Eksplorasi Limbah Kain Batik Untuk Aksesoris Eco-Fashion (original) (raw)
Related papers
Eksplorasi Limbah Ampas Tebu (Bagasse) untuk Material Produk Ecofashion
2020
Bagasse as sugarcane processing waste has not been widely explored as a basic material or material insmall and handicraft industries. Bagasse fiber has potential characteristics to be used as a basic materialfor disposable products with strong and resistant characteristics and a natural visual characteristic ofbeauty. The research method used a qualitative descriptive approach in exploring bagasse and itscoloring. In this research, bagasse exploration and natural coloring were carried out to find alternativesin processing bagasse into the basic material for making bags. The results of exploration and observationwere selected with the consideration that ecofashion was formulated into conceptual and proceduralfindings that were applied in processing bagasse into the basic material for making bags. In selecting thefinal product which is designed as a visual model in the form of a bag, it is determined based on theaudience response from the questionnaire distributed. The final product i...
Pemanfaatan Ulang Limbah Kain Batik Dalam Pembuatan Tas Belanja
Prosiding Seminar Nasional Desain Sosial (SNDS), 2021
Kerajinan batik merupakan salah satu cara untuk menyalurkan budaya batik terhadap pasar modern. Besarnya industri kerajinan batik menghasilkan limbah yang cukup besar berupa kain-kain sisa yang masih dapat digunakan. Penggunaan tas belanja pada saat pandemi ini semakin. Dengan memanfaatkan limbah sisa kain batik, dirancang sebuah desain tas belanja yang menerapkan konsep desain berkelanjutan, dimana tas belanja ini dapat memenuhi kebutuhan baru akan tempat penyimpanan yang juga menjawab masalah menumpuknya limbah kain batik, serta larangan pemerintah untuk menggunakan plastik. Penelitian ini bertujuan untuk menjalin hubungan antara mahasiswa program studi Desain Interior dengan masyarakat Cirebon, khususnya pengrajin olahan kain batik melalui programprogram kreatif khas mahasiswa. Program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Pradita adalah wahana penyelesaian suatu permasalahan berbasis kearifan dan potensi lokal serta kerjasama kemitraan kepada masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan yang lain, juga untuk bereksperimen dengan pentransferan dan pengaplikasian ilmu. Penelitian ini merupakan bagian dari mata kuliah KKN Program Studi Desain Interior angkatan 2018.
Pemanfaatan Limbah Kain Batik Untuk Diversifikasi Produk Umkm Kerajinan Blangkon
2021
Eksistensi UMKM semakin mengkhawatirkan ditengah pesatnya pasar global. Salah satu UMKM yang masih produktif adalah UMKM kerajinan blangkon di Potrojayan, Surakarta. Studi ini bertujuan untuk mengembangkan limbah hasil dari kerajinan blangkon untuk dilakukan daur ulang guna menghasilkan produk masker yang bernilai ekonomi dan sangat dibutuhkan di era pandemi saat ini. Penelitian merupakan penelitian eksploratif. Teknik pengumpulan dilakukan melalui observasi dan wawancara. Tahap pertama, peneliti melakukan observasi dan wawancara terhadap identifikasi hasil limbah kain dan identifikasi kondisi tempat kerja perajin blangkon di Potrojayan, Surakarta. Responden yang dipilih berdasarkan kriteria yaitu sudah memiliki pengalaman kerja minimal 10 tahun sebagai perajin blangkon. Tahap kedua, peneliti membuat rancangan dan pembuatan produk masker hasil limbah kain batik. Draft atau konsep rancangan masker dibuat dengan ukuran panjang mencapai 17 cm dengan lebar 10 cm. Tali pengikatnya dibuat...
Pemanfaatan Limbah Batik Sisa Fashion di Cirebon berupa Perlengkapan Makan Individu
Jurnal Teknologi dan Desain, 2021
Cirebon merupakan sebuah kota di Provinsi Jawa Barat dengan lokasi strategis yakni di jalur Pantura yang menghubungkan Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya. Hal ini membuat Cirebon menjadi salah satu kawasan industri yang sibuk dan salah satunya bergerak pada industri batik. Batik mulai ramai diperbincangkan setelah UNESCO mempatenkan batik menjadi warisan budaya Indonesia. Mulai diterimanya batik secara umum membuat perekonomian meningkat, namun juga menimbulkan masalah baru dari olahan batik itu sendiri yakni sisa limbah batik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengolah kembali sisa limbah batik menjadi produk daur ulang yang siap dipasarkan dengan melalui metode observasi,dan eksperimental melalui “Design Thinking” dimana adanya proses pendekatan terhadap permasalahan yang ada dan mencari solusi yang mungkin bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut berupa set perlengkapan makan individu untuk pelancong, sehingga secara bersamaan dapat meningkatkan perekonomian pengrajin j...
