Akustik Dan Getaran Research Papers (original) (raw)

Abstrak-Percobaan Transmission Loss dan Noise Reduction (NR) ini bertujuan untuk mempelajari fenomena transmisi bunyi suatu bahan partisi, mempelajari cara pengukuran transmisi bunyi oleh suatu bahan partisi, mengukur nilai tansmission... more

Abstrak-Percobaan Transmission Loss dan Noise Reduction (NR) ini bertujuan untuk mempelajari fenomena transmisi bunyi suatu bahan partisi, mempelajari cara pengukuran transmisi bunyi oleh suatu bahan partisi, mengukur nilai tansmission loss suatu bahan partisi, dan menentukan harga STC (Sound Transmission Class) suatu bahan partisi. Pada percobaan ini dilakukan 2 percobaan yaitu ruang dengung dan tabung impedansi. Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah loudspeaker, amplifier, mikrofon, sound card, notebook, aplikasi realtime analyzer, kalibrator, kabel, tripod, bahan partisi, dan tabung impedansi. Pada percobaan ini, diperoleh kesimpulan yaitu fenomena transmisi bunyi terjadi karena adanya perambatan gelombang bunyi di udara, bergesekan dengan partikel bahan partisi, menghasilkan energi panas, dan frekuensinya beresonansi saat melewati bahan partisi sehingga bunyi tetap dapat terdengar setelah melewati bahan partisi, untuk mengukur transmisi bunyi digunakan metode ruang dengung, Dalam percobaan TL digunakan satu bahan partisi yaitu kardus yang nilai rugi transmisinya dipengaruhi oleh jarak pengukurannya. Sedangkan untuk NR, digunakan tiga variasi bahan absorbsi yaitu ruang kosong, kardus, dan cachilboard dengan kemampuan meloloskan bunyi partisi kardus lebih besar dibanding partisi cacilboard. Harga STC yang didapat dari percobaan ini nilainya hampir sama dengan referensi yang digunakan, yaitu STC 25. Kata Kunci— Noise Reduction, Ruang Dengung, Tabung Impedansi, dan Transmission Loss. I. PENDAHULUAN alam beberapa ruangan seperti kamar mandi, kamar tidur, studio musik, dan ruang rekaman, dibutuhkan privasi sebagai contoh ruangan yang kedap suara untuk mengurangi suatu kebisingan (noise). Sumber kebisingan pada ruangan-ruangan tersebut selain dari dalam ruangan itu sendiri juga berasal dari ruangan yang bersebelahan dengan ruangan tersebut. Agar kebocoran transmisi suara antar ruangan tidak terlalu besar, maka diperlukan dinding partisi (dinding pemisah antar ruangan) dengan nilai insulasi tertentu yang sesuai dengan standar. Transmission Loss atau Transmisi Rugi adalah parameter untuk membandingkan jumlah intensitas sinyal pada kisaran tertentu dari sumber ke sumber lain pada suatu intensitas tertentu. Persamaan untuktransmission loss dapat dituliskan: TL = 10 log Semua kuantitas untuk persamaan transmission loss biasanya adalah yards [1]. Pengukuran rugi transmisi suatu bahan partisi membutuhkan dua ruang dengung yang salah satu sisinya berhimpit; dengan ruang yang satu berperan sebagai ruang sumber bunyi, serta ruang yang lain berperan sebagai ruang penerima. Besarnya rugi transmisi dari bahan partisi tidaklah sama dengan selisih tingkat tekanan bunyi antara ruang sumber dengan ruang penerima, tetapi masih dipengaruhi oleh absorpsi bunyi di ruang penerima, sehingga persamaan yang umum digunakan dalam pengukuran di laboratorium adalah: TL = L 1 – L 2 + 10 log rec S A A rec = 0,161 60 T V dengan: L1 = SPL di ruang reverberation (dB) L2 = SPL di ruang anechoic (dB) S = Luas sampel yang di uji Arec = total penyerapan suara pada ruang penerima [m2 Sabine] [2]. Noise Reduction (NR) atau pengurangan kebisingan adalah proses mengeluarkan suara dari sinyal. Semua perangkat perekaman, baik analog maupun digital, memiliki sifat yang membuat mereka rentan terhadap kebisingan. Pengukuran NR bertujuan untuk mengetahui kemampuan material dalam mengisolasi bunyi. Pengukuran ini sama halnya dengan mengukur koefisien absorbsi yaitu dengan menggunakan metode tabung impedansi. Tabung yang digunakan telah di treatment khusus yaitu berupa ruang yang kedap suara, sehingga diharapkan data yang diambil (ruang penerima) merupakan bunyi yang diloloskan dari bahan (sampel uji) [2]. Waktu Dengung (Reverberation Time – RT). RT seringkali dijadikan acuan awal dalam mendesain akustika ruangan sesuai dengan fungsi ruangan tersebut. RT menunjukkan seberapa lama energi suara dapat bertahan di dalam ruangan, yang dihitung dengan cara mengukur waktu peluruhan energi suara dalam ruangan. Waktu peluruhan ini dapat diukur menggunakan konsep energi tunak maupun energi impulse. RT yang didapatkan berdasarkan konsep energi tunak dapat digunakan untuk memberikan gambaran kasar, waktu dengung ruangan tersebut secara global. RT jenis ini dapat dihitung dengan mudah, apabila kita memiliki data Volume dan Luas permukaan serta karakteristik absorpsi setiap permukaan yang ada dalam ruangan. Sedangkan RT yang berbasiskan energi impulse, didapatkan dengan cara