Etika Bisnis Dalam Ekonomi Islam (original) (raw)
Related papers
"Ku kira coklat, nggak taunya broklat, perutku jadi kacau berat, nggak! nggak momo lagi". Demikian sebuah pernyataan yang diperankan oleh seorang anak bertubuh tambun dalam sebuah iklan kudapan coklat bermerk "Gery Toya-Toya" produksi Garuda Food, yang ditampilkan dalam iklan di berbagai televisi nasional. Sekilas iklan tersebut
Etika dipahami sebagai seperangkat prinsip yang mengatur hidup manusia (a code or set of principles which people live). Berbeda dengan moral, etika merupakan refleksi kritis dan penjelasan rasional mengapa sesuatu itu baik dan buruk. Menipu orang lain adalah buruk. Ini berada pada tataran moral, sedangkan kajian kritis dan rasional mengapa menipu itu buruk dan apa alasan pikirnya, merupakan lapangan etika. Perbedaan antara moral dan etika sering kabur dan cendrung disamakan. Intinya, moral dan etika diperlukan manusia supaya hidupnya teratur dan bermartabat. Orang yang menyalahi etika akan berhadapan dengan sanksi masyarakat berupa pengucilan dan bahkan pidana.Bisnis merupakan bagian yang tak bisa dilepaskan dari kegiatan manusia. Sebagai bagian dari kegiatan ekonomi manusia, bisnis juga dihadapkan pada pilihan-pilihan penggunaan factor produksi. Efisiensi dan efektifitas menjadi dasar prilaku kalangan pebisnis. Sejak zaman klasik sampai era modern, masalah etika bisnis dalam dunia ekonomi tidak begitu mendapat tempat. Ekonom klasik banyak berkeyakinan bahwa sebuah bisnis tidak terkait dengan etika. Dalam ungkapan Theodore Levitt, tanggung jawab perusahaan hanyalah mencari keuntungan ekonomis belaka. Atas nama efisiensi dan efektifitas, tak jarang, masyarakat dikorbankan, lingkungan rusak dan karakter budaya dan agama tercampakkan.
Ilmu Ekonomi adalah Ilmu yang berkaitan dengan kesejahteraan makhluk hidup, terutama Manusia. Kesejahteraan Manusia yang hidup di suatu negara sangat ditentukan oleh sistem perekonomian yang diterapkan di dalam Negara tersebut. Sukseskah sistem perekonomian yang diterapkan di dalam Negara tersebut, kurang sukses, atau bahkan tidak sukseskah. Maka dari itu dibutuhkan penyesuaian untuk sistem perekonomian yang tepat untuk dapat tercipta masyarakat yang sejahtera, makmur dan sentosa untuk dapat mensejahterakan Bangsa dan Negara. Belakangan ini sering terjadi kesalahpahaman untuk sistem perekonomian yang diterapkan di dalam Negara kita tercinta Indonesia. Maka, sistem perekonomian konvensional/ kapitalis sering kali dikambinghitamkan sebagai sistem yang salah penempatan di dalam Negara kita yang secara terang-terangan sebagai Negara yang menganut Sisitem Perekonomian Sosialis, bukan Kapitalis. Maka terjadilah selisih pendapat diantara para pengamat-pengamat ekonomi di Negara kita Indonesia. Di tengah terjadinya perselisihan pendapat yang terjadi antara pengamat-pengamat ekonomi tersebut, muncullah Ekonomi Islam keatas ranah permukaan perekonomian Indonesia sebagai salah satu solusi bagi Perekonomian Negara. Maka, berdirilah beberapa Bank yang berlabelkan " Syari'ah " yang memadukan sistem antara Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Sosialis dengan mengambil saripati yang terbaik antara dua sistem Ekonomi tersebut. Jadi, dapat penulis simpulkan bahwa system Ekonomi Bank yang berlabelkan " Syari'ah " merupakan salah satu solusi bagi pemerintah untuk membangkitkan krisis Ekonomi yang tengah terjadi di ranah Indonesia ini. Untuk itu, di dalam pelaksanaan Bank Syari'ah yang menerapkan system Ekonomi Islam ini perlu adanya kita mengetahui Norma dan Etika yang diterapkan di dalam Ekonomi Islam ini. Agar, kita tidak salah kaprah atau salah pemahaman atas system, norma dane tika yang diterapkan di dalam Ekonomi Islam ini. Islam adalah sebuah diin yang memuat ajaran-ajaran yang bersifat holistik ()ﺷﻤﻮﻟﻴﺔ mencakup semua aspek kehidupan dan berlaku universal ()ﻋﺎﻟﻤﻴﺔ bagi setiap manusia. Islam dengan aqidah dan syariahnya, merupakan aturan sekaligus jalan hidup yang dibuat oleh Allah, pencipta manusia. Dzat yang Maha Mengetahui, Maha Adil dan Maha Bijaksana yang tidak saja mengatur manusia dengan diri-Nya (dalam hal aqidah dan ibadah), tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan manusia yang lainnya dalam hal muamalah danùqubat (hukuman-hukuman). Kesempurnaan dan universalitas Islam ini dapat kita jumpai dalam dalam beberapa keterangan Ayat Qur'an berikut:
Etika Dan Bisnis Perspektif Ekonomi Islam
Profit : Jurnal Kajian Ekonomi dan Perbankan Syariah, 2019
Praktek bisnis yang hadir ditengah masyarakat pada umumnya paling tidak dapat digambarkan dengan dua cara pandang, pertama doing business like a business yaitu berbisnis untuk mendapatkan manfaat ekonomi. Kedua doing business not only like a business yaitu berbisnis bukan hanya untuk motif bisnis dengan mengedepankan nilai-nilai yang etis untuk mendapatkan benefit ekonomi. Cara pandang ini melahirkan perilaku yang bersentuhan dengan prinsip keadilan dan nilai kemanusiaan. Antara perilaku bisnis yang bermoral dan a moral.Konsep etika antara pandangan pemikir Barat dan pemikir Islam berjalan beriringan dengan nilai-nilai etisnya. Etika memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan bisnis, terlepas apakah etika umum atau etika Islam. Menurut Al-Mathuridi (w.333/944) dan Dun Scotus (w.1308) tentang moralitas, bahwa manusia memiliki dua kecenderungan yang berlawanan yaitu kasih sayang untuk keadilan (affection for justice) dan kasih sayang untuk mendapatkan keuntungan (affection fo...
