Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Materi SPLDV Tingkat SMP Ditinjau Pada Gaya Belajar (original) (raw)
Related papers
2019
Kemampuan pemecahan masalah matematis adalah salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa agar mampu secara matematis memecahkan masalah sering dijumpai di kehidupan nyata. Indikator kemampuan pemecahan masalah matematis meliputi mampu memahami masalah, merencanakan strategi pemecahan masalah, melakukan strategi atau prosedur pemecahan masalah, dan memeriksa kebenaran jawaban atau hasil yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP ditinjau dari Kemampuan Awal Matematik (KAM). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deksriptif. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII F SMP Angkasa Lanud Sulaiman yang berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes soal uraian kemampuan pemecahan masalah matematis sebanyak 5 soal. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengelompokkan siswa berdasarkan hasil Penilaian Tengah Semester (PTS) sebagai kemampuan awal siswa. Siswa d...
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Kemampuan Penalaran Matematik Siswa SMP Pada Materi SPLDV
JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif)
The Purpose of this research aims to analyze the reasoning and problem solving math of the students Junior High School in the material system of equation linear two variable the descriptive and qualitative. The population of this research are the students class of 8th grade, secondary school in the district of Bandung. to obtain the data research, used instruments in the form of a description the ability and problem solving math, that each consisting of four the problem based on the analyze the value of an average all the matter of instruments, the reasoning math gained 67% and the problem solving math gained 63%. Therefore, it can be concluded that the ability to reasoning and problem solving math Junior High School students in the district of Bandung classified as enough.
Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis pada Materi SPLDV Ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 2019
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui profil kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi SPLDV ditinjau dari gaya kognitif reflektif dan gaya kognitif implusif. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas VIII A SMP Yanbu'ul ulum Lumpur, Losari Brebes tahun ajaran 2019/2020 yaitu siswa gaya kognitif reflektif. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu tes MFFT, tes tertulis dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi waktu dilakukan dengan cara mengecek data dari sumber yang sama dan waktu yang berbeda. Hasil penelitian ini sebagai berikut : profil kemampuan pemecahan masalah matematis subyek dengan gaya kognitif reflektif sudah memenuhi ciri kognitif reflektif dan tahapan indikator polya namun siswa kognitif reflektif dalam penelitian mempunyai temuan baru yaitu pada saat di ditanya bagaimana jika menggunakan cara lain dalam menjawab soal, subjek paham dalam memecahkan masalah pada soal tersebut menggunakan cara apasaja namun subjek bisa mengerjakan soal tersebut hanya menggunakan cara eliminasi saja.
Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP Ditinjau Dari Disposisi Matematis
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 2021
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari disposisi matematis. Penelitian dilakukan di kelas VIII B SMP Takhassus Al Qur'an Pekuncen. Subjek penelitian adalah enam siswa yang diambil dari kategori disposisi matematika tinggi, sedang, dan rendah. Data diambil dari hasil angket disposisi matematis, hasil tes dan hasil wawancara kemampuan pemecahan masalah. Hasil dari penelitian ini adalah siswa dengan kemampuan disposisi matematis tinggi memiliki kemampuan yang baik dalam memahami masalah terbukti dari hasil wawancara, menuliskan hal yang diketahui dan ditanyakan dengan bahasanya sendiri tetapi belum menuliskannya secara lengkap. Tepat dalam merencanakan penyelesaian, perhitungan dan pelaksanaan rencana sehingga memperoleh hasil yang benar. Tahap memeriksa kembali tidak dilaksanakan oleh siswa dengan kemampuan disposisi tinggi kecuali merasa ada keganjilan pada solusi yang diperoleh. Siswa dengan kemampuan disposisi matematis rendah sudah berusaha menuliskan data yang diperoleh dalam bahasanya sendiri tetapi membutuhkan stimulus pertanyaan pada saat wawancara, kurang tepat dalam merencanakan solusinya, perhitungan dan memanfaatkan data sehingga menghambat tahap melaksanakan rencana. Siswa dengan kemampuan disposisi matematis rendah memerlukan perhatian khusus dari guru karena masih kesulitan memahami masalah sehingga tidak dapat melewati empat tahapan pemecahan masalah. Siswa dengan kemampuan disposisi matematis sedang dan rendah tidak melaksanakan tahap memeriksa kembali. Kata kunci: Disposisi matematis; kemampuan pemecahan masalah; matematika.
