Dimensi Moral Dalam Proses Pembangunandaerah: Sebuah Analisis Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara DI Provinsi Kalimantan Utara (original) (raw)

Tahap Perkembangan Moral (Perspektif Barat-Islam)

Dewasa ini bangsa kita sedang terpuruk mengalami banyak krisis, lebih tepatnya krisis multidimensional . Salah satu sektor yang sangat memerlukan penanganan khusus adalah krisis moral , maka sudah seharusnya pendidikan sebagai agent of change mengambil peranan utama yang berdiri di garda terdepan sebagai benteng moral bangsa. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak.

Strategi dan Model Pengembangan Wilayah Perbatasan Kalimantan - コピー

wilayah perbatasan yang disusun ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi segenap pihak, baik di pusat maupun di daerah, baik bagi pemerintah maupun dunia usaha, sekaligus sebagai acuan dalam pengembangan wilayah perbatasan Kalimantan. Bahkan apabila dimungkinkan rumusan konsep ini dapat menjadi masukan untuk menyusun konsep pengembangan di wilayah perbatasan lainnya di Indonesia.

Tahap Perkembangan Moral Perspektif Barat dan Islam

Abstrak: Artikel ini mendeskripsikan tentang hasil kajian pustaka (research library) tentang tahap perkembangan moral peserta didik oleh para ahli dibidangnya; Jean Piaget, Lawrence Kohlberg dan kemudian dikomparasikan dengan para pemikir Islam, diantaranya adalah Ahmad Sulaiman. Tahap perkembangan moral antara ahli dari Barat dan Islam tentu berbeda. Hal ini disebabkan point of view yang berbeda. Implementasi pendidikan moral untuk usia dini (SD/MI) juga dibahas dalam artikel ini.

KETIMPANGAN DAN KESENJANGAN MORAL AKIBAT PARADOKS PEMBANGUNAN

Fardhal Virgiawan Ramadhan, 2019

KETIMPANGAN DAN KESENJANGAN MORAL AKIBAT PARADOKS PEMBANGUNAN (STUDI KASUS: GERAKAN MST (MOVIMENTO DOS TRABALHADORES RURAIS SEM TERRA) DI BRAZIL, AMERIKA SELATAN) Dalam melakukan pembangunan suatu negara tidak semata-mata hanya meningkatkan aspek perekonomian dan hegemoni kekuasaan saja, tetapi harus melihat aspek masyarakat seperti etika dan moral dalam melakukan pembangunan. Salah satu program dalam pembangunan yakni Millenium Development Goals (MDGs) yang tidak lain untuk melakukan target pembangunan global dalam mengatasi persoalan kemiskinan dalam pembangunan manusia (human development). Tetapi hal tersebut tidak relevan ketika salah satu gerakan sosial masyarakat di Brazil yang sampai saat ini masih menyuarakan suaranya atas ketidakadilan yang didapatkan. Dalam tulisan ini, menganalisis mengenai paradoks pembangunan yang terjadi di Brazil sesuai dengan program Millenium Development Goals (MDGs) yang berlaku dengan melihat efektivitas antara program tersebut dengan realitas. MORAL IMBALANCE AND GAPS CAUSED BY THE PARADOX OF DEVELOPMENT (STUDY CASE: MST MOVEMENT (MOVIMENTO DOS TRABALHADORES RURAIS SEM TERRA) IN BRAZIL, SOUTH AMERICAN) In carrying out the development of a country not only merely enhancing the aspects of the economy and power hegemony, but must look at aspects of society such as ethics and morals in carrying out development. One of the programs in development is the Millennium Development Goals (MDGs) which are nothing but to carry out global development targets in overcoming the problem of poverty in human development. But this is irrelevant when one of the social movements in Brazil that has so far still voiced its voice over the injustices obtained. In this article, analyzing about the paradox of development that occurs in Brazil in accordance with the applicable Millennium Development Goals (MDGs) program by looking at the effectiveness of the program with reality.

Desentralisasi Asimetrik Dalam Pengembangan Kawasan Perbatasan Negara: Perspektif Penyelenggaraan Pemerintahan (Suatu Kajian Pada Kawasan Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara)

Jurnal Ilmiah Wahana Bhakti Praja

AbstrakPengembangan kawasan perbatasan negara telah lama menjadi prioritas program pemerintah sebagaimana tertuang dalam RPJMN sejak tahun 2005, dan menjadi bahan diskusi dan riset yang aktual bagi para ilmuwan dan peneliti. Namun kenyataannya pada kontek pengembangan kawasan terkait dengan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan; rentang kendali dan akuntabilitas publik masih menyisakan persolan yang belum tersolusikan secara kongkret, Tulisan ini mencoba memfokuskan masalah kepada berbagai persoalan terkait dengan bagaimana penyelenggaraan pemerintahan; rentangkendali dan akuntabilitas publik serta mencoba menawarkan solusi kebijakan melalui penerapan model asimetrik dirasakan menjadi peluang dalam pengembangan kepemerintahan di kawasan perbatasan negara dan menjadi pola pikir pengambilan kebijakan terkait hubungan pusat daerah yang bukan bersifat reaktif karena tuntutan daerah untuk pembentukan daerah otonomi baru atau sejenis otoritaKata Kunci: Desentralisasi Asimetrik; Pengemb...

Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Moral: Pemikiran Pembangunan P.A.A. Soeria Atmadja dalam "Di Tioeng Memeh Hoedjan

Jurnal Sejarah Citra Lekha

The development is essentially a constructive effort to make a better life for everyone. Various development theories have been produced to make this happen. In the history of Indonesia, there was a Regent who inherited the developmental thoughts in the next generation. He was Prince Aria Soeria Atmadja or Prince of Mecca, Regent of Sumedang in the period of 1883-1919. He wrote his development ideas in the book “Di Tioeng Memeh Hoedjan”. The purpose of this article is to understand the developmental thoughts of Aria Soeria Atmadja. This research used the qualitative method with more emphasize on the hermeneutic approach, especially using hermeneutical circles. The result shows that the developmental thoughts of Aria Soeria Atmadja expressed in Sundanese with figurative language style because of the colonization. His thoughts were a formulation of his experience when he was in a government bureaucratic official. His developmental thoughts were in line with the Sustainable Development...