Ketangguhan Pribadi Orang tua Tunggal : Studi Kasus pada Perempuan Pasca Kematian Suami (original) (raw)
Related papers
Resiliensi Pada Single Mother Setelah Kematian Pasangan Hidup
SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling
Peristiwa kematian pasangan hidup bisa menjadi hal yang tidak terduga bagi pasangan yang ditinggalkan. Kematian pasangan menjadi pemicu mengalami tekanan kesedihan dan emosional serta harus menerima kenyataan dengan status baru yang dimiliki yakni menjadi seorang single parent. Menjadi single parent menimbulkan banyak permasalahan baru bagi mereka yang menjalaninya, terkait masalah dalam hal ekonomi, sosial, dan urusan rumah tangga yang mana harus dikerjakan sendiri. Selain itu juga seorang single parent khususnya single mother harus mampu menjalani peran ganda sebagai ayah dan juga ibu bagi anak-anaknya. Hal ini menuntut seorang single mother memiliki kemampuan resiliensi untuk menghadapi segala persoalan. Resiliensi merupakan suatu kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam hidup, karena kehidupan yang dijalani senantiasa diwarnai oleh ragam kondisi yang tidak dapat ditolak oleh individu baik kondisi menyenangkan ataupun sebaliknya.
Menjalani Hidup Setelah Kematian Suami : Studi Fenomenologi Perempuan Single Mother
Character Jurnal Penelitian Psikologi, 2013
Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman perempuan single mother dalam menjalani hidup termasuk cara mengatasi kesulitan dan meraih kebahagiaan walaupun tanpa suami. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis dengan partisipan berjumlah lima orang yang diperoleh dengan teknik purposive sampling yang berhasil menemukan tiga orang partisipan dan snowball sampling mengahsilkan dua orang partisipan. Proses pengambilan data menggunakan teknik wawancara semi terstruktur dengan pedoman wawancara. Data penelitian ini kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis IPA (Interpretative Phenomenological Analysis). Hasil dari penelitian ini berhasil mengidentifikasi dua tema besar. Kedua tema itu ialah permasalahan utama single mother dan cara mengatasinya serta tema kedua yaitu menjaga kebahagiaan single mother. Tema pertama yaitu permasalahan utama single mother dan cara mengatasinya. Permasalahan utama single mother berupa kesulitan ekonomi, kesulitan mengurus rumah, kesulitan pengasuhan anak dan menghadapi stigma. Tema terakhir yakni menjaga kebahagiaan yang berhasil mengungkap sumber kekuatan bagi single mother yang didapat dari keluarga, religiusitas dan kenangan mendiang suami. Sub tema kedua yaitu mengambil hikmah dari status yang mengungkap mengambil hikmah, kenyamanan atas status, kebahagiaan atas kesuksesan anak dan tidak berniat menikah lagi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kesulitan yang dialami single mother berupa kesulitan ekonomi terutama biaya sekolah anak, kesulitan mengurus rumah karena tidak terbiasa mengurus rumah sebelumnya, adanya beban pengurusan anak tanpa suami serta harus menghadapi stigma. Kebahagiaan single mother didapat setelah melihat anak mereka tumbuh besar dan sukses. Kenyamanan akan status sekarang membuat single mother enggan menikah lagi.
Coping Pada Ibu yang Berperan Sebagai Orangtua Tunggal Pasca Kematian Suami
2014
This study aims to determine how coping in the mother who became a single parent after the death of her husband to get through from all the problems that they faced. Coping defined as an effort to change the way of thinking or actions to manage internal and external problems which are assessed so hard and over her capability (Lazarus dan Folkman dalam Mitchell, 2004). This study was conducted at two women after their spouse’s death. The data obtained through interviews with the concerned subject accompanied by significant other interviews. Analysis of the data used in this study is thematic analysis data. The result shows that both subjects experienced hard times after the death of her husband. Both subjects had to adapt to the new situation after the death of her husband, before they can accept the situation. Coping strategies that used are problem focused coping and emotion focused coping.
Resiliensi pada Wanita Dewasa Awal Pasca Kematian Pasangan
2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana resiliensi pada wanita dewasa awal yang menjadi janda untuk dapat bangkit dari segala persoalan yang mereka hadapi serta berbagi pengalaman hidup sebagai janda di usia muda. Penelitian ini dilakukan kepada tiga orang wanita pasca kematian pasangannya. Data diperoleh melalui wawancara terhadap subjek yang bersangkutan disertai wawancara significant other. Penelitian ini menggunakan teori resiliensi dari Luthar dkk., (2000). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data tematik. Hasil penelitian menyatakan bahwa ketiga subjek mengalami masa-masa sulit setelah kematian suami. Dapat disimpulkan bahwa ketiga subjek adalah individu yang resilien, karena faktor-faktor protektif (internal dan eksternal) yang dimiliki dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga ketiga subjek tidak terpuruk dalam kesedihan.
