PRINSIP-PRINSIP DASAR AL-QUR’AN TENTANG PERILAKU KONSUMSI (original) (raw)

DASAR-DASAR KONSELING DALAM AL-QUR'AN

Jurnal Al-Irsyad, 2017

Islami said the labeling on a counselling course should refer to the teachings of Islam which is rahmatan lil 'alamin and is closely associated with the Qur'an and Hadith as a source of primary law retrieval. Therefore, the integration of the values of the Qur'an and Hadith is an inevitability of both in the ontology, epistemology, andaxiology. Thus Islamic Counselling referred to in this description is different to conventional counseling that come from the West. Counseling West talk about Self concept and Confidance. More than just self concept and self confidence, Islamic counseling talking how the concept of Qur'an and Hadith affirming Tawhid a servant in the position and the correct proportions. By using the methods of the study of literarature which refers directly to the Qur'an, following paragraph sets will focus more elaborate on the basics of Qur'anic in counseling and counseling approaches, principles, methods and techniques of the Islamic Islamic counseling.

KONSELING BERDASARKAN AL QUR’AN

This article is to connect counseling process with Islam teaching by diging counseling base based on Al-Qur'an. Where intrinsically man is biological creature, person, social, and religion creature. Intrinsically also man divided to two factions namely faction of healthy person and faction of indisposed person. faction of Healthy person is person capable to arrange x'self in its(the relationship with ownself, others, area, and God. faction of Indisposed person is person which unable to arrange x'self in its(the relationship with ownself, others, area, and God in the end having estuary at assorted of problems.

DASAR-DASAR Al-QUR'AN DAN AL-HADIST TENTANG AKHLAKTASAWU

Sekarang ini, banyak buku-buku yang membahas tentang tasawuf dan banyak penduduk yang berminat untuk mempelajarinya. Kita lihat negara-negara yang mayoritas beragama Islam, banyak sekali di situ kita temui berbagai buku yang menerangkan tentang tasawuf.hanya saja tingkat ketertarikan seseorang tidak dapat diklaim sebagai sebuah penerimaan yang menyeluruh terhadap ilmu tasawuf. Ketertarikan mereka terhadap tasawuf dapat dilihat dari dua kecenderungan, pertama kecenderungan terhadap kebutuhan fitroh, yaitu kita mempelajari akhlaq tasawuf karena keinginan nurani kita sendiri dan yang kedua kecenderungan pada persoalan akademis, yaitu kita mempelajarinya karena sudah menjadi kewajiban kita, misal kita di sekolah wajib mengikuti pelajaran akhlaq tasawuf padahal sebenarnya kita tidak ingin mempelajarinya.

Al-QURAN DAN PRINSIP KOMUNIKASI

Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril yang merupakan mukjizat terbesar sepanjang sejarah manusia. Sedang komunikasi adalah proses pengiriman pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan kemudian menghasilkan umpan balik feedback. Allah dalam konteks ini mengambil posisi sebagai komunikator kemudian pesan-nya tertulis dalam al-Qur’an itu sendiri dan manusia sebagai komunikan. Naba’ dalam bahasa arab berarti berita kemudian Nabi adalah orang yang menyampaikan berita, dalam surat (Qs.al-a’raf: 188). Dalam tulisan ini penulis ingin menunjukkan bahwa inti dakwah adalah berkomunikasi, mengajak orang lain untuk mengikuti tuntunan Allah SWT. Oleh karenanya, kemampuan berkomunikasi dengan baik menduduki posisi yang strategis. Karena itu Islam memandang bahwa setiap muslim adalah da’i. Sebagai da’i, ia senantiasa dituntut untuk mau dan mampu mengkomunikasikan ajaran-ajaran Ilahi secara baik. Sebab, kesalahan dalam mengkomunikasikan ajaran Islam, justru akan membawa akibat yang cukup serius dalam perkembangan dakwah Islam itu sendiri. Kata Kunci: al-Quran, Komunikasi, Naba’, Dakwah.

