Interaktif dalam Pembelajaran IPS (original) (raw)

Pengaruh Media Pembelajaran PowerPoint Interaktif terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Sekolah Dasar

EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 2021

Selama pandemi Covid-19, diberlakukannya pembelajaran jarak jauh, maka perlunya memperhatikan proses pembelajaran. Observasi yang dilakukan peneliti menemukan masalah pada proses pembelajaran jarak jauh yaitu media pembelajaran yang diterapkan kurang kreatif dan inovatif sehingga rendahnya minat dan fokus siswa maka siswa kurangnya terlibat aktif dalam pembelajaran, hal tersebut dapat mempengaruhi nilai siswa. Penelitian ditujukan untuk menemukan jawaban dari efek perangkat pembelajaran PowerPoint interaktif pada nilai IPS siswa. Jenis penelitian “Kuantitatif Eksperimen” bermetode True Experiment Design, desain penelitian mempergunakan Posttest-Only Control Design, teknis sampel ialah Simple Random Sampling jumlahnya yaitu 56 dimana kelas eksperimen berjumlah 30 siswa serta kelas kontrol 26 siswa. Instrumen menggunakan soal multiple-choice, melalui uji valid menggunakan Poin Biserial dan reliabilitas menggunakan Kuder Richardson. Uji normalitas Liliefors, uji homogenitas Fisher. Lal...

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Berbasis ICT terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu

Jurnal Ilmiah WUNY, 2014

Mata pelajaran IPS sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah, memerlukan guru-guru yang mampu melaksanakan pembelajaran yang efektif, dalam arti menguasai materi, mampu memilih permasalahan yang layak diangkat sebagai bahan belajar, serta mengembangkan strategi pembelajaran yang mampu mengoptimalkan pencapaian kompetensi (Mukminan, 2009: 4). Agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif diperlukan suatu media pembelajaran, salah satunya dengan penggunaan media berbasis ICT.

Pengembangan Multimedia Interaktif menggunakan Macromedia Flash pada Mata Pelajaran IPS

2019

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan multimedia interaktif menggunakan Macromedia flash yang layak dan efektif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V. Penelitian dan pengembangan ini mengacu pada langkah 4D yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel & Semmel, yaitu: (a) Define, (b) Design, (c) Development (d) Dissemination. Penelitian ini dilaksanakan di MI Istiqomah Sambas Kabupaten Purbalingga. Subjek uji coba lapangan dilakukan di kelas V dengan jumlah kelas eksperimen sebanyak 27 siswa dan kelas kontrol sebanyak 32 siswa. Pengumpulan data menggunakan tes dan non tes. Tes dilaksanakan dengan menggunakan soal evaluasi, non tes dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara dan angket. Analisis data menggunakan independent sample t-test dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini mendapatkan penilaian dari ahli media, bahasa dan materi berkategori “sangat valid” dan layak digunakan dalam proses pembelajaran yaitu dengan nilai rata-rata valid...

Kognitivisme: Menuju Pembelajaran IPS yang Bermakna

Misroh Sulaswari, 2021

Pembelajaran bermakna menjadi masalah utama dalam praktik pengajaran di dalam kelas. Pembelajaran bermakna atau meaningfull learning merupakan suatu proses mengkaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif siswa. Ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS menjadi salah satu mata pelajaran yang dalam praktiknya belum menggunakan konsep pembelajaran bermakna. Salah satu yang dapat digunakan dalam rangka pembelajaran IPS yang bermakna adalah melalui pendekatan teori belajar kognitivisme. Yang terpenting di dalam teori kognitif adalah insight atau pemahaman terhadap situasi yang ada di lingkungan sehingga individu mampu memcahkan permasalahan yang dihadapinya dan juga bagaimana individu berpikir (thinking). Oleh karena itulah, pembelajaran IPS akan bermakna jika siswa belajar memahami dan menemukan berbagai alternatif solusi terkait fenomena sosial maupun masalah sosial.

Pengaruh Penggunaan Media Ajar IPS Berbasis Video Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

Jurnal inovasi pendidikan dan pembelajaran sekolah dasar, 2022

The application of innovative and interactive learning media can encourage students to be active in learning. However, in reality social studies learning is still teacher-centered. The teachers do not use innovative learning media, and are fixated on one source book that has been provided by the school. This study is to determine the effect of using cultural map media on student learning outcomes on the material diversity of the Indonesian nation. The study used a quasi-experimental research method using one experimental group. Therefore, the design used by the researcher is a one group pretestposttest design. The research sample consisted of 30 people, class IV with a simple random sample technique. The type of instrument is a multiple choice test. The results of the statistical test showed that the average posttest results of the students were higher than the students' average pretest, which was 83.77 > 76.33 with Sig = 0.000. Therefore, the application of cultural map learning media has an effect on improving student learning outcomes on the material diversity of the Indonesian nation.

