PENGARUH SIKAP KEPEMIMPINAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA TERHADAP PERILAKU PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMK ALHIDAYAH CIPUTAT Proposal Diajukan untuk Memenuhi Syarat Ujian Akhir Semester V (original) (raw)

BAB II PERAN PENDIDIKAN GERAKAN PRAMUKA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PESERTA DIDIK

Arman Munadi, 2020

" ialah kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari dengan tekun, bukan pula merupakan kumpulan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari suatu buku. (Andri Bob Sunardi, 2013:3) Gerakan Pramuka suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka. Tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan bagaikan kakak beradik, dalam membina kesehatan serta kebahagiaan, keteramplan dan kesediaan untuk memberi pertolongan bagi siapapun yang membutuhkannya. Kegiatan pramuka sangatlah menyenangkan baik kaum muda maupun kaum dewasa baik anak-anak dan yang golongan tua, berkreatifitas dalam menciptakan inovasi baru, leadership/kepemipinan, berjiwa korsa, patriotisme, nasionalisme, berbhakti kepada masyarakat, tolong menolong antar sesama bahkan juga mendidik anak-anak untuk saling menghormati baik menhormati yang dewasa dan menghargai yang muda, sehingga kita sebagai mekhluk sosial ini, dapat berjalan dengan lancar dan baik. 2. Sifat Dan Fungsi Gerakan Pramuka Sifat dan fungsi Gerakan Pramuka adalah suatu komponen yang sangat penting dalam Gerakan Pramuka hal ini terbagi atas tiga bagian nasional, internasional, dan universal dari ketiga sifat tersebut.

PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN PESERTA DIDIK MELALUI KEGIATAN PRAMUKA Disusun untuk Melengkapi Persyaratan Ujian Tengah Semester

Penelitian ini mengkaji mengenai kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang bertujuan untuk membentuk karakter displin siswa. Karakter merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap insan, dengan karakter yang baik siswa bisa mencapai taraf hidup yang lebih tinggi dan dapat mempengaruhi kehidupan sosialnya. Dalam lingkungan sekolah, tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, tetapi perlu adanya pendidikan karakter untuk siswa. Pendidikan karakter merupakan hal yang sangat penting di era ini, terlebih siswa adalah generasi penerus bangsa. Pendidikan karakter adalah sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral pada siswa. Salah satu nilai-nilai yang hendak ditanamkan pada siswa adalah karakter disiplin. Sikap disiplin akan membantu siswa untuk berperilaku lebih teratur dan lebih baik. Selain itu dengan siswa memiliki sikap disiplin, maka akan muncul rasa tanggung jawab dan kemandirian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pembentukan karakter disiplin siswa melalui kegiatan ektrakurikuler pramuka.

BAB 1 PERAN PENDIDIKAN GERAKAN PRAMUKA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PESERTA DIDIK

Arman Munadi, 2020

Pendidikan gerakan pramuka dalam undang-undang Republik Indonesia RI tentang gerakan pramuka No. 12 Tahun 2010. Merupakan salah satu pendidikan non formal yang menjadi sebuah wadah pengembangan potensi diri serta memiliki akhlak mulia, pengendalian diri, dan kecakapan hidup untuk melahirkan kader penerus perjuangan bangsa dan negara. (Undang-Undang RI, 2013:15-16) Dalam Pendidikan gerakan pramuka sangat penting adanya untuk dikonsumsi oleh peserta didik namun pada kenyataannya kesenjangan dari sumber daya manusia yang kurang diminati serta keluarga yang tidak mengizinkan untuk mengikuti kegiatan pendidikan gerakan pramuka menjadikan faktor kurangnya proses dalam pendidikan pembentukan karakter kepemimpinan peserta didik yang berakhlak mulia. Pendidikan merupakan proses interaksi antara pendidik dan anak didik dalam upaya membantu anak didik mencapai tujuan-tujuan pendidikan. interaksi tersebut dapat berlangsung dilingkunganya pendidikan seperti keluarga, sekolah dan masyarakat. (Nik haryanti, 2014:14) Pendidikan merupakan ujung tombak dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara yang berakarkter dan beradab dengan mengubah pola pikir serta tingkah laku dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik dalam upaya mengangkat harkat dan martabat bangsa. didalam dunia pendidikan akhir-akhir ini adanya kesenjangan dan penyimpangan baik bagi pendidik maupun peserta didik yang tidak disiplin dengan waktu, melawan kepada guru dan kurangnya komunikasi dengan baik antara pendidik dan peserta didik sehingga

PERAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM MEMBENTUK SIKAP KEPEMIMPINAN SISWA DI SMA NEGERI 4 BANTAENG

2018

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Peran kegiatan ekstrakurikuler paskibraka sekolah, pramuka, palang merah remaja dalam membentuk sikap kepemimpinan siswa di SMA Negeri 4 Bantaeng, 2) Faktor-faktor pendukung dan penghambat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paskibraka sekolah, pramuka, palang merah remaja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik dalam menentukan informan menggunakan teknik Purposive Sampling, dengan kriteria yang digunakan yaitu siswa yang sudah aktif 1 tahun lebih pada kegiatan ekstrakurikuler paskibraka sekolah, pramuka, dan palang merah remaja dan siswa yang menjadi pengurus pada kegiatan ekstrakurikuler paskibraka sekolah, pramuka, palang merah remaja. Jumlah informan yaitu sebanyak 23 siswa dan 3 pembina. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan tahapan mereduksi data, mendisplaykan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Peran kegiatan ekstrakurikuler paskibraka, pramuka, palang merah remaja dalam membentuk sikap kepemimpinan di SMA Negeri 4 Bantaeng yaitu a) tempat untuk memberikan tugas, b) tempat memberi motivasi, c) tempat berkegiatan yang menyenangkan, d) tempat untuk memberikan tantangan, e) tempat untuk menerapkan hukuman dan tata tertib melalui latihan atau kegiatan yang telah disusun dan direncanakan 2) Faktor pendukung siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paskibraka sekolah, pramuka, PMR yaitu ketersediaan sarana dan prasarana, ketersediaan pembina, minat siswa. Faktor penghambat yaitu masalah dana, lokasi kegiatan yang jauh, kesehatan, jadwal kegiatan. ABSTRACT This study aims to determine: 1) The role of extracurricular activities in school paskibraka, scouts, youth red bars in shaping the leadership attitudes of students in SMA Negeri 4 Bantaeng. 2) Factors supporting and inhibiting students from attending extracurricular activities at school paskibraka, scouts, youth red bars. This research uses descriptive qualitative method. Techniques in determining informants using techniques purposive sampling, with the criteria used, namely students who have been active for more than 1 year in extracurricular activities at school paskibraka, scouts, and youth red cross bars and students who are administrators for extracurricular activities school paskibraka, scouts, youth red bars. The number of informants is as many as 23 students and 3 coaches. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The data obtained in this study were analyzed using qualitative descriptive analysis with the stages of reducing data, displaying data, and drawing conclusions. The results showed that: 1) The role of paskibraka extracurricular activities, scouts, teen red cross in shaping student leadership attitudes in SMA Negeri 4 Bantaeng namely : a) as a place to give assignments, b) as a place to motivate, c) as place of fun activity, d)as a place to provide challenges, e) as a place to apply punishment and order. Through training or activities that have been compiled and planned. 2) Factors supporting students in attending extracurricular activities at school paskibraka, scouts, youth red bars is : availability of facilities and infrastructure, availability of coaches, student interest. The inhibiting factor is fund problems, remote location, health, activity schedule.

PERAN PENDIDIK DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEJUJURAN MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) PADA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR

Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru Sekolah Dasar (JPPGuseda)

THE ROLE OF EDUCATORS IN INSTILLING THE VALUES OF HONESTY THROUGH CITIZENSHIP EDUCATION LEARNING IN ELEMENTARY SCHOOL STUDENTSThis study aims to describe the role of educators in instilling honesty values through Citizenship Education (Civics) learning to students and to explain the efforts of educators in instilling honesty values in students. This type of research is qualitative with the phenomenon of analysis and the meaning contained in the values of honesty. The data were collected through interviews, observation and documentation, then the data were analyzed with several steps of use, categorization, data intervention, then the data was validated by adding time and tringulation. The results showed that there were changes in attitudes and behavior, students did not cheat during tests on the site, returned library books on time, were able to honestly state the reasons when they came to school, were honest when studying in the canteen, became knowledgeable people. , disciplined, ...

REPRESENTASI EKLEKTISISME PADA KURIKULUMSEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) Abstract BERBASIS KOMPETENSI

Jurnal Cakrawala Pendidikan, 2004

Vocational education is facing with the problems to provide skilled workers who are able to adapt changes and have a highly moral standard. Indonesian requires high professional workers and the workers who are able to adapt the world with highly technological change and a tightly cOlT)petition within a local, national, or international.. The competency baSed and life skills oriented vocational high school curriculum, in educating workers and experts in their own voca~ion who have thinking skills, social senses, and high standard moral, it needs an eclectic foundation. Idealism, realism, and reconstructionism school ofthoughts that are employed eclectically may provide base for the vocational education curriculum.

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS KEPEMIMPINAN DALAM PENGELOLAAN DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Abstrak Kepemimpinan lembaga pendidikan merupakan elemen dasar dalam pengembangan lembaga secara keseluruhan. Tanpa adanya kepemimpinan yang baik akan berakibat pada lemahnya pencapaian tujuan organisasi pendidikan. Berbicara mengenai kepemimpinan pada lembaga pendidikan sangat terkait dengan kesiapan sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Elemen pokok kemajuan lembaga pendidikan khususnya pada Pendidikan Anak Usia Dini terletak pada kesiapan seluruh komponen yang meliputi figur kultur, dan struktur dalam organisasi tersebut. Upaya mengembangkan kreativitas kepemimpinan dalam pengelolaan di lembaga pendidikan anak usia dini sangat tergantung pada komitmen setiap unsur di dalamnya. Pencapaian tujuan organisasi lembaga pendidikan anak usia dini teritegrasi dalam visi organisasi dan melalui pemimpin yang kreatif mampu membawa perubahan kea rah kemajuan. Pada sisi yang lain kualitas dukungan seluruh stake holder berpengaruh dalam membantu usaha-usaha lembaga pendidikan. Abstract Leadership education institutions is a basic element in the development of the institution as a whole. In the absence of good leadership will result in weak educational attainment of organizational goals. Speaking of leadership in educational institutions is related to the readiness of human resources in it. Essential elements of progress educational institutions, especially in early childhood education lies in the readiness of all components which include figures of culture and structure within the organization. Efforts to develop creativity in leadership in the management of early childhood education institutions depends on the commitment of every element in it. The achievement of organizational goals early childhood education institutions teritegrasi in the vision of the organization and through the creative leader capable of bringing change towards progress. On the other hand the quality of the support of all stakeholders influential in assisting the efforts of educational institutions.