Aplikasi jamur Trichoderma pada pembuatan Trichokompos dan pemanfaatannya (original) (raw)
Related papers
Pemanfaatan Trichoderma spp. dan Gliocladium virens dalam Pembuatan Kompos
Jurnal Mikologi Indonesia, 2021
Kapang Trichoderma spp. dan Gliocladium sp. merupakan kapang tanah yang banyak ditemukan. Pemanfaatannya untuk meningkatkan unsur hara dan biokontrol agen hayati sudah banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk menguji isolat Trichoderma asperellum, T. harzianum, T. koningiopsis dan Gliocladium virens asal Jambi untuk dimanfaatkan dalam pengomposan kotoran ternak dan bahan organik serpihan kayu. Kapang-kapang tersebut diinokulasikan pada kotoran ternak dan bahan organik serpihan kayu untuk dibuat kompos. Hasil yang diperoleh adalah penambahan inokulum Trichoderma spp. dan G. virens membantu proses pengomposan, dan meningkatkan unsur hara kompos khususnya N, P dan K pada perlakuan isolat kapang terhadap kotoran ternak yang dibuat kompos.
Bakti Cendana
Gampong Ujong Tanoh Darat memiliki lahan seluas 463 ha dengan jumlah penduduk 3.304 jiwa. Potensi di bidang pertanian yaitu padi sawah, perkebunan karet dan sawit, ternak, dan hortikultura. Gampong tersebut memiliki potensi untuk pengembangan dan penerapan hasil riset melalui kegiatan pengabdian berbasis riset. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset ini dilaksanakan bertujuan untuk menerapkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada masyarakat, terutama dalam mengendalikan penyakit secara hayati melalui pelatihan dan praktek pembuatan Trichokompos. Hasil pelaksanaan penyuluhan pemanfaatan limbah menjadi kompos, Hasil yang dicapai dari kegiatan penyuluhan ini petani Gampong Ujong Tanoh Darat memahami manfaat dari kompos dengan memanfaatkan kotoran ternak yang ada di sekitar Gampong sebagai pupuk organik alami yang dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia. Hasil penyuluhan tentang manfaat agensia pengendali hayati Trichoderma asperellum asal lahan gambut untuk mengend...
Ketersediaan pupuk sebagai sumber unsur hara bagi tanaman adalah merupakan hal yang mutlak, agar tanaman menjadi sehat, tahan terhadap serangan OPT dan dengan demikian diharapkan mampu mencapai produksi yang optimal.
2018
Perluasan area penanaman pada tanah Ultisol menjadi usaha peningkatan produksi pakcoi. Pemberian pupuk gulma siam dipertimbangkan dapat menjadi usaha perbaikan sifat tanah Ultisol. Tujuan penelitian adalah (1) memperoleh isolat jamur Trichoderma sp. terbaik untuk pengomposan gulma siam, (2) mengetahui pengaruh jenis dan dosis pupuk organik terhadap sifat kimia tanah Ultisol, (3) mengetahui pengaruh jenis dan dosis pupuk organik terhadap tanaman pakcoi pada tanah Ultisol. Penelitian ini terdiri atas dua percobaan. Percobaan pertama adalah pengomposan gulma siam oleh jamur Trichoderma sp.. Perlakuan percobaan pertama yaitu isolat jahe, nenas, pisang, bawang merah, dan control. Percobaan kedua terdiri atas 3 faktor yaitu dosis pupuk urea, jenis dan dosis pupuk organik. Hasil dari penelitian ini adalah (1) jamur Trichoderma sp. isolat jahe merupakan isolat terbaik untuk pengomposan gulma siam. (2) Dosis pupuk urea 0,5 dosis anjuran dengan pemberian pupuk gulma siam telah mampu memperbai...
Agens hayati Trichoderma virens dan T. amazonicum sedang dikembangkan dan telah diuji keefektifannya secara in vitro dan in vivo terhadap Rigidoporus microporus penyebab penyakit jamur akar putih (JAP) pada tanaman karet. Peningkatan keefektifan agens hayati tersebut dapat diketahui melalui pengujian dosis dan frekuensi aplikasi. Tujuan penelitian adalah menentukan dosis dan frekuensi aplikasi biofungisida Trichoderma spp. yang efektif dalam menekan infeksi R. microporus pada benih karet. Penelitian dilaksanakan di laboratorium dan rumah kasa Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), Sukabumi, mulai bulan Juni sampai Desember 2014. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 14 perlakuan, yaitu kombinasi antara jenis biofungisida (T. virens dan T. amazonicum), dosis (25, 50, dan 75 g), frekuensi aplikasi (1 dan 2 kali), pembanding positif (biofungisida komersial), dan pembanding negatif (tanpa biofungisida), masing-masing diulang 3 kali. Benih tanaman karet dalam polybag yang digunakan berasal dari biji propelegitim klon GT 1. Perbanyakan Trichoderma spp. menggunakan metode fermentasi pada media cair, sedangkan formulasi biofungisida menggunakan bahan pembawa talk. Pengamatan meliputi populasi Trichoderma spp., masa inkubasi, intensitas penyakit, dan penekanan serangan JAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biofungisida berbahan aktif T. virens dan T. amazonicum dengan dosis 50 g/tanaman satu kali aplikasi cukup efektif dalam menekan perkembangan infeksi R. microporus pada benih karet. Kombinasi antara jenis biofungisida, dosis, dan frekuensi aplikasi, terbukti meningkatkan populasi Trichoderma spp. dalam tanah, memperlambat masa inkubasi patogen, menurunkan intensitas penyakit JAP, dan dapat menekan serangan penyakit JAP.
