Faktor yang Berhubungan dengan Kematian Janin Dalam Rahim (KJDR) Di RSUD Syekh Yusuf Gowa Pada Tahun 2018 (original) (raw)
Related papers
2017
Kematian janin dalam rahim adalah janin yang mati dalam rahim dengan berat badan 500 gram atau lebih atau kematian janin dalam rahim pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Beberapa faktor yang mempengaruhi risiko kematian janin yaitu faktor maternal, fetal, dan plasenta. Komplikasi yang dapat terjadi ialah trauma psikis ibu maupum keluarga, apalagi bila waktu antara kematian janin dan persalinan berlangsung lama. Terjadi infeksi bila ketuban telah pecah dan terjadi koagulopati bila kematian janin lebih dari 2 minggu, sehingga bahaya perdarahan akan lebih mengancam jiwa pada waktu tindakan medis dilakukan. Kejadian traumatik psikologis lebih lanjut terjadi dari selang waktu lebih dari 24 jam antara diagnosis kematian janin, induksi persalinan, tidak melihat bayinya selama yang dia inginkan, dan apabila ia tidak memiliki barang kenangan dengan bayinya. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ny. "E" dengan Kematian Janin Dalam Rahim Di RSUD Syekh Yusuf Gowa pada tahun 2017 sesuai dengan 7 langkah Varney dan SOAP. Hasil dari studi kasus yang dilakukan Ny "E" ditegakkan diagnosis dengan Kematian Janin Dalam Rahim berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Seorang pasien, Ny "E" datang ke RSUD Syekh Yusuf Gowa dengan keluhan utama tidak merasakan pergerakan janin disertai nyeri perut bagian bawah sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Tampak meringis, composmentis, tekanan darah 110/70 mmHg, tinggi fundus uteri setinggi pusat, presentasi kepala, tidak terdengar denyut jantung janin, intrauterin, mati. Pemeriksaan USG dengan Kematian Janin Dalam Rahim, 25 minggu, DJJ negatif, dan oligohidramnion. Pada pasien ini dilakukan penatalaksanaan berupa terminasi kehamilan dengan pemberian induksi pervaginam. Pemantauan dilakukan selama persalinan sampai bayi dilahirkan. Bayi lahir spontan dengan jenis kelamin perempuan, BB: 1200 gram, bayi lahir dengan presentasi muka dan tidak ditemukan hambatan pada saat pelaksanaan tindakan. Berdasarkan hasil dari studi kasus 7 langkah varney dan SOAP yang digunakan untuk proses penyelesaian masalah kebidanan, dapat disimpulkan bahwa pada Ny "E" ditegakkan diagnosa Kematian Janin Dalam Rahim. Terminasi kehamilan merupakan tatalaksana dari Kematian Janin Dalam Rahim.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kanker Payudara
Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara dan merupakan penyebab kematian kedua akibat kanker dan paling banyak ditemui pada wanita. Yogyakarta merupakan provinsi yang memiliki prevalensi kanker payudara tertinggi pada tahun 2013, yaitu sebesar 2,4‰. Data Dinkes DIY Tahun 2017, kasus kanker payudara banyak terjadi pada perempuan dan di setiap tahunnya terjadi peningkatan kasus kanker payudara di Provinsi DIY. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara di RSUD Kota Yogyakarta tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dengan purposive sampling dan didapatkan 94 responden. Pengambilan data menggunakan data sekunder dan primer dengan format pengumpulan data. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara adalah usia (p-value = 0,005), usia menarche (p-value = 0,019), riwayat menyusui (p-value = 0,008), riwayat menggunakan KB hormonal (p-value = 0,019) dan riwayat keluarga (p-value = 0,014). Simpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara usia, usia menarche, riwayat menyusui, riwayat menggunakan KB hormonal dan riwayat keluarga dengan kejadian kanker payudara.
2007
Background : Benign prostatic hyperplasia (BPH) is a common disease of older men, characterized by overgrowth of the prostatic epithelium and fibromuscular tissue of the transition zone and periurethral area and by obstructive and irritative lower urinary tract symptoms. Autopsy data indicate that anatomic or microscopic evidence of BPH is present in 40% and 90% of men aged 50-60 and 80-90 y, respectively. Despite the significant effect on public health, the causes of BPH have received little attention. Identifying risk factors for BPH is crucial for understanding the etiology and for determining effective interventions or targeting strategies. Methods : Case control study is used in this study. BPH is diagnosed with USG examination. In control group was diagnosed with USG examination too, but not diagnosed of BPH. Data were analyzed by univariate, bivariate analysis with chi square test and multivariate analysis with method of binary logistic regression.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Abortus DI Rsud Raden Mattaher Provinsi Jambi
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi
Abortion is the cessation of pregnancy before the fetus be able to live outside the womb at less than 28 weeks of age, because most miscarriages are unknown and occur spontaneously. Factors that can cause of abortion are hypertension in pregnancy, anemia in pregnancy and the age of pregnant mother. This study aimed to determine the factor related to abortion at Raden Mattaher hospital Jambi province. This study was conducted on July 10 – 24, 2019 with total samples were 87 people. Sample used simple random sampling. The instrument used observation. Data analysed by using chi square test with a significance level () = 0.1 result of this study about the correlation of hypertension history in pregnancy with abortion indicated that ( p value = 0.209) it means that there is no correlation of hypertension history in pregnancy with abortion and there is anemia in pregnancy with abortion ( p value = 0.000), and the age of pregnant mother with abortion ( p value = 0.005) it means that there ...
