UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp) TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa DAN Streptococcus pyogenes (original) (raw)
Related papers
Forte Journal
Daun salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp) banyak digunakan oleh masyarakat sebagai tanaman obat, selain itu daun salam juga mengandung vitamin A, vitamin E yang berkhasiat sebagai antioksidan. Penggunaan ekstrak etanol daun salam secara langsung pada kulit dinilai kurang efektif sehingga perlu diformulasikan dalam sediaan serum tabir surya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui mutu fisik, stabilitas, dan nilai SPF dari sediaan serum tabir surya ekstrak daun salam. Penelitian ini menggunakan ekstrak etanol daun salam dengan variasi konsentrasi 5%, 7,5%, 10%, blanko dan blanko SPF. Metode yang digunakan untuk mengukur aktivitas antioksidan serum adalah metode DPPH, dengan mengetahui nilai IC50. Penetapan nilai IC50 menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Evaluasi mutu fisik sediaan serum meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, pengukuran pH sediaan, stabilitas sediaan, uji viskositas, uji iritasi dan uji kesukaan. Hasil mutu fisik sediaan serum ekstrak daun salam mempunyai r...
JIFFK : Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik
INTISARI Beberapa penelitian membuktikan ekstrak dan infus daun salam sebagai antidiare. Fraksinasi dapat menyederhanakan senyawa dalam ekstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas fraksi air ekstrak etanol daun salam (FAEEDS) sebagai protektor diare yang diinduksi castor oil, antimotilitas usus, dan mengetahui keberadaan flavonoid dan tanin didalamnya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan randomized matched posttest only control group design. FAEEDS dosis 1, 2, dan 3 g/kgBB diberikan pada mencit secara per oral. Kelompok kontrol positif yang digunakan adalah loperamid HCl 0,5 mg/kgBB dan PGA 3% 25 ml/kgBB diberikan pada kelompok kontrol negatif. Satu jam kemudian, mencit diberi castor oil secara per oral. Banyaknya feses cair dan tidak terbentuk yang terbentuk selama 4 jam diamati. Pengujian aktivitas antimotilitas dilakukan dengan memberikan suspensi norit 10% 10 ml/kgBB 45 menit setelah pemberian castor oil. Satu jam kemudian dilakukan p...
Journal of Pharmaceutical Sciences, 2020
Local cardamom (Amomumcompactum Sol. Ex Manton) is able to inhibit the growth of fungi and cineol compounds. Local cardamom which is anti-fungal and contains antibacterial properties. This study aims to determine the ethanol extract of cardamom fruit which is formulated into a mouthwash that can inhibit the growth of bacteria Staphylococcus aureusand Streptococcus mutans at certain concentrations. The method of this research is to test the antibacterial activity of Staphylococcus aureus and Streptococcus mutansfrom the ethanol extract of cardamom mouthwash. The preparation was evaluated for physical stability of storage for 4 weeks, pH test and antibacterial test. All cardamom fruit ethanol extract mouthwash preparations have a good physical form and are stable. At 4 weeks of storage, do not have the appropriate pH and antibacterial activity of cardamom fruit ethanol extract mouthwash against Staphylococcus aureus and Streptococcus mutans 2%, 4%, and 6% for Streptococcus mutans, the...
2016
Pengawet adalah zat yang ditambahkan untuk melindungi produk kosmetik dari kontaminasi mikroba. Meningkatnya permintaan konsumen akan produk preservative-free mendorong pengembangan produk kosmetik yang menggunakan pengawet dari bahan. Salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai pengawet alami adalah daun salam ( Syzygium polyanthum (Wight) Walp). Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak etanol daun salam sebagai pengawet antimikroba dalam sediaan krim sesuai prosedur pengujian pengawet antimikroba menurut Farmakope Indonesia Edisi IV. Daun salam diekstraksi menggunakan pelarut etanol 95%. Ekstrak daun salam diformulasikan dalam sediaan krim dengan konsentrasi 5% dan 10%. Pengujian dilakukan terhadap efektivitas pengawet antibakteri dengan metode cawan tuang dan perhitungan jumlah bakteri dengan metode lempeng. Persen kematian setelah 14 hari pengamatan terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus berturut-turut pada formula A sebesar 94,00% dan...
BIOLOGICA SAMUDRA
Penyakit infeksi ialah penyakit yang disebabkan oleh masuk dan berkembangbiaknya mikroorganisme seperti bakteri. Tumbuhan balsem (Polygala paniculata L.) bermanfaat dalam menyembuhkan gonorrhoea, rematik dan menyembuhkan luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol tumbuhan balsem dan untuk mengetahui konsentrasi efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Metode penelitian dilakukan dengan eksperimental, dan pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar. Variasi konsentrasi ektrak terdiri dari 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, Akuades sebagai kontrol negatif dan kloramfenikol sebagai kontrol positif. Hasil menunjukkan bahwa pada semua konsentrasi menunjukkan aktivitas antibakteri dengan katergori sedang.
