Analisis Pendapatan Dan Efisiensi Teknis Usahatani Bawang Merah DI Kecamatan Gunung Alip Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung (original) (raw)

Analisis Pendapatan Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keuntungan Usahatani Bawang Merah DI Kecamatan Gunung Alip Kabupaten Tanggamus

Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis

This study aims to analysis income and factors affecting profitability of red onion farming. This research was conducted in Gunung Alip Subdistrict, Tanggamus District. This study used a survey method, while data were collected by census of 30 red onion farmers in the study area. Data collection was carried out from March to April 2019. The first objective was to find out the income of red onion farming using R-C ratio analysis, while the second objective was to find out the factors affecting the profit of red onion farming using the Cobb-Douglas UOP profit function analysis (Unit Output Price). The results showed that income over cash costs is IDR 63,723,312.16 per planting season/ha and income over total costs is IDR 54,013,048.10 per planting season/ ha. R/C value of cash costs is 2.51 and R/C of total costs is 2.04, so that red onion farming is profitable. Factors affecting the profitability of red onion farming are the price of red onion seeds (X1), labor costs (X8), and lan...

Analisis Pendapatan Dan Kelayakan Usahatani Bawang Merah di Desa Panembong Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut

Jurnal Penelitian Agri Hatantiring

Tanaman Bawang Merah merupakan komoditas holtikultura dengan produksi terbesar di Indonesia, Desa Panembong Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut merupakan salah satu sentra produksi di Garut. Tujuan penelitian ini yaitu 1) Mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan dari usahatani Bawang Merah, dan 2) Mengatahui besarnya R/C dan BEP usahatani Bawang Merah di Desa Panembong Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Perhitungan pendapatan mulai dari biaya produksi, penerimaan, harga jual, hasil produksi, kelayakan dihitung menggunakan R/C dan BEP. Total biaya yang dikeluarkan di luas lahan 1 ha untuk satu musim tanam terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel adalah sebesar Rp 70.343.734, dengan penerimaan sebesar Rp 90.877.847 dari penjualan hasil produksi yang didapatkan sebesar 8.674 kg dengan harga yang berlaku pada saat penelitian yaitu Rp 10.339/kg. Pendapatan yang diterima adalah sebesar Rp 20.534.1...

Analisis Kelayakan Usahatani Bawang Merah (Allium cepa l.) di Kelurahan Gunung Tabur Kecamatan Gunung Tabur Kabupaten Berau

Jurnal Pertanian Terpadu, 2021

Kabupaten Berau merupakan salah satu kawasan penyangga pangan yang dipersiapkan untuk ibu kota baru Republik Indonesia. Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Berau telah diusahakan sejak tahun 2014 dengan lokasi tanam terluas di Kecamatan Gunung Tabur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usahatani bawang merah di Kelurahan Gunung Tabur Kecamatan Gunung Tabur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Penentuan sampel menggunakan sampling jenuh sebanyak 8 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dengan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani bawang merah layak diusahakan. Kelayakan usahatani dengan rata-rata luas tanam 0,23 ha ditunjukkan dengan nilai R/C ratio 2,12 > 1, produktivitas modal 112% > suku bunga bank 0,82%, produktivitas tenaga kerja Rp780.205,00/HOK > upah minimum kabupaten Rp156.049,80/HOK, Produksi 1.219 kg > BEP Produksi 38,92 kg, Penerimaan Rp35.015.625,00 > BEP...

Efisiensi Teknis Usaha Tani Padi Organik Lahan Sawah Tadah Hujan di Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung

Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 2017

Research on technical efficiency of organic rice farming was conducted in Tampang Tua Vallage, Pematang Sawa District,Tanggamus Regency, Lampung Province. by using the respondents were 60 people taken by the census of the entire organic rice farmers. The aim of this research to analyze technical efficiency, factors influencing technical efficiency, and source of technical inefficiency of rainfed farm organic rice. Technical efficiency is measured by using frontier production function and is istimated using MLE method with Frontier 4.1c computer program. Estimation source of technical inefficiency applies linear regression model that approach simultaneously using frontier production function. The research result indicates that most variables are significant and have expected signs, except for organik solid feltilizer has not significant. The research olso find that the level of technical efficiency varies from 0.423 to 0.999 with the average of 836. Furthermore, variables of farmers ...

Analisis Pendapatan Usahatani Bawang Merah Di Kecamatan Lembor Selatan Kabupaten Manggarai Barat

Buletin Ilmiah Impas, 2018

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Aspek teknis usahatani bawang merah ; (2) pendapatan usahatani bawang merah; (3) keuntungan relatif usahatani bawang merah dan ; (4) faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan usahatani Bawang Merah. Metode survey digunakan dalam pengumpulan data. Lokasi penelitian diltentukan secara sengaja. Responden sebanyak 58 kepala keluarga yang telah dipilih secara acak sederhana. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data skunder. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Menjawab tujuan pertama, aspek teknis usahatani bawang merah digunakan analisis deskriptif, menjawab tujuan kedua yaitu besar pendapatan usahatani bawang merah digunakan formula Pd = TR ̶ TC, tujuan ketiga dijawab dengan menghitung keuntungan relative menggunakan R/C Ratio. Dan tujuan keempat yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) dari aspek teknis budidaya bawang merah yang dilakukan masih tergolong sederhana, teknik budidaya dimulai dari tahap persiapan benih, pengolahan lahan, penanaman, dan pemeliharaan yang terdiri dari beberapa tahap yaitu penyulaman, penyiangan gulma, penyiraman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit tanaman, panen dan pasca panen. (2) Total pendapatannya sebesar Rp. 1.114.476.500,00 dengan rata-rata Rp.19.215.112,07 per responden. (3) Keuntungan relatif 3,27. Hal ini dapat diartikan bahwa untuk setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan petani, maka petani akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 3,27 (4) faktor yang berpengaruh pada pendapatan yakni: sewa lahan, biaya-biaya benih, pestisida, penyusutan, tenaga kerja, sewa traktor, pupuk, dan pengangkutan. .

