Analisis Ketrampilan Berfikir Kritis Dalam Memecahkan Masalah Ditinjau Perbedaan Gender (original) (raw)
Related papers
Analisis Berpikir Kritis Pada Masa Pandemi (COVID-19) Ditinjau Dari Gender
Journal of Mathematics Education and Science, 2021
Knowing how to think critically of fellow students in solving math problems on the circle material and knowing how to think critically on male students and students during the pandemic is the goal of this research. This study used the descriptive qualitative method. The research sample consisted of 6 students consisting of 1 male student with high scores, one male student with moderate grades, one male student with low scores and one female student with high scores, one female student with moderate scores, one female student with low scores. They were then followed by interviews to determine the critical thinking skills of each subject. Including (1) Focus, (2) Reason, (3) Inference, (4) Situation, (5) Clarity, and (6) Overview, which can be abbreviated as (FRISCO). Based this study shows that male students and female students as a whole are included in the category of students with high critical thinking skills because more than 70% of students meet the criteria for high critical ...
Ideguru, 2024
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Gresik. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VII A. Subjek penelitian dipilih berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan pada hasil tes kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan problem based tasks 1. Dari setiap kriteria dipilih 2 siswa (1 siswa perempuan dan 1 siswa laki laki) yang mendapatkan nilai tertinggi. Berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kritis matematis, maka dipilih 2 siswa sebagai subjek penelitian untuk selanjutnya dilakukan proses wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada subjek perbedaan gender, masing masing subjek baik gender laki-laki maupun subjek perempuan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, tidak secara signifikan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara subjek laki-laki dan perempuan. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes PBT II dan wawancara dimana kategori tinggi subjek LK dan Pr sama-sama mampu menjawab setiap pertanyaan yang berkaitan dengan indikator dan juga dilihat dari hasil skor yang didapatkan bahwa subjek LK dan Pr pada setiap indikator memiliki jumlah skor yang sama-sama tinggi yaitu pada indikator Interpretasi, analisis, evaluasi serta inferensi. Kata kunci: berpikir kritis, problem based tasks, gender.
Analisis Soal Hots Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Ditinjau Dari Perbedaan Gender
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir yang sangat penting dalam cabang ilmu geografi. Pada dasarnya dalam menyelesaikan permasalahan geografi mahasiswa di tuntut untuk berpikir, oleh itu kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan, jelaskan pada makna kemampuan berpikir kritis sendiri, yakni berpikir kritis merupakan kemampuan pikiran untuk menganalisis, mengidentifikasi, menemukan serta mengambil keputusan untuk menarik kesimpulan terhadap apa yang di yakini. Kemampuan berpikir penting dalam menyelesaikan soal geografi dalam bentuk HOTS, karena geografi dalam bentuk Hots ini memiliki tingkat C4 kemampuan untuk berpikir kritis, sangat diperlukan dalam menyelesaikan soal ini karena sifatnya memancing agar mahasiswa bepikir lebih berkembang dalam menyelesaikan soal. Kemamampuan berpikir setiap individu tentunya berbeda-beda baik individu dengan individu lainnya, sehingga harus ada perhatian khusus untuk membantu mahasiswa mencapai keberhasilan dalam pembelajaran. Tujuan dalam p...
Berpikir Visual dan Memecahkan Masalah: Apakah Berbeda Berdasarkan Gender?
JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika), 2019
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan berpikir visual siswa berkemampuan matematika tinggi dalam memecahkan masalah bangun ruang sisi datar. Indikator berpikir visual dalam penelitian ini yaitu melihat, mengenali, membayangkan, dan memperlihatkan dimana keempat indikator tersebut akan dianalisis dalam setiap langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya yaitu memahami, merencanakan pemecahan, dan melaksanakan rencana pemecahan masalah, serta memeriksa kembali. Penelitian ini berjenis eksploratif dengan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian terdiri dari satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan berkemampuan matematika tinggi kelas VIII SMPN 1 Larangan, Pamekasan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes pemecahan masalah bangun ruang sisi datar dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek laki-laki sudah memenuhi semua indikator berpikir visual baik itu pada tahap memahami, merencanakan pemecahan dan melaksanakan rencana pemecahan masalah, maupun pada tahap memeriksa kembali. Sedangkan subjek perempuan pada tahap memahami dan menyusun rencana pemecahan masalah sudah memenuhi semua indikator berpikir visual, namun pada tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah hanya memenuhi indikator mengenali dan pada tahap memeriksa kembali hanya memenuhi indikator melihat.
Educatif: Journal of Education Research
Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu komponen yang penting untuk siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini disebabkan karena dengan menggunakan konsep berpikir kritis secara tepat dapat mengarahkan siswa dalam berpikir serta mempermudah siswa untuk memecahkan masalah matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam memecahkan masalah matematika dengan informasi yang kontradiksi berdasarkan gender. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik analisis data terdiri dari tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kauman, Ponorogo. Subjek penelitian ini terdiri dari 2 siswa yaitu siswa laki-laki dan siswa perempuan. Teknik pengumpulan data terdiri dari tes, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa laki-laki mampu menerapkan tahap analisis dan tahap evalua...
