FITOREMEDIASI LIMBAH DOMESTIK (Greywater) MENGGUNAKAN TANAMAN MELATI AIR (Echinodorus palaefolius) DAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) UNTUK MENURUNKAN KONSENTRASI BOD, COD DAN AMONIA (original) (raw)
Related papers
AGROTEK: Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian
The study took place in July-August 2020. The research was an experimental study using a Randomized Block Design (RBD), which consisted of 2 experiments that used t wo types of aquatic plants: water hyacinth and water lettuce. The two plants were tested in artificial wastewater at concentrations of 0.43 ppm, 2.43 ppm, 4.43 ppm, and 6.43 ppm, followed by an analysis of water and plant samples in the laboratory. The observed parameters, namely plant morphology, heavy metal levels of lead (Pb), and phytoremediation effectiveness values. The results of the research show that aquatic plants, water hyacinths, and water lettuce can remediate water contaminated with lead (Pb). Even though the water hyacinth and water lettuce experienced symptoms of toxicity in the form of chlorosis and necrosis, these two plants were able to survive growth up to 15 days after planting. The phytoremediation ability of water hyacinth plants can reach an effectiveness of 82.27% with a reduction in metals in water that can reach 5.29 ppm. The phytoremediation ability of water lettuce plants can reach an effectiveness of 42.61% with a reduction in metals in water that can reach 2.74 ppm.
ZulFahmi Azhar, 2018
Abstrak: Efektivitas Bintang Air (Cyperus Alternifolius) Dan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Dalam Menurunkan Kadar Bod Pada Limbah Cair Di Rumah Sakit Angkatan Udara Dr. Mohammad Sutomo Kubu Raya. Kandungan BOD pada limbah rumah sakit angkatan udara dr. sutomo kabupaten kubu raya sangat tinggi, tingginya BOD di dapatkan dari pengambilan sampel secara random dan pengujian awal sebesar 100.85 mg/L. Sehingga perlu dilakukannya pengolahan limbah lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas Bintang Air (Cyperus alternifolius) dan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dalam menurunkan kadar bod pada limbah cair di rumah sakit angkatan udara dr. mohammad sutomo kubu raya. Penelitian ini bersifat eksperimen semu dengan objek penelitian adalah air limbah Rumah Sakit Angkatan Udara dr.Mohammad Sutomo. Sampel di ambil dalam seminggu di lakukan 3 kali pengambilan sampel dengan pengambilan sampel sebanyak 6 sampel untuk minggu pertama, 6 sampel untuk minggu kedua dan 6 sampel untuk minggu ke tiga, bak eceng gondok dan bak bintang air, 1 kontrol Proses pembuatan bak reaktor dan penanaman fitoremediator di Rumah Sakit Angkatan Udara dr.Mohammad Sutomo. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) pada air limbah sebelum diberikan perlakuan adalah 100,85 mg/L dan setelah diberikan perlakuan pada minggu ke tiga, menurun hingga 30,78 mg/L dan efektivitas Bintang Air (Cyperus alternifolius) penurunan pada minggu ketiga adalah 41,13 mg/L. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa, Efektivitas Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) lebih baik dibandingkan dengan efektivitas tanaman Bintang Air (Cyperus alternifolius) dalam mengurangi kadar BOD di dalam limbah cair Rumah Sakit. Saran dari penelitian ini adalah menambah waktu durasi penelitian agar mendapatkan hasil kurva yang lebih maksimal, dan saran untuk rumah sakit adalah menggunakan kombinasi antara Bintang Air (Cyperus alternifolius) dan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) agar hasil pengolahan limbah lebih cepat, signifikan dan konstan.
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada
Catfish (Clarias gariepinus) was cultured with an aquatic plant, water hyacinth/eceng gondok (Eichornia crassipes), kangkung air (Ipomea aquatica) or kapu-kapu (Pistia stratiotes) in concrete ponds, for 3 months. Catfish cultured without aquatic plant was used as a control. The experiment was carried out to evaluate the survival rate as well as the growth of fish and aquatic plants.The survival rates of catfish cultured with I. aquatica, E. crassipes, and P. stratiotes were 76, 87, and 98%, respectively. In addition the survival rate of catfish cultured without any aquatic plant was 93%. The weight gain of catfish was 14,1-16,2 kg per pond. Whereas, the total weight gains of aquatic plant were 37,0, 27,7 and 7,7 kg per pond for E. crassipes, P. stratiotes, and I. aquatica,. Respectively. Dissolved oxygen, and the concentrations of NH3, NH4+ and PO43- in water with aquatic plants were higher than that of in water without aquatic plant. However, the concentration of CO2 was higher i...
