Peluang dan Tantangan Penerapan Kebijakan Insentif dan Disinsentif Pemanfaatan Ruang di Kabupaten Sleman (original) (raw)

Perancangan Coworking Infini Space Dengan Pendekatan Neo-Vernakular Di Sleman Yogyakarta

2020

Perkembangan teknologi di Indonesia menyebabkan ruang gerak manusia yang lebih fleksibel, tanpa batasan fisik dan segala sesuatu berada di dalam jangkauan. Hal ini membuat para pekerja tidak perlu datang ke kantor formal dengan waktu yang ditentukan apabila pekerjaan dapat dikerjakan di luar kantor seperti coworking space. Co-working space merupakan suatu ruang kerja bersama yang disewakan dengan segala fasilitas penunjang kerja yang diperuntukan untuk perusahaan pemula atau startup di kota-kota besar. Coworking Infini Space merupakan tempat untuk mewadahi para startup, entrepreneur, maupun pekerja lepas serta masyarakat umum untuk bekerja, berinteraksi, berkolaborasi, mengadakan acara, diskusi, dan aktivitas lainnya. Pendekatan Neo- Vernakular digunakan perancangan co-working ini dengan tujuan menggali kearifan lokal yang dipadu dengan selera kontemporer masa kini

Konsep Pemanfaatan Ruang Terbuka Di Kawasan Kota Lama Semarang

Jurnal Planologi, 2020

ABSTRACTMorphologically, the Semarang Old Town area has a very important role in the development of Semarang City and also has an important value for the development of urban area planning science. One urban element that has an important role in influencing the quality of the environment is the presence of green open spaces and non-green open spaces. The existence of open space as an inseparable part of buildings and historic environment in the Old City Region of Semarang provides space as a place of activity for the community and visitors. The objective to be achieved is to identify the potential use of open space in the Old City Region as a basis for designing the fulfillment of the availability of open space in this region, given the potential for tourism activities that continue to develop. This research approach uses qualitative descriptive empirical analysis methods. The results of this study are open space available in the old city at 18% of the core area of the old city and ...

Pola Penggunaan Ruang DI Kawasan Sem-Padan Selokan Mataram Yogyakarta

2016

Selokan Mataram is one of Yogyakarta City’s prominent landmark, as well as an important heritage. This research is aimed to identify the land-use pattern and factors influencing the development of space along Selokan Mataram, Yogyakarta. It was conducted using a descriptive-qualitative-inductive research, held by a thorough observation of land uses within a specific predetermided area. It is found that the pattern of land use formed on both sides of Selokan Mataram in macro scale is the combination of multi-direction linear pattern and scattered pattern. The spatial development based on space density tended to be bigger towards the east side, rather than towards the west side. Whereas, based on the government’s plan, the space development of this area is to be evenly developed with various different area’s functions. Factors that influence the space development in the study sites are accessibility, growth of residentialarea, existence of higher education institutions nearby, price o...

Masalah Etnisitas Dan Tata Ruang DI Indonesia

2005

Wacana tentang keberadaan emis dalam tata ruang merupakan suatu hal yang masih langka. Namun, dari beberapa sumber di Ieota-lcota di negara-negara Eropa menunjukkan adanya perhatian pada masalah ini. Sebagaimana diketahui. leota-leota yang berkembang di Eropa Baral dilatarbelakangi dengan industrialisasi yang membawa Ieonselcuensi pada kebutuhan tenaga kerja asing, yang berasal dari negara lain.Berbeda dengan Indonesia, kota-Ieota besar di Indonesia lebih banyol menarik perhatian penduduk berbagai wi/ayah. Sebalilcnya, beberapa wi/ayah pedesaan di luar Jawa juga dijadi/ran tempat sebagai wilayah transmigrasi dar; Jawa dan Bali. Alcibatnya. Ieonlol budaya antara penduduk asli dengan pentlatang tidol dopat dihindar/ran. Demilcian pula Ieonsekuensi secara spasial. Ada kecenderungan beberapa kelompok emis tertentu mencoba mempertahanlran identitas budayanya secara spasial. baik di wi/ayah perleolaan maupun pedesaan.Dengan ban yak belajar dari beberapa negara Eropa. paper ini mencoba membuka wacana tentang keberadaan emis-emis dan karakterislik spasialnya di Indonesia dewasa in;. Tiga wilayah yang dijadi/ran sampel dalam penelitian in; anlara lain adalah: Jakarta dan Medan untuk wilayah perkotaan. dan Lampung untuk wi/ayah pedesaan. Kata /cunei: tata ruang. emis. desa, leola

Implementasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Sanksi Administratif Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo

JKMP (Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik), 2019

The purpose of this study is to describe and analyze the implementation of spatial controls in Sidoarjo. This study used descriptive qualitative method. The results showed that the implementation of controlling utilization in existing space and administrative sanctions in the plan of spatial plan Sidoarjo area are four instruments control utilization of existing space. They are the regulations area, permitting, giving incentives and disincentives, and getting a sanction. There are 42 | Artikel Penelitian Original Implementasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang … Agus Sugiarto only two instrument that are implemented by the government of Sidoarjo regency. They are instrument permitting and sanctioning. Although in organizing spatial is still in legalization stage to local regulations. For incentives and disincentives, they cannot be implemented and still in the concept stage that arranged by development planning agency at sub-national level. The implementation of the administrative sanctions for violations of the space utilization are merely by giving a written warning and then sealing. There are no penalties up to the demolition level of development.