Jurnal Ilmiah PANNMED, 2020
Escherichia coli is a bacterium that acts as a normal flora in the human body. If it exceeds a certain limit, both of these bacteria can become pathogens. The laurel leaves have an active substance with antibacterial effects ie: tannins, flavonoids, essential oils, and alkaloids. The purpose of this study was to determine the inhibitory power of leaf extract of salam on the growth of Escherichia coli. The type of this research is laboratory experiment with diffusion method of kirby odor disc. Inhibitory power is obtained based on the measurement of drag zones formed around the disc paper using the sliding term. The experiment was done three times repetition with positive control that is antibotics ciprofloxaxin and negative control of aquadest and got average result at 25 % concentration that is 14 mm, at concentration 50 % that is 16 mg, and concentration 75 % ie 20 mm. While on the positive control in obtaining the average result of inhibitory power is 31 mm and on negative control 0 mm. The results of the inhibitory test of bay leaves extract (Syzygium polyanthum [Wight] Walp) against Escherichia coli bacteria were smaller than positive control (Ciprofloxaxin).
Jurnal Fitofarmaka Indonesia
Diabetes Mellitus (DM) is a degenerative disease that can cause various complications such as cardiovascular, stroke, and hypertension. Antidiabetic drugs that are commonly circulated in the market, have side effects that can harm other organs such as the liver, kidneys and other organs. Bay leaves (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp.) have properties as inhibitors of enzim-glucosidase enzymes in vitro and in vivo. The aim of This study was to determine the activity and mechanism of action of compounds in ethanolic extract of bay leaves by ultrasonic extraction method in inhibiting the enzim-glucosidase enzyme in vitro and in silico. Bay leaves were extracted using 70% and 96% ethanol by ultrasonic method for 1 hour. The extracts obtained were tested for phytochemical content and α-glucosidase inhibitory activity in vitro and their compounds were analyzed by LCMS/MS and in silico. The extract with the best IC50 value was then separated using column chromatography (SiO2, dichloromethane, methanol 10:1-1:1) and produced 7 fractions and tested for-glucosidase enzyme inhibition. The best fraction, fraction 6, was analyzed by Liquid Chromatography Mas Spectra (LCMS/MS). The results showed that bay leaf extract containing alkaloids, flavonoids, tannins, steroids, phenols, and fraction-6 had the best IC50 of 30.82 ppm. Chemical compounds that act as inhibitors of the α-glucosidase enzyme are delphinidin (m/z 303), malvidin (m/z 331), flavan-3-ol (m/z 457), and have a rerank score-76.11 Kcal/mol,-73.46 Kcal;/mol,-92.12 Kcal/mol. in silico test results using PLANTS docking software.
Diare merupakan gejala umum dari infeksi saluran cerna yang disebabkan oleh berbagai patogen. Prevalensi diare di dunia sekitar 1,7 miliar. Pada tahun 2016, di Indonesia sekitar 2.544.084. Di Jawa Tengah sekitar 911.901 kasus dan di Surakarta sendiri 11.183 kasus. Diare sering disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Cara pencegahannya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan tangan, salah satunya dengan menggunakan hand sanitizer. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antimikroba adalah bunga cengkeh (Syzygium aromaticum L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas formulasi antibakteri sediaan gel hand sanitizer ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum L.) terhadap Escherichia coli. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratoris. Dengan mengukur zona hambat Escherichia coli dalam sediaan gel hand sanitizer ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum L.) menggunakan metode difusi sumuran. Kontrol positif yang digunakan adalah ampicillin dan kontrol negatifnya basis gel. Hasil evaluasi fisik gel hand sanitizer menunjukkan bahwa ketiga formula bertekstur semi solid, warna coklat kehitaman, bau khas aromatik, homogen, pH (F1=6,2; F2=5,7; F3=4,7), daya sebar (F1=4,66; F2=5,95; F3=6,63), daya lekat (F1=3,89; F2=4,96; F3=3,89), viskositas (F1=48; F2=64; F3=76). Sediaan gel yang baik dalam parameter uji fisik adalah FII dengan konsentrasi ekstrak 3%. Hasil uji antibakteri terhadap Escherichia coli menunjukkan rata-rata zona hambat tiap perlakuan yaitu untuk kontrol positif 21 mm (sangat kuat), kontrol negatif 0 mm (lemah), FI 9,36 mm (sedang), FII 12,02 (kuat), FIII 14,52 (kuat). Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa ekstrak bunga cengkeh memiliki aktivitas antibakteri dan dapat dijadikan sediaan gel hand sanitizer dengan konsentrasi ekstrak 3%.
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Buah naga merupakan buah yang mempunyai potensi sebagai antimikroba, pada saat ini buah naga hanya dimanfaatkan dagingnya saja sedangkan kulitnya belum dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol kulit buah naga merah dalam menghambat dan membunuh bakteri Streptococcus pyogenes. Penelitian dilakukan eksperimen dengan metode Disc Diffusion (Kirby-Bauer), variasi konsentrasi yang diguanakan adalah 10%, 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. Kontrol positif yang digunakan penisillin dan kontrol negatif yang digunakan adalah akuades steril. Hasil penelitian menunjukkan kulit buah naga merah, dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes. Zona hambat pada konsentrasi 10% yaitu 6 mm, konsentrasi 20% 6,5 mm, konsentrasi 40% 8 mm, konsentrasi 60% 9 mm, dan zona terbesar dihasilkan pada konsentrasi 80% dan 100% yaitu sebesar 12 mm. Kontrol positif penisillin menghasilkan zona sebesar 22 mm sedangkan kontrol negatif tidak menghasilkan zona hambat. Hasil dari uji Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) terdapat pada konsentrasi 100% dapat membunuh pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes. Kesimpulan semua konsentrasi yang digunakan dapat menghambat bakteri Streptococcus pyogenes dan konsentrasi 100% ekstrak etanol kulit buah naga merah dapat membunuh pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes.