Analisis Pendapatan Usaha Penggemukan Sapi Potong Yang Mendapat Dukungan Kredit Tunda Tebang (KTT) DI Kabupaten Semarang (original) (raw)
Related papers
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 2019
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan, profitabilias dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan bersih usaha penggemukan sapi potong pada anggota kelompok tani ternak Bangunrejo II di Desa Polosiri Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 59 orang peternak anggota kelompok tani ternak Bangunrejo II. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Progaram SPSS 17, hasil penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan pendapatan bersih sebesar Rp 907.306 per bulan dan pendapatan peternak Rp 1.094.974 per bulan lebih rendah dari upah minimum regional Kabupaten Semarang, profitabilias usaha penggemukan sapi potong 18% lebih tinggi dari bunga deposito bank. Uji t menunjukkan skala usaha, biaya pakan tambahan, biaya bakalan dan lama periode berpengaruh parsial terhadap pendapatan bersih sedangkan pengalaman usaha, pendidikan, biaya tenaga kerja, dan biaya pakan hijauan tidak berpengaruh terhadap pendapatan be...
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN, 2017
Usaha penggemukan ternak sapi memiliki peluang ekonomi yang cukup baik dan mampu memberikan sumbangan pendapatan yang relatif tinggi. Suatu studi tentang usaha penggemukan dengan Skala usaha yang berbeda telah dilaksanakan di Kecamatan Amarasi dimana pengumpulan data dilaksanakan selama 2 bulan yaitu januari sampai dengan Februari 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur biaya usaha penggemukan ternak sapi potong di Kecamatan Amarasi pada dua Skala usaha yang berbeda dan untuk mengetahui pendapatan tunai dari usaha penggemukan ternak sapi potong pada Skala usaha yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dimana pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Pengambilan contoh dilakukan secara bertahap. Penentuan desa contoh dilakukan secara purposive sebanyak 3 desa dari 8 desa yang ada di Kecamatan Amarasi. Penentuan responden pada tiap desa contoh dilakukan secara kuota sebanyak 20 orang dimana tiap Skala terdiri atas 10 orang sehingga diperoleh 60 responden representative. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis input output dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya pada Skala 1 sebesar Rp 11.789.915/tahun dan pada Skala 2 sebesar Rp 18.254.845/tahun. Total pendapatan tunai petani peternak selama satu tahun usaha pada Skala I Rp 10.901.750 per tahun dan pada Skala II Rp 10.881.017/tahun. Tidak ada perbedaan pendapatan tunai pada dua Skala usaha uang berbeda tersebut (P>0.05). ____________________________________________________________________________ Kata kunci : penggemukan sapi potong, biaya dan pendapatan.
Analisis Keuntungan Finansial Usaha Penggemukan Sapi Potong DI Kabupaten Bojonegoro
SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
Cattle farm agribusiness in Indonesia is still a sector that needs to be developed, given the increasing demand for meat, but has not met from domestic meat production. One of the efforts to achieve stability availability of beef that is through an increase in beef cattle fattening which have long-term prospects. This study aims to identify and analyze the financial benefits fattening beef cattle in Bojonegoro which is one of the central areas of the cow kind Peranakan Ongole (PO) in the province of East Java. Data were analyzed quantitatively by using indicators of profitability and feasibility ie B / C Ratio, Break Even Point, Net Present Value, Internal Rate of Return, and Payback Period. The research location in the village Napis, District Tambakrejo with 30 respondents breeders who do fattening for 4 months. The results showed the average value of B / C ratio of 1.23, NP...
Analisis Kebijakan Pemerintah Mengenai Budidaya Sapi Potong DI Kabupaten Semarang
Animal Agricultural Journal, 2012
This study aims to determine the condition of breeding beef cattle in Semarang district by analyzing the entire variable that has been identified. The benefit of this research as well as reference material recommendations for the government in decision-making or policy development of beef cattle in the district of Semarang. Primary data were obtained from field observations. Secondary data were obtained from the books of the department of Animal Husbandry and from various literature sources. Analysis of the data used is the analysis of quantitative and qualitative analysis.
