ANALISIS PELUANG BISNIS DI MASA PANDEMI (Studi Kasus pada PT Unilever Indonesia Tbk) (original) (raw)
Related papers
ANALISIS KEUNTUNGAN INVESTASI di PASAR KEUANGAN PADA MASA PANDEMI COVID-19
Jurnal Manajemen dan Bisnis
Investments can be made in various types in the financial market. Some of them are gold, stock, foreign exchange and deposit investments. However, during the COVID-19 pandemic, it is very difficult to make profitable and safe investments. This research was conducted to determine which types of investments are safe to do during the COVID-19 pandemic. By using the Kruskal Wallis test, which is non-parametric statistics, which is an alternative to the one-way ANOVA test that can be used if the sample is not normally distributed. From the results of the Kruskal Wallis Test, it was found that the most profitable type of investment in the financial market during the covid-19 pandemic was stock investment and the results of statistical tests showed that there were significant differences that were profitable from the types of investments in gold, stocks, and foreign exchange.
The purpose of this study was to determine the effect of the company's financial performance empirically, either partially or simultaneously to the fixed asset investment. Ratio used to look at the financial performance is return on investment (ROI) and total assets turnover (TATO). The research method used in this research is descriptive method, the method of research which not only gives an overview of these phenomena, but to explain relationships, test hypotheses, make predictions and find meaning and implications of a problem is solved. The data used are secondary data and processed data the authors. This study analyzes the relationship between ROI, TATO and fixed asset investment. The statistical method used is multiple linear regression and tested significance. These results indicate that the variable ROI and TATO simultaneous significant effect on the investment of fixed assets. Tests showed that the partial and variable ROI TATO significant effect on the investment of fixed assets. PENDAHULUAN Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah menghasilkan laba atau keuntungan yang optimal, sehingga perusahaan dituntut untuk melakukan maksimalisasi laba perusahaan, karena semakin besar laba yang dimiliki perusahaan menunjukan kondisi kesehatan perusahaan tersebut. Setiap tahun posisi keuangan perusahaan akan terus berubah sesuai dengan operasional perusahaan, begitu pula dengan aktiva yang digunakan, terutama investasi atas aktiva tetap, yang pada dasarnya jumlah dan nilainya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mempertinggi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Namun demikian tidak menutup kemungkinan jumlah dan nilainya berkurang disebabkan oleh aktivitas perusahaan yang kurang baik atau kondisi lain yang kurang menguntungkan. Upaya yang dapat dilakukan perusahaan dalam memaksimalkan nilai perusahaan salah satunya melalui pengelolaan aspek keuangan dan salah satu yang penting dari itu adalah upaya pengelolaan aset yang dimiliki perusahaan dengan berfokus pada rasio rentabilitas atau profitabilitas dan aktivitas perusahaan. Salah satu rasio rentabilitas atau profitabilitas yang digunakan dalam pnelitian ini adalah return on investment. Analisis return on investment sudah merupakan teknik analisa yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Return On Investment merupakan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto. Return On Investment menjelaskan tentang berapa banyak laba bersih yang dapat diperoleh perusahaan dari seluruh kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini merupakan rasio uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi, relatif terhadap jumlah uang yang diinvestasikan. Jumlah uang yang diperoleh atau hilang tersebut dapat disebut bunga atau laba/rugi. Investasi uang dapat dirujuk sebagai aset, modal, pokok, basis biaya investasi. ROI biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase dan bukan dalam nilai desimal. ROI tidak memberikan indikasi berapa lamanya suatu investasi.
STUDI KEMITRAAN TEMPO.CO: KEBERLANGSUNGAN BISNIS DI MASA DEPAN
Kemitraan yang dibangun didasarkan pada kebutuhan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi dalam jangka panjang. Kemitraan Tempo.co ini tidak memiliki orientasi waktu jangka pendek, namun memiliki orientasi jangka panjang dan memperhatikan lingkungan bisnis. Program kemitraan yang dijalin bukan karena semata-mata untuk menjalankan program sebagaimana bisnis apa adanya, namun program ini dipertimbangkan secara matang dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan perusahaan. Program kemitraan antara Tempo.co dan para mitranya merupakan perwujudan perubahan visi dan misi perusahaan. Perubahan visi dan misi ini menjadi acuan dalam mengembangkan strategi bisnis ke depan. Strategi bisnis Tempo.co dalam jangka panjang didorong adanya perubahan fundamental dalam lingkungan bisnis yang mau tidak mau harus mengubah lanskap bisnis Tempo.co. Untuk mendukung suksesnya penerapan strategi bisnis Tempo.co ini, pihak manajemen perusahaan sudah mempertimbangkan dalam mengembangkan kolaborasi dengan mitra di luar perusahaan. Kolaborasi ini dianggap sangat penting karena Tempo.co menyadari ketidakmampuan dalam menjalankan bisnis secara sendirian. Tempo.co mengakui adanya kemampuan mitra lain yang memiliki kompetensi yang dipertimbangkan akan membantu banyak dalam mendukung proses bisnis. Kolaborasi ini didasarkan dengan pertimbangan adanya pemilihan mitra yang juga sama-sama bisa memenuhi kebutuhan masing-masing. Dalam menentukan mitra, Tempo.co melakukan scoping untuk bisa membantu memutuskan mitra. Pertimbangan mitra juga didorong dengan adanya kesamaan visi untuk saling membangun yang sifatnya setara. Kesamaan visi ini membantu para mitra untuk bekerjasama dengan baik agar mencapai hasil yang saling menguntungkan dalam jangka panjang.
STUDI KELAYAKAN BISNIS DALAM ASPEK LINGKUNGAN
Perkembangan bisnis atau usaha pada saat ini telah menjadi suatu perkembangan yang sangat signifikan bagi Indonesia. Dari yang berwujud UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) sampai dengan perusahaan-perusahaan besar. Itu menandakan bahwasanya kesadaran akan berwirausaha pada saat ini telah meningkat dari sebelumnya.
2020
This research purposed to determine the Inventory turn over, the working capital and the influence of inventory turnover of working capital in PT. Unilever Indonesia Tbk. listed on the Indonesia Stock Exchange. Variables used in this study is inventory turnover, and working capital. The sample used is a quarterly financial report on PT. Unilever Indonesia Tbk. the period 2006-2013, the number of samples in this study are 32 samples. The analysis used is simple linear regression. This analysis is used to determine the partial significant, coefficient of determination test and t test. Simple linear regression test results obtained Y = 179,852.014 + (-122,077.337 X) containing the sense that at the time of inventory turnover rate among the working capital turnover rate (Y) is at 179,852.014. Test showed that the coefficient determinant to yield 4.3% whereas the t test if thitung 0 , 05 (5%). which means there is no influence of inventory turnover for working capital.
2021
This study aims to see whether there is a difference between the average stock return and the average trading volume before and after the announcement of the global covid-19 pandemic in Indonesia and Turkey in the food and beverage subsector companies. The research data used were in the form of 3 months (13 weeks) before and 3 months (13 weeks) after the announcement of the virus outbreak as a global covid-19 pandemic. The data were processed with the Paired Samples T-Test and Wilcoxon signed rank test using SPSS version 20. From the results of data processing, Indonesia shows that there is a significant difference in average stock returns and for average trading volume activity there is no difference during the observer period before and after the announcement of the global covid-19 pandemic in the food and beverage subsector companies. Whereas in Turkey, the results show that both the average stock return and the trading volume activity both show a significant difference during the observer period before and after the announcement of the global covid-19 pandemic in the food and beverage subsector companies.