Autodesk Revit Research Papers - Academia.edu (original) (raw)

Konsumi energi di Indonesia tahun 2018 telah mencapai sekitar 114 MTOE. Sektor rumah tangga menyumbang sebanyak 16%. Berdasarkan proyeksi permintaan energi di Indonesi tahun 2050 akan mencapai 120 MTOE (BaU), 109 MTOE (PB) dan 94,7 MTOE... more

Konsumi energi di Indonesia tahun 2018 telah mencapai sekitar 114 MTOE. Sektor rumah tangga menyumbang sebanyak 16%. Berdasarkan proyeksi permintaan energi di Indonesi tahun 2050 akan mencapai 120 MTOE (BaU), 109 MTOE (PB) dan 94,7 MTOE (RK). Pada bangunan rumah ukuran 17m x 9m menjadi tempat kediaman yang dijadikan sebagai objek analisa untuk mengetahui penggunaan energi, kenyamana pencahayaan dan cooling load. Perhitungan ini disesuaikan dengan standar SNI pada pencahayaan. Pengolahan data yang mencakup perhitungan penggunaan listrik ideal dan aktual, kenyamanan pencahayaan dari pengukuran daylighting dan artificial lighting, cooling load dengan menggunakan metode IKE Difference dan simulasi menggunakan software Revit Autodesk pada selubung bangunan, proses validasi, melakukan simulasi untuk mendapatkan nilai penggunaan energi, dan melakukan rekomendasi berdasarkan faktor cooling load untuk mendapatkan nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) yang paling efisien. Kata kunci-Penggunaan Energi, Penghematan Energi, Revit Autodesk. I. PENDAHULUAN Pertumbuhan konsumsi energi yang ada di Indonesia berdasarkan data dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Republik Indonesia saat ini yaitu sebesar 6,5% hingga 7% per tahunnya. Permintaan energi sektor rumah tangga di Indonesia akan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah rumah tangga. Sehingga, Kementrian Energi Sumber Daya Mineral memproyeksikan permintaan energi hingga tahun 2050 akan mencapai 120 MTOE (BaU), 109 MTOE (PB) dan 94,7 MTOE (RK). Permintaan ini didominasikan pada penggunaan energi listrik dari berbagai peralatan elektronik yang naik. Berdasarkan data proyeksi permintaan tersebut disebabkan karena penggunaan energi untuk memenuhi kebutuhan serta mendapatkan kenyaman dari pencahayaan maupun temperatur ruangan. Sehingga penggunaan AC sebagai pendingan sesuai dengan kenyamanan temperatur buatan serta lampu sebagai kebutuhan pencahayaan. Langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia sebagai salah satu negara yang ikut berkontribusi untuk melakukan efisiensi terhadap penggunaan energi pada bangunan, menerapkan konsep green building. Dengan melakukan proses perencanaan, konstruksi, pengoperasian, dan pemeliharaan menggunakan sumber daya yang seminimal mungkin. Cara yang dapat dilakukan seperti memanfaatkan lahan dengan baik, menciptakan kualitas udara didalam ruangan yang sehat dan nyaman, serta mengurangi dampak yang disebabkan oleh lingkungan sekitar. Analisa ini dilakukan pada rumah kediaman penulis di Ujung Pangkah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Indonesia yang digunakan sebagai tempat tinggal keluarga. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui Penggunaan Energi menggunakan pendekatan pada kenyaman pencahayaan dan cooling load pada bangunan rumah ukuran 17 x 9 m dan mempertimbangkannya dengan standard SNI. Langkah pertama yang dilakukan yaitu studi pustaka yang berasal dari jurnal dan pembelajaran dalam kelas Manajemen Energi Banguan, pengumpulan data sekunder dari pemilik rumah dengan proses pengukurannya. Pengolahan data yang mencakup perhitungan penggunaan listrik ideal dan aktual, kenyamanan pencahayaan dari pengukuran daylighting dan artificial lighting, cooling load dengan menggunakan metode IKE Difference dan simulasi menggunakan software Revit Autodesk pada selubung bangunan, proses validasi, melakukan simulasi untuk mendapatkan nilai penggunaan energi, dan melakukan rekomendasi berdasarkan faktor cooling load yang meliputi faktor internal, eksternal dan jenis AC untuk mendapatkan nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) yang paling efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cooling load serta penggunaan energi yang ada pada bangunan rumah yang berukuran 17m x 9m dengan menggunakan metode Cooling load Temperature Difference (CLTD) dan simulasi menggunakan software Revit Autodesk. Dengan mengetahui penggunaan energi pada bangunan dapat dilakukan analisis peluang penghematan untuk mendapatkan penggunaan energi yang paling efisien.