PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN DESA MANDIRI BENIH PADI ORGANIK UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN DI DESA TOMPOBULU, KECAMATAN TOMPOBULU, KABUPATEN MAROS: Community Empowerment through Development of Organic Rice Seed Self-governing Village to Increase Income of Farmers at Tompobulu Villa... (original) (raw)
Related papers
Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut merah (Rhodophyceae) yang memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, Eucheuma cottonii dimanfaatkan untuk industri farmasi dan makanan sebagai stabilizer, thickhener, gelling agent, additif, dan suspensi. Selain itu, Eucheuma cottonii juga mengandung antioksidan dan serat yang cukup tinggi serta mineral yang bermanfaat bagi tubuh. Melihat banyak manfaat potensial pada Eucheuma cottonii, hal ini dapat menjadi peluang bisnis bagi masyarakat Indonesia, khususnya di daerah perairan laut yang dijadikan sebagai lahan budidaya rumput laut. Budidaya rumput laut merupakan program pengembangbiakan terencana rumput laut pada lahan perairan. Program ini menggunakan metode Long-line yang merupakan salah satu metode yang banyak diminati dalam budidaya rumput laut dan cocok untuk diterapkan di desa Bajo, Halmahera Selatan dengan komoditas kelautan menjadi potensi utama daerah ini. Pemberdayaan masyarakat melalui budidaya rumput laut diharapkan dapat menjadi alternatif pendapatan masyarakat desa Bajo. Konsep ditanamkan adalah konsep pemberdayaan yang berbasis Education for Suistainable Development (ESD) dengan tetap menjaga kearifan lokal. Selain menjadi sumber tambahan penghasilan, program ini diharapkan dapat semakin membuka lebar lapangan kerja dan peluang usaha sampingan di desa Bajo. Dalam skala yang lebih makro, pengembangan potensi laut ini diharapkan dapat membantu pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Halmahera Selatan. Kata kunci : Eucheuma cottonii, rumput laut, budidaya, long-line, desa Bajo, ESD.
LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (ABDIMAS) DOSEN UPBJJ-UT BENGKULU , 2019
Desa melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, digambarkan sebagai daerah yang otonom dengan entitas yang cukup kuat, dengan memiliki semangat baru dalam membangun wilayah dan masyarakat di dalamnya. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan, BUMDes Taba Jambu Jaya sudah memiliki berbagai jenis usaha, namun dari kesemua jenis usaha yang ada, usaha aneka kripik dan olahan sirup jeruk kalamansi dirasa cukup memiliki potensi yang bernilai ekonomi baik. Hal ini didasari oleh wilayah desa yang mampu mencakup kawasan kota Bengkulu, dimana desa Taba Jambu memiliki akses yang baik pula untuk menuju kawasan kampus, yaitu Universitas Bengkulu. terdapat dua fokus yang menjadi bagian penting di dalam pengabdian ini, yaitu pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kapasitas produk. Pelaksanaan kegiatan Abdimas Dosen, yang dalam hal ini adalah pelatihan bagi pengurus dan pelaku unit usaha BUMDes Taba Jambu, dilaksanakan di Balai Desa Taba Jambu. Pelatihan yang bertemakan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peningkatan Kapasitas Produk Badan Usaha Milik Desa di Desa Taba Jambu Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah, diselesaikan selama seharian penuh pada hari Kamis, tanggal 7 Agustus 2019. Berdasarkan hasil kegiatan di desa, Tim Abdimas Dosen UT menyimpulkan bahwa perlu adanya pembinaan lebih lanjut berkenaan dengan pengurusan izin dari departemen kesehatan, serta perlu adanya pengembangan produk melalui kerjasama dengan mempromosikan produk disetiap acara misalnya mengikuti bazar atau pameran agar produk yang dikelola dapat dikenal dimasyarakat secara lebih luas. Selanjutnya, kegiatan Abdimas yang dilakukan oleh Tim Abdimas Dosen UPBJJ-UT Bengkulu telah memberikan keterampilan kepada anggota mitra, yaitu pelaku unit usaha dibawah kelembagaan BUMDes Taba Jambu, dengan azaz tepat manfaat dan sasaran sehingga terlaksananya pembinaan yang terfokus pada alternatif bentuk unit usaha baru yang dapat mendukung roda perekonomian desa.
