Discharge Planning Dalam Interdisciplinary Bedside Rounds (Sibr) Pada Perawatan Pasien Dengan Diabetes Melitus (original) (raw)

Pengaruh Discharge Planning Model LIMA terhadap Kesiapan Pulang pada Pasien dengan Diabetes Melitus

Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, 2020

Discharge planning atau perencanaan pulang bertujuan untuk mempertahankan kontinuitas perawatan lanjutan di rumah setelah pasien dipulangkan dari rumah sakit. Discharge planning yang efektif mampu menjamin pasien dan keluarga melakukan tindakan perawatan paliatif lanjutan yang aman dan realistis setelah meninggalkan rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan discharge planningmodel LIMA terhadap kesiapan pasien dengan penyakit diabetes melitus dan keluarga dalam menghadapi pemulangan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi korelasi dengan pendekatan quasi eksperimental yang dilakukan di dua ruang rawat inap pada RS X Palembang. Sebanyak 31 pasien diabetes melitus dinilai skor kesiapan pulang sebelum dan setelah intervensi discharge planning model LIMA dengan menggunakan kuesioner RHDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam skor rata-rata kesiapan pulang pre-test dan post-test,...

Pelaksanaan Discharge Planning Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II DI Rumah Sakit Putri Hijau Medan

SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah

Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik pada proses penguraian nutrisi dari makanan menjadi energi yang memiliki karakteristik hiperglikemia kronik yang terjadi karena kelaianan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Menurut International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan terdapat 463 juta penderita pada usia 20-79 tahun di dunia tahun 2019 dan akan terus meningkat. Data Riskesdas 2018 menyatakan Kota Medan menempati peringkat ke-4 terbanyak di Sumatera utara. Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan studi kasus pemberian discharge planning dengan meliputi tahapan Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Intervensi, Implementasi, Evaluasi. Hasil penelitian diperoleh hasil yang sama antara kasus I dan kasus II pada hari ke - 3 setelah diberikan intervensi keperawatan tentang discharge planning masalah kurang pengetahuan sudah teratasi. Hasil yang didapatkan yaitu tingkat pengetahuan pasien I adalah 87,5% dan pasien II 95%. ...

Hubungan Pemberian Discharge Planning dengan Kecemasan pada Pasien Diabetes Melitus

Indonesian Journal of Hospital Administration, 2019

Diabetes melitus penyakit tidak menular yang sifatnya kronik, bila tidak mendapatkan penatalaksanaan yang baik akan terjadi komplikasi pada seluruh bagian tubuh bahkan hingga kematian. Pasien diabetes melitus yang menjalani rawat inap akan mengalami masalah secara fisiologis maupun psikologis. Salah satu masalah psikologis pada pasien diabetes yang menjalani rawat inap adalah kecemasan. Suatu metode dalam pelayanan keperawatan untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien baik kebutuhan fisik maupun psikologis pasien yang dilakukan sejak pasien tersebut masuk ke rawat inap hingga pasien dinyatakan boleh pulang dilakukan melalui discharge planning. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian discharge planning dengan kecemasan pada pasien diabetes melitus di RS Mata “Dr.YAP” Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien kasus mata dengan diabetes melit...

Pengaruh Self Care Management Education Dalam Discharge Planning Terhadap Self Efficacy Pasien Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 Di Rawat Inap Rsud Bayu Asih

Jurnal Keperawatan dan Kebidanan, 2018

Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang membutuhkan perawatan jangka panjang sehingga memerlukan pendidikan pengelolaan mandiri untuk mencegah komplikasi akut dan kronis. Salah satu bentuk pendidikan kesehatan yang dapat diberikan adalah diabetes self management education (DSME) yang dapat memfasilitasi pengetahuan, ketrampilan dan perawatan diri. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh Self Care Management Education dalam Discharge Planning terhadap self efficacy pada pasien DM tipe 2 di Rawat Inap RSUD Bayu Asih Purwakarta. Rancangan penelitian menggunakan quasi experiment dengan randomized pre test - post test control group design. Sampel berjumlah 32 orang yang diambil melalui teknik accidential dengan terdiri dari 16 kelompok intervensi dan 16 kelompok kontrol. Uji statistik menggunakan paird t test untuk memperoleh nilai rata-rata (mean) intervensi pre test efikasi diri dengan hasil 31,00 dan hasil post test 36,19 sedangkan pada kelompok kontrol nilai mea...

Discharge Planning Terintegrasi Dalam Pelayanan Klien DM DI Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rsud Solok Tahun 2017

2019

Diabetes mellitus type 2 is cronic disease that needed long term treatment. So that is need Discharge Planning. The appliying of an integrated Discharge Planning will influence the a patient treatment when he / she comes back home. The purpose of this research results a Discharge Planning modul and analysis of the implementation influence of Discharge Planning modul toward a patient knowledge in DM matter. The research method uses quasi experiment with the design of after-before analysis with McNemar test. The sample used is purposive sampling with 39 samples, date collected uses questionare with interview, data is calcuted and analyzed. The research result shows that there is a significant difference in knowledge between bifor and after implementation of Discharge Planning module (p=0,010). Sugested for hospital managemen to made and implemented Discharge Planning module.

Discharge Planning Dalam Keperawatan

Idea Nursing Journal, 2012

Pelaksanaan discharge planning pada pasien di rumah sakit umumnya hanya berupa catatan resume pasien pulang serta pemberian informasi singkat mengenai jadwal kontrol pasien ke poliklinik, obat-obatan yang harus di minum, serta diet yang harus dipenuhi dan dihindari setelah pasien pulang dari rumah sakit. Hal ini menyebabkan pelaksaan discharge planning tidak efektif dan tidak terjadi kontinuitas perawatan ketika pasien di rumah. Kondisi ini dapat menyebabkan pasien kembali ke rumah sakit dengan penyakit yang sama ataupun munculnya komplikasi penyakit yang lebih berat. Adapun Metode penulisan artikel ini berupa tinjauan kepustakaan dari berbagai topik yang sesuai. Discharge planning bertujuan untuk memperpendek jumlah hari rawatan, mencegah risiko kekambuhan, meningkatkan perkembangan kondisi kesehatan pasien dan menurunkan beban perawatan pada keluarga. Oleh karena itu diharapkan kepada perawat untuk melaksanakan semua proses pelaksanaan discharge planning secara komprehensif mulai dari seleksi pasien, pengkajian, intervensi, hingga implementasi dan evaluasi. Selain itu, perawat juga perlu menerapkan strategi 4C yaitu Communication, Coordination, Collaboration dan Continual Reassesment untuk menjamin terjadinya kontinuitas perawatan pasien di rumah.

Pengembangan Model Konservasi Discharge Planning Terstruktur Terhadap Individual And Family Self Management Diabetic Foot Ulcer

IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices), 2016

Latar Belakang: Diabetic foot ulcer pada umumnya menyebabkan rendahnya self management behavior dan quality of life, yang memerlukan intervensi keperawatan untuk meningkatkan individual and family self management. Intervensi ini merupakan proses perubahan perilaku pada penderita dan keluarga melalui pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan ini dilaksanakan melalui discharge planning dengan memberikan informasi, mengidentifi kasi kebutuhan dan merencanakan kepulangan serta mempersiapakan partisipan untuk meninggalkan pelayanan kesehatan dimulai saat masuk sampai pulang termasuk klien diabetic foot ulcer. Tujuan Penelitian: Pengembangan model konservasi discharge planning terstruktur terhadap individual and family self management diabetic foot ulcer. Motode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain action research dengan pengumpulan data melalui The Conceptual Content Cognitive Map (3CM) dan Triangulasi dilanjutkan dengan penyajian data secara deskriptif. Jumlah partisipan sebanyak 4 pasien dan 4 keluarga untuk pre action research dengan accidental sampling, 6 perawat untuk action research dengan purposive sampling, 4 pakar untuk triangulasi dengan accidental sampling, dan 10 perawat dan praktisi dengan accidental sampling untuk validasi tools konservasi discharge planning terstruktur terhadap individual and family self management diabetic foot ulcer. Hasil: Terdapat kategori kebutuhan partisipan dalam individual and family self management antara lain: (a) pengetahuan, (b) keyakinan, (c) regulasi diri, (d) fasilitas sosial, (e) self management behavior. Hasil dari action research adalah tersusun tools konservasi discharge planning terstruktur dengan 4 siklus penelitian. Kesimpulan dan Saran: Tersusun tools konservasi discharge planning terstruktur diharapkan dapat meningkatkan individual and family self management. Perlu dilakukan penerapan dan validasi terhadap tools model konservasi discharge planning terstruktur. Kata Kunci: Diabetic foot ulcer, Tools, Konservasi discharge planning terstruktur, Individual and family self management.

Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Discharge Planning Dengan Pelaksanaan Discharge Planning : Literature Review

Journal Of Health Care, 2020

Discharge planning adalah salah satu komponen dalam sistem perawatan berkelanjutan yang diperlukan pasien saat sudah di rumah untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan setelah keluar dari rumah sakit. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menjelasakan hubungan antara pengetahuan perawat tentang discharge planning dengan pelaksanaan discharge planning. Penelitian ini menggunakan metode literature review. Penelusuran jurnal menggunakan 4 database yaitu SINTA 1, Science Direct, Google Scholar, dan Scopus untuk mencari artitikel atau jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi. Artikel terbit sesuai dengan kriteria inklusi yakni mulai tahun 2015-2020 dan berbahasa Indonesia dan Inggris. Setelah mengumpulkan data, semua data diseleksi sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi kemudian diseleksi studi dengan menggunakan flow diagram PRISMA 2009. Pencarian jurnal menggunakan database mendapatkan hasil 1020 jurnal dan kemudian diseleksi hingga terpilih 10 jurnal untuk dilakukan review. Dari analisis 10 jurnal tersebut menyatakan hasil bahwa ada hubungan antara pengetahuan perawat tentang discharge planning dengan pelaksanaan discharge planning yang dilakukan oleh perawat. Pengetahuan perawat dapat mempengaruhi Pelaksanaan discharge planning yang dilakukan oleh perawat di rumah sakit. Pengetahuan perawat diperlukan dalam pelaksanaan discharge planning untuk mengidentifikasi masalah pasien agar dapat mengetahui tindakan lanjutan perawatan saat sudah pulang ke rumah.

Kolaborasi Multidisiplin Pelaksanaan Discharge Planning

Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Discharge planning adalah suatu proses multidisplin yang melibatkan Profesioanal Pemberi Asuhan (PPA) dan Manajer Pelayanan Pasien (MPP) yang bertujuan untuk mengurangi lama tinggal atau perawatan di rumah sakit, mencegah terjadinya readmisi dan meningkatkan kordinasi layanan setelah keluar dari rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kolaborasi multidisiplin pelaksanaan discharge planning di RSUD Haji Makassar dengan menggunakan pendekatan observasional pre-post implementasi pendokumentasian discharge planning dan metode wawancara dalam bentuk focus group discussion (FGD) terhadap kepala bidang keperawatan, kepala ruangan, ketua tim, perawat pelaksana dan tim pokja. Instrumen yang digunakan adalah instrumen wawancara dan instrumen discharge planning terintegrasi. Hasil yang didapatkan yaitu pendokumentasian discharge planning di RSUD Haji Makassar belum optimal sehingga dilakukan beberapa program kegiatan yaitu studi literature, penyegaran tim, pelatihan, pembuatan...