Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Krim Anti Jerawat Ekstrak Etanol Terpurifikasi Daun Sirih (Piper betle L.) dengan Basis Vanishing Cream Terhadap Propionibacterium acne (original) (raw)

Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) dan Madu terhadap Bakteri Propionibacterium acnes

Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences

Green betel leaf (Piper betle L.) and honey have been scientifically known to have antibacterial activity. The antibacterial activity of green betel leaf is caused by the presence of compounds, such as tannins, flavonoids, saponins, alkaloids, and terpenoids. While honey is due to the high sugar content, the acidity and compounds from the flavonoid, glycoside, and hydrogen peroxide groups. This study aims to determine the antibacterial activity of the combination of these extracts against Propionibacterium acnes. Antibacterial activity was tested using the well technique agar diffusion method with green betel leaf extract concentrations of 2.5%, 5%, 7.5%, 10%, and 12.5% ​​and combined each concentration with 100% of honey. The results obtained by the extract antibacterial activity at concentrations of 2.5%, 5%, 7.5%, 10%, and 12.5%, each combined with 100% of honey respectively at 11,81 mm; 14,45 mm; 15,48 mm; 16,77 mm; and 14,68 mm against Propionibacterium acnes. The results of th...

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Pepaya Carica papaya L. Terhadap Bakteri Penyebab Jerawat Propionibacterium acnes

Kulit buah pepaya jarang digunakan masyarakat sebagai obat tradisional, padahal kulit buah pepaya memiliki kandungan gizi yang hampir mirip dengan daging buahnya. Kulit buah pepaya Carica papaya L. mengandung senyawa antibakteri seperti alkaloid, tanin, steroid, saponin, flavonoid. Bakteri Propionibacterium acnes merupakan bakteri flora normal pada kulit yang berperan dalam pembentukan jerawat. Tujuan penelitian untuk mengetahui nilai zona hambat dari ekstrak kulit buah pepaya Carica papaya L. terhadap bakteri penyebab jerawat P. acnes. Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorium. Uji daya hambat dengan menggunakan metode difusi kertas cakram. Variabel penelitian yaitu konsentrasi ekstrak kulit buah pepaya Carica papaya L. 10µg/50µL, 20µg/50µL, 30µg/50µL, 40µg/50µL, 50µg/50µL dan zona hambat pertumbuhan bakteri P. acnes. Hasil penelitian ini didapatkan ekstrak kulit buah pepaya Carica papaya L. dapat menghambat pertumbuahan bakteri P. acnes pada konsentrasi 20% sampai 100% dengan rata-rata diameter zona hambat 9,83 mm sampai dengan 11,67 mm dengan kategori sedang hingga kuat. Hal ini menunjukan bahwa ekstrak kulit buah pepaya Carica papaya L. mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri penyebab jerawat P. acnes.

Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Facial Wash Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Pertumbuhan Propionibacterium Acnes Penyebab Jerawat

Indonesian Health Journal, 2023

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik sediaan gel yang meliputi Organoleptik, pH, viskositas, homogenitas, daya sebar dan daya lekat serta untuk menentukan konsentrasi sediaan gel ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yang efektif dalam menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes penyebab jerawat. Metode penelitian yaitu secara eksperimental dimana akan dibuat sediaan gel facial wash dari ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan konsentrasi 2,5%, 5% dan 10%. Kemudian dilakukan uji stabilitas menggunakan metode Cycling test dan uji efektivitas antibakteri sediaan gel facial wash ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap Propionibacterium acnes dengan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan gel facial wash ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) memiliki stabilitas fisik yang memenuhi persyaratan, serta pada konsentrasi 2,5% sudah efektif dalam menghambat bakteri Propionibacterium acnes penyebab jerawat dengan rata-rata diameter zona hambat 16,3 mm yang masuk dalam rentan kategori kuat.

Formulasi Ekstrak Etanol 96% Daun Sirih Hijau (Piper Betle L.) Dalam Bedak Tabur Anti Jerawat Dan Uji Aktivitas Antiacne Terhadap Staphylococcus Aureus

Jurnal Farmagazine, 2019

Bedak tabur merupakan salah satu kosmetik yang berfungsi untuk menjaga riasan terlihat tetap baik dalam waktu lama. Jerawat terjadi karena penyumbatan pilosebaseus (kelenjar minyak) dan peradangan yang disebabkan oleh Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirih hijau (Piper betleL.) Terhadap Staphylococcus aureus dan untuk merumuskan ekstrak etanol daun sirih hijau (Piper betleL.) kedalam bentuk sediaan serbuk yang memenuhi standar kualitas bubuk fisik. Daun sirih hijau dimaserasi dengan etanol 96%. Aktivitas ekstrak etanol daun sirih hijau terhadap Staphylococcus aureus adalah bedak tabur diuji dengan metode difusi menggunakan variasi konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun sirih hijau 5%, 10%, 15% memiliki diameter zona hambat masing-masing 5 mm, 6,11 mm, 6,31 mm. Serbuk ekstrak etanol daun sirih hijau memiliki ukuran yang homogen, halus dengan warna yang dicocokan menggunakan RAL Classic Colour Chart dan aroma khas daun sirih hijau sedang. Ukuran partikel rata-rata serbuk adalah 134,5 μm. Berdasarkan hasil pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa pada konsentrasi 15% memiliki hasil uji antibakteri yang terbaik.

Formulasi Sediaan Krim Anti Acne dan Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb) terhadap Propionibacterium acnes

Jurnal Sains dan Kesehatan

Bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.)urb) is one of plants of Central Kalimantan. Empirically, Bawang dayak is used to treat skin problems, one of them is acne vulgaris, so that it is necessary to test the inhibition of ethanolic extract of Bawang Dayak against acne causing such as P.acnes. In the pharmaceutical world there is still no research conducted on the manufacture of antiacne cream contain ethanolic extract of Bawang Dayak bulbs, so the researchers conducted it to improve the efficiency of the use of traditional medicine. The results of phytochemical screening showed that ethanolic extract of bawang dayak contained flavonoid, alkaloid, saponin, tanin and catechol with the inhibition zone classified as moderate activity at the concentration of 1% and weak activity at other concentrations (5%, 10% and 15%). Based on the evalution of cream preparations the results of the organoleptic test for antuacne cream have a dark brown color and distinctive odor, homogen for homogen...

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Propolis Lebah Trigona (Trigona Spp) terhadap Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat

JOPS (Journal Of Pharmacy and Science), 2017

Bacterial resistence is one of the global problems both in developed countries and devoloping countries. The high cases of resistence to antibiotics require the discovery of new active substances such as antibiotics agents. Therefore, to prevent the occurence of bacterial resistance to antibacterials need to be developed research in the disovery of new drugs derived from nature one of them is propolis. Propolis is a substance produced by bees to protect the nest from variety of threats, either unfavorable environmental threats or other organism attacks. One of type of bee that produces propolis is Trigona bee ( Trigona spp). The type of chemical compounds contained in propolis are very complex, among others alkaloid, flavonoid, steroid, saponin and tannin. This research is laboratory experimental study that aim to determine the antibacterial activity of ethanol extract of Trigona spp bee propolis against Propionibacterium acnes by disc diffusion methode. The concentration of et...

Uji Aktivitas Antibakteri Propionibacterium acnes Ekstrak Etanol dan Fraksi Daun Karuk (Piper sarmetosum Roxb. Ex. Hunter) serta Analisis KLT Bioautografi

Jurnal Riset Farmasi, 1970

Karuk (Piper sarmetosum Roxb. Ex. Hunter) is a plant that is considered to have antibacterial activity. Acne is a problem in the skin caused by the bacteria Propionibacterium acnes. This research's aimed to determine the potential antibacterial activity of ethanol extracts and karuk leaf's fractions, and can find out the class of chemical compounds contained from the ethanol extract and the fraction of karuk leaves which have antibacterial activity. Karuk leaf was extracted by maceration method using 96% ethanol solvent, followed by fractionation using the liquid-liquid extraction method with n-hexane, ethyl acetate, and water solvents. Antibacterial activity test of ethanol extract and fraction with a concentration of 2%, 4%, 6%, and 8% using the well diffusion agar method. To identify the class of compounds that have antibacterial activity, the TLC Bioautography method is used. From the results of research that has been done shows that ethanol extract and n-hexane fraction can inhibit the growth of Propionibacterium acnes with the highest inhibitory diameter of 10.11mm in the extract, and in the n-hexane fraction of 10.93 mm. in the ethyl acetate fraction and the water fraction there is no inhibitory zone formed so that it cannot provide antibacterial activity. The TLC Bioautography results did not show any inhibitory zones and there was no change in color when given a spotting viewer. So that compounds cannot be identified that have antibacterial activity

Uji Antibakteri Sediaan Masker Peel Off Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea ameicana Mill.) terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis sebagai Antijerawat

Jurnal MIPA, 2019

Daun Alpukat memiliki kandungan antara lain saponin, alkaloid, flavonoid, polifenol, quersetin yang bersifat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi terbaik dari ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) yang diformulasikan sebagai sediaan masker gel peel off berdasarkan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental laboratorium. Formula sediaan masker gel peel off ekstrak daun Alpukat dibuat dengan variasi konsentrasi 0.1%; 0.15%; 0.2%; 0.25% dan 0.3%. Ekstrak tanaman daun alpukat diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian antibakteri dengan metode sumuran diameter zona hambat yang paling besar yaitu pada konsentrasi 0,3% dengan diameter zona hambat 3 mm ± 0,32 dan kemampuan daya hambat dikategorikan lemah. Dapat disimpulkan bahwa konsentrasi terbaik dari ekstrak etanol daun Alpukat (Persea americana Mill.) yang diformulasikan sebagai...