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi), 2018
Government Regulation No. 72 of 2005 on Villages that to increase village and community income, village government can establish Village Owned Enterprises in accordance with village needs and potentials. Village-owned enterprises (BUMDes) save money and lend Mulyo's Blessing has not gone smoothly in the case of Temboro Village is the famous Al-Fatah Temboro Pesantren on the international scale. The purpose of conducting research to know the strategy of independent development through BUMDes and the role of social capital in improving the welfare of Temboro villagers in District Karas Magetan District through BUMDes. The development of village-owned enterprises (BUMDes) benefits can be felt by the people of Temboro Village, Karas Subdistrict, Magetan Regency, Creating new business, Employment Absorption, Improving the welfare of the community and Contributing to development and direct impact on rural economy and community culture Role of social capital in management owned enterprises (BUMDes) which includes trust, a network in the form of mutual responsibility is a social network that closely strengthens cooperation, and norms that are reflected in mutual aid help has been well implemented in the management of BUMDes in Temboro Village, Karas District, Magetan Regency.
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2022
The general objective of implementing this community service is to increase the knowledge and skills of coastal communities, especially women fishermen about fish processing techniques, while the specific objectives are: (1) Increasing the knowledge and skills of women fishermen about technical, socioeconomic and other aspects of fishery products processing business; (2) Showing the public about good, healthy, and environmentally friendly fish processing techniques and (3) Establishing relationships between universities, especially Mataram University and the community. The implementation of the activities is carried out using an adult education approach (andragogy) which is carried out through counseling and demonstrations to partner groups. The results of the activity show that: (1) This community service activity has been able to improve the knowledge and skills of partner groups, especially those related to: (a) technical, socioeconomic and other aspects of fishery product processing (fish processing), (b) good, healthy, and environmentally friendly fishery product processing techniques; and (c) management capability of coastal community groups, especially women fishers processing fishery products in an effort to take advantage of existing potentials; and (2) This community service activity also encourages intensive communication as reciprocity between universities in this case the Faculty of Agriculture, UNRAM and coastal communities, especially women who are members of the fishermen's group processing fishery products
2021
Abstract. Samaenre village is an area where the majority of its residents work as rice farmers. However, over time, agricultural land became narrower and population growth increased, causing agricultural land ownership to be very tight. Therefore, residents must think creatively to take advantage of the existing potential as an alternative in generating additional income for their families. One of the potentials that has not been exploited is rice husks and manure. Both of these agricultural wastes have potential as a planting medium that can be used in the business of tabulampot (potted fruit plants), madu deli hijau guava. In this community service program (Community Development Leader) we collaborate with the Dompet Dhuafa Education Foundation to assist 30 families from underprivileged people for 1 year, to run a madu deli hijau guava tabulampot business, starting from nursery activities, maintenance, harvesting to product sales. The methods used are training, practice and mentor...
Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian, 2018
Farming is a sector hoding strategic role in national development, even tough, farming sector generally faced on some problems, such capital restristiveness and limited land area which owned by the farmer. The relation with exists potential, Indonesia has a rich living nature resources, but the community income is still not enough to cover their daily needs. Therefore, one of the way to increase the income is through utilization of resources available even more the resorces which can be wreaked in their environment such the utilization of limited land area or verticulture. This research was in Liya Togo, Wangi-Wangi District of South Wakatobi Regency. The determination or selection of research area was done in purpose with consideration that Liya Togo is the produce of onion in Wakatobi an the existence of unused yard by the society that be used to make additional income. The population of this research is all farmer in Liya Togo district in total of 35 people. The determination of respondent or sample using census, the total of population is the same with the total of respondent. The result of the research shows that the perception of the farmer toawrd onion verticulture farming development dominant on agree category because they can utilize limited house yard to be income additional source for the community in Liya Togo,which in the first question 35 respondent chose to agree (100%), the question about 11 respondent chose to neutral (57,14%), in the third question 22 respondent chose agree (62,86%) and the fourth question about 17 respondent chose agree (49%). The average income of onion farming in Liya Togo is Rp 899.814 in one production cycle. PENDAHULUAN Produksi komoditi bawang merah di Kabupaten Wakatobi khususnya di Desa Liya Togo sangat penting dalam proses pembangunan melalui sektor pertanian. Masalah alokasi lahan dan modal untuk pembiayaan input produksi yang menjadi kendala dalam usahatani merupakan hal yang membutuhkan perencanaan dengan tepat dan penggunaannya yang efisien. Oleh karena itu, diperlukan program-program pengembangan produksi komoditi bawang merah yang bersifat antisipatif, yaitu dengan cara pemanfaatan lahan pekarangan rumah atau vertikultur yang mengubah cara pola tanam dan memberikan jaminan tercapainya tujuan meningkatnya produksi untuk memaksimumkan keuntungan petani dan daerah. Usahatani bawang merah di Kabupaten Wakatobi memiliki perkembangan produksi yang tidak baik, hal ini seperti ditunjukkan dengan jumlah produksi yang menurun dari tahun ke tahun seiring dengan penurunan luas panen. Hal ini berdampak pada kondisi sosial ekonomi khususnya pendapatan petani. Penurunan produksi bawang merah pada tahun 2013 yaitu sebesar 0,4 ton dengan luas lahan 2 Ha dan pada tahun 2015 jumlah produksi semakin menurun yaitu sebesar 0,2 ton dengan luas lahan 1 Ha (BPS Wakatobi, 2014). Seperti yang kita ketahui bahwa penurunan itu disebabkan karena keterbatasan lahan yang ada di Wakatobi. Luas wilayah daratan Kabupaten Wakatobi adalah ± 823 km² yang terdiri dari pulau-pulau kecil, sedangkan wilayah perairan lautnya diperkirakan seluas ± 18.377,31 km². Sehingga mengakibatkan jumlah produksi bawang merah yang menurun (BPS Sultra, 2014). Pada wilayah pesisir seperti di Desa Liya Togo, sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai nelayan, pendapatan yang mereka dapatkan dirasa belum cukup untuk memenuhi kebutuhan. Selain bekerja sebagai nelayan masyarakat di Desa Liya Togo juga bekerja sampingan sebagai petani bawang merah guna untuk meningkatkan pendapatan, namun terbatasnya lahan pertanian saat ini merupakan salah satu permasalahan untuk mengembangkan usahatani bawang merah tersebut. Umumnya lahan pekarangan yang tersedia hanya dibiarkan saja dan tidak dimanfaatkan, ini menyebabkan perlunya pemahaman tentang vertikultur kepada masyarakat agar pekarangan tetap dapat dimanfaatkan untuk dapat meningkatkan pendapatan, disamping itu
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Sebagai penopang pendapatan asli desa sumbersekar, untuk meningkatkan asli pendapatan desa sumbersekar Dau Malang, maka tuntutan kedepan adalah membayar pajak desa sesuai dengan ketentuan. Untuk itu sebagai masyarakat petani umumnya Desa Sumbersekar memiliki potensi antara lain, padi, jagung, singkong, dan Jeruk merupakan hal yang perlu ditingkatkan produksinya. Pelatihan Manajemen Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) :Manajemen SDM dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pemahaman dan pendefinisian terhadap kerja sehingga masing-masing divisi memahami tugas dan fungsinya serta dapat meningkatkan kinerja dari divisi. Selain itu, dalam hal perencanaan program kerja perlu diberikan pembinaan tentang pembuatan program kerja yang terjadwal sehingga program kerja menjadi lebih terarah dan dapat meningkatkan kinerja daripada Badan usaha Milik Desa. Manajemen keuangan, dalam hal pembukuan atau pencatatan transaksi keuangan sehingga mereka dapat mengetahui berapa besarnya pemasukan dan peng...