Pengaruh Pendekatan Kontekstual Terhadap Hasil Belajar IPS

Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)

Penelitian ini dilatarbelakangi masalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS yang masih tergolong rendah, hal ini dapat dilihat dari data nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII.A yaitu 33,56 yang masih belum mencapai batas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Dalam proses pembelajaran guru bertindak sebagai satu-satunya sumber informasi, dimana pembelajaran hanya berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Hal ini membuat pembelajaran IPS terasa membosankan dan membuat siswa merasa lesu untuk belajar sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari rata-rata nilai siswa pada mata pelajaran IPS yang masih belum mencapai batas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Populasi penelitian ini kelas VIII SMP Negeri 14 Seluma yang berjumlah 163 orang dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII.A yaitu berjumlah 33 orang...

Pengembangan Media Interaktif Software Prezi pada Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS pada dasarnya adalah adaptasi nilai-nilai sosial bermasyarakat yang dipelajari siswa dalam kajian keilmuan. Materi IPS merupakan keterpaduan dari berbagai bidang kajian sosial yaitu ekonomi, sejarah, geografi, politik, psikologi yang disederhanakan sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Tujuan dari pembelajaran IPS di lingkup sekolah dasar yaitu untuk membekali siswa dalam menghadapi kehidupan sosial, supaya mengetahui, peka, dan tanggap akan permasaialah di lingkungan tempat tinggal. Untuk itu, keberhasilan dalam mengajarkan atau menyampaikan materi IPS ini menjadi hal yang penting. Akan tetapi pada kenyataaanya masih banyak siswa yang enggan ataupun terkesan bosan terhadap pelajaran IPS karena dari segi penyampaian materi dari guru yang masih terkesan monoton. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan inovasi pembelajaran berbasis Media Interaktif dimana peneliti memilih Prezi sebagai alternative pilihan medianya. Penelitian yang dilakasanakan di...

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN IPS

Model pembelajaran akan menjelaskan makna kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik selama proses pembelajaran berlangsung. Setiap model pembelajaran mengarahkan pendidik ke dalam mendesain pembelajaran dan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat untuk membantu peserta didik belajar, sehingga kompetensi dan tujuan belajarnya tercapai. Model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan materi pelajaran akan menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas, sehingga tercapai kompetensi yang ditentukan. Efektif tidaknya pendidik mengajar akan tergantung pada bagaimana pendidik mampu melaksanakan aktivitas mengajar secara baik. Oleh karena itu, pendidik dan tenaga kependidikan perlu memperkaya pemahamannya mengenai model pembelajaran. Jadi model pembelajaran dirancang untuk membelajarkan peserta didik dan memudahkan guru menggunakan strategi, metode, teknik, pengajaran sesuai dengan mata pelajaran yang menjadi tanggung jawab pendidik.Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik. Melalui pembelajaran terpadu peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara holistik, bermakna, otentik, dan aktif. Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik. Pengalaman belajar lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang kajian yang relevan akan membentuk skema (konsep), sehingga peserta didik akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Perolehan keutuhan belajar, pengetahuan, serta kebulatan pandangan tentang kehidupan dan dunia nyata hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran terpadu.

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Melalui Pembelajaran Model Inkuiri Sosial

Metafora: Education, Social Sciences and Humanities Journal

Proses pembelajaran IPS di sekolah selama ini lebih ditekankan kepada penguasaan materi sebanyak mungkin sehingga proses pembelajaran bersifat kaku dan terpusat pada satu arah. Kesempatan bagi siswa untuk belajar lebih aktif dengan melakukan eksplorasi terhadap materi yang diajarkan terabaikan. Kegiatan belajar lebih ditandai dengan budaya hafalan daripada proses berpikir. Pembiasaan ini mengakibatkan siswa kurang mampu menjawab pertanyaan berbasis masalah yang diajukan guru. Hasil pengamatan di lapangan, pada waktu siswa dibelajarkan dengan menggunakan metode diskusi teman sebangku begitu kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang diawali dengan kalimat tanya mengapa atau bagaimana. Hal ini diperkuat dengan hasil tes siswa 70,2, dibawah KKM yang ditentukan dengan prosentase keberhasilan 45,2%, masih jauh dari ketuntasan klasikal 85%. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka peneliti mencoba menggunakan pembelajaran model inkuiri sosial untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab ...

Multimedia Pembelajaran Interaktif

Informasi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk buku membuat seorang siswa kurang tertarik, karena media pembelajaran yang ditampilkan oleh buku kurang tersedia secara lengkap sebagai media belajar karena yang ditampilkan hanya berupa teks dan pada tampilan isi buku yang tidak dapat divisualisasikan sehingga tampilannya monoton (tidak gerak, hitam putih). Hal ini dapat menyebabkan seorang siswa akan cepat merasa jenuh dan minat belajar pun akhirnya dapat berkurang. Multimedia memungkinkan cara yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.