Uji Kekuatan Tarik Kertas Daur Ulang Campuran Ampas Tebu, Serabut Kelapa, Dan Kertas Bekas (original) (raw)

Pemberdayaan Keluarga Dalam Pencegahan Dan Penanganan Awal Penyakit Diare Pada Bayi Dan Balita DI Ampenan Kota Mataram

BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2020

Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi penyebab utama dari kematian terbesar didunia. Hampir seluruh kelompok usia terserang diare khususnya paling banyak menyerang anak berusia di bawah lima tahun karena masih belum mempunyai daya tahan tubuh yang maksimal atau belum mempunyai sistem imun yang belum sepenuhnya terjaga (Sukardi & Iskandar, 2005). Perilaku kesehatan dapat diwujutkan dengan perilaku hidup bersih dan sehat harus dimulai dari unit terkecil masyarakat yaitu perilaku hidup bersih dan sehat dirumah tangga sebagai upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu memperaktikkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai pencegahan terjadinya diare. Tujuan: Pengetahuan tentang penyakit diare, Pengetahuan tentang pencegahan penyakit diare dan penanganan awal serta tanda bahaya penyakit diare. Metode: (i) Identifikasi jumlah keluarga yang menjadi sasaran Posyandu (ii) Sosialisasi, dan (iii) Evaluasi. Hasil: Jumlah keluarga yang mengikuti kegiatan penga...

Pemanfaatan Laminasi Bambu Petung Untuk Bahan Bangunan

Science tech, 2019

Bambu adalah salah satu tanaman yang cepat tumbuh. Jika untuk kayu dengan kelas awet yang tinggi membutuhkan waktu dari penanaman bibit hingga siap dipanen adalh 30-40 tahun dan itupun setelah ditebang maka harus ditanam bibit lagi maka bambu cukup memakan waktu hingga 4-5 tahun untuk siap dipanen dan tiap tahun bisa ditebang terus tanpa perlu menanam lagi. Dengan pemanfaatan teknologi laminasi maka bulahbilah bambu dapat dimanfaatkan untuk dijadikan balok dengan berbagai ukuran dan berbagai bentuk. Laminasi dapat membuat kekuatan bambu Petung jauh lebih tinggi dibanding balok kayu solid. Pengujian dilakukan dengan uji fisik dan mekanik serta uji blok geser laminasi bambu Petung. Pada pengujian sifat fisik dan mekanik berdasarkan pada peraturan ISO 1975. Pengujian sifat fisik bambu Petung meliputi uji kerapatan kayu dan uji kadar air. Pengujian sifat mekanik bambu Petung meliputi uji kuat tekan sejajar serat, uji kuat tekan tegak lurus serat, uji kuat tarik, uji kuat geser dan uji kuat lentur. Pengujian blok geser laminasi bambu Petung untuk mengetahui kuat laminasinya mepunyai variasi perekat labur 30 MDGL, 40 MDGL dan 50 MDGL dengan masing-masing 3 ulangan pengujian geser. Kerapatan bambu Petung diperoleh rata-rata sebesar 0,63 t/m 3 dan kadar air rata-rata bambu Petung sebesar 12,83 %. Kuat tekan sejajar serat rata-rata sebesar 26,85 MPa dan kuat tekan tegak lurus serat rata-rata sebesar 9,62 MPa. Kuat tarik bambu Petung rata-rata sebesar 226,39 MPa dan kuat geser rata-rata bambu Petung sebesar 7,88 MPa. Pada pengujian kuat lentur bambu Petung rata-rata sebesar 95,08 MPa. Pengujian blok geser laminasi bambu Petung untuk 30/MDGL diperoleh rata-rata sebesar 1,105 kg/mm 2. Pada blok geser 40/MDGL diperoleh kuat geser rata-rata sebesar 1,133 kg/mm 2. Untuk blok geser laminasi 50/MDGL diperoleh kuat geser rata-rata sebesar 1,427 kg/mm 2 .

Hubungan Antara Dukungan Teman Sebaya Dengan Citra Tubuh Pada Remaja Akhir

2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan citra tubuh pada remaja akhir. Adapun metode pendekatannya ialah kuantitatif korelasional, dengan menghubungkan dua variabel yaitu, citra tubuh sebagai variabel tergantung dan dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas. Populasi penelitian ini adalah remaja akhir di Kota Semarang, dengan beberapa kriteria tertentu, menggunakan teknik sampling purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala yaitu, skala citra tubuh dan skala dukungan sosial teman sebaya. Penelitian ini menggunakan uji coba alat ukur terpisah, untuk uji coba alat ukur didapatkan 80 subjek penelitian uji coba dan subjek untuk penelitian sebanyak 150 subjek penelitian. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan menggunakan korelasi Product Moment Pearson didapatkan nilai rxy = 0,263 dengan nilai p = 0,018 (p < 0,05), artinya ada hubungan positif antara dukungan sosial teman sebaya dengan ci...

