Kritik Globalisasi: Maraknya Konten LGBT Dalam Media Sosial Tiktok Menurut Agama Dan Ham (original) (raw)

LGBT Dalam Perspektif Agama Dan Ham

The decision of "haram" which is coming from The Indonesian Islamic Scholar Council (MUI) against such a group which has homo sexual oriented and the death penalty for sexual offenders "deviant" make the people of Indonesia shaken, especially those who feel they have gender identity "third". "Religion" which should give way ease, as if to bury alive a person who has a gay sexual orientation. In fact, legal instruments, regional, national and international human rights recognize their rights as human beings. By using contemporary humanities social approach, this paper presents the Lesbian, Gay, Bisexual And Transgender group as a human's dignity to be treated like a human being which must be respected. Abstrak Fatwa "haram" MUI terhadap kelompok yang memiliki orientasi seksual homo (LGBT) dan hukuman mati terhadap pelaku seksual "menyimpang" membuat rakyat Indonesia terguncang, khususnya mereka yang merasa memiliki ident...

Narasi Kuasa Konten Homoseksual di Media Sosial “Wattpad”

Jurnal Ilmu Komunikasi, 2021

In the spread of homosexual content on social media platform Wattpad, there is fujoshi community that already exists in Indonesia. The fujoshi community provides homosexual content and making it legal to enjoy it. The purpose of this study is to find out fujoshi homosexual narrative in Indonesia using Wattpad. This research uses discourse analysis method. The results showed that the homosexual narrative built by fujoshi on Wattpad is unique, using other terms from Japanese (yaoi, uke, seme) and English (Boys Love, BL, and M-Preg) in order to be unrecognized by legal censors. The propagator of this content is the opposite sex of homosexuals, namely women, through imagination and fantasy, which is expressed in the form of images and writings. In addition, texts are produced and distributed based on favorite idol pairs. Although it is not produced every day, fanfiction is produced after receiving feedback in the form of fanservice from their idol couples. After being produced, fanficti...

Komodifikasi Agama Dan Simbol Keagamaan 'Jilbab' Di Media Online Dalam Persepsi Netizen

At-Tahdzib, 2019

Penelitian ini bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat muslimah tentang syariat Islam berupa menutup aurat dan mengungkap komodifikasi dalam pengaburan makna simbol agama. Komodifikasi memainkan perannya dalam memberikan pengaruh dan rambu-rambu pemakaian mode muslimah. Dimana simbol agama (jilbab) pada dasarnya memiliki nilai makna yang sangat agamis, bahkan sangat dianjurkan dalam penggunaannya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan memilih etnografi virtual. Data dikumpulan dari objek visual di media siber baik berupa publikasi foto dan lainnya di media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol agama berupa jilbab telah mengalami komodifikasi, dikaburkan, bahkan dieksploitasi sebagai komoditas untuk diperdagangkan. Perkembangan menggunakan media sosial, menyebabkan simbol agama (jilbab) dapat dinikmati begitu luas oleh kalangan masyarakat. Dimana netizen berperan menjadi seorang pengendali atau aktor dari suatu informasi yang sedang di ...

Tema Penghinaan Agama Islam Di Media Sosial

E-PROCEEDINGS OF THE INTERNATIONAL CONFERENCE ON AQIDAH, RELIGIONS AND SOCIAL SCIENCES (SIGMA10) , 2020

Penghinaan agama khususnya terhadap agama Islam sejak akhir-akhir ini seolah-olah menjadi satu trend di media sosial. Unit Pemantauan lsu Hina Agama, Jabatan Agama Islam Malaysia (JAKIM) melaporkan bahawa terdapat 431 aduan berkaitan penghinaan terhadap Islam di media sosial sehingga 30 Jun 2020. JAKIM turut mengenal-pasti sebanyak 83 pautan yang menghina agama Islam. Walaupun tindakan undang-undang telah diambil terhadap pesalah yang melakukan penghinaan agama sekitar tahun 2019 namun, isu ini masih sukar dibendung. Justeru, satu pendekatan yang lebih jitu dan efektif perlu dibina. Untuk tujuan itu, sebagai langkah permulaan, kajian ini cuba mengenal pasti tema-tema penghinaan agama Islam yang terdapat dalam media sosial. Metode kajian yang digunakan adalah analisis kandungan terhadap akaun sosial media Facebook dan Twitter yang telah dikenal pasti mengandungi mesej penghinaan agama Islam. Terdapat pelbagai tema yang telah ditemui menerusi kajian analisis kandungan terhadap beberapa akaun sosial media Facebook dan Twitter ini. Penghinaan-penghinaan terhadap agama Islam ini dibuat dengan mengaibkan serta mempersendakan beberapa elemen yang terdapat dalam ajaran Islam. Hasil kajian lanjut kepada tema-tema ini akan menyumbang kepada usaha mengatasi isu penghinaan agama Islam yang semakin berleluasa kesan daripada kelemahan sistem perudangan dan tiadanya modul khusus berkaitan pencegahan penghinaan Islam di Malaysia.