Tantangan Kelembagaan dalam Implementasi Kebijakan Penataan Ruang

Kelembagaan penyelenggaraan penataan ruang saat ini masih bias perencanaan dan abai dalam pengendalian pemanfaatan ruang, sementara itu institusi penyelenggara penataan ruang juga berada pada masa transisi, dimana kelembagaan penataan ruang di pusat menyatu dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN dan kelembagaan tata ruang di daerah masih beragam, tergantung kebijakan pemerintah daerah masing-masing. Tulisan ini mencoba mengelaborasi peluang dan tantangan kelembagaan penataan ruang.

Ambiguitas Kebijakan Pemerintah Kabupaten Sleman Terhadap Moratorium Izin Usaha Hotel, Apartemen dan Kondotel

2021

Pertumbuhan pembangunan hotel, apartemen dan kondotel dinilai tidak ramah bagi pelaku usaha, karena berkaitan dengan rendahnya tingkat okupansi dan persaingan harga pada layanan sejenis. Pemerintah menanggapi permasalahan ini dengan menerbitkan kebijakan moratorium untuk izin usaha hotel dan sejenisnya. Namun, setelah pemerintah menerbitkan kebijakan moratorium, jumlah usaha tidak mengalami stagnasi, bahkan meningkat signifikan bila dibandingkan sebelum pemerintah menetapkan kebijakan moratorium. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui dimensi ambiguitas dalam kebijakan dan proses implementasi kebijakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan ambiguitas-konflik Matland. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan jumlah usaha setelah penerbitan kebijakan moratorium diinisiasi oleh ambiguitas tujuan dalam kebijakan dan amb...

Studi Kebijakan Pembangunan Terhadap Perubahan Tata Ruang DI Kota Semarang

Abstrak Dinamika pembangunan Kota Semarang telah menunjukkan banyak kemajuan yang pesat. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil yang didukung dengan iklim investasi kondusif dan stabilitas politik dan keamanan yang terjaga telah berhasil mendorong perkembangan sektor industri, perdagangan dan jasa sebagai lokomotif perekonomian Kota Semarang. Namun demikian pencapaian semacam ini belum sepenuhnya mampu mengatasi sejumlah permasalahan klasik maupun mengantisipasi kerusakan lingkungan. Banjir limpasan air laut (rob), penurunan kualitas udara dan air, kesemrawutan lalu-lintas, dan tingginya migrasi masuk penduduk (in-migration) masih terus terjadi. Latar Belakang Tak dapat dihindari bahwa berbagai kemajuan pembangunan Kota Semarang berpengaruh terhadap perubahan tata ruang. Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pada hakikatnya berusaha menyelaraskan kebutuhan tempat kehidupan manusia dengan daya dukung lingkungan yang terbatas dan tak terbaharukan (un...

Penerapan Desain Inklusif Pada Perancangan Sanggar Paud Inklusif DI Yogyakarta

2018

Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik dengan kebutuhan khusus untuk mengikuti pembelajaran bersama dengan peserta didik pada umumnya. Sistem inklusif menjadi sebuah jembatan dalam merespon kebutuhan yang beragam dari anak-anak tanpa diskriminasi dalam pendidikan yang setara dan berkualitas. Sanggar PAUD inklusif di Yogyakarta hadir sebagai bangunan pendidikan yang mewadahi kegiatan edukasi dan eksplorasi yang merangsang tumbuh kembang anak usia dini dengan menerapkan sistem pendidikan inklusif. Dalam perancangannya, sanggar PAUD inklusif memerlukan desain khusus yang mengacu pada perbedaan karakteristik tiap peserta didik yang berbeda-beda. Perancangan desain yang tepat dibutuhkan untuk mewujudkan sistem pendidikan inklusif sesuai dengan kebutuhan dan kecenderungan perilaku anak. Menanggapi hal tersebut maka akan diterapkan prinsip desain inklusif pada perancangan bangunan. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian te...

Karakteristik Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang Melalui Instrumen Insentif dan Disinsentif pada Wilayah Pesisir Kota Makassar

2019

Kota Makassar merupakan salah satu kota pesisir yang ada di Indonesia yang memilki garis pantai sepanjang 32 km dan mencakup 11 pulau-pulau kecil dengan luas keseluruhan mencapai 122.370 Ha atau sekitar 1,1% dari luas wilayah daratannya. Karakteristik pemanfaatan ruang pada wilayah pesisir Kota Makassar perlu dilakukan mengingat daerah tersebut merupakan salah satu Kawasan strategis pariwisata dan kawasan strategis perekonomian yang ada di Kota Makassar, dengan dilakukannya suatu pemanfaatan diharapkan pemanfaatan ruang yang ada pada Kawasan tersebut dapat berjalan sesuai dengan rencana pola tata ruang Wilayah Kota Makassar, salah satu instrumen yang tepat untuk digunakan selain peraturan zonasi adalah instrumen insentif dan disinsentif, dimana instrumen insentif diberikan kepada pemerintah ataupun masyarakat yang taat dan tertib terhadap tata ruang, sedangkan disinsentif diberikan kepada pemerintah ataupun masyarakat yang tidak tertib atau melanggar tata ruang.