Sistem Ekonomi Islam Berlandaskan Etika Bisnis
Ad Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 2018
Ekonomi Islam adalah ekonomi ilahiah, karena titik berangkatnya dari Allah,tujuannya mencari ridha Allah dan cara-caranya tidak bertentangan dengan syariat-Nya.Kegiatan ekonomi, baik produksi, konsumsi, penukaran, dan distribusi, diikatkan padaprinsip ilahiah dan pada tujuan ilahi.Islam adalah sistem yang sempurna bagi kehidupan, baik kehidupan pribadi,kehidupan umat, kehidupan dengan semua seginya seperti pemikiran, jiwa dan akhlak. Jugapada segi kehidupan dibidang ekonomi, sosial maupun politik. Ekonomi adalah bagian dariIslam. Ia adalah bagian yang dinamis dan bagian yang sangat penting, tetapi bukan asasdan dasar bagi bangunan Islam, bukan titik pangkal ajarannya, bukan tujuan risalahnya,bukan ciri peradabannya dan bukan pula cita-cita umatnya.Kata Kunci: Ekonomi Islam, Etika Bisnis
Etika Bisnis Dalam Pandangan Islam
P3M STAI Sufyan Tsauri Majenang, 2014
Business Ethics in Islam view gives an overview of its own. it is due to that the science of ethics in view of Islam explained about the values and truths based on the Al-Quran and Hadith. This value is reflected in the behavior of the Prophet Muhammad as a business and in all relationships. In the Islamic business ethics a top priority. Based on the Qur'an and Hadith Islamic business ethics is reflected in the principles of honesty, fairness, trust, mutual benefit. The activity of the basis of the businesses that are not purely for profit "moment", but more important is the pleasure of Allah. It is true can provide insight for us as a business person as well as socially.
Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam
In 1997-1998 Indonesia experienced a monetary crisis and economic crisis, where one of the factors causing it is the existence of economic wideenization. The image arises because the business ethics of entrepreneurs in Indonesia is low. If analyzed more deeply, the phenomenon is called the term "seller's market", which means the market is dominated by the seller, where the powerful seller is doing a lot of monopoly activities by ignoring the business ethics that becomes an important spirit in business activities. To build a healthy culture in business then it is necessary to use Islamic business ethics that there is a principle about the Barometer of Person and Person Ketaqwaan is a means for worship to Allah SWT. But to start Islamic business ethics must do several things: (1) Intention Ikhlas Expect Ridha Allah SWT. (2) Professional (3) Honest & Trustful (4) Promoting Ethics of a Muslim (5) Not Breaking Sharia Principles (6) And the last is Ukhuwah Islamiyah.
Etika Bisnis dalam perspekti islam
The aim of this study is to give the perception of business ethics in Islam and to reveal the western secular values and thoughts about ethics. We have presented a variety of repeatedly verses from the Holy Quran and the teachings of the prophet. Here Islam see also from the value-niali penerapaan Islam, trasedental, the afterlife, and as well as the blessing of Allah that he had hoped. While non-Muslim or secular here he simply apply the values of materialism, because he's ukuranya only when its needs are met Muslim kebahagiaanya.Terutama pinansial therein lies the struggle for a lot of advantages and they ignore the ethical standards of business, what Islam prohibits and what it allows them does not matter. Being Muslims we must follow the rules and regulations for business affairs expressed by Islamic law business will maintain the image and will be able to survive because of the business ethics of Islam he is also viewed in terms of axioms there are a few things such as monotheism, equilibrium, free will and accountability and in Islamic business here are very concerned in terms of halal and haram.
Landasan Etika Dalam Ekonomi Islam
Al-Intaj : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, 2017
Every economic system is certainly based on the ideology that provides the foundation and goal on the one hand and the axioms and principles on the other. Every economic system create a framework in which a socioeconomic communities can take advantage of the natural resources and human for the sake of production and distribute them for consumption. In this case, Syed NawabHaider Naqvi transform the ethical values of Islam into a set of axioms, that is tauhid (Unity), equilibrium, free will, and responsibility. A set of axioms can be used as a reference in formulating economic behavior consistent. Axiomatic approach in Islamic economics is an analytical tool used to draw up the basic elements of Islamic economics. With sourced from the Al-Qur'an and the Hadith, the Islamic ethical axiom set has been built to meet the five characteristics logically fundamental axioms of the system.