Pengembangan Media Mind Map Pada Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Materi Protista (original) (raw)

Pengaruh Pembelajaran Model Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Konsep Protista

EDUSAINS, 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 9 Kota Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain pretest-posttest control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian berjumlah 40 orang untuk kelas eksperimen dan 40 orang untuk kelas kontrol. Pengambilan data menggunakan instrumen berupa tes pilihan ganda dan angket. Analisis data menggunakan uji-t, data hasil perhitungan perbedaan rata-rata posttest kedua kelompok diperoleh nilai t-hitung sebesar 3,087, sedangkan t-tabel dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) = 78 sebesar 1,67, maka dapat dikatakan bahwa t-hitung > t-tabel yang berarti bahwa hipotesis alternatif (H a) diterima dan hipotesis nol (H 0) ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista.

Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Menggunakan Peta Konsep Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Kelas X Di SMA Negeri 7 Palu

JPFT (Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online), 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran Advance Organizer dengan menggunakan peta konsep terhadap pemahaman konsep siswa Kelas X di SMA Negeri 7 Palu. Jenis penelitian ini yaitu kuasi eksperimen dengan desain “nonrandom control group pretest-postest design”. Populasi penelitian adalah seluruh siswa Kelas X SMA Negeri 7 Palu. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dan menghasilkan Kelas X B sebagai kelas eksperimen dan Kelas X A sebagai kelas kontrol. Instrumen tes yang digunakan berupa tes esai. Berdasarkan hasil pengolahan data, pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung = 8,59 dan ttabel = 1,67. Hal ini berarti Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Advance Organizer dengan menggunakan peta konsep terhadap pemahaman konsep siswa Kelas X di SMA Negeri 7 Palu.

Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Kemampuan Siswa Menganalisis Materi Bentuk Molekul Kelas X Ipa Sma Negeri 10 Kota Jambi

Journal of The Indonesian Society of Integrated Chemistry, 2019

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dialami siswa diantaranya kesulitan dalaM menganalisis materi bentuk molekul dan kesulitan menghubungkan rumus-rumus penentuan bentuk molekul. Penerapan model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran advance organizer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran advance organizer terhadap kemampuan siswa menganalisis materi bentuk molekul kelas X IPA SMA Negeri 10 Kota Jambi. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Quasi-Eksperimen dengan desain the matching-only posttest only control group design. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi keterlaksanaan model oleh guru dan siswa serta tes kemampuan siswa menganalisis. Pengujian hipotesis dengan uji t untuk melihat keterlaksanaan model pembelajaran advance o...

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving dengan Argument Mapping terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Konsep Protista Kelas X

2018

The purpose of this study was to: (1) integrate the 5E problem solving and learning cycle learning models on student learning achievement (2) the influence of metacognition abilities on learning achievement; (3) the interaction between the 5E problem solving and learning cycle learning model with metacognition ability on student learning achievement. This study uses a 2 × 2 factorial design. Participants in this article are students of class XI MIPA 6 and XI MIPA 7 SMA 3 Surakarta in the 2016/2017 academic year. Q: The results of the study using two-way ANOVA with unequal cell frequency, while the performance analysis and test data using nonparametric Kruskal Wallis H. statistical results The results showed that: (1) there is a problem solving learning model and learning cycle 5E (2) There is an effect of metacognitive abilities on achievement and skills, while the ability to learn; (3) There is no interaction between the 5E problem solving and learning cycle learning models with metacognition skills on student learning achievement, attitudes and skills.

Efektivitas Media Mind Map Berbasis Metode Latihan Berjenjang Terhadap Hasil Dan Retensi Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol DI Kelas X Sma Negeri 8 Pontianak

