Hubungan Hipertensi Dengan Risiko Jatuh Pada Lansia DI Puskesmas Kasihan II Bantul (original) (raw)

Hubungan Aktifitas Fisik Dengan Risiko Jatuh Pada Lansia DI Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu

Journal of Nursing and Public Health

Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, dimulai dari awal kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua yang telah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa.Risiko jatuh yang dapat menyebabkan cidera bagi lansia, jatuh pada lansia adalah suatu masalah utama yang sering dialami oleh lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubingan aktifitas fisik dengan rsiko jatuh pada lansia. Metodelogi penelitian Cross sectional dengan jumlah sampel 75 lansia, teknik sampling purposive. Pengukuran aktifitas fisik menggunakan kuesioner IPAQ ( International Physical Activity Questionnaire) dan Morse fall scale untuk risiko jatuh .Didapatkan hasil distribusi aktifitas fisik lansia Ringan 31 (41,3%), Sedang 25 (33,3%) dan Berat 19 (25,3%) sedangkan Tingkat risiko jatuh 28 (37.3%) Tidak Berisiko, 24 (32%) Risiko rendah dan 23 (30%) Risiko Tinggi. Analisis Chi Square dengan p value 0,005 (<0,05) ...

Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia DI Wilayah Kerja Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Kendal

Jurnal Surya Muda, 2023

Hipertensi masih menjadi penyakit degeneratif tertinggi di Indonesia yang mengalami kenaikan kasus cukup tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Status gizi menjadi salah satu faktor risiko yang mempengaruhi kejadian hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Kendal. Metode penelitian yang digunakan adalah desain penelitian cross-sectional dan menggunakan data primer berupa status gizi dan tekanan darah lansia di wilayah kerja Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Kendal. Status gizi diperoleh melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan, sedangkan status hipertensi diperoleh melalui pengukuran tekanan darah sistolik pada lansia. Jumlah sampel penelitian yaitu 108 responden, analisis yang digunakan yaitu uji statistik korelasi Gamma dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian responden adalah lansia dengan status gizi obesitas (IMT = >27) sebanyak 26.9% dan lansia yang mengalami hipertensi tingkat I yaitu sebanyak 32.4%. Hasil uji gamma status gizi dengan kejadian hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Kendal yaitu p = 0,164 (p < 0,05). Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan status gizi dengan kejadian hipertensi memiliki arah korelasi yang positif meskipun tidak terdapat hubungan yang signifikan. Hubungan yang tidak signifikan ini kemungkinan disebabkan oleh sebagian besar responden memiliki status gizi normal (50%), akan tetapi sebanyak 62,9% responden mengalami hipertensi tingkat I.

Hubungan Aktivitas Fisik dengan Risiko Jatuh pada Lansia di wilayah Kerja Puskesmas Nusa Indah Bengkulu

JNPH, 2020

ABSTRAK Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, dimulai dari awal kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua yang telah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa.Risiko jatuh yang dapat menyebabkan cidera bagi lansia, jatuh pada lansia adalah suatu masalah utama yang sering dialami oleh lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubingan aktifitas fisik dengan rsiko jatuh pada lansia. Metodelogi penelitian Cross sectional dengan jumlah sampel 75 lansia, teknik sampling purposive. Pengukuran aktifitas fisik menggunakan kuesioner IPAQ (International Physical Activity Questionnaire) dan Morse fall scale untuk risiko jatuh .Didapatkan hasil distribusi aktifitas fisik lansia Ringan 31 (41,3%), Sedang 25 (33,3%) dan Berat 19 (25,3%) sedangkan Tingkat risiko jatuh 28 (37.3%) Tidak Berisiko, 24 (32%) Risiko rendah dan 23 (30%) Risiko Tinggi. Analisis Chi Square dengan p value 0,005 (<0,05) diinterpretasikan ada hubungan antaktifitas fisik dengan risiko jatuh. ABSTRACT The relationship of physical activities with the risk of falling in elderly in the nusa indah puskesmas area Bengkulu City. The process of aging is a process throughout life, starting from the beginning of life. Growing old is a natural process, which means a person has gone through three stages of his life, namely children, adults, and parents who have been determined by God Almighty. The risk of falling that can cause injury to the elderly, falling on the elderly is a major problem that is often experienced by the elderly. The purpose of this study was to determine the relationship of physical activity with the risk of falling in the elderly. Cross sectional research methodology with a sample of 75 elderly, purposive sampling technique. Measurement of physical activity using the questionnaire IPAQ (International Physical Activity Questionnaire) 48

