangnya masing-masing sehingga menjadi subjek penelitian. Subjek penelitian terdiri dari tiga seniman barongan dari paguyuban Gembong Aji Joyo. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi yang terdiri dari observasi, wawancara (FGD) dan dokumentasi. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah mengoptimalkan data mentah (FGD), purposive sampling dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etnomatematika yang terdapat dalam kesenian barongan adalah ada pada pola ukir topeng, motif dan bentuk kostum, serta bentuk dan pola motif alat kesenian barongan. konsep geometri yang terdapat didalamnya adalah geometri dimensi dua (bidang datar) meliputi trapesium...

Topeng Bali Dan Madura Sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Tari (Sebuah Tradisi, Transformasi Bentuk Dan Fungsi)

Jurnal Penelitian Humaniora

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan (1) deskripsi naratif tentang karakter Topeng Bidadari dari Bali dan Madura; (2) karya tari kreasi baru yang sumber penciptaannya terinspirasi deskripsi naratif dari karakter topeng Bidadari dan topeng Drupadi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D). Objek penelitian ini adalah bentuk-bentuk gerakan tari. Subjek penelitian adalah ahli tari Bali dan ahli tari Madura. Data penelitian dikumpulkan dengan observasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pose ragam gerak tari dan penggabungan gerak menjadi sebuah rangkaian gerak tari kreasi baru telah dapat diwujudkan. Pose-pose gerak tari yang telah mengalami distorsi dan abstraksi dari sumber inspirasi, rangkaian gerak tari dalam karya tari hasil pengembangan, disain kostum tari, dan disain iringannya telah sesuai dengan karakter topeng yang menjadi sumber inspirasi penciptaan. Tope...

Estetika Gerak Tari Dadi Ronggeng Banyumasan

2020

Tari Dadi Ronggeng merupakan sebuah karya tari yang berpijak pada unsur gerak banyumasan. Keindahan Tari Dadi Ronggeng dapat dilihat melalui geraknya. Keindahan gerak tersebut dapat dilihat melalui aspek dasarnya yaitu ruang, waktu, dan tenaga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui estetika gerak tari yang terdapat pada Karya Tari Dadi Ronggeng Banyumasan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskritif kualitatif, pendekatan etik dan emik dan pendekatan estetis koreografis, dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan Teori Adshead, dkk. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, gerak sebagai media pokok Tari Dadi Ronggeng dapat mencerminkan nilai keindahan. Keindahan gerak terbentuk melalui jalinan pola penggunaan ruang, waktu, dan tenaga yang menghasilkan keindahan yang khas. Penggunaan volume gerak yang cenderung ...

Seni Pertunjukan Bali Pada Masa Dinasti Warmadewa

2017

Tulisan ini merupakan bagian dari disertasi yang berjudul “Gamelan Perang di Bali, Abad ke-10 Sampai Awal Abad ke-21”, sebagai salah satu syarat untuk maju Ujian Naskah Disertasi pada program studi Ilmu Sastra Konsentrasi Ilmu Sejarah Universitas Padjadjaran (UNPAD). Tulisan ini mengulas tentang gamelan zaman Bali Kuno yang mengambil rentang waktu dari Tahun 882 sampai 1077 Masehi, yang kemudian dikembangkan dengan menggunakan seni pertunjukan agar tidak terlalu sama dengan bagian disertasi yang dimaksud tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kejelasan tentang seni pertunjukan pada masa pemerintahan Dinasti Warmadewa melalui penelusuran prasasti dan naskah-naskah Jawa Kuna.Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Pada tahap heuristik, prasasti-prasasti yang dikeluarkan pada zaman Bali Kuno dikoroborasikan dengan karya kesusastraan yang sezaman dengan masanya. Pada zaman Dinasti Warmadewa tidak semua seni pertunjukan ditujukan untuk kegiatan upacara, tetapi ada juga se...

Bentuk dan Gaya Kesenian Barongan Blora

Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni

Seni Barongan merupakan cerminan kreativitas seni dan budaya Blora di Jawa Tengah yang bersifat kerakyatan dan syarat makna, seperti spontan, sederhana, kekeluargaan, kasar, menantang, dan berani karena memang benar. Sifat kerakyatan membuat masyarakat Blora memiliki kekuatan yang luar biasa dalam menjalani kehidupannya. Topeng singa dalam kesenian Barongan merupakan simbol kekuatan dan kekuatan. Simbol ini merupakan nilai yang sangat penting untuk digunakan dalam mendukung pendidikan karakter anak bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk dan corak seni Barongan (kearifan lokal) serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan karakter. Urgensi penelitian ini karena beberapa acara budaya tradisional di Blora memerlukan keterlibatan kesenian Barongan di dalamnya, seperti tradisi sedekah bumi, tradisi bersih kampung, dan tradisi lamporan. Hasil penelitian menginformasikan bentuk pertunjukan Barongan di Blora dibedakan...