Jurnal Sains Kesehatan (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti), 2021
Intra Uterine Fetal Death (IUFD) merupakan salah satu penyebab kematian perinatal yang memberi sumbangan terhadap Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan IUFD pada ibu bersalin RSUD Hasanuddin Damrah Manna. Jenis penelitian yang digunakan adalah Survey Analitik dengan desain Case Control. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu melahirkan yang tercatat dalam rekam medik tahun 2020 sebanyak 1083 ibu. Sampel penelitian ini adalah sampel kasus dan sampel kontrol dengan perbandingan 1:1. Sampel kasus adalah semua ibu yang mengalami IUFD sebanyak 17 ibu dan sampel kontrol adalah ibu yang tidak mengalami IUFD sebanyak 17 ibu. Teknik pengambilan sampel kasus secara Total Sampling dan sampel kontrol secara Systematic Random Sampling. Jenis data adalah data primer dan data sekunder. Teknik analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan responden dengan umur tidak berisiko sebanyak 21 ibu (61,8%), paritas tidak berisiko sebanyak 21 ibu (61,8%), penyakit/penyulit kehamilan tidak berisiko sebanyak 23 ibu (67,6%) dan dengan IUFD sebanyak 17 ibu (50,0%). Ada hubungan antara umur, paritas dan penyakit/penyulit kehamilan dengan kejadian IUFD pada ibu bersalin di RSUD Hasanuddin Damrah Manna. Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk dapat melakukan upaya skrining terhadap faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian IUFD pada ibu hamil.
FAKTOR RISIKO MATERNAL NEONATAL PADAINTRA UTERINE FETAL DEATH(IUFD)DI RSUD CILACAP TAHUN 2017–2018
Seminar Nasional Interprofesional Education, 2019
ntra Uterine FetalDeath (IUFD)atau disebut sebagai kematian janin dalam rahim.Kematian janin yang dimaksud disini yaitu kematian janin yang terjadi pada masa usiakehamilan 20 minggu keatas atau berat badan janin 500 gram atau lebih. Jenispenelitian adalah penelitian retrospektif dengan pendekatancase control. Jumlah sampelpada penelitian ini 182, dengan 91 kasus IUFD dan 91 kasus kontrol. Dengan tekniktotalsampling. Alat pengumpul data menggunakan checklist dengan analisa regresi logistik.Hasil Penelitian: Faktor yang berpengaruh terhadap IUFD adalah berat badan lahirmempunyai nilaisig0,000 dan Exp B: 101,36. Masa gestasi mempunyai nilaisig0,03dan Exp B 3,57, dan riwayat penyakit mempunyai nilaisig0,00 dan Exp B 4,46.Simpulan dalam penelitian ini adalah faktor yang berpengaruh terhadap IUFD adalahberat badan lahir, masa gestasi dan riwayat penyakit.Kata Kunci :IUFD, berat badan lahir, masa gestasi dan riwayat penyakit.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD PRAMBANAN
Latar Belakang: Bayi Berat lahir Rendah (BBLR) merupakan indikator yang sensitif dari kondisi sosial ekonomi dan secara tidak langsung menjadi tolak ukur kesehatan ibu dan anak. Kejadian BBLR di Indonesia sebesar 10,2%, sedang prevalensi BBLR di Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 9,9%. BBLR masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Jurnal Kesehatan, 2016
Abortion is a public health problem because it has impacts on maternal morbidity and mortality. One of the main causes of maternal deaths is haemorrhage complications caused by abortion. Abortion may cause complications that lead to maternal death. The aim of this study is to know factors related to incomplete abortion in Mayjend HM Ryacudu Hospital 2013-2014. This is a quantitative research, with a case control approach. The study population was 226 women who undergone incomplete abortion during 2013-2014, and population control was 1,167 people. The sample which is 92 cases and 368 controls used random sampling technic. The observation sheet was use to collect the data, and for analysis this study used bivariate analysis by chi square and multivariate analysis by multiple logistic regression. The research found correlation between age and incomplete abortion (p value 0.011), there was a correlation between parity and incomplete abortion (p value 0.016), a correlation between history of abortion and incomplete abortion (p value 0.005), there was no correlation of women's diseases to incomplete abortion (p value 0356), there was association of anemia with incomplete abortion (p value 0.012). Multivariate analysis obtained that age variable most dominant influence on an incomplete abortion with OR 1.985 (95% CI 1218-3236).
Hubungan Umur Dan Paritas Terhadap Kejadian Anemia Di RSUD Syekh Yusuf Gowa
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Umur dan Paritas Terhadap Angka Kejadian Anemia Di Rumah Sakit Syekh Yusuf Gowa Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan melakukan pendekatan Cross Sectional Study untuk mengetahui Umur dan Paritas Terhadap Angka Kejadian Anemia Di Rumah Sakit Syekh Yusuf Gowa Tahun 2018 dengan jumlah populasi sebanyak 204 orang dan jumlah sampel 204 orang dengan menggunakan teknik Total Sampling. Dari hasil uji statistic dengan menggunakan uji Chi-Square (pearson chi-square) diperoleh untuk variabel Umur nilai P = (0,00) < α (0,05) artinya ada hubungan antara Umur dengan Anemia. Untuk variabel Paritas nilai P = (0,00) < α (0,05) artinya tidak ada hubungan antara Paritas dan Anemia. Kesimpulan dari dua variabel yaitu Umur dan Paritas, semua variabel berhubungan dengan kejadian Anemia di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa 2018.