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 2019
Pemecahan masalah merupakan suatu kemampuan yang sangat kompleks di mata siswa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematik siswa SMA kelas X dan respon peralihan matematika SMP ke SMA terhadap materi SPLTV. Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif dengan objek penelitian siswa kelas X di salah satu SMA di Bandung Barat. Instrumen dalam penelitian ini adalah uji soal kemampuan pemecahan masalah dan angket kemampuan matematika siswa apabila ditinjau dari peralihan SMP ke SMA terhadap materi SPLTV. Jumlah soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak empat dari enam butir soal yang disediakan dengan angket yang berisikan sepuluh pertanyaan, yang terdiri dari empat pertanyaan tertutup dan enam pertanyaan terbuka. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 September 2018 dan 8 Oktober 2018. Kemampuan pemecahan masalah matematik siswa kelas X di Bandung Barat terhadap materi SPLTV tergolong tinggi, dengan persentase sebesar 79,868%. Siswa yang memiliki latar belakang pemahaman SPLDV yang baik cenderung mudah memahami SPLTV dengan baik pula. Kata Kunci: pemecahan masalah matematis, deskriptif kualitatif, SPLTV.
Analisis Keterampilan Metakognisi Siswa Dalam Memecahkan Masalah SPLDV DI SMP Negeri 4 Malang
Jurnal Kajian Pembelajaran Matematika
This qualitative descriptive study aims to describe the metacognitive skills of 3 class VIIIA students of SMP Negeri 4 Malang in solving mathematical problems related to the Two Variable Linear Equation System (SPLDV). The three subjects respectively had high, medium and low abilities based on the initial test of SPLDV. Data were collected through written tests, metacognitive skills self-assessment questionnaires, and interviews. The data were analyzed using three components of metacognitive skills, namely planning, monitoring and evaluation skills. The results showed that subjects with high and moderate abilities met the indicators of planning skills A1, A2 and A3, while subjects with low abilities met the indicators of planning skills A3. The monitoring skills of subjects with high and low abilities meet two indicators B1 and B2, while subjects with moderate abilities only meet one indicator, namely B1. In the evaluation skills of the three research subjects only met one indicator...
Kemampuan Pemecahan Masalah pada Siswa Kelas VII SMP
2018
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada siswa di kelas VII-A SMPN 1 Balongpanggang Gresik. Jenis penelitian ini yaitu pre-experimental design dengan rancangan percobaan One Group Pretest-Posttest. Data dikumpulkan melalui metode tes yang dilaksanakan sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung. Data tes kemampuan pemecahan masalah dianalisis menggunakan uji N-Gain. Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan kategori tinggi pada indikator melaksakan rencana pemecahan masalah dengan nilai N-Gain sebesar 0,88, sedangkan 3 indikator mengalami peningkatan dengan kategori sedang yaitu memahami masalah sebesar 0,43, menyusun rencana pemecahan masalah sebesar 0,57, dan memeriksa kembali hasil yang diperoleh sebesar 0,55.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Ditinjau Dari Gaya Belajar
SIGMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
The aim of the study was to describe students' mathematical problem solving abilities in terms of learning styles. This research is qualitative with a qualitative descriptive approach. This research was conducted at SMA Negeri 8 Takalar. The subjects in this study were 3 students from class XI MIPA 1, 1 visual subject, 1 auditory subject, and 1 kinesthetic subject. The instruments used were a learning style questionnaire, a math problem solving test, and an interview guide. Data is obtained by reducing data, presenting data, and drawing conclusions. Checking the validity of the data using the triangulation method. Problem solving is described based on four indicators according to Polya, namely understanding the problem, planning a solution, solving the problem, and looking back. The results of this study indicate that: (1) visual subjects can understand problems, can plan, are less able to solve problems, and look back but are not thorough. (2) auditory subjects can understand t...
Jurnal Karya Pendidikan Matematika, 2018
The aim of this research is to describe profile crithical thinking ability of the students in solving problem in Linear Equation System of Two Variables based on the criteria of critical thinking and problem solving ability of the students. This is qualitative research with the subject is the students in the class VIIIA of year 2018/2019 of SMP Negeri 6 Semarang. The data collection used is test and interview. Based on the results of this study it can be seen that the profile of critical thinking skills with the first subject of high math skills (SR) can do all category. Where the subject is moderate mathematics (SS) and the subject is low mathematics (SR) on indicators of critical thinking in problem solving that have not been done by student inference and strategy on subject SS on problems 2 and 3. While subject SR on problems 1,2 and 3.
Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Eksakta
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakter miskonsepsi siswa dan penyebabnya pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) yang ditinjau dari gaya belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif, dengan pendekatan penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Subyek penelitian yaitu siswa kelas VIII SMP Kristen 1 YPK Malang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode ob-servasi, angket, tes dan wawancara. Hasil penelitian menyatakan siswa yang memiliki gaya belajar auditorial lebih banyak memiliki karakter miskonsepsi dan kelemahan dalam memecahkan masalah SPLDV dibandingkan siswa yang memiliki gaya belajar visual dan kinestetik. Sedangkan yang memiliki karakter miskonsepsinya sedikit dibanding yang lain adalah pada siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik. Penyebab miskonsepsi yang sama pada ketiga gaya belajar yaitu berasal dari guru dan siswa itu sendiri. Guru menjadi penyebab miskonsepsi karena konse...