2018
Soil is a very influential medium of human survival. One of the parameters affecting soil quality is heavy metal concentration in soil, especially heavy metal of lead (Pb). High concentrations of Pb in the soil can treated with phytoremediation techniques. The aims of this research are: 1. To investigate the reduction of heavy metal Pb in the soil by phytoremediation, 2. To investigate the effectiveness of plants to absorb heavy metal Pb in the soil, and 3. To investigate the distribution of Pb concentration in the plant parts. The study variables used in this research are species variation of plants Sansevieria trifasciata and Celosia pulmosa. Phytoremediation test of Pb heavy metal contaminated soil was carried out for 4 weeks with sampling time on days 0, 7, 14, 21, and 28. The parameters analyzed of this research is Pb concentrations on soil and plant parts, namely roots, stems, leaf. Physical observations of plants were also carried out to support this research. The results show that the reactor with Sansevieria trifasciata had a higher effectiveness of removal of Pb in 81.08% (112 mg/kg) than Celosia pulmosa in 59.63% (293 mg/kg). The effectiveness of the absorption of Sansevieria trifasciata was higher 70.50% (418 mg/kg) than Celosia pulmosa 52.40% (311 mg/kg). The distribution of Pb concentrations in the plant of Sansevieria trifasciata and Celosia pulmosa is almost the same, with the most concentration being in the root part and at least scattered in the leaves of the plant.
2021
Air limbah Rumah Pemotongan Ayam (RPA) secara umum mengandung bahan organik yang tinggi dan berpotensi mencemarai lingkungan. Fitoremediasi merupakan salah satu metode penanganan air limbah menggunakan tanaman sehingga mudah dan murah pada aplikasinya. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kemampuan dari tanaman melati air, eceng gondok dan kangkung pada fitoremediasi bahan pencemar di dalam air limbah rumah pemotongan ayam. Penelitian ini menggunakan metode fitoremediasi dengan tiga jenis tanaman yaitu eceng gondok (Eichornia crassipes), kangkung (Ipomoea reptans poir) dan melati air (Echinodorus palaefolius). Analisis data berdasarkan kondisi fisik tanaman yang meliputi panjang akar, warna daun, dan jumlah batang serta efisiensi penurunan parameter kualitas air limbah yaitu TSS, BOD, COD, kekeruhan dan pH selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman kangkong lebih tahan lama dibandingkan tanaman melati air dan eceng gondok berdasarkan pengamatan kondisi fisik ta...
Oleh : JIMMY PRAWIRA NIM 110254242058 JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI SEPTEMBER 2015 ii iii PERNYATAAN ORISINALITAS Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul "Efektivitas Menggunakan Tanaman Hias Iris Pseudoacorus" adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau kutipan dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Jika kemudian hari ternyata terbukti pernyataan saya ini tidak benar dan melanggar peraturan yang sah dalam karya tulis dan hak intelektual maka saya bersedia ijazah yang telah saya terima untuk ditarik kembali oleh Universitas Pseudoacorus" RIWAYAT HIDUP vii KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan Skripsi yang berjudul "Efektifitas Sistem Lahan Basah Buatan Sebagai Alternatif Pengolahan Limbah Domestik Menggunakan Tanaman Hias Iris Pseudoacorus" telah dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang Penulis menyadari sebagai manusia pasti tidak akan pernah luput dari kesalahan dan kekurangan, maka penulis sangat terbuka atas segala kritik dan saran yang konstruktif dan bersifat membangun, demi penyempurnaan penulisan laporan hasil Penelitian selanjutnya. Kepada seluruh pihak yang telah memberi bantuan baik berupa moril maupun materil dalam penyelesaian penulisan Skripsi ini penulis ucapkan terima kasih. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Tanjungpinang, September 2015 Jimmy Prawira viii UCAPAN TERIMAKASIH Penulis sadar bahwa selama penelitian hingga akhir skripsi ini terselesaikan karena adanya bantuan, dorongan kasih sayang dan semangat yang diberikan oleh berbagai pihak, dan dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini 2. Kakak dan Abang yang selama ini mendoakan, mengasuh dan menyayangi serta memberikan motivasi dan bantuan materil dengan setulus hati. Semoga perjuangan ini menjadi suatu kebanggaan bagi kedua almarhum Ibu dan Bapak.
