Masa Depan Sejarawan dan Sejarawan Masa Depan (original) (raw)

Perspektif Milenial Seri 2 Pejuang Masa Depan

2021

Buku ini menyajikan berbagai kisah dari kacamata dosen sebagai pendidik, dan cerita tentang pengabdian sebagai dosen UT yang harus mampu melakukan tugas tridarma dan kegiatan penunjang dengan segala kompleksitas pendidikan terbuka dan jarak jau

SAINS ISLAMI MASA DEPAN

SAINS ISLAMI MASA DEPAN (Telaah Pemikiran Revolusi Integralisme Islam Armahedi Mahzar) Oleh: Miftakhul Maesaroh, Email: vrienzha@yahoo.co.id ABSTRAK Pada konteks keilmuan Barat saat ini, Armahedi melihat ada suatu dikotomi yang kemudian berujung pada prinsip ilmu bebas nilai. Hal ini menurutnya bertentangan dengan paradigma keilmuan dalam Islam. Dalam pembahahasan ini, peneliti mencoba menguraikan salah satu pemikiran Armahedi Mahzar akan sains Islami dengan memetakan menjadi dua rumusan masalah: 1) Bagaimana konsep integralisme menurut Armahedi Mahzar? 2) Bagaimana rumusan sains Islami masa depan?. Dengan tujuan dapat memahami konsep integralisme dan dapat merumuskan sains Islam masa depan secara kompleks. Metodologi studi tokoh ini menggunakan pendekatan perbandingan, yakni mencoba membandingan konsep sains modern dan Islami. Kajian ini menghasilkan kesimpulan bahwa integralisme Islam sebagai perspektif untuk memikirkan peradaban teknologi masa depan secara menyeluruh merupakan produk dari suatu pergumulan pemikiran untuk menyatukan eksistensialisme yang humaniora dengan pandangan dunia yang ilmiah. Dengan demikian, bahwa sains islami atau ‘ulumu al-dunia masa depan lebih erat terjalin dengan ulumu din. Bahkan esensi structural filosofis atau hikmah dari ulumu al-din dapat dianggap sebagai paradigma terpadu bagi islam masa depan. Kata kunci: Integralisme, sains Islami

PEMUDA DAN PEMBANGUNAN MASA DEPAN BANGSA

Jika ingin kemakmuran 1 tahun, tumbuhkanlah benih. Jika ingin kemakmuran 10 tahun, tumbuhkanlah pohon. Jika ingin kemakmuran 100 tahun, tumbuhkanlah (didiklah) manusia." KONFUSIUS ( 551 SM-479 SM ), Cina " Jika ingin kemakmuran 100 tahun, tumbuhkanlah (didiklah) manusia ", satu petikan kalimat sederhana dengan makna begitu kuat terkait strategi cerdas untuk membangun sebuah bangsa dengan karakter yang kuat dimasa depan, Hal ini kemudian terasa belum terbangun dalam kontek

Pangrok Sulap: Sedekad Memetakan Masa Lalu, Mengukirkan Masa Hadapan

Jurnal Kinabalu, 2020

Perjalanan sejarah Sabah dalam Malaysia telah berusia selama 57 tahun lamanya. Dalam tempoh tersebut, matlamat penubuhan Malaysia untuk menjadikan Sabah setanding dengan kemajuan di Tanah Melayu masih jauh daripada yang diharapkan. Hakikat ini dapat dilihat apabila kedudukan Sabah diletakkan sebagai antara negeri termiskin di Malaysia sedangkan negeri tersebut kaya dengan hasil buminya. Konsep "sama rasa, sama raya" yang pernah dikemukakan oleh Pak Sako di Tanah Melayu sepatutnya dipanjangkan matlamatnya sehingga ke Malaysia Timur agar kemajuan bersama dapat direalisasikan secepat mungkin. Sekiranya perkara ini dapat dilaksanakan, sudah pasti persoalan 'penentangan', 'kritikan' dan 'kemarahan' daripada rakyat Sabah tidak akan 'mengisi' laporan akhbar, karya seni mahupun medium bersuara lainnya. Malangnya, keinginan tersebut masih 'tertunda' sehingga kini sedangkan kitaran ganas kemiskinan, kemusnahan flora dan fauna, kronisme, kemandulan intelektual serta pelbagai 'penyakit' lainnya tumbuh subur tanpa mampu dikekang oleh puncak kuasa sedia ada. Atas faktor ini munculnya kritikan daripada kolektif Pangrok Sulap yang lahir daripada 'ideologi punk' untuk mengabdi kepada masyarakat bawahan dan menentang segala bentuk penindasan, eksploitasi dan penyalahgunaan kuasa yang memiskinkan rakyat serta memusnahkan khazanah warisan Sabah. Oleh itu, penulisan ini akan menelusuri peranan Pangrok Sulap dalam mengangkat permasalahan masyarakat dan persekitarannya, sekali gus membolehkan literasi masyarakat tentang kewujudannya di Malaysia dapat diperluaskan. Dalam usaha mencapai matlamat tersebut, penulisan ini menggunakan kaedah temu bual sebagai sumber utama penulisan kerana kebanyakan maklumat berkenaan Pangrok Sulap belum didokumentasikan dan kekal dalam bentuk memori kolektif dalam kalangan anggotanya. Kini, telah sedekad lamanya Pangrok Sulap bersinggungan langsung dengan masyarakat dan lingkungannya sehingga membolehkan kolektif ini dianggap sebagai ‘kotak suara’ masyarakat terpinggir.