Agriekonomika, 2014
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha sapi perah, serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kontribusi pendapatan usaha sapi perah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai. Penentuan responden dilakukan secara random sampling. Responden yang diambil sebanyak 90 orang. Metode pengumpulan data yaitu metode observasi dan wawancara langsung kepada peternak. Metode analisis data secara deskriptif dan statistik. Analisis statistik menggunakan One Sample T-test dan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan rata-rata produksi susu tiap peternak adalah 8,5 liter/hari/ekor. Total waktu kerja usaha sapi perah pertahun adalah 193,28 HKP. Rata-rata total biaya sebesar Rp. 17.378.913,00/tahun. Rata-rata besarnya pendapatan keluarga sebesar Rp. 23.808.082,00 /tahun. Usaha sapi perah memberikan kontribusi sebesar 46,61%, usaha tanaman pertanian 32,22% dan usaha non pertanian 21,17%. Hasil analisis statistik menggunakan...
Analisis Pendapatan Usaha Peternakan Sapi Potong DI Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo
STOCK Peternakan
Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 06 Mei 2018 sampai dengan tanggal 28 Mei 2018 di Dusun Simpang Tebing Tinggi Lintas dan Dusun Pematang Panjang Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan usaha peternakan sapi potong dengan sistem intensif dan semi intensif di Dusun Simpang Tebing Tinggi Lintas dan Dusun Pematang Panjang Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Sedangkan metode pengambilan sampel peternak dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang meliputi data kualitatif dan data kuantitatif. Variabel dalam penelitian meliputi jumlah kepemilikan ternak, tingkat pendidikan peternak, umur peternak, pengalaman beternak, jumlah tanggungan keluarga, penerimaan peternak usaha ternak sapi potong, penerimaan peternak usaha ternak selain sapi potong, pen...
Kajian Produktivitas Usaha Penggemukan Sapi Potong di Kabupaten Ciamis
Prosiding Seminar Nasional Kedaulatan Pangan dan Pertanian, 2014
Peningkatan jumlah penduduk serta perubahan pola konsumsi dan selera masyarakat menyebabkan peningkatan konsumsi daging sapi nasional yang dipenuhi sekitar 65% dari produk impor sehingga berpotensi menguras cadangan devisa. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi daging sapi dalam negeri adalah dengan peningkatan produktivitas usaha penggemukan sapi potong. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Hubungan antara umur peternak dengan produktivitas; (2) Hubungan antara jumlah kepemilikan ternak dengan produktivitas; dan (3) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas usaha penggemukan sapi potong. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Ciamis sebagai salah satu sentra peternakan sapi potong di Provinsi Jawa Barat. Ukuran sampel sebanyak 100 peternak di Kecamatan Panjalu dan Cihaurbeuti yang dipilih secara purposif sebagai lokasi penelitian. Data primer yang digunakan berupa data pemeliharaan selama kurun waktu bulan Januari-Desember 2012. Hubungan antara umur peternak dan jumlah kepemilikan ternak dengan produktivitas dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan tabulasi silang; sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas usaha penggemukan sapi potong dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Produktivitas tertinggi sebesar 0,5626 dicapai oleh peternak yang berumur antara 28-38 tahun. Semakin bertambahnya umur peternak, maka semakin menurun produktivitas yang dicapai; (2) Produktivitas tertinggi sebesar 0,9056 dicapai oleh peternak yang memiliki sapi potong sebanyak 5 ekor jika dibandingkan dengan produktivitas yang dicapai oleh peternak yang memiliki 1-4 ekor sapi potong. Semakin banyak jumlah sapi potong yang dimiliki oleh peternak, maka semakin meningkat produktivitas yang dicapai; dan (3) Pendidikan, pengalaman beternak dan jumlah kepemilikan ternak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas usaha penggemukan sapi potong. Kata kunci: sapi potong, produktivitas, faktor-faktor
Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong Di Kabupaten Kediri
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis, 2022
akan dilaksanakan mulai bulan Desember tahun 2021-Maret tahun 2022. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 25 orang di Gangsar Makmur dan 45 orang di Ngudi Rejeki. Data penelitian dikumpulkan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan analisa pendapatan. Pendapatan usaha ternak sapi potong pada kelompok Gangsar Makmur dan Ngudi Rejeki di Kabupaten Kediri secara finansial menguntungkan. Hal ini dikarenakan pada peghitungan analisis pendapatan dihasilkan angka positif, yang berarti usaha ternak sapi potong menghasilkan keuntungan sebesar Rp 2.750.000. Kata Kunci: Analisis pendapatan, Keuntungan, peternakan sapi potong,