ABSTRAK Program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan baik melalui kebijakan nasional maupun daerah berupaya untuk menjadikan masyarakat diberdayakan sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan dan menganalisis peningkatan pendapatan masyarakat melalui program pemberdayaan di Desa Lolah II Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa guna memperkuat dan mengembangkan konsep dan teori yang berkaitan dengan peningkatan pendapatan masyarakat melalui program pemberdayaan. Metode penelitian kualitatif. Sampel diperoleh dari wawancara pada 10 orang informan yang didukung dengan observasi serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan program pelatihan yang berhubungan dengan kegiatan peningkatan pengembangan usaha telah dilakukan oleh pemerintah melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat desa. Keikutsertaan masyarakat dalam program pelatihan dinilai oleh pemerintah dan lembaga keswadayaan masyarakat berhasil karena diikuti oleh masyarakat yang diundang. Pemerintah selalu berusaha memotivasi masyarakat dengan memanfaatkan berbagai media baik melalui pengeras suara di desa, kegiatan sosial kemasyarakatan, maupun kegiatan lainnya yang banyak mengumpulkan masyarakat. Peningkatan pendapatan masyarakat merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat melalui adanya peningkatan daya beli keluarga untuk membiayai kebutuhan sehari–hari keluarga baik kebutuhan dasar, kebutuhan sosial. Pendapatan masyarakat baik meningkat maupun menurun secara nyata berhubungan erat dengan kebutuhan hidup dalam pemenuhannya. Peningkatan Pendapatan Masyarakat Melalui Program Pemberdayaan Di desa Lolah II Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa dilakukan melalui berbagai program pemberdayaan yaitu kegiatan bantuan pinjaman modal usaha melalui program nasional pemberdayaan masyarakat pedesaan, pengembangan motivasi bekerja dan berusaha pelatihan serta pelatihan keterampilan usaha ekonomi. ____________________________________________________________________ Kata kunci: pendapatan, pemberdayaan, peningkatan PENDAHULUAN Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia sejak tahun 1997 berdampak luas pada semua bidang pembangunan menjadi krisis sosial, politik dan budaya, yang akhirnya mendorong terjadinya perubahan – perubahan sosial, budaya dan politik tersebut, dengan ditandai munculnya gerakan demokratisasi, desakan diberlakukannya otonomi daerah, desentralisasi, sosial dan politik serta gerakan pemberdayaan ekonomi. Model pembangunan yang berpusat kepada rakyat sebagai subjek dan objek pembangunan memandang inisiatif dan kreatifitas rakyat sebagai sumber utama pembangunan dan memandang kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan yang harus
JANE - Jurnal Administrasi Negara
This thesis describes how the Village Community Development Strategy through the Inland Fishery Program in the Sepakat Bersatu Kesamacat Village, Rimbo Ilir, Tebo Regency. The background of writing this thesis is the occurrence of a mismatch between facilities and good resources with results that continue to decline. This is also supported by the fact that membership in the inland fisheries program is starting to decline. The purpose of holding this research is to find out how the village community development strategy through the inland fisheries program in Sepakat Bersatu Village, Rimbo Ilir District, Tebo Regency. The method chosen in this study is a qualitative research method which aims to understand, analyze and explain every activity in the village community development strategy through the inland fisheries program in Sepakat Bersatu Village. The results obtained from this research are that there are still many things that can hinder the implementation of the i...