Analisis Pendapatan dan Efisiensi Usahatani Bawang Merah (Studi pada Pertanian Bawang Merah Desa Puhkerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk)

2019

Komoditas bawang merah menjadi salah satu yang tidak tergantikan dalam konsumsi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan bawang merah merupakan produk sayuran yang masuk dalam kelompok rempah tak bersubstusi. Komoditas bawang merah ini juga menjadi salah satu penyumbang sumber pendapatan dan kesempatan kerja dimana kontribusinya cukup tinggi dalam pengembangan ekonomi wilayah. Desa Puhkerep merupakan salah satu Desa di Kabupaten Nganjuk yang merupakan sentra penghasil bawang merah berkualitas. Namun jika dilihat dari fenomena di lapangan, meskipun disebut sebagai sentra bawang merah rata – rata pendapatan petani bawang merah di Puhkerep cukup rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor – faktor produksi terhadap jumlah produksi bawang merah, selanjutnya untuk mengetahui gambaran efisiensi serta gamnbaran pendapatan pada usahatani bawang merah. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survey dan menggunakan instrumen ber...

Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Bawang Merah Pada Kelompok Tani Tunas Harapan DI Desa Lubuk Leban Kecamatan Sosoh Buay Rayap Kabupaten Ogan Komering Ulu

KOLEGIAL, 2021

This study discusses the feasibility analysis of shallot cultivation in the Tunas Harapan farmer group in Lubuk Leban Village, Sosoh Buay Rayap District, Ogan Komering Ulu Regency. From the research results based on the investment criteria Net Present Value (NPV) Rp. 2,146,873,455 means that the shallot cultivation business is feasible to be implemented. Internal Rate of Return (IRR), 90.45% means that the shallot cultivation business is feasible to be implemented. Profitability Ratio (PR), 49.87 means that shallot cultivation business is feasible to be implemented. Pay Back Period (PBP), 4 months 10 days years means that the shallot cultivation business is feasible to be implemented.

Analisis Produksi, Pendapatan Dan Risiko Usahatani Bawang Merah DI Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang Provinsi Jawa Timur

AGRISCIENCE

Bawang merah merupakan komoditas pangan tidak tersubstitusikan sehingga ketersediaanya harus tercukupi. Hampir seluruh wilayah Indonesia berpotensi menghasilkan bawang merah, namun tingginya produksi bawang merah tidak menjamin tingginya pendapatan yang diterima petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat produksi dan faktorfaktor yang mempengaruhinya, (2) tingkat pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (3) tingkat risiko usahatani bawang merah. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang dengan pertimbangan Kecamatan Sokobanah merupakan salah satu kecamatan atau daerah penghasil bawang merah terbesar di Pulau Madura, dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel. Metode analisis yang digunakan terdiri dari analisis regresi linier berganda dan analisis koefisien variasi (CV). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, tingkat produksi bawang merah masih rendah dengan ratarata produksi 5,6 ton/ha. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bawang merah adalah luas lahan dan jumlah bibit. Tingkat pendapatan terbilang cukup tinggi dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp. 161.636.775/Ha/MT, faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani bawang merah adalah biaya sewa lahan. Nilai koefisien variasi (CV) risiko produksi sebesar 0,283 dan risiko pendapatan sebesar 0,386, Berdasarkan temuan ini hendaknya petani mengggunakan input produksi secara optimum, sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatan.

Analisis Pendapatan Usahatani Dan Pemasaran Sayuran Unggulan DI Kawasan Agropolitan Kabupaten Tanggamus

Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, 2018

This study aims to analyze the benefits of vegetable farming and preparation of vegetable farming strategy development. The research was conducted in Agropolitan Area of Tanggamus Regency which was chosen purposively. The respondents were 48 farmers and 18 traders. The first objective is analyzed quantitatively using income analysis and R/C. The second objective is analyzed descriptively by using marketing analysis. The results showed that vegetable farming profit in Agropolitan Area of Tanggamus Regency is feasible and profitable with value of R/C > 1. Chili Vegetable is a superior commodity on the income level of farmers. The marketing system of the vegetable in agropolitan region in Tanggamus Dictritc was not efficient since the margin profit ratio in each marketing organization is not even, and the price difference in each marketing organization is too large. ...

Profitabilitas Dan Efisiensi Usahatani Bawang Merah DI Kabupaten Brebes

2014

The purpose of this research was to drawn of profitability and efficiency of farming onion in regency of Brebes. Profitability analysis and DEA analysis is used in this research. The result of analysis of farming show the existence advantage in this commodity conducting, this matter isn’t it from ratio 1.1 and than the research result show that 6 regency location of research not efficient. To improve efficiency to limits efficient frontier farming onion the changing the uses of the appropriate negative input and positive output.