Jurnal Abdimas Berdaya : Jurnal Pembelajaran, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat
Limbah kain perca dapat diolah menjadi berbagai produk yang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Tujuan dari penciptaan produk baru berupa GOBAG JONGOR atau singkatan dari Goni Bag Jonegoroan ini adalah untuk memanfaatkan limbah kain perca batik Bojonegoro yang banyak dijumpai di konveksi-konveksi terdekat dari penulis yang tidak terpakai dan bahkan banyak yang berakhir di tempat sampah. Kegiatan ini, sekaligus membantu memberikan edukasi kepada masyarakat umum, khususnya kepada generasi muda, untuk lebih mencintai tas buatan dari dalam daerah dan ikut melestarikan batik dari daerah kita sendiri. Produksi ini, dilakukan selama kurang lebih empat bulan dari awal perencanaan sampai tahap evaluasi usaha. Sedangkan, untuk kegiatan produksi dan pemasaran dilaksanakan di Desa Gajah, Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro. Produk berupa tas dari kain goni dan limbah perca batik Bojonegoro ini, memiliki keunggulan produk awet dan tahan lama. Di samping itu juga, produk yang kami pro...
Eksplorasi Perintang Tekstil Dengan Inspirasi Visual Batik Remekan Pada Produk Fashion
Corak, 2021
The textile dyeing process is inseparable from the role of resist. Resisting in the coloring process functions as a medium to hold the dye to not soaked completely in the fabric that it can form the pattern. A few resist materials popular in the textile industry such as wax for Batik, rice paste for katazome, and cassava starch for adire eleko. Aside from starch, flour has the potential to resist dye. Flour is a material processed from starch that can be found in tubers or cereal plants. Besides aiming to find a suitable resist material from various types of flour, this research also aimed to resist innovation as raw material for the public using experimental methods through material exploration with Batik Remekan as inspiration and applied to kimono-style fashion product using soga tingi extracts and natural fiber fabric.
Upaya Strategis Pengelolaan Limbah Industri Batik Dalam Mewujudkan Batik Ramah Lingkungan
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik, 2019
Pengakuan UNESCO terhadap batik sebagai warisan budaya bangsa Indonesia telah mendorong sektor industri batik. Seiring dengan pengakuan batik di tingkat global, industri batik memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan ekonomi nasional, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sayangnya, industri ini juga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, yaitu limbah industri batik yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan. Berbagai upaya strategis perlu dikembangkan untuk mengatasi masalah limbah tersebut. Upaya strategis ini dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan terpadu, baik pendekatan regulasi dan kebijakan, maupun sosialisasi dan pendampingan terhadap para pemangku kepentingan. Dengan demikian, industri batik tidak hanya berorientasi pada peningkatan sektor ekonomi tetapi juga lebih peduli pada kelestarian lingkungan.
Pengolahan Limbah Tekstil Dan Batik Di Indonesia
2017
Abstrak <em>Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan keanekaragaman seni kerajinannya. Salah satu kerajinan yang terkenal di Indonesia adalah batik dan tekstil. Batik dan Industri tekstil di Indonesia merupakan industri yang tergolong sangat besar dan menguntungkan. Industri ini juga dilindungi dan dipacu oleh pemerintah pertumbuhannya. Batik ditetapkan UNESCO pada tahun 2009 sebagai warisan kemanusiaan dalam budaya lisan dan non bendawi (Masterpiece of the oral stage of oral and intangible heritage of humanity). Kekurangan terbesar dari industri tekstil di Indonesia adalah pengolahan proses dan pengolahan limbah yang sangat buruk. Pencemaran sungai akibat limbah tekstil merupakan hal yang sedang terjadi pada kota penghasil tekstil seperti Pekalongan. Kontaminan limbah tekstil terbesar pada dasarnya berasal dari pewarna. Pewarna sangat stabil secara kimia, sehingga sulit untuk cepat terdegradasi secara biodegradasi maupun degradasi ultraviolet. Ada beberapa cara ya...
2020
Kota Cirebon terkenal sebagai kota penghasil kerajinan batik yang mempunyai ciri khas, sayangnya produk turunan dari kain batik belum dikembangkan secara maksimal, sehingga limbah batik ini terbuang percuma. Hal tersebut juga disebabkan oleh karakter tidak bersifat berkelanjutan pengerajin sekitar terhadap limbah batik. Kebiasaan ini membuang peluang menghasilkan variasi kerajinan-kerajinan tangan lainnya yang menarik wisatawan berkunjung. Dalam beberapa bulan ini akibat adanya pandemi COVID-19 cukup mempengaruhi jumlah wisatawan yang datang, sehingga membuat para pengrajin harus berpikir keras untuk bertahan hidup dengan berbagai cara. Keresahan akan hal tersebut membuat seorang pemilik industri kreatif di desa Trusmi Cirebon membuka jalan untuk bekerja sama dengan peneliti secara daring melalui metode observasi dan wawancara, dalam menghasilkan solusi berupa rekomendasi desain untuk memanfaatkan situasi pandemi menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi masyakarat dan pengajin sekita...