Insect Ecology Research Papers - Academia.edu (original) (raw)

Arthropoda © Oktober 2017 Eklektikus: Sonja Verra Tinneke Lumowa Editor: Jantje Ngangi Master Desain Tata Letak: Krisna Budi Restanto Pertama-tama penulis ucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat... more

Arthropoda
© Oktober 2017
Eklektikus: Sonja Verra Tinneke Lumowa
Editor: Jantje Ngangi
Master Desain Tata Letak: Krisna Budi Restanto
Pertama-tama penulis ucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga buku berjudul ”Arthropoda” ini dapat selesai dengan baik dan tepat waktu. Perlu diakui bahwa dalam banyak hal penulisan buku ini menemui berbagai kendala, namun atas dukungan berbagai pihak kendala tersebut dapat diatasi dan oleh karenanya penulis perlu untuk mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan buku ini, suami, anak-anak, teman-teman dosen FKIP UNMUL dan berbagai pihak yang karena keterbatasan yang ada tidak dapat disebutkan satu per satu.
Tujuan dari penyusunan buku mengenai Arthropoda ini adalah tentu untuk mempermudah pembaca yang ingin memperdalam wawasan mengenai Arthropoda sebagai salah satu filum yang paling sukses, dalam hal ini tentu materi yang akan dibahas adalah mengenai klasifikasi dan karakteristik Arthropoda serta mengapa dan bagaimana Arthropoda dapat menjadi filum yang begitu sukses. Buku ini disusun berdasarkan kurikulum yang ada diperguruan tinggi sehingga secara khusus ditujukan untuk mahasiswa yang berada di jurusan MIPA, terutama mahasiswa Biologi dan Pendidikan Biologi. Namun, secara umum buku ini dapat pula dijadikan acuan bagai kalangan pelajar atau umum yang tertarik dengan topik yang dibahas dalam buku ini. Buku ini terdiri dari 14 BAB, dimana BAB I menjelaskan hal-hal yang umum pada Arthropoda, BAB II mengenai evolusi yang dilalui Arhropoda, BAB III mengenai mengapa dan bagaimana Arthropoda menjadi filum yang sukses di bumi, BAB IV menjelaskan mengenai rancangan tubuh arthropoda yang dibahas lebih dalam, dimana secara ringkas hal ini juga terdapat pada BAB I, BAB V membahas mengenai subfilum Trilobita, dimana pada BAB VI dijelaskan kelompok paling mendominasi dari Trilobita, yaitu Agnostoid, pada BAB VII dibahas mengenai Chelicerate, dimana pada BAB VIII dijelaskan mengenai kelompok paling mendominasi dari Chelicerate, yaitu Arachnida, pada BAB IX dibahas mengenai Crustacea, dimana pada BAB X dibahas mengenai Malacostraca sebagai kelompok yang paling mendominasi dari crustacea, pada BAB XI dibahas mengenai Uniramia, dimana pada BAB XII dijelaskan mengenai kelompok yang paling mendominasi dari Uniramia, yaitu Insekta, kemudian pada dua BAB terakhir dibahas mengenai Arthropoda sebagai vector penyakit, yaitu pada BAB XIII dan pada BAB XIV dibahas mengenai Arthroposa sebagai OPT (Organisme Pengganggu Tanaman).
Dalam rangka memahami dunia, manusia berusaha sedemikian rupa untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam beberapa kurun waktu terakhir ini, salah satu ilmu pengetahuan yang mengalami perkembangan yang sangat pesat adalah Biologi, yang sepintas pun dapat diketahui bahwa Biologi ini adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup, namun, sejujurnya bukan hanya sebatas
ii
mahkluk hidup, perkembangannya kini juga mengarah pada lingkungan yang ada disekitar makhluk hidup. Hingga saat ini, makhluk hidup merujuk pada tiga, yaitu manusia, hewan dan tumbuhan. Tidak seperti kelihatannya, ”Biologi” yang sederhana dan hanya merujuk pada tiga hal utama, manusia, hewan dan tumbuhan, ternyata dari hari-kehari merupakan wawasan keilmuan yang begitu luas dan lagi pesat perkembangannya, tentunya diketahui bahwa pada saat ini Biologi tidak hanya tentang manusia, hewan dan tumbuhan, tapi ternyata juga terdapat mahkluk-makhluk mikroskopis yang menjadi objek kajiannya. Keluasan objek kajian inilah yang mau tidak mau membuat para ilmuan yang jika ingin memahami suatu objek kajian Biologi secara mendalam perlu mendalaminya secara terfokus sehingga jadilah Biologi dibagi kedalam berbagai cabang ilmu, seperti misalnya Zoologi.