Agama dan Media Diskursus LGBT dalam Opini SKH Republika

2017

SKH Republika menurunkan banyak tulisan mengenai isu lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) selama kurun waktu 24 Januari – 31 Maret 2016. Pertanyaan penelitian yang diajukan : (1) bagaimana representasi ideologi dan (2) seksualitas dalam pemberitaan SKH Republika? Metode Penelitian yang dipilih adalah analisis wacana Van Dijk dengan pendekatan intensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum SKH Republika menawarkan wacana anti LGBT melalui pemilihan narasumber dan pendapat mereka yang dikutip. Representasi ideologi yang ditampilkan bahwa LGBT bersandar pada ideologi liberalisme dan universalisme yang bertentangan dengan nilai, norma, dan hukum nasional Indonesia. Sedangkan wacana seksualitas direpresentasikan melalui kuasa pengetahuan bersumber dari psikolog islam dan institusi otoritatif yaitu agama, negara dan pendidikan . Semua narasumber islam di tiga institusi tersebut menolak LGBT sedangkan narasumber negara non-islam bersifat moderat dengan membatasi pena...

Dakwah Dan Populisme Media : Idealisme Keberagamaan Netizen di Era Global

Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam

Abstrak: Teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang saat ini, telah menciptakan perubahan pada banyak hal. Terlebih dengan kehadiran internet, berbagai keunggulannya semakin menambah keunggulan dalam dinamika kehidupan modern. Ratusan juta manusia di seluruh dunia mengakses internet setiap harinya, dan jumlahnya terus bertambah dari waktu ke waktu. Hal ini berdampak pada penggunaan internet untuk kegiatan dakwah.Secara umum dakwah dilaksanakan secara konvensional. Namun, seiring perkembangan teknologi informasi, bermunculan dakwah yang menggunakan internet, yang biasa disebut dengan cyber dakwah. Terkait dengan hal tersebut, penelitian ini berupaya untuk melihat keterkaitan keduanya dalam konstruksi keberagamaan, yang karenanya media internet memberikan kemudahan dalam penyebaran informasi kepada masyarakat. Adapun jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan metode field work yang dipadukan dengan studi kepustakaan.Diharapkan penelitian...

PERSPEKTIF MEDIA MASSA DARING (ONLINE) TERHADAP LESBIAN, GAY, BISEKSUAL, DAN TRANSGENDER (LGBT)

Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018

Penelitian ini membahas wacana Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) dalam situs berita daring. Data yang digunakan ialah berita yang berkaitan dengan LGBT dalam berbagai situs berita nasional. Penelitian ini merupakan penelitian analisis wacana kritis dengan menggunakan metode Theo van Leuween. Adapun aspek yang dikaji adalah struktur wacana yang digunakan oleh media dalam mengungkapkan realitas LGBT. Hasil penelitian ini menunjukkan transformasi kalimat dengan strategi-strategi tertentu mengubah fokus dan sudut pandang pemberitaan. Struktur-struktur kalimat tersebut menunjukkan persoalan-persoalan yang hendak ditonjolkan atau yang dihilangkan.

Narasi Toleransi Beragama di Media Sosial (Studi Atas Akun Twitter Komunitas Katolik Garis Lucu

2022

The era of the Covid-19 pandemic in Indonesia, which has been going on since the beginning of 2020, has had quite an impact on people's lives, one of which is related to the rules for limiting social interaction. This policy on the one hand forces people to limit direct interaction, and on the other hand opens opportunities for virtual interaction, in this case social media. In the period of the pandemic until now, which is claimed to have entered an endemic period, the interactions built by the community in the digital world do not necessarily occur without a single obstacle. The consequences are fatal if there is misunderstanding in the name of identity, one of which is about religious identity. So then, the role of the social media universe, especially accounts that are managed non-personally becomes very important in maintaining the integrity of religious tolerance in the digital world. This article tries to discuss the religious tolerance narrative built by the twitter account of the Komunitas Katolik Garis Lucu. This community is one of the GL (Garis Lucu) communities that thrive on twitter social media. This research uses a qualitative-descriptive approach and Roland Barthes semiotic analysis. As a result, it was found that the twitter account of the Kaomunitas Katolik Garis Luc played a role in building the creation of communiation within the scope of multiculturalism by using typical writings in the form of jokes, memes, and satire. This communication can directly and/or indirectly trigger adaptability, flexibility, and tolerance in accepting differences, specifically on religion.

KOMODITAS PRODUK RELIGIUS SEBAGAI PEMANTIK IDENTITAS KELOMPOK DI MEDIA SOSIAL (Studi Deskriptif Komunitas Sosial WhatsApp Renungan Harian Hidangan Istimewa Kristiani- Jakarta)

2019

Abstract: The development of technology goes according to human civilization. Therefore, anything that is inherent in humans, whether it's status, cultural background, religion, mindset, and other aspects are in line and lived with the presence of technology. The existence of the WhatsApp application as a communication media technology with all its intensity and complexity is a realistic phenomenon that needs to be addressed carefully. The existence of whatsapp group Hidangan Istimewa Kristiani- Jakkarta spiritual daily devotional is one of the phenomena in the midst of people who try to use the Scriptures to be used as commodities, which are packaged in such a way as to produce useful use values. The scriptures are used as a means of communication and interaction between believers amid the lives of people who have diverse backgrounds. The commodification of the religiosity presented by the Hidangan Istimewa Kristiani- Jakarta, spiritual group certainly received various reaction...