ABSTRAK Fitoremediation menggunakan tanaman teknologi yang lebih efektif dan efisien untuk membersihkan lingkungan tercemar merkuri Penelitian ini bertujuan untuk tanaman merkuri-peredam dan untuk menguji kemampuan aktivitas tanaman dalam mengurangi merkuri. Percobaan dilakukan di laboratorium FMIPA-UNSRAT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa tanaman akumulasi Hg uch sebagai Typha sp. (84. ABSTRACT Fitoremediation using plant is a more effective and efficient technology for cleaning of mercury contaminated environment This experiment was aimed to mercury-reducer plant and to test the ability of the plant activity in reducing mercury. The experiment was carried out in the laboratory of FMIPA-UNSRAT. The result showed that some plant accumulated Hg uch as
Jurnal Perikanan Unram
Bawal air tawar (Colossoma macropomum) merupakan jenis ikan omnivora yang banyak digemari oleh masyarakat, namun pertumbuhannya dianggap lambat sehingga dibutuhkan pakan yang baik. Pakan adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan pertumbuhan ikan. Pemberian protein yang tepat dapat merangsang pertumbuhan dengan cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengujii apakah limbah jeroan tongkol dapat dijadikan sebagai pakan alternatif pengganti tepung ikan. Benih bawal yang digunakan memiliki panjang 3 - 4 cm. Lama pemeliharaan adalah 40 hari. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan yaitu PTL? (kontrol), PTL? (35%), PTL? (65 %), PTL? (100%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung jeroan tongkol pada pakan buatan menunjukkan hasil yang berpengaruh sangat nyata terhadap parameter pertumbuhan bobot mutlak, panjang mutlak, laju pertumbuhan harian, sintasan dan rasio konversi pakan. Bobot mutlak tertinggi terjadi pada dosis PTL? sebesar 3.58 gr, begitu ...
2020
Research to study the ability of TiO2 inserted natural zeolite (natural zeolite/TiO2) for reduction of hexavalent chromium ions [Cr(VI)] on various massa of TiO2 insertion toward natural zeolite, irradiation time, and pH of Cr(VI) solution was done. The other hand, relationship of percentage Cr(VI) reduction to natural zeolite/TiO2 characteritics on its optimum condition could be determinated too. Catalyst of natural zeolite/TiO2 was analyzed surface acidity-basicity by acid-base titration method, surface fuctional groups by FTIR, surface area by sorption of methylene blue, crystallinity and mean crystal size by XRD, and surface morphology by SEM. The amount of Cr(VI) reduction in photocatalytic were analyzed by UV-vis spectroscopic. Result showed that the catalyst of natural zeolite/TiO2 (100:9) had best characteristics. The optimum condition of Cr(VI) reduction were irradiation time of 60 minutes and pH 1, with percentage its reduction of 94.73% more effective than TiO2 catalyst (...
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology
Salah satu permasalahan pada budidaya ikan lele adalah Aeromonasis yang disebabkan oleh Aeromonas hydrophila. Berbagai upaya pencegahan dan pengobatan telah dilakukan dengan menggunakan bahan kimia maupun herbal. Bahan herbal, berupa epibiotik (tunggal maupun campuran) digunakan oleh pembudidaya untuk pencegahan dan pengobatan penyakit ini, karena mudah diperoleh, murah dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan campuran epibiotik, ekstrak daun binahong dan temulawak pada pakan terhadap profil darah dan kelulushidupan ikan lele yang diinfeksi A. hydrophila. Metoda yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (6 perlakuan dan 3 ulangan). Seratus delapan puluh ikan lele uji dengan panjang 7-9 cm yang dipelihara pada akuarium berisi air 10 L. Dosis campuran epibiotik, esktrak daun binahong dan temulawak menggunakan perbandingan untuk perlakuan A (0%:0%), B (100%:0%), C (75%:25%), D (50%:50%), E (25%:75%) dan F (0%:100%) dengan dosis dasar 2500 ppm untuk ekstrak daun binahong dan 900 ppm untuk temulawak. Campuran epibiotik tersebut ditambahkan pada pakan komersil sebagai pakan uji dengan metode spray. Pakan uji diberikan selama 14 hari, kemudian pada hari kelimabelas ikan uji diinjeksi A. hydrophila secara intramuscular dengan konsentrasi 10 6 CFU/mL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala klinis ikan lele yang terinfeksi A. hydrophila adalah nafsu makan rendah, bercak merah, luka, haemorhagi serta warna tubuh memucat. Penambahan campuran epiobiotik ekstrak daun binahong dan temulawak berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap profil darah dan kelulushidupan ikan uji pasca perlakuan dan pasca infeksi. Campuran epibiotik D mampu melawan infeksi A.hydrophilla pada C. gariepinus dengan tingkat kelulushidupan tertinggi (90±17%).