Zoologi adalah cabang biologi yang mempelajari struktur, fungsi, perilaku, serta evolusi hewan. Ilmu ini antara lain meliputi anatomi perbandingan, psikologi hewan, biologi molekular, etologi, ekologi perilaku, biologi evolusioner, taksonomi, dan paleontologi. Kajian ilmiah zoologi dimulai sejak sekitar abad ke-16. Manusia telah terpesona oleh anggota lain dari kerajaan hewan sepanjang sejarah. Awalnya, di bumi Eropa, mereka berkumpul dan katalog deskripsi hewan aneh dari tanah jauh atau laut dalam, seperti dicatat dalam Physiologus dalam karya Albertus Magnus. Karyanya sebagian besar didasarkan pada tulisan-tulisan Aristoteles (384-322 SM). Magnus ‘De animalibus libri XXVI bukan hanya edisi yang berkomentar tentang sejarah alam, tetapi tetap salah satu studi yang paling luas pengamatannya terhadap zoologi yang diterbitkan sebelum zaman modern. Ditemukan pada perkembangan ilmu di Arab dan Cina . Sarjana Al-Jahizz (781-868) menulis Kitab Hewan. Dua penulis besar Cina di bidang ini adalah Su Song (1020-1101) dan Shen Kuo (1031-1095) masa Dinasti Song, namun ada banyak lainnya. Pada zaman Romawi, penulis utama tentang sejarah alam adalah Pliny the Elder.
Zoologi ilmiah benar-benar dimulai pada abad ke 16 dengan kebangkitan semangat baru observasi dan eksplorasi, tetapi untuk waktu yang lama berlari kursus terpisah tidak dipengaruhi oleh kemajuan penelitian medis anatomi dan fisiologi. Semangat penyelidikan yang sekarang untuk pertama kalinya menjadi umum menunjukkan diri di sekolah-sekolah anatomi universitas Di Italia abad ke-16 dan lima puluh tahun kemudian menyebar ke Universitas Oxford yang pertama didirikan untuk menghidupkan akademi Eropa, Akademisi Naturae Curiosorum (1651) membatasi diri dengan deskripsi dan ilustrasi struktur tanaman dan hewan, sebelas tahun kemudian, Royal Society of London didirikan oleh piagam kerajaan.
Tak lama kemudian kemudian Akademi Ilmu Pengetahuan Paris didirikan oleh Louis XIV. Kolektor dan systematisers jatuh tempo pada paruh kedua abad ke-18, Linnaeus, ahli anatomi lainnya seperti John Hunter juga mulai
iii
bekerja untuk memeriksa anatomi kerajaan hewan keseluruhan dan untuk mengtaksonomikan anggotanya dengan bantuan dari hasil studi yang cermat. Leeuwenhoek, seorang naturalis asal Belanda, memperkenalkan revolusi lain dengan adanya konstruksi tentang mikroskop yang pertama.
Tidak sampai abad ke-19 mikroskop diperbaiki dan diselesaikan untuk mendalami zoologi apa yang dianggap sebagai layanan yang paling penting. Menyempurnakan mikroskop mengarah ke peningkatan pemahaman struktur sel dan pembentukan Teori Sel: Bahwa semua organisme baik uniseluler ataupun multiseluler dibangun oleh sel. Semua organisme memulai keberadaan mereka sebagai satu sel, yang kemudian ada yang berkembang menjadi banyak sel dan bahwa kehidupan organisme multiseluler adalah jumlah kegiatan sel-sel yang terdiri dan bahwa proses kehidupan harus dipelajari dalam dan penjelasan yang diperoleh dari pemahaman tentang kimia dan perubahan fisik yang masuk di dalam setiap materi hidup sel individu atau protoplasma. Kontribusi individu seperti William Harvey (sirkulasi darah), Carolus Linnaeus (sistem tata nama), Georges Buffon (sejarah alam), Georges Cuvier (anatomi perbandingan), dan Claude Bernard (homeostasis) sangat memajukan Zoologi. Charles Darwin, karyanya “On the Origin of Species”, diterbitkan pada 24 November 1859, adalah sebuah karya sastra ilmiah, dianggap sebagai dasar dari biologi evolusioner.
Kemudian, dalam perkembangannya, tidaklah juga mudah untuk memahami Zoologi karena objek kajian yang masih sangat luas, oleh karena itulah kemudian Zoologi terbagi lagi menjadi Zoologi Invertebrata dan Zoologi Vertebrata. Zoologi Invertebrata adalah ilmu yang mempelajari dan mengkaji mengenai hewan-hewan yang masuk dalam anggota kelompok hewan tidak bertulang belakang, sementara Zoologi Vertebrata adalah ilmu yang mempelajari dan mengkaji mengenai hewan-hewan yang masuk dalam anggota kelompok hewan yang bertulang belakang. Dalam hal ini, buku ini berusaha untuk menyampaikan informasi yang lebih