Modifikasi Intelegensi dan Berpikir Kritis dalam Memecahkan Masalah
El-Athfal : Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Anak, 2022
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematik dan respon mahasiswa terhadap pembelajaran matematika melalui media pembelajaran Games Asah Otak Modifikasi Berpikir Kritis. Penelitian ini dilaksanakan di Brain Academy Ruangguru Duren Sawit Jakarta Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah quasieksperimen dengan desain penelitian Two Group Randomized Subject Posttest Only Design dengan tambahan hasil observasi. Subyek penelitian berjumlah 65 siswa, 35 siswa kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol yang diperoleh dengan teknik cluster random sampling. Kemampuan Pemecahan dan respon siswa diukur dengan menggunakan observasi, angket dan test. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa secara deskripsi, media pembelajaran Games Asah Otak Modifikasi Berpikir Kritis berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik. kemampuan pemecahan masalah matematik yang diajarkan dengan media pembelajaran Games Asah Otak Modifikasi Berpikir Kritis lebih baik daripada siswa yang diajarkan dengan cara biasa. Siswa menunjukkan respon positif yang sangat kuat terhadap penggunaan media pembelajaran Games Asah Otak Modifikasi Berpikir Kritis dalam pembelajaran matematika.
Analisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari perbedaan gender
PYTHAGORAS: JURNAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Abstrak.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa ditinjau dari perbedaan gender. Adapun indikator kemampuan pemecahan masalah yang diukur meliputi memahami masalah (I1), merencanakan pemecahannya (I2), menyelesaikan masalah (I3), dan memeriksa kembali hasil yang diperoleh (I4). Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Islam Plus An-Nahdhah Batam yang berjumlah 13 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes sebanyak 3 soal yang telah valid dan reliabel (rii = 0,44). Serta diperkuat dengan menggunakan wawancara. Berdasarkan hasil analisis, pada kategori tinggi dan sedang siswa laki-laki memenuhi indikator (I1), (I2), (I3) tetapi masih kurang dalam indikator (I4). Pada kategori rendah siswa laki-laki hanya memenuhi indikator (I1), dan masih kurang dalam indikator (I2), (I3), (I4). Pada kategori tinggi siswa perempuan memenuhi semua indikator pemecahan masalah. Pada...
Profil Berpikir Kritis Siswa MTS Bergender Perempuan Dalam Menyelesaikan Masalah
Factor M, 2019
Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu ketrampilan Abad 21 yang harus dimiliki siswa untuk menyongsong Revolusi Industri 4.0. Kemampuan ini tidak berkembang alami tapi perlu dilatih, salah satunya melalui penyelesaian masalah matematika berkaitan dengan Pytahagoras. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan profil berpikir kritis siswa MTs bergender perempuan dalam menyelesaikan masalah Pythagoras. Subjek penelitian ini adalah seorang siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Pengumpulan data dilakukan melalui tes dan wawancara berbasis tugas. Data dianalisis melalui tahap Reduksi Data, Pemaparan Data, dan Penarikan Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa 1) subjek berkemampuan matematika tinggi mememenuhi semua kriteria berpikir kritis yaitu Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, dan Overview; 2) subjek berkemampuan matematika sedang memenuhi kriteria Focus, Reason, Inference, Clarity, dan Overview; serta 3) subjek berkemampuan matematika rendah memenuhi kriteria Focus dan Overview.
MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah identitas trigonometri ditinjau dari gender di SMA. Dalam pengambilan subjek dilakukan dengan cara think a loud. Siswa yang cenderung memenuhi kriteria berpikir kritis selanjutnya dikelompokkan berdasarkan gender. Berdasarkan data jenuh yang diperoleh berdasarkan masing-masing gender, selanjutnya di ambil masing-masing satu orang untuk dianalisis kemampuan berpikir kritis. Berdasarkan hasil analisis kemampuan berpikir kritis ditinjau dari gender dalam menyelesaikan masalah identitas trigonometri diperoleh bahwa siswa yang berjenis kelamin laki-laki dan siswa yang berjenis kelamin perempuan cenderung memenuhi 5 indikator berpikir kritis yaitu (1) mampu merumuskan pokok permasalahan; (2) mampu mengungkapkan fakta yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu masalah; (3) mampu memilih argumen yang logis, relevan dan akurat; (4) mampu mendeteksi bias berbeda pada sudut pandang berbeda ...
Profil Berpikir Reflektif Siswa SMP dalam Pemecahan Masalah Pecahan Ditinjau dari Perbedaan Gender
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan berpikir reflektif siswa SMP dalam pemecahan masalah pecahan ditinjau dari perbedaan gender. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek pada penelitian ini yaitu, satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan di kelas VIIB SMPN 2 Kodeoha. Pengambilan data dimulai dengan memberikan tes kemampuan matematika untuk mendapatkan subjek yang berkemampuan tinggi, kemudian memperhatikan perbedaan gender. Setelah itu, memberikan tugas pemecahan masalah pecahan dan melakukan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan, subjek laki-laki melakukan reacting, elaborating dan contemplating pada tahap memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali dalam pemecahan masalah pecahan. Sedangkan, subjek perempuan melakukan reacting, elaborating dan contemplating pada tahap memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali dalam pemecahan masalah pecahan. Namun, pada tahap menyusun rencana, subjek perempuan melakukan contemplating hanya sebatas meyakini tanpa mempertimbangkan berdasarkan pengalamannya dalam pemecahan masalah pecahan.