UNSUR UTAMA HERMENEUTIKA AL-QUR'AN

Hermeneutika Al-Qur'an merupakan disiplin ilmu yang mendalami cara-cara interpretasi Al-Qur'an agar pemahaman terhadap teks suci lebih mendalam. Dalam konteks ini, unsur-unsur hermeneutika Al-Qur'an menjadi kunci dalam proses interpretasi yang akurat dan lengkap. Artikel ini membahas beberapa unsur hermeneutika Al-Qur'an yang prinsipal dan penting untuk dipahami. Pertama, babak atau konteks adalah unsur penting dalam hermeneutika Al-Qur'an yang menekankan pentingnya memahami latar belakang historis, budaya, dan sosial ketika teks Al-Qur'an diwahyukan. Melalui pemahaman konteks, interpretasi dapat menjadi lebih tepat dan akurat. Kedua, unsur tata bahasa dan retorika Al-Qur'an menjadi hal yang tak terpisahkan dalam proses hermeneutika. Pemahaman struktur kalimat, gaya bahasa, dan penggunaan kata-kata dalam Al-Qur'an membantu dalam menafsirkan makna yang terkandung dalam teks suci. Ketiga, kontemplasi dan refleksi spiritual merupakan unsur yang tidak bisa diabaikan dalam hermeneutika Al-Qur'an. Melalui meditasi dan introspeksi, pemahaman terhadap ajaran-ajaran Al-Qur'an dapat menjadi lebih mendalam dan memberikan petunjuk bagi kehidupan sehari-hari. Terakhir, pentingnya memperhatikan riwayat dan penafsiran Al-Qur'an yang telah ada sebelumnya juga merupakan bagian dari unsur hermeneutika Al-Qur'an. Mengambil hikmah dari tradisi tafsir yang terdahulu memperkaya perspektif interpretasi Al-Qur'an secara holistik. Melalui pemahaman dan penerapan unsur-unsur hermeneutika Al-Qur'an dengan cermat dan bijaksana, kita dapat mendekati teks Al-Qur'an dengan keikhlasan dan kecermatan yang diperlukan untuk meraih pemahaman yang mendalam dan mencerahkan. PENDAHULUAN Al-Qur'an, sebagai kitab suci umat Islam, merupakan sumber pedoman dan petunjuk bagi kehidupan umat manusia sepanjang masa. Dalam usaha untuk memahami serta menafsirkan makna yang terkandung dalam teks suci ini, hermeneutika Al-Qur'an menjadi landasan penting yang memandu proses interpretasi yang mendalam dan holistik. Dalam konteks hermeneutika Al-Qur'an, terdapat beragam unsur yang memainkan peran penting dalam memahami dan menerapkan firman Allah SWT dengan tepat dan benar.

KONSEP ILMU MENURUT AL-QUR'AN

Wiwik Indah Handayani, 2021

ABSTRAKSI Wahyu pertama (surah al-'Alaq ayat 1-5) yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw. mengandung prinsip-prinsip ilmu dan teknologi. Kata Iqra' berarti bacalah, telitilah, damailah, ketahuilah ciri-ciri sesuatu; bacalah alam, tandatanda zaman, sejarah maupun diri sendiri, yang kesemua makna dapat dikembalikan kepada hakikat "menghimpun". Al-Qur'an adalah kitab suci yang berdimensi banyak yang kandungan isinya tidak saja berbicara tentang masalah-masalah keagamaan, tetapi lebih luas lagi meliputi berbagai aspek kehidupan manusia yang demikian kompleks, meskipun isinya tidak selalu tersusun secara sistematis sebagaimana layaknya buku-buku ilmiyah. Penafsiran Al-Qur'an telah berlangsung sejak masa Nabi saw., yang pada saat itu beliau sendiri bertindak sebagai mufassir, menjelaskan kepada sahabat tentang arti dan kandungan Al-Qur'an, khususnya yang menyangkut ayat-ayat yang sulit dipahami atau samara-samar artinya. Sepeninggal Nabi saw., maka para sahabatlah yang tampil sebagai mufassir dan sekaligus mubayyin khususnya bagi sahabat yang mempunyai kemampuan. Begitulah seterusnya usaha pemahaman terhadap kandungan Al-Qur'an terus berlangsung dari masa ke masa, sesuai dengan perkembangan hidup masyarakat.