AR-RAZI Jurnal Ilmiah, 2017

Hasil dan retensi belajar siswa masih rendah pada pembelajaran konsep mol disebabkan oleh kesulitan siswa memahami konsep dan kurangnya kemampuan menyelesaikan soal perhitungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan hasil dan retensi belajar antara siswa yang diajarkan dengan dan tanpa menggunakan media mind map berbasis metode latihan berjenjang pada materi konsep mol, mengetahui besar efektivitas media mind map berbasis metode latihan berjenjang terhadap hasil dan retensi belajar siswa pada meteri konsep mol di kelas X SMA Negeri 8 Pontianak. Jenis penelitian Quasi Experimental Research dengan rancangan control group design. Teknik pengambilan sampel sampling purposive kelas X MIA 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 3 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data mengunakan teknik pengukuran, observasi dan wawancara, sedangkan alat pengumpulan data yaitu tes hasil dan retensi belajar, lembar observasi serta lembar wawancara. Data analisis menggunakan uji U-Mann Whitney terdapat perbedaan hasil belajar sedangkan perbedaan retensi belajar melalui uji t terdapat perbedaan retensi belajar. Hasil data menunjukkan perbedaan hasil dan retensi belajar antara siswa diajarkan dengan dan tanpa menggunakan media mind map berbasis metode latihan berjenjang. Pembelajaran dengan media mind map memberikan efektivitas terhadap hasil belajar siswa sebesar 24,86% kategori sedang, retensi belajar siswa selama 8 hari sebesar 28,52% kategori sedang.

Penerapan Model Advance Organizer untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Siswa

2017

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang belajar dengan model advance organizer dan siswa yang belajar dengan pembelajaran biasa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol non ekuivalen serta menggunakan teknik purposive sampling . Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMPN kota Padang dengan sampel penelitian terdiri dari 30 siswa kelas VII yang merupakan kelas eksperimen dan 30 siswa kelas VII yang merupakan kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah pre - test dan post -t est siswa terhadap tes kemampuan pemahaman matematis. Data dianalisis dengan uji perbedaan rataan Mann-whitney , Uji-t’ dan Uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan model advance organizer memiliki peningkatan kemampuan pemahaman matematis yang lebih baik daripada siswa yang belajar dengan pembelajaran biasa. Kata Kunci: model advance organizer , kemampuan matematis, kemampuan...

Studi Komparasi Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Division (Stad) Menggunakan Peta Pikiran (Mind Mapping) Dan Peta Konsep (Concept Mapping) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Siswa Kelas X Sma Kebakkramat

Jurnal Pendidikan Kimia, 2013

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) metode pembelajaran kooperatif STAD menggunakan peta pikiran menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan metode STAD menggunakan peta konsep pada materi pokok Sistem Periodik Unsur diukur dari aspek kognitif, dan (2) metode pembelajaran kooperatif STAD menggunakan peta pikiran menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan metode STAD menggunakan peta konsep pada materi pokok Sistem Periodik Unsur diukur dari aspek afektif. Penelitian menggunakan metode eksperimen, sampel terdiri dari 2 kelas, data prestasi kognitif menggunakan tes, prestasi afektif menggunakan angket, uji hipotesis menggunakan uji t-pihak kanan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) metode pembelajaran kooperatif STAD menggunakan peta pikiran menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan metode STAD menggunakan peta konsep pada materi pokok Sistem Periodik Unsur diukur dari aspek kognitif. Hal ini terbukti dari hasil uji t-pihak kanan untuk prestasi belajar kognitif diperoleh harga t hitung (4,60) > t tabel (1,669), dan (2) metode pembelajaran kooperatif STAD menggunakan peta pikiran menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan metode STAD menggunakan peta konsep pada materi pokok Sistem Periodik Unsur diukur dari aspek afektif. Hal ini terbukti dari hasil uji t-pihak kanan untuk prestasi belajar afektif diperoleh harga t hitung (2,73) > t tabel (1,669).

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Materi Protista DI Sma Kristen Payeti

EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA

Penelitian yang sudah dilakukan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran protista di SMA Kristen Payeti. Pada penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang melalui prasiklus, siklus I dan siklus II melalui empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Untuk hasil subjek yang sudah diketahui oleh penelitian adalah siswa kelas X yang berjumlah 25 orang. Dari hasil yang sudah didapatkan oleh penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran Biologi di SMA Kristen Payeti. Pada peningkatan yang sudah dilihat pada prasiklus, siklus I, dan siklus II yang sudah dilaksanakan. Untuk hasil belajar siswa padah ranah kognitif prasiklus sebesar 20%, pada siklus I sebesar 52%, dan mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 76%. Sedangkan pada penilaian afektif siklus I sebesar 78 dengan nilai kriteria cukup, d...