Artikel and Jurnal Research Papers (original) (raw)

Pengelolaan obat merupakan aspek penting dalam pelayanan kefarmasian. Obat hendaknya dikelola secara optimal untuk menjamin tercapainya tepat jenis, jumlah, penyimpanan, waktu pendistribusian, penggunaan dan mutu di tiap unit pelayanan... more

Pengelolaan obat merupakan aspek penting dalam pelayanan kefarmasian. Obat hendaknya
dikelola secara optimal untuk menjamin tercapainya tepat jenis, jumlah, penyimpanan, waktu
pendistribusian, penggunaan dan mutu di tiap unit pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat di
Puskesmas meliputi: perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi,
pemusnahan dan penarikan, pengendalian, administrasi, serta pemantauan dan evaluasi
pengelolaan obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil evaluasi pengelolaan obat
di Puskesmas wilayah Kabupaten Jombang dan faktor-faktor yang mempengaruhi dengan
menggunakan 8 indikator.Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan
deskriptif. Wawancara dan kuisioner kepada pengelola obat Puskesmas sebagai data primer dan
LPLPO, RKO, laporan tahunan, kartu stok obat, daftar harga obat, dan catatan harian penggunaan
obat sebagai data sekunder.Sistem pengelolaan obat di Puskesmas wilayah Kabupaten Jombang
masih belum memenuhi standar yang ditetapkan karena diperoleh hasil: ketepatan perencanaan
obat 59,89%; tingkat ketersediaan obat 83,17%; kesesuaian item obat yang tersedia dengan
DOEN 2017 99,58%; persentase rata-rata waktu kekosongan obat 27,60%; ketepatan distribusi
obat 73,01%; persentase obat yang tidak diresepkan 6,19%; persentase obat kedaluwarsa 3,62%
dengan nilai sebesar Rp. 27. 609.635,00; dan persentase obat rusak 0,26% dengan nilai sebesar
Rp. 53.893,00. Sistem pengelolaan obat di Puskesmas wilayah Kabupaten Jombang dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu: kurang tepatnya perencanaan obat, kesalahan perhitungan kebutuhan
obat, kurang komunikasi, waktu tunggu kedatangan obat, dan masa kedaluwarsa obat yang
pendek.