MAKALAH DASAR PENERJEMAHAN AL-QURAN

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang maha Esa atas rahmat, petunjuk, dan pertolongan-Nya makalah ini dapat disusun mengenai pembahasan Perbedaan Unsur-unsur Linguistik Arab dan Indonesia sebagaimana telah ditugaskan oleh dosen pengampu kami Abdul Kholiq, MA, pada Mata Kuliah Dasar-dasar Penerjemahan Al-Quran dan Hadist Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu yang telah memberikan kesempatan untuk menyusun makalah ini kepada kami. Dan kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu proses penyusunan makalah ini, yang mudah-mudahan dapat dipahami oleh pembaca dan memberi manfaat kepada kita semua. Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi maupun teknik pengetikan, dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

PRINSIP DAN BATASAN KONSUMSI ISLAMI

ABSTRAK Konsumsi identik dengan makan dan minum. Dapat pula dipahami memakai atau menggunakan produk, Konsumsi juga berarti setiap tindakan pengeluaran atau mengurangi nilai barang dan jasa. Pelaku yang mengkonsumsi dinamakan konsumen. Konsumen mempertimbangkan nilai konsumsi pada aspek maslahat. Realita dilapangan aspek maslahat tersebut tidak menjadi dasar menentukan sebuah keputusan, sehingga konsumsi tanpa batas menjadi sebuah fenomena yang berkembang seiring dengan perubahan global. Kata kunci: Konsumsi, Prinsip, dan Kendala DASAR PEMIKIRAN Doktrin kekhalifahan adalah amanah mengatur dan mengelola alam semesta ini. Nilai amanah tersebut memberikan tiga fondasi dalam kehidupan sosio ekonomi masyarakat, yaitu apa dan berapa banyak barang/jasa yang diperlukan (what), bagaimana cara menghasilkannya (how) dan bagaimana cara mendistribusikan kepada masyarakat secara adil (for whom). Pertanyaan tersebut memberikan konsekuensi akan terciptanya suatu keadilan dan kesejahteraan yang luas. Keinginan manusia agar terpenuhi kebutuhannya telah melahirkan konsep teori konsumsi. Perilaku konsumsi manusia biasa bersumber pada dualitas yaitu economic rasionalism dan utilitarianism yang menekankan keduanya lebih kepada kepentingan individu (self interest) dengan mengorbankan kepentingan pihak lain. Konsep self interest rationality menurut Edgeworth yang dikutip oleh Arif Pujiono (2006: 30), meskipun secara ekonomi terkesan baik, tetap mengandung konsekuensi terhadap perilaku konsumsi yang lebih longgar karena ukuran rasional adalah memenuhi self interest tersebut. Sedangkan utilitarisme yang menekankan bagaimana manfaat terbesar dapat diperoleh meski harus mengorbankan kepentingan/hak orang lain.

AL-QUR'AN SEBAGAI SUMBER HUKUM UTAMA

Jurnal, 2021

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan Islam kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul dalam pertemuan yang Insya Allah dimuliakan oleh-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpah curah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., kepada para sahabatnya, para Tabi'it Tabi'innya, dan semoga kepada kita selaku umatnya mendapatkan Syafa'atul udzma di Yaumil Jaza, amin. Sebelumnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan dosen yang telah memberikan kami kesempatan menjelaskan Al-Qur'an sebagai sumber hukum Islam yang pertama. Suatu kebanggaan bagi kami yang telah diberi kepercayaan oleh bapak pengampu untuk menjelaskan hal tersebut. Dalam penelitian ini terdapat beberapa pelajaran penting yang wajib diketahui oleh kami khususnya dan mahasiswa umumnya. Di antara materi yang akan dibahas diantaranya: Pengertian al-Qur'an. Kehujjahan al-Qur'an sebagai sumber hukum Islam yang utama, penjelasan al-Qur'an terhadap hukum dan al-Qur'an sebagai sumber hukum, sistematika hukum dalam al-Qur'an. Kata Kunci: Al-Qur'an, Sumber Hukum.

POLA PENULISAN (RASM) AL-QUR'AN

Alhamdulillah, atas segala kenikmatan yang Allah Swt. berikan kepada Tim Kelompok dua, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan cukup memuaskan.