Perkiraan dan Antisipasi Terhadap Masyarakat Masa Depan

Pendidikan akan menyiapkan peserta didik masyarakat di masa depan. Oleh karena itu karna keputusan dan tindakan dalam bidang pendidikan seharusnya berorientasi ke masyarakat masa depan tersebut. Ciri masyarakat masa depan itu antara lain adalah: 1. Globalisasi, utama nya dalam iptek, ekonomi, lingkungan hidup, pendidikan, dan sebagai nya. 2. Perkebangan iptek yang makin cepat. 3. Arus komunikasi yang semakin padat dan cepat , yang mengubah masyarakat menjadi masyarakat informasi. 4. Peningkatan layanan propesional dalam berbagai segi kehidupan manusia. Usus yang terakhir tersebut, perlu lebih di mantap kan propesionalisasi tenaga pendidikan. Berdasarkan perkiraan masyarakat di masa depan tersebut, pendidikan telah atau sedang mengambil langkah langkah mengantisipasinya, baik pada lapis system maupun institusional dan individual. Dengan demikian, pendidikan diharapkan mampu menghasilkan manusia yang dapat menyesuaikan diri serta mampu mengembangkan masyarakat masa depan nya itu. Secara khusus dapat di kemukakan beberapa upaya antisipasi masa depan itu antara lain: perubahan nilai dan sikap, pengembangan kebudayaan, dan pengembangan sarana pendidikan.

Masa Depan Hadis dan Ulum Hadis

2013

Di zaman Umar bin Abd al Azis menjabat gubernur Mesir (65 – 85 H), ia menginstruksikan agar Hadis-hadis ditulis dan dikodifikasikan dalam suatu kitab. Adapun munculnya Ulumul Hadis, adalah disebabkan munculnya Hadis-hadis palsu, yang telah mencapai klimaksnya pada abad III H. Di masa kini, Sarana yang dipergunakan dalam kegiatan penelitian Hadis adalah kitab-kitab Mu’jam (kamus Hadis) disertai kitab rujukan sumber asli Hadis. Sementara dalam kegiatan kritik sanad, diperlukan kitab-kitab takhrij dan ta’dil yang mengungkap kepribadian periwayat, dan untuk kegiatan kritik Matan, diperlukan kitab-kitab syarah Hadis. Salah satu (saja) diantara sarana-sarana ini tidak terpakai maka penelitian Hadis dianggap gagal (tidak berhasil). Dan di kalangan tertentu, komputer telah dimanfaatkan sebagai sarana untuk mempelajari Hadis dan Ilmu Hadis. Baik dalam bentuk membaca, mendengar, menulis, bahkan meneliti status Hadis tersebut dengan akurat. Dan perkembangan Hadis dan Ulumul Hadis dimasa mendat...

MASA DEPAN DAN CABARAN BAHASA MELAYU

Bahasa Melayu sebagai pengantar ilmu mula-mula disarankan dalam Laporan Razak 1956 dan kemudian diperkukuh dalam Laporan Abdul Rahman Talib 1960. Terbukti kini bahawa bahasa Melayu mampu menjadi bahasa ilmu apabila digunakan sepenuhnya di institut pengajian tinggi awam di Malaysia. Apakah dengan pencapaian tersebut mencerminkan masa depan yang gemilang bagi bahasa Melayu? Jawapannya mungkin ya atau mungkin tidak, bergantung kepada persepsi individu yang melihat persoalan ini. Terkadangnya kedengaran suara sumbang yang mengatakan bahasa Melayu tidak mampu menjadi bahasa ilmu. Pada hakikatnya orang itu sendiri yang tidak mampu menguasai bahasa Melayu sebagai bahasa ilmu bukan sebaliknya. Bahasa yang canggih dikatakan bahasa ilmu, bahasa bagi budaya tinggi, dan lebih tegas lagi bahasa bagi sains dan teknologi. Peningkatan ilmu dan profesionalisme dalam sesuatu bidang itu haruslah seiring dengan peningkatan ketrampilan wahana itu sendiri, yakni bahasa. Banyak orang berfikir bahasa itu jatuhnya di tempat kedua dan TopikMasa Depan dan Cabaran Bahasa Melayu HASIL PEMBELAJARAN Pada akhir topik ini, anda seharusnya dapat: 1. Mengeneralisasikan konsep kedwibahasaan; 2. Menghuraikan bahasa Melayu dan dasar pendidikan negara; 3. Menggariskan hubungan bahasa Melayu dan teknologi maklumat; dan 4. Menganalisis bahasa Melayu era globalisasi. TOPIK 5 MASA DEPAN DAN CABARAN BAHASA MELAYU pertamanya ilmu itu. Persepsi ini perlu diubah. Bahasa itu juga satu ilmu dan sejarah membuktikan banyak ahli yang melahirkan pemikiran dan ciptaan baru menguasai ilmu dan bahasa sebagai satu entiti yang terpadu. Kita sebenarnya memiliki bahasa yang berkembang dan dinamis dalam menghadapi apa juga cabaran yang bakal datang. Seharusnya tidak timbul lagi krisis kepercayaan terhadap bahasa Melayu. Perbincangan topik ini akan menumpukan kepada persoalan cabaran yang dihadapi oleh bahasa Melayu, iaitu: kewujudan masyarakat yang dwibahasa; bahasa Melayu dan Dasar Pendidikan Negara; bahasa Melayu dalam teknologi maklumat dan komunikasi; dan akhirnya bahasa Melayu dalam era globalisasi. KEDWIBAHASAAN Kedwibahasaan berlaku dalam kalangan masyarakat yang menggunakan banyak bahasa. Kedwibahasaan atau bilingualisme ialah penguasaan dua bahasa seperti penutur bahasa asli. Penggunanya menggunakannya sebagai bahasa