PERAKITAN PADI GOGO TIPE BARU TOLERAN KEKERINGAN DAN TAHAN BLAS (Tahun ke-1)

Pengembangan padi gogo di lahan kering yang selama ini belum termanfaatkan dengan optimal dapat menjadi salah satu solusi dalam menghadapi masalah ketahanan pangan. Perakitan varietas padi gogo tipe baru (PTB) berdaya hasil tinggi, toleran kekeringan, dan tahan penyakit blas merupakan alternatif pemecahan masalah di lahan kering. Kontribusi ilmu pemuliaan dalam berbagai inovasi teknologi padi gogo telah dikembangkan untuk menghasilkan varietas unggul baru. Varietas padi unggul dengan tipe tanaman ideal diharapkan mampu meningkatkan potensi hasil sehingga dapat mendukung usaha swasembada pangan. Pengembangan padi gogo tipe baru dengan memodifikasi PTB sawah, yaitu dengan menyesuaikan pada syarat pertumbuhan padi gogo di lahan kering. Oleh karena itu, PTB padi gogo yang dikembangkan adalah yang mempunyai jumlah anakan produktif 6-9, malai lebat (>150 gabah isi/malai), umur genjah (120-130 hari), tinggi tanaman 0,3 (Herawati et al., 2009)

Pengetahuan Tim Reaksi Cepat Tentang Bantuan Hidup Dasar

Jurnal Keperawatan Komprehensif

Cardiac arrest termasuk kejadian kegawatdaruratan yang membutuhkan bantuan hidup dasar dengan resusitasi jantung paru. Upaya pertolongan bantuan hidup dasar yang terlambat diberikan dapat berdampak kematian pada pasien. Tim reaksi cepat sebagai tenaga kesehatan yang dibentuk khusus untuk menangani pasien kegawatdaruratan dituntut mampu memberikan pertolongan pada pasien gawat darurat dengan cepat dan tepat. Tim reaksi cepat membutuhkan pengetahuan dalam melakukan tindakan bantuan hidup dasar. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengetahuan Tim Reaksi Cepat tentang Bantuan Hidup Dasar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif pada 37 anggota tim reaksi cepat yang dipilih menggunakan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan yang disusun dan dikembangkan peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan sebagian besar dalam kategori kurang yaitu sebanyak 36 responden (97,3%) dan satu responden (2,7%) memiliki pengetahuan baik. Responden dengan katergori pengetahuan yang kurang memiliki kategori kurang di semua indikator seperti, pada pengetahuan konsep dasar, pengkajian respon dalam BHD, resusitasi paru dalam BHD, resusitasi jantung dalam BHD, dan AED dalam BHD. Perlu adanya peningkatan pengetahuan tentang bantuan hidup dasar dengan mengadakan pelatihan, evaluasi serta pembaharuan standar prosedur operasional BHD.

Penggunaan Teknik Permainan Hot Seat Dengan Menggunakan Media Gambar Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dasar Bahasa Jepang

2019

Kosakata merupakan salah satu penunjang empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan berbicara, keterampilan menulis, keterampilan mendengar, dan keterampilan membaca. Namun, dalam mempelajari kosakata bahasa Jepang, sebagian besar pembelajar sering kali mengalami kesulitan terutama dalam mengingat kosakata tersebut. Maka dari itu penulis mencoba menerapkan teknik permainan Hot Seat dengan menggunakan media gambar dalam mempelajari kosakata dasar bahasa Jepang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan kosakata dasar bahasa Jepang. Metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Sampel penelitian ini adalah siswa pemagang (Trainee) di LPK Mulia Mandiri Indonesia sebanyak 30 orang, yakni 15 orang kelas eksperimen dan 15 orang kelas kontrol. Setelah diberikan treatment yang berbeda pada masing-masing kelas, terdapat peningkatan yang cukup signifikan. Dari hasil analisis data didapat t hitung sebesar 2,404 dengan db = 29 (t tabel pada taraf signifik...

Sajak Toraja Gelong Tedong dalam Tinjauan Semiotika Riffaterre

2021

Kajian ini menggunakan kajian Semiotika Riffaterre dengan, teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara. Teknik analisis penelitian dilakukan dengan reduksi data, menyajikan data, dan melakukan verifikasi atau kesimpulan. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pemaknaan gelong tedong dapat dilihat dari pertama pembacaan hermeneutik yang ditujukan untuk mendapatkan makna secara keseluruhan yaitu perjalanan kerbau yang banyak bahkan dikatakan beribu-ribu diawali dengan perjalanan melalui laut kemudian daratan dari Gowa kemudian Makassar berjalan dari sana menuju ke Enrekang atau Bambapuang, ke Karangan, Salubarani, ke Tampo, tangti, hingga sampai di daerah Mengkendek dan melanjutkan perjalanannya hingga tiba di kota yang diimpikan yaitu Tanah Toraja. Matrik, model dan varian yang ditemukan mewakili seluruh makna dalam teks yaitu sanjungan atau nyanyian tentang kerbau dan penggambaran kerbau dari negeri seberang yang dengan doa dan sanjun...