Resiliensi dan Dukungan Sosial pada Orang Tua Tunggal (Studi Kasus pada Ibu Tunggal di Samarinda)
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ketahanan dan dukungan sosial untuk ibu tunggal yang bekerja. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga ibu tunggal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subjek mampu bertahan dengan status barunya sebagai orang tua tunggal dalam lingkungan sosial sebagai subjek yang mampu menerima kenyataan dan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan kontrol emosi yang baik, terbuka, terarah, dan bertanggung jawab juga untuk menjalin hubungan dengan orang lain dengan baik di tengah kurangnya dukungan sosial diperoleh.
Hardiness pada single mother: Studi Kasus pada single mother karena perceraian di Kabupaten Malang
2019
INDONESIA: Meningkatnya jumlah perceraian di Indonesia menyebabkan jumlah single mother meningkat. Single mother atau ibu tunggal dihadapkan pada masalah-masalah yang cukup berat. Terlebih lagi single mother karena sebab perceraian akan menyimpan masa lalu yang pahit dan akan cenderung dihadapkan dengan masalah baru yang juga berat. Ketika seseorang menghadapi permasalahan yang berat dalam hidupnya maka dibutuhkan kepribadian hardiness yang tinggi agar supaya individu tersebut lebih mampu menghadapi masalah. Demikian juga single mother membutuhkan kepribadian hardiness untuk mampu menghadapi stres dan situasi menekan yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika hardiness pada single mother, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hardiness pada single mother. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dengan subjek dua single mother karena perceraian di Kabupaten Malang, usia 26-28 tahun, memiliki anak dan tinggal bersama orang ...
Resiliensi Istri Pasca Kehilangan Suami Akibat Kematian Mendadak
JURNAL SIPAKALEBBI
Resiliensi adalah seperangkat pemikiran yang membentuk kekuatan individu untuk mampu menghadapi atau bangkit dari tekanan yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resiliensi istri pasca kehilangan suami akibat kematian mendadak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode study kasus. Subjek penelitian ini adalah tiga perempuan yang kehilangan pasangan akibat kematian mendadak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kematian suami mendadak bagi istri memberikan respon yang berbeda-beda yakni perasaan kaget, sedih dan takut selain itu muncul penolakan, ragu atas kematian suami dan bergining. Faktor yang mempengaruhi untuk bangkit dari keterpurukan ada dua yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal adanya keyakinan kepada Tuhan atas isi baik daritakdir yang menimpa dan prinsip hidup untuk mandiri, faktor eksternal yakni adanya1anak yang menjadi tanggung jawab dan dukungan dari keluarga. Waktu yang dibutuhkan untuk bangkit dari keterpurukan ...
Resiliensi Pada Wanita Usia Dewasa Awal Pasca Perceraian DI Sendangmulyo, Semarang
Empati, 2013
Resiliensi adalah kemampuan atau kapasitas yang dimiliki individu, kelompok atau masyarakat yang memungkinkan untuk menghadapi, mencegah, meminimalkan dan bahkan menghilangkan dampak-dampak yang merugikan dari kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan atau mengubah kondisi yang menyengsarakan menjadi suatu hal yang wajar untuk diatasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan memahami penyesuaian wanita dalam menjalani kehidupannya pasca perceraian. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Sampel terdiri dari tiga orang wanita yang melakukan perceraian. Metode pengumpulan data diperoleh dari hasil indepth interview dan observasi, sedangkan untuk menjaga keterpercayaan (kredibilitas) data, dilakukan triangulasi sumber yaitu terhadap orang terdekat. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa resiliensi pada wanita usia dewasa awal pasca-perceraian dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang saling melengkapi. Dukungan keluarga dan hubungan sosial yang baik dengan orang lain sangat mempengaruhi proses resiliensi subyek. Kemampuan yang dimiliki subyek dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan di kehidupan barunya membawa subyek pada tahap overcoming saja atau bahkan sampai tahap reaching out. Penemuan baru yang tidak ada dalam teori resiliensi menyatakan religiusitas tinggi, tingkat pendidikan, laman masa perceraian, dan jumlah anak yang dimiliki termasuk dalam faktor pelindung subyek yang mendukung dalam mengembangkan resiliensi dengan optimal.
Gambaran Resiliensi Single Mother Setelah Perceraian di Desa Kecamatan Perhentian Raja
Journal of Islamic and Contemporary Psychology (JICOP)
Resilience is very important in helping single mothers to overcome the difficulties encountered on a daily basis. This study aims to determine the picture of single mother resilience after divorce and the factors that affect single moter resilience after divorce. The subjects in this study were two single mothers in Pantai Raja Village, Perhentian Raja District, Kampar Regency. The research method used is a descriptive qualitative research method with a case study approach and the data collection used is interviews and observations. The results of this study showed that the two subjects of the study had good resilience, where after divorce each subject had the ability of a variety of resilience processes. This is in accordance with the ability of both subjects to overcome a problem and the subject's ability to be able to adapt and socialize with the surrounding environment.