Faktor Resiko Jatuh pada Lansia di Unit Pelayanan Primer Puskesmas Medan Johor

Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI), 2020

Latar Belakang: Lansia merupakan tahap akhir pertumbuhan kehidupan manusia yang mengalami perubahan fisik maupun psikososial, dan salah satu aspek penting perubahan itu adalah resiko jatuh. Resiko jatuh pada lansia dipengaruhi oleh faktor intrinsik, faktor ekstrinsik, dan faktor situasional. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui hubungan resiko jatuh dengan kejadian jatuh pada klien lansia di Puskesmas Medan Johor. Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif korelasi terhadap 70 responden lansia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner faktorfaktor penyebab resiko jatuh dan kejadian resiko jatuh pada klien lansia. Hasil: umumnya klien berusia 60-74 (51%), beragama Islam (81%), dan keluarga tinggal serumah lebih dari 2 orang 84%. Hasil penelitian menunjukkan faktor penyebab resiko jatuh lansia terutama dari faktor situasional 26%, faktor intrinsik 17% dan tidak ada dari faktor ekstrinsik (0%). Berdasarkan kejadian resiko jatuh pada lansia adalah 46% beresiko tinggi, 36% beresiko rendah, dan 18% tidak beresiko. Hasil uji chi square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dari faktor intrinsik p=0,000, faktor ekstrinsik p=0,000 dan faktor situasional p=0,004 terhadap kejadian resiko jatuh. Kesimpulan: faktor-faktor resiko jatuh berhubungan dengan kejadian jatuh pada klien lansia di Puskesmas Medan Johor. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pelayanan kesehatan khususnya pelayanan asuhan keperawatan untuk meningkatkan edukasi kepada klien lansia dan keluarganya tentang dengan resiko jatuh dan pelayanan kesehatan dapat melakukan pengembangan program kegiatan pencegahan resiko jatuh pada lansia.

Hubungan Pengetahuan COVID-19 Terhadap Kecemasan Pada Lansia Yang Mengalami Hipertensi DI Padukuhan Jamusan Desa Bokoharjo Prambanan Sleman Yogyakarta

MESINA (Medical Scientific Journal)

Kecemasan merupakan faktor psikologis yang berbahaya yang mempengaruhi hipertensi. Kecemasan meningkatkan stres psikososial pada banyak orang dan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Adanya pandemi COVID-19 menyebabkan kecemasan bagi lansia, karena lansia merupakan kelompok yang berisiko tertularnya penyakit COVID-19. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang COVID-19 terhadap kecemasan pada lansia yang mengalami hipertensi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan menggunakan analisa deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok usia 65 tahun yang mengalami hipertensi. Pengambilan sampel untuk penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode random sampling. Jumlah populasi untuk penelitian ini adalah 110 orang, sampel terdiri dari 86 orang. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data variabel menggunakan kuesioner. Hasil Penelitian: Sebagian besar lansia merasa kecemasan selama pa...

Konsumsi Junk Food dan Hipertensi pada Lansia di Kecamatan Kasihan, Bantul, YogyakartaKasihan

Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, 2016

Risiko hipertensi meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup yang semakin modern. Lansia cenderung memilih makanan sejenis junk food yang tinggi kalori, lemak, namun rendah serat dan sebagainya. Junk food mengandung sejumlah besar natrium yang dapat meningkatkan volume darah di dalam tubuh sehingga jantung harus memompa darah lebih kuat yang menyebabkan tekanan darah lebih tinggi (hipertensi). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara konsumsi junk food dengan hipertensi pada lansia di Kecamatan Kasihan Bantul Yogyakarta. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain cross sectional. Jumlah sampel 100 orang lansia yang tinggal di Kecamatan Kasihan Bantul Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional stratified random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara konsumsi junk food dengan hipertensi pada lansia, responden yang mengalami hipertensi ada 49 responden (67,1%) yang sering mengonsumsi junk food dan 24 responden (32,9%) jarang mengonsumsi junk food, sedangkan responden yang tidak mengalami hipertensi sebanyak 9 responden (33,3%) sering mengonsumsi junk food serta 18 responden (66,7%) jarang mengonsumsi junk food. Terdapat hubungan antara konsumsi junk food dengan kejadian hipertensi pada lansia yang ditunjukkan hasil p-value 0,002. Faktor risiko terjadinya hipertensi dengan nilai OR 4,083 kali lebih besar daripada yang jarang mengonsumsi junk food.

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Harapan Raya Kota Pekanbaru

2017

Hipertensi adalah keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau tekanan sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg dan diastoliknya diatas 90 mmHg. Penyebab hipertensi adalah kolesterol tinggi, diabetes melitus, Apnea pada saat tidur (mendengkur), gagal jantung dan ginjal. Berdasarkan data WHO tahun 2008 menunjukkan, di seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4% orang mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013 bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan pengukuran yaitu sebesar 25,8%. Berdasarkan Dinas Kesehatan Provinsi Riau 2009, Hipertensi termasuk 3 penyakit tetinggi di Provinsi Riau, yaitu sebanyak 1.327 kasus dan meningkat menjadi 2.500 kasus pada tahun 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Harapan Raya tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dng...

Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Stadium Hipertensi pada Lansia di Kelurahan Penanggungan Malang

2019

Proses penuaan mempengaruhi berbagai sektor kehidupan, baik sosial, ekonomi, maupun kesehatan. Jika dilihat dari sektor kesehatan, pertambahan usia berdampak pada munculnya berbagai keluhan fisik salah satunya adalah hipertensi dan keluhan psikis yaitu kecemasan. Kecemasan dapat meningkatkan respon saraf simpatis yang berdampak pada meningkatnya tekanan darah pada lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara tingkat kecemasan dengan stadium hipertensi pada lansia di Kelurahan Penanggungan Malang. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Data dalam penelitian ini diambil menggunakan instrumen penelitian yang berupa kuisioner Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS) dan observasi penggambilan data hipertensi lansia dengan spigmomanometer dan stetoskop. Jumlah keseluruhan lansia adalah 65 lansia dengan kriteria usia lebih dari 60 tahun. Teknik analisis data yang digunakan adalah Spearman Rank. Hasil pen...