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
The high intensity of plant disease due to pathogenic fungi in Watas Village makes the use of synthetic fungicides a common way to overcome this problem. Improper use of synthetic fungicides can be a long-term hazard, especially if used continuously. The Integrated Pest Management (IPM) program initiated by the government calls for the use of synthetic fungicides as a last resort and is recommended to use other types of fungicides such as biological fungicides. The fungus Trichoderma sp. is one of the microorganisms that can be used as a biological fungicide by the people of Watas Village. Community education and training programs on how to explore, propagate and manufacture biological fungicides from the fungus Trichoderma sp. then carried out in Watas Village with the farmer groups. The work program carried out by the University of Lampung Community Service Period I students in 2021 aims to provide insights to farmers in Watas Village about how to independently produce biological ...
ANALISIS METODE PERBANYAKAN JAMUR Trichoderma sp. PADA BEBERAPA JENIS MEDIA TUMBUH
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jenis media dan metode perbanyakan jamur Trichoderma sp. Penelitian ini berupa percobaan yang disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial (RALF). Faktor 1: Metode Perbanyakan terdiri atas dua yaitu Metode Terbuka dan Metode Tertutup, sedangkan Faktor 2: Media Tumbuh yang terdiri atas empat jenis media yaitu: beras, dedak, Jagung dan Beras+Jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media yang paling baik untuk pertumbuhan Trichoderma yaitu jumlah Spora Trichoderma yang diperoleh lebih tinggi pada metode tertutup yang menggunakan media beras+jagung. Viabilitas spora terbaik didapatkan pada media tertutup sebesar 71,70 % pada media dedak dibandingkan dengan media lainnya.
Deleted Journal, 2022
Gapoktan Jaya Makmur merupakan salah satu Gapoktan di Kecamatan Candipuro yang berkecimpung dalam budidaya padi sebagai komoditi unggulan di Kabupaten Lampung Selatan. Penyakit kerdil padi menjadi faktor pembatas dalam kegiatan budidaya padi di Desa Bumijaya. Keterbatasan pengetahuan petani dalam mengenali berbagai penyakit pada tanaman padi serta tindakan pengendalian yang efektif menjadi permasalahan utama yang belum bisa diatasi oleh kelompok tani di desa Bumijaya. Metode yang digunakan adalah pembimbingan melalui sosialisasi penyakit kerdil padi dan pemanfaatan agens hayati sebagai strategi pengendalian, pelatihan pembuatan dan perbanyakan massal agens hayati Trichoderma, serta pelatihan aplikasi Trichoderma di lapangan. hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan: 1) Kegiatan pengabdian kepada masyarakat diikuti oleh anggota dan pengurus Gapoktan Jaya Makmur,
PRODUKSI GLUKOSA DARI JERAMI PADI (Oryza sativa) MENGGUNAKAN JAMUR Trichoderma sp
KOVALEN, 2016
Research glucose production from rice straw (Oryza sativa) using Trichoderma sp. has conducted. This study aime is to determine the effect konsentrasi Trichoderma sp. And a straw fermentation of rice (Oryza sativa) against production. Research glucose levels was done using a completely randomized design (CRD) with factorial pattern 4 variation of the concentration of Trichoderma sp. (0%, 24%, 36% and 48%) and fermentation time (3, 4, 5and6 weeks), glucose levels were analyzed using DNS with UV-Visible spectrophotometry. The measurement results showed that the highest glucose levels obtained at various concentration Trichoderma sp. 36% fermentation time during the five week sthat is equal to 14.525%. There is a positive interaction between the concentration of Trichoderma sp. and the fermentation time, the best combination of time and fungal concentration of 5 weeks and 36%, respectively.Keywords : Rice straw, Trichoderma sp., Fermentation, DNS, Spectrophotometer Uv-Visibel, Glucose.