Kesepaduan Sosial dalam Pengajaran Mata Pelajaran Sejarah: Kesediaan Guru dan Sokongan Sekolah (original) (raw)
Related papers
KEMAMPUAN MAHASISWA MELAKUKAN REFLEKSI DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH SOSIAL
Abstrak: Refleksi merupakan unsur penting dalam pembelajaran sejarah sosial. Pembelajaran sejarah sosial diarahkan untuk me-numbuhkembangkan kemampuan refleksi mahasiswa agar mere-ka bisa mengambil hikmah dari peristiwa yang terjadi di masa la-lu. Hal tersebut dilakukan melalui kegiatan studi pembelajaran yang meliputi tahapan plan, do, dan see. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi yang digunakan untuk menum-buhkan kemampuan mahasiswa melakukan refleksi dan mendeskripsikan kemampuan refleksi mahasiswa dalam pem-belajaran sejarah sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran sejarah yang reflektif menumbuhkembangkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan refleksi. Mahasiswa sudah mampu mengaitkan pengetahuan dan pengalaman baru yang didapatkan dalam pem-belajaran di kelas dengan realitas kesehariannya dan merencana-kan masa depan yang lebih baik. Mereka merasa lebih bermakna dalam belajar sejarah sosial. Kata-kata kunci: kemampuan refleksi mahasiswa, studi pembelajaran, sejarah sosial.
TADBIR MUWAHHID, 2020
Sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi mampu menghadapi persaingan diharapkan melalui pendidikan dapat menjawab tantangan tersebut. Tujuan penelitian untuk menganalisa kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, profesional guru terhadap prestasi belajar Sejarah di Sekolah Menengah Kejuruan di Depok. Metode Penelitian adalah survei, menggunakan tehnik purposive sampling. Populasi sebanyak 2.747, sampel yang digunakan adalah 110. Analisis data dengan regresi linier berganda. Uji statistik menggunakan uji-F dan uji-t. Hasil penelitan menunjukkan 1). Menganalisa kompetensi profesional, kepribadian, sosial dan pedagogik guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Sejarah. Hal ini dibuktikan bahwa nilai Sig = 0,000 dan Fhitung = 24,373 berarti regresi tersebut signifikan. 2). Menganalisa kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar Sejarah. Hal ini dibuktikan bahwa nilai Sig = 0,006 dan thitung = 16,483 berarti regresi tersebut signifikan. 3). Menganalisa kompetensi keprib...
KOMPETENSI GURU SERTA HUBUNGAN KOMPETENSI SOSIAL DENGAN HUBUNGAN MASYARAKAT
Silvia Lubis, 2023
Guru memegang peran sentral dalam membentuk mutu pendidikan, dan faktor-faktor seperti kompetensi, kesejahteraan, dan iklim kerja saling terkait, membentuk dasar bagi keberhasilan sistem pendidikan.Kompetensi guru, mencakup aspek pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, diidentifikasi sebagai pilar utama dalam menciptakan iklim kerja yang kondusif. Kesejahteraan guru, baik dari segi materi maupun spiritual, turut memengaruhi motivasi dan semangat kerja guru dalam memberikan kontribusi optimal dalam dunia pendidikan
Kebersamaan Dalam Rentangan Sejarah: Karakter Kegiatan Pendidikan
Jurnal Ilmiah Az-Ziqri: Kajian Keislaman dan Kependidikan
This paper explains that in terms of process, education is a mature effort thatmarks the success or generation of its success include a change of behavior.But in terms of sociology, education is the effort of a generation and pass oncultural traditions and ways to develop the successor generation. In thisregard it isessentially the same education history with the history of culturalinheritance between generations. This applies to various levels humans,whether individuals, groups, communities, tribes, or nations. Tradition andculture in generalrely on view live together. In Indonesia with a view of lifeso it is Pancasila. Proportionally when the history of education in Indonesiasince independence, and instead of before, until now, various factors andeducational activities are always associated with religious values. Becausethe first foundation of the nation and state in the Pancasila is prefixed withthe Belief in God Almighty.
KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 1
2018
Abstrak: Pendidikan IPS memiliki peranan besar dalam membangun suatu negara. Pendidikan IPS yang berkualitas tentu akan menghasilkan generasi penerus yang berbobot untuk pengembangan negara. Dan setiap individu wajib terlibat dalam pendidikan, khususya pembelajaran IPS yang dituntut berperan serta secara maksimal guna meningkatkan mutu pendidikan. Namun nyatanya, salah satu permasalahan mengapa pendidikan IPS begitu sulit untuk diintegrasikan, salah satunya terletak dari peran guru itu sendiri. Dalam penyajian materi, guru lebih banyak berceramah panjang lebar sehingga pendidikan IPS dianggap kurang menarik oleh siswa. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang problematik yang dialami guru IPS SMPN 10 Jember ketika menyampaikan suatu materi kepada peserta didik. Metode penelitian ini menggunakan teknik perolehan data yaitu angket dan wawancara. Angket disebar kepada siswa kelas X dan wawancara dilakukan terhadap
KESADARAN MASYARAKAT TENTANG ADANYA KELAS SOSIAL DAN KAPITALIS
Dengan judul " Kesadaran masyarakat tentang adanya kelas sosial dan kapitalis", bertujuan untuk mengetahui tentang adanya kelas sosial disekitar masyarakat, dan mengetahui pentingnya kelas sosial agar tidak terjadi permasalah antara masyarakat renda, menengah, dan kaya. Dan adanya kapitalis membuat masyarkat menejadi lebih tau tentang kelas sosial, khususnya daerah pangkep masih banyak masyrakat yang kurang memahami kelas sosial yang akan mengakibatkan saling tidak mengharagai karena status sosial yang berbeda, yang akan membuat masyarakat yang rendah sakit hati akibat perbuatan yang dilakukan masyarakat yang lebih tinggi. Perbedaan kelas ini harus di lebih di pahami lagi oleh masyarakat agar tidak akan terjadi lagi kasus seperti ini di masyarakat khususnya di kota pangkep.
LANDASAN HISTORIS DALAM PENDIDIKAN
learn the history of a nation is very helpful in dealing with the times from time to time. From studying history, people can reflect themselves in the face of changing times. From the experience of history that people can gain experience in dealing with and solving the problem-the problem of life in all its aspects such as politics, economy, social and culture. Basically the problem of human life is almost the same, the different is the detail and intensity. How to resolve and provide a response to the problem, either intellectually or emotionally, also not too different. By studying the history, attitudes and personality of a person would be more mature. In this article, the author used descriptive as a method in this article. Afterwards, the author verified into some descriptive paragraphs about the historical of education in the world and also in Indonesia. In the end, this article can conclude that history can influence the development of education in Indonesia. From history of education, It developed the times.
JURNAL FASCHO Vol. 5 No.2 Oktober 2016 ISSN: 997-2301-8844-5, 2016
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara persepsi peserta didik dengan hasil belajar peserta didik Mata Pelajaran Sejarah kelas X di SMA Negeri 1 Pamijahan Kabupaten Bogor. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian sampel, karena responden (sampel) yang berjumlah 40 peserta didik adalah 20% dari populasi yang berjumlah 198 peserta didik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode angket atau kuesioner untuk memperoleh data variabel X, yaitu data tentang persepsi peserta didik terhadap kompetensi guru Sejarah dan metode pengambilan data dari nilai mid semester ganjil. Sementara variabel Y, yaitu hasil belajar peserta didik. Adapun perolehan frekuensi untuk variabel X dengan skor tertinggi 84 dan skor terendah 55, diperoleh rata-rata (mean) 70,38, median sebesar 73,00, modus sebesar 61,75, dan besar simpangan baku sebesar 7,58. Sedangkan untuk variabel Y skor tertinggi 93 dengan skor terendah sebesar 70, range skor sebesar 24, skor rata-rata 79,70, median sebesar 77,72, dan modus sebesar 74,14, sedangkan besar simpangan baku sebesar 7,33. Terdapat hubungan positif antara persepsi peserta didik tentang kompetensi guru Mata pelajaran Sejarah terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Sejarah peserta didik kelas X di SMA Negeri 1 Pamijahan Kabupaten Bogor. Hal ini dapat dibuktikan dengan derajat kebesan (dk) = N – 2 dan ᾳ = 0,05 sebesar 2,0243. Hal ini berarti t hitung lebih besar dari t tabel (6,160>2,0243). Hasil pengujian terhadap koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan bahwa rxy 0,763 signifikan. nilai r hitung adalah 0.763 sedangkan rtabel adalah 0,312 dengan batas signifikan 5% artinya nilai rhitung lebih besar daripada rtabel yakni 0,763>0,304. Dengan demikian, hasilnya dinyatakan signifikan dan hipotesis yang diajukan diterima.