paradigma Pelajar Berkemajuan (original) (raw)

Buku -Menjadi Pelajar Berkemajuan-

Rentang panjang perjalanan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) selama ini berada di tengah liku-liku kehidupan kebangsaan dan keummatan yang mengalami proses deviasi-deviasi dari arus utamanya, untuk membangun kehidupan kebangsaan yang damai, adil, dan sejahtera. Eksistensi IPM pun, mengalami dinamika yang hampir serupa. Tentu tidak bisa dinafikkan, bahwa perjalanan IPM telah memberikan warna bagi entitas-entitas yang lain. Paling tidak IPM telah memberikan warna bagi dirinya, sehingga menampilkan sosok yang tampilmemberikan warna dinamis-progresif dalam melakukan perubahan cara pandang (word-view), prilaku, ideologi gerakan dan lain-lain, yang telah memberikan artikulasi-reflektif-transformatif bagi pengembangan IPM. Di usianya yang sudah 52 tahun sejak kelahiran 18 Juli 1961, bukanlah waktu yang cukup untuk menunjukkan sebuah eksistensi yang established. Namun juga, bukan waktu yang singkat untuk mengukir sejarah pergerakan yang dinamis mengikuti arus besar perubahan yang memang cepat dan serba uncertainty ini. Lantas di usia sedemikian itu, apa yang sudah diperbuat IPM? Apa pula yang hendak dilakukan (what next)? Tentu jawabannya dikembalikan kepada pasukan inti IPM. Lantas, siapa stake holder itu? Jawabannya adalah kita semua, yang senantiasa harus bercermin dari realitas yang ada, untuk meyakini bahwa diri kita bukan entitas yang paling eksistensial, bahkan mungkin kalau mau jujur kita mungkin masih tertinggal dari yang lain.

Motivasi Berprestasi Siswa Korban Perceraian

Jurnal Psikologi Terapan (JPT)

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan motivasi berprestasi pada siswa korban perceraian di MAN 4 Aceh Timur dengan menggali aspek-aspek dari motivasi berprestasi dan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap motivasi berprestasi pada siswa korban perceraian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sebanyak lima responden dalam penelitian ini merupakan korban perceraian yang memiliki prestasi akademik dan non-akademik di sekolah. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelima responden memiliki keenam aspek motivasi berprestasi, yaitu: Tanggung Jawab, Kreativitas, Mempertimbangkan resiko pemilihan tugas, Memperhatikan umpan balik, Waktu penyelesaian tugas, dan Keinginan menjadi yang terbaik. Aspek Tanggung jawab ditandai dengan adanya komitmen, kerja sama, peran aktif, mampu menghadapi masalah, dan mandiri. Berikut merupakan rangkuman aspek tanggung jawab. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa faktor intrinsik dan ekstrinsik mempengaruhi motivasi berprestasi pada k...

Paradigma Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Mifandi Mandiri Digital, 2024

Transformasi pendidikan dilakukan karena kebutuhan perkembangan dunia global. Generasi harus menjadi generasi yang mampu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Sistem pendidikan Indonesia saat ini adalah hasil dari sistem pendidikan pada masyarakat 4.0 yang berbasis industri dan teknologi informasi. Revolusi industri 4.0 telah menghasilkan perkembangan yang luar pada aspek teknologi informasi. Namun masyarakat 4.0 membawa banyak masalah sosial terutama yang terkait dengan kemanusiaan. Kondisi ini menjadi latar belakang transformasi masyarakat 4.0 menuju masyarakat 5.0 dan transformasi masyarakat diikuti dengan transformasi pendidikan. Mengenali sistem masyarakat sangat penting untuk dilakukan sehingga transformasi pendidikan sesuai dengan tuntutan zaman. Generasi yang dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga karakteristik masyarakat harus diidentifikasi dengan benar.

Pola Resistensi Mahasiswa Terhadap Dosen

2017

Hubungan sosial antara dosen dan mahasiswa pada dasarnya tidak semudah seperti apa yang telah diteorikan. Pada tataran empirik hubungan sosial dosen dan mahasiswa sesungguhnya penuh dengan konflik. Penelitian ini mengangkat tema konflik dunia akademik dengan sub tema resistensi mahasiswa terhadap dosen. Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah, pertama untuk mengetahui dan mengindentifikasi pola resistensi mahasiswa terhadap dosen. Kedua, untuk mengetahui dan mengidentifikasi faktor pendorong terjadinya resistensi mahasiswa terhadap dosen. Ketiga, untuk mengetahui dan mengindentifikasi bentuk-bentuk resistensi mahasiswa terhadap dosen. Keempat, untuk mengetahui dan mengidentifikasi praktik pembelajaran yang ada pada ranah perguruan tinggi. Kelima, untuk mengetahui dan mengidentifikasi tipe-tipe dosen pada ranah perguruan tinggi. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan konflik James Scott, dan menggunakan teknik observasi, wawancara, serta dokumentasi sebagai pengumpul data. Penelitian ini dilakukan di FISH Unesa yang terbagi di empat program studi yakni pendidikan PPKN, pendidikan geografi, pendidikan sejarah, dan sosiologi. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa yang ada di empat program studi tersebut. Hasil penelitian ini diantaranya adalah, pertama, keluhan mahasiswa menjadi faktor pendorong terjadi perilaku resistensi mahasiswa terhadap dosen. Kedua, resistensi yang dilakukan terbagi menjadi dua pola yakni tertutup dan semi terbuka. Ketiga, adanya perbedaan tahapan terjadinya resistensi pada masingmasing program studi. Keempat, pendekatan pembelajaran yang dilakukan terbagi menjadi dua yakni pedagogi dan andragogi. Kelima, terdapat tiga tipologi dosen diantaranya yakni otoriter, laissez-fraire, dan demokratis.

Konsep peserta didik

konsep peserta didik, 2018

1. Konsep peserta didik a. Sifat dan karakteristik Dalam Al-qur'an ada tiga istilah kunci yang mengacu kepada makna manusia, yaitu basyar,insan, dan al-nas. Ketiga hal itu memposisikan manusia sebagai makhluk biologis, psikologis dan social. Manusia sebagai basyar berkaitan dengan unsur material, yang dilambangkan dengan unsur tanah. Pada keadaan ini, manusia secara otomatis tunduk kepada takdir Allah di alam semesta,seperti halnya matahari,hewan dan tumbuh-tumbuhan. Selain itu manusia sebagai insan dan al-nas yang menyerap sifat-sifat rabbaniyah (menurut ungkapan Ibn Arrabi) seperti Sama', Basyar, Kalam, Qadar, dan lain-lain. Dalam ayat Al-Qur'an diterangkan bahwa manusia diperintahkan untuk bersikap adil seperti yang tertuang dalam surat asy-syura ayat 15: Artinya : "Dan aku dipeintahkan agar melakukan keadilan diantara kamu" Selain itu para ulama telah mengemukakan sifat-sifat baik manusia diantaranya jujur, pemaaf, cinta, malu, sabar, ikhlas, adil dan lain-lain. 1 Dalam tinjauan lain seperti tinjauan psikologi disebutkan bahwa setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor social psikologis. Pada masa lalu ada keyakinan, kepribadian terbawa pembawaan (heredity) dan lingkungan, merupakan dua faktor yang terbentuk karena faktor terpisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemampuan individu bawaan dan lingkungan dengan caranya sendiri-sendiri. 2

Paradigma Ilmu Pendidikan

Paradigma adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang – mengenai realita – dan akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang menanggapi realita itu. Istilah paradigama ilmu pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Kuhn melalui bukunya yang berjudul “The Structur of Science Revolution”. Kuhn menjelaskan paradigma dalam dua pengertian. Di satu pihak paradigma berarti keselurahan konstelasi kepercayaan, nilai, teknik yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakat ilmiah tertentu. Di pihak lain paradigma menunjukkan sejenis unsur pemecahan teka-teki yang konkrit yang jika digunakan sebagai model, pola atau contoh dapat menggantikan kaidah-kaidah yang secara eksplisit sebagai atau menjadi dasar bagi pemecahan permasalahan dan teka-teki normal sains yang belum tuntas.

Paradigma "Perlawanan" Dalam Konstruksi Pendidikan Islam

Education in Islam, which is the most essential part of the historical journey of man, is essentially an effort to maintain and mature values and potential humanitarian grounds. Those values include: freedom, dynamism, otonomism, creativism, progressivism and responsibelism. In addition, the educational process is also instill the values and awareness of all forms of authoritarianism resistance against humanity, and other forms of oppression of pluralism and violations of human rights. Therefore, educational efforts that merely focuses on the process of Transferring knowledge, the formation of learners loyalty, and respect for authority and social elitism, as well as the denial of the plurality of human life is a fundamental error in the construction of Islamic education. Addressing the fundamental error, the author tries to establish a theological construction for buildings of Islamic education that is based on the command iqra'. This command confirms how humans must continue to educate themselves to be able to get out of the pitfalls of humanity that tends to position itself replaces God in a negative sense, which seeks to make the shackles of human freedom and run the historicity through oppression. Then the educational process and then try reconstructed is an educational process always try refreshing awareness dimensions of human values, through exploring critical and creative dimension of Islam to be a philosophical foundation and at the same time necessary to build the spirit of resistance in the spirit of learners against all forms business education and social realities that do not respect human as the owner of all values and basic human rights that should always be maintained. Through the paradigm of resistance, Islamic education that is built to be able to liberate and remove Muslims who today seemed to be falling into a rut of underdevelopment and social humiliation, towards the establishment of civilization and the community owner exemplary centers. Thus, the mission of the revelation of Islam that should be Khaira ummatin rahmatan lil 'alamin can be expected to be realized through the resistance education.

Karakteristik Belajar Siswa Terisolir

Konselor, 2013

reality on the ground. The purpose of this study describe the characteristics of the isolated students, and describe the forms of services that can be provided by a guidance counselor in dealing with students who are isolated in the study. Types of qualitative research with qualitative research strategies Case Study Research (CSR) or case study, with interactive analysis with the findings reveal that.

Gagasan Perempuan Berkemajuan

Paradigma: Jurnal Kalam dan Filsafat

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada pembaca mengenai organisasi Aisyiyah. Selain itu juga, penelitian ini berupaya menjelaskan kepada masyarakat atau pembaca bagaimana gagasan perempuan berkemajuan. Serta sebagai sarana pustaka untuk penelitian selanjutnya.Pennelitian dilakukan dengan metode penelitian kualitatif. Dimana metode ini mengedepankan tinjauan pustaka dan wawancara. Dengan menganalisis sumber-sumber primer yang digunakan penulis agar dapat dideskripsikan. Aisyiyah memiliki visi keumatan dan misi keadilan tanpa diskriminasi baik laki- laki ataupun perempuan. Keadilan tanpa diskriminasi, kemudian Aisyiyah menggagas perempuan berkemajuan yakni, perempuan yang mandiri, cerdas dan aman. Demi menciptakan perempuan berkemajuan Aisyiyah mengadakan layanan pendidikan bagi perempuan, memberikan bantuan, pemahaman dan pelayanan hukum, membangun ekonomi, dan seterusnya. Kata Kunci: Aisyiyah, Gender, Perempuan, Berkemajuan