Ragam Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal (original) (raw)
Related papers
Pendidikan Global Berbasis Kearifan Lokal
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG, 2018
Globalization bring new challenges that must be answered by education. Need to change strategy education in preparing humans Indonesia in order to provide answers to the global challenges and opportunities globally. Method in this study using a research method descriptive qualitative. This study provides an overview of the global education through local wisdom. Study guide SMA 18 cities Palembang. Data collection techniques used in this study is observation, interviews, and documentation. Result of this research is a global education based local wisdom is required in order to improve the quality of education can compete in the middle of globalization. Global education very need to be applied to the current conditions. Global education based local wisdom is expected to create education competitive and innovative quality and reliable, which is able to compete in the middle of globalization.
Pendidikan Islam Berbasis Kearifan Lokal
IQRO': Journal of Islamic Education, 2020
Penelitian ini mengungkapkan pendidikan Islam berbasis kearifan lokal di Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo Piyungan Bantul Yogyakarta. Jenis penelitian adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian diambil melalui tiga sumber, yakni: 1). Observasi langsung beberapa kali, 2). Wawancara dengan pimpinan pesantren, pengurus, pengajar, santri, dan warga sekitar pesantren, dan 3). Dokumentasi dari berbagai informasi yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa segala tindakan dan aktivitas kegiatan yang dilakukan warga pesantren (kiai, pengurus, ustad, dan santri) di Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo dapat dilihat sebagai bentuk penerapan pendidikan dan pembentukan kepribadian luhur (unggah ungguh) yang berbasis kearifan lokal. Maka dari itu, pesantren ini mengelola sistem pendidikannya melalui empat cara, yaitu pendidikan keagamaan, pendidikan keterampilan, pendidikan ekstrakurikuler, dan pendidikan karakter
Menakar Nalar Pendidikan Pesantren Berbasis Kearifan Lokal
This study is to figure outs the possibility of pesantren in designing a local wisdom based logics of education. It is a starting hypothesis that needs more analysis, theory, and discussion. Today's globalisation often makes pesantren into a streotypical 'scary' position among society, then it needs an escalation from trom self-developmental educational system into a logics of education which is based on tolerances and local wisdom. This effort is possible to do with habituation of local wisdom based logics of education to santri. The possible solution is getting started with the simplest thing instead of underestimating the dominant globalisation and traditional nature of pesantren.
Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Menyimak Berbasis Kearifan Lokal
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 2021
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar berbentuk modul menyimak berbasis budaya lokal yang dapat digunakan oleh mahasiswa di Universitas Baturaja. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan. Penelitian ini memodifikasi model pengembangan Borg, Gall dan Gall serta Dick, Carey, dan Carey menjadi enam langkah, yaitu identifikasi kebutuhan, eksplorasi kebutuhan materi, produksi bahan ajar, validasi desain, revisi, dan uji coba produk. Untuk mengetahui kepraktisan dan keefektivan modul, dilakukan uji validasi oleh ahli dan tiga tahap evaluasi formatif menggunakan angket, wawancara dan lembar penilaian. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan dari tiga aspek, yaitu kelayakan isi/materi dan penyajian, kebahasaan, dan kegrafikaan, modul dikategorikan valid. Berdasarkan uji kepraktisan melalui evaluasi orang per orang (one to one evaluation) dan uji coba kelompok (Small Group) pada mahasiswa modul dikategorikan sangat praktis. Selanjutnya berdasarkan uji efek ...
Pembelajaran Filsafat Berbasis Kearifan Lokal
2017
One of the reasons why philosophy has been isolated from the public and daily life is that philosophical knowledge supporters tend to be unsophisticated in involving their self to the various problem of daily life discussion, even in the local, national, or global world level. It is in this isolation, the discussion topic of this paper has its meaning as a “sociology of philosophy” which supposes that the practical life is connected with the philosophical theses or just the opposite. We will analyze two problems of this topic; first, the system and model of learning the area of philosophical studies, and second, how to represent Pancasila as a part of citizen’s life which has function in conducting the stride of daily and political life in this country.
Urgensi Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kearifan Lokal
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan relevansi atau kebergunaan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis kearifan lokal guna menuju peserta didik yang berkarakter dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional atau bahasa negara. Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonsia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa, bahwa belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis serta menimbulkan penghargaan terhadap hasil cipta manusia. Melalui pembelajaran bahasa Indonesia, peserta didik diharapkan menjadi pribadi yang dapat menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu, pembelajaran bahasa Indonesia juga memiliki peranan yang amat penting dalam pemertahanan budaya dan adat istiadat di Indones...
Model Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal
Model Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal, 2018
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Hakikat pembelajaran tematik; (2) Langkah-langkah pembelajaran tematik berbasis kearifan lokal; (3) Hakikat pendidikan kearifan lokal dalam lingkup pembelajaran tematik; (4) Tujuan dan pentingnya pendidikan kearifan lokal dalam lingkup pembelajaran tematik; serta (5) Pengajaran model tematik berbasis kearifan lokal. Artikel ini merupakan penelitian analisis konten/ meta analisis yang dilaksanakan melalui lima tahap, yaitu: (1) Pengumpulan data; (2) Penentuan sampel; (3) Pencatatan data; (4) Reduksi; dan (5) Penarikan kesimpulan. Sumber data dalam artikel ini adalah jurnal dan buku yang berkaitan dengan pembelajaran tematik dan pendidikan kearifan lokal. Selanjutnya, objek penelitian adalah proses adaptasi dan kaitannya dengan urgensi kearifan lokal dalam menjawab tantangan zaman. Kesimpulan artikel menunjukkan bahwa: (1) Pembelajaran tematik menggunakan tema-tema sebagai objek pembelajarannya; (2) Langkah-langkah model pembelajaran tematik berbasis kearifan lokal diantaranya guru terlebih dahulu membuat RPP, kemudiaan mensisipkan kearifan lokal pada konten materi; (3) Kearifan lokal dalam lingkup model pembelajaran tematik adalah nilai kebaikan yang terkandung dalam kebudayaan sebagai upaya mempertahankan identitas diri anak: (4) Tujuan dan pentingnya pendidikan kearifan lokal dalam lingkup pembelajaran tematik diantaranya untuk mempersiapkan generasi muda yang tanggap akan keunggulan lokal daerahnya; (5) Pengajaran model tematik berbasis kearifan lokal ini akan menjadi koneksi dalam
Kearifan Lokal Dalam Pembelajaran Ips
2021
Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang pembelajaran IPS yang berlandaskan kearifan lokal. Dengan menggunakan metoda kualitatif yaitu pengumpulan data-data dari sumber yang relevan yaitu buku dan berbagai jurnal ilmiah. Artikel ini juga mempelajari tentang prinsip pembelajaran yang lebih mengutamakan lingkungan, karena bagi pembelajaran ini lingkungan merupakan sumber yang sangat penting sebagai sumber belajar juga lingkungan perlu diperhatikan agar bisa menggapai keberhasilan dalam pembelajaran IPS. Karena nilai-nilai kearifan lokal ini sangat memperluas dan menambah materi yang akan dikembangkan oleh guru sesuai dengan materi yang akan diajarkan kepada peserta didiknya.