PROFIL PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN (PPL) SUKSES DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT : Kasus di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) 1 Kecamatan Lembang (original) (raw)

PEMANFAATAN PELAYANAN INFORMASI PASAR OLEH PETANI DAN PEDAGANG KUBIS BUNGA : Kasus di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung

Sosiohumaniora, 2009

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik informasi yang dibutuhkan petani dan pedagang kubis bunga. Penelitian menggunakan metode survei dengan analisis data secara deskriptif dan uji Augmented Dickey-Fuller (ADF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber, isi, media dan frekuensi penyampaian informasi PIP sesuai dengan keinginan petani dan pedagang. Namun informasi harga yang disajikan PIP tidak dimanfaatkan oleh petani dan pedagang. Petani menggunakan informasi harga dari pedagang pengumpul. Pedagang pengumpul memperoleh informasi dari pedagang besar. Pedagang besar memperoleh informasi dari loper (pengecer). Informasi harga PIP cenderung lebih tinggi dari harga faktual yang terjadi di pasar. Faktor-faktor yang mempengaruhi petani dan pedagang tidak menggunakan informasi harga PIP karena (1) kesenjangan harga PIP dengan harga pasar faktual, (2) publikasi melalui papan harga dan surat kabar sudah tidak ada lagi, (3) kurangnya pengetahuan petani dan pedagang tentang PIP.

PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI DESA ABUNG JAYO KECAMATAN ABUNG SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA (Skripsi

PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI DESA ABUNG JAYO KECAMATAN ABUNG SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA ABSTRAK Oleh M. MALIK ADAM Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) persepsi petani terhadap program KRPL di Desa Abung Jayo, 2) faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi petani dalam pelaksanaan program KRPL di Desa Abung Jayo dan 3) keragaan program KRPL di Desa Abung Jayo. Penelitian diadakan di Desa Abung Jayo, Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten Lampung Utara. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang melaksanakan program KRPL di Desa Abung Jayo yang berjumlah 30 orang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) persepsi petani terhadap penyelenggaraan program KRPL di Desa Abung Jayo dikategorikan cukup baik, yaitu petani sudah mampu melihat dan merasakan Program KRPL cukup membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga, dan dapat menambah penghasilan petani 2) faktor yang berhubungan signifikan dengan persepsi petani adalah pengetahuan petani, tingkat pemenuhan kebutuhan petani dan dukungan instansi terkait, sedangkan faktor pendidikan formal petani dan pengalaman petani tidak berhubungan dengan persepsi petani terhadap pelaksanaan program KRPLdi Desa Abung Jayo, dan 3) keragaan KRPL di Desa Abung Jayo dikategorikan baik, yakni telah dibentuk kebun bibit, ditanamnya berbagai sayuran, pagar hidup, dan terdapat kolam ikan maupun kandang ternak, yang terawatt dengan baik serta telah berfungsi dalam memenuhi kebutuhan petani.

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) BERTEMPAT DI BANDUNG UTARA

EKONOMI DAN ADMINISTRASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014 ii KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilaksanakan di Bandung Utara pada 22-24 Oktober 2014 dengan baik dan sesuai dengan rencana. Laporan ini ditujukan sebagai pertanggungjawaban atas perjalanan KKL yang telah penulis laksanakan. Dalam laporan ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai profil perusahaan yang dikunjungi selama masa KKL dan memaparkan kegiatan yang dilaksanakan disana. Serta di akhir pembahasan, penulis mencantumkan saran yang dapat digunakan sebagai perbaikan dalam pelakasanaan KKL berikutnya. Pelaksanaan dan penyusunan laporan ini tidak terlepas dari perhatian serta bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Nurdin Hidayat, M.M, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ekonomi. 2. Ibu Santi Susanti, S.Pd, M.Ak selaku Ketua Konsentrasi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan saran, arahan, masukan serta dorongan dalam pelaksanaan KKL dan penyusunan laporan ini. 3. Para dosen Fakultas Ekonomi yang telah membimbing dan mendampingi selama masa KKL.

PEMBERIAN PANGAN TERHADAP PROFIL LIPID PLASMA

This research was aimed to analyze the effects of glycemic index, composition, and frequency of serving of food on lipid profile of plasm after lunch. The study design was randomized controlled trial with high glycemic index food as control. The location of the research was in Medan, North Sumatra Province. Total subjects were 64 which consisted of 32 normal and 32 obese subjects, based on their body mass index. The number of male and female subjects were selected equally. Subject aged between 18 to 35 years. Test meals consisted of four types, i.e. high glycemic index food (GI:94), low glycemic index food (GI:52), medium glycemic index (high carbohydrate-low fat, GI:66), and medium glycemic index (low carbohydrate-high fat, GI:64) served at the morning. Reference food was white bread . The study showed that there is no significant effect of low glycemic index food served at the morning on the lipid profile of plasm atfter lunch. There was no significant difference (p<0.05) between lipid profile of plasm between normal and obese subjects in response to lunch meals which were preceded by the same morning meals. It is suggested to elaborate the study with the longer period of time of treatment.

Analisis Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam Program Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan

Jurnal Penyuluhan, 2017

Kementrian Pertanian melaksanakan Program Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) dalam rangka memberdayakan kelompok tani dalam distribusi makanan pokok di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk menggambarkan kinerja Penyuluh Pertanian di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Kabupaten Banyuasin, 2) untuk mengukur kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam program LDPM, 3) untuk mengukur tingkat keberhasilan LDPM, dan 4) untuk menganalisis hubungan antara dari kinerja PPL dengan tingkat keberhasilan LDPM. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin pada Maret - Mei 2016. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pengambilan sampel sebanyak 45 petani dari 9 kelompok tani dengan menggunakan teknik dispropotional random sampling. Data diolah dalam bentuk tabulasi dan diuji dengan menggunakan Uji Korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja PPL di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin masuk dalam kategori ...

KONTRIBUSI TENAGA KERJA “BORONG PRESTASI” PADA PENANGANAN PASCA PANEN KAYU JATI TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA (Studi Kasus di TPK Randublatung III Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora)

MEDIAGRO

The aims of research is to find out the outpouring of hours of labor, the contribution of labor “Borong Prestasi” (TKBP) to the family income and factors affecting labor “Borong Prestasi” income. The basic method used is descriptive method. Respondents are took in stratified random sampling with the number of respondents as many as 52 people. The data used are primary and secondary data. Data collected by interview, observation and recording. Based on analysis of data on average hours TKBP is 5,2 hours per day. TKBP contribution to the family income is 40 percent of TKBP income amounted Rp 595.942 to total family income amounted Rp 1.486.519. R2values were obtained using multiple linier regression model for 0,957 means that the independent variable the number of jati wood obtained, the outpouring of hours of labor, length of work and age affecting to TKBP income in post-harvest handling jati wood is 95,7 percent, while 4,3 percent is influenced by other variables outside the model. ...

Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Kaitannya terhadap Pendapatan Usahatani Padi di Kabupaten Banyuasin

2019

Alamsyah et al, 2019. Performance of the Field Agriculture Intructors (PPL) and the Relationship to Farming Income in Banyuasin District. pp. 313-321. The performance of extension workers in this study was by the level of satisfaction of farmers who received agricultural extension services. This research was carried out in Banyuasin Regency. This reasearch aimed was to analyze performance of the field agriculture intructors (PPL) and the relationship to farming income in Banyuasin District. Primary and secondary data collection is carried out in May to July 2018. Implementation of activities includes collection of secondary data and primary data. The sample withdrawal method is done with a simple random sampling method. The results showed that the performance of PPL in Banyuasin District had a score of 22.48 which means that the performance of PPL was good enough, PPl performance was seen from 4 indicators, namely planning, implementation and evaluation. Planning has a score of 5...

Peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Dalam Penyuluhan Komoditi Pangan (Studi Kasus DI Kabupaten Tanah Datar)

Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis

The process of achieving food security in Indonesia is inseparable from the role of extension as the educative technical personnel and empowerment of farmers. The extention is incorporated and authorized into the agricultural scope organization unit to carry out extension activities, one of which is the AEC. The research aims to look at the role of the AEC in extention food commodities. This type of research was descriptive which was designed qualitatively using the focus group discussion (FGD) method which aimed to explored specific problems related to the role of the AEC in Tanah Datar District. The results showed that the AEC in Tanah Datar District had carried out its role in conducting food commodity counseling well, but it was still not optimal due to limited facilities and infrastructure, accommodation and financing, and lack of resources and extension staff. In addition, the role of extensions has only reached the aspect of providing inputs, cultivation and harvesting. Extensions had not fully helped independent farmers in marketing matters. Therefore, it is important to increase the role of extension agents so that they can carry out their functions properly in conducting food commodity counseling.