Alkitab Research Papers - Academia.edu (original) (raw)

Tujuan penulisan sripsi ini adalah untuk menemukan sejauh mana peran kepemimpinan gembala terhadap kehidupan rohani jemaat di Gereja Bethel Tabernakel Getsemani Makassar. Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut: Pertama,... more

Tujuan penulisan sripsi ini adalah untuk menemukan sejauh mana peran kepemimpinan gembala terhadap kehidupan rohani jemaat di Gereja Bethel Tabernakel Getsemani Makassar. Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut: Pertama, kepemimpinan gembala merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk mempengaruhi anggota jemaat atau semua orang percaya, sehingga mereka mempunyai beban dan keinginan untuk melakukan tugas atau pelayanan yang diberikan, sesuai denga panggilan dan karunia yang Allah berikan kepadanya. Kedua, adapun prinsip-prinsip dalam kepemimpinan gembala ialah, harus memiliki visi agar mendorong pemimpin untuk melangkah maju menuju sasaran yang dapat dicapainya. Dalam kepemimpinan gembala juga harus mempunyai motivasi yang benar dalam menjalankan tugas dan tanggug jawab yang di percayakan kepadanya, dalam hal kepemimpinan gereja, motivasi yang harus menjadi landasan bagi setiap pemimpin adalah: harus memuliakan Allah serta dapat mendewasakan umat percaya yaitu jemaat yang dipimpinnya serta dapat menjadi teladan bagi jemaat. Ketiga, kualitas kepemimpinan gembala sangat diperlukan dalam kemajuan pengembangan suatu organisasi dalam gereja, dan kualitas mental spiritual yang dimaksud menyangkut kehidupan kerohanian yang dikuasai oleh Roh Kudus dalam menjalankan setiap tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan, serta kualitas intelektual yang dimaksudkan disini ialah menyangkut pengetahuan dan pendidikan yang ada pada pemimpin itu sendiri dan dalam hal ini dapat menjadikan kepemimpinan gembala menjadi arif, dan bijaksana. Keempat, dalam hal ini komuniksi seorang pemimpin gembala sangat diperlukan untuk memberikan motivasi dan dorongan kepada orang lain dalam mengikuti kepemimpinannya. Sebagai pemimpin gereja, hendaknya komunikasi lemah lembut menjadi hal yang mendominasi kehidupan pemimpin sehinga dapat menciptakan satu nilai tambah bagi kehidupan pribadi dan kepemimpinannya. Otoritas juga diperlukan dalam kepemimpinan gembala, seorang pemimpin gereja harus memiliki otoritas yang didasari oleh kuasa dan kasih Allah, dan ia sendiri harus tunduk kepada otoritas itu, sehingga para pengikutnya pun tunduk kepada otoritas yang dimiliki sebagai pemimpin gereja. Strategi juga sangat diperlukan dalam kepemimpinan gembala untuk mencapai visi yang diperolehnya. Kelima, kehidupan rohani adalah suatu keadaan hidup seorang yang sungguh-sungguh memiliki gaya hidup yang dipimpin, dipenuhi, dan dikuasai oleh Roh Kudus dalam kehidupan setiap hari serta meneladani Yesus dalam kehidupannya. Keenam, adapun cici-ciri dari kehidupan rohani adalah hidup dalam pertobatan jemaat yang mempunyai kehidupan rohani yang baik pasti hidup dalam pertobatan serta hidup dalam doa karena bagi orang percaya doa adalah cara kita berkomunikasi dengan Allah, dan melalui ibadah pertumbuhan kerohanian jemaat dapat bertumbuh ke arah Kristus. Ketujuh, kualitas kehidupan rohani jemaat antara lain memiliki hubungan yang dekat dengan Allah merupakan bagian dari tindakan iman orang percaya serta aplikasinya dalam kehidupan kerohanian yang dijalani. Memiliki hubungan yang dekat dengan Allah adalah bagian dari bukti orang percaya mengasihi Allah, sedangkan bukti bahwa jemaat atau orang percaya mengasihi Allah ialah dengan cara ia mengasihi sesama, dan dapat menghasilkan buah kebenaran yaitu dapat menjadi garam dan terang, baik orang percaya maupun orang yang belum percaya. Kedelapan, peran kepimpinan gembala terhadap kehidupan rohani jemaat antara lain dapat membimbing jemaat kepada kedewasaan rohani, dan menjadi teladan dalam hal kerohanian, serta menjaga dan melindungi jemaat dari bahaya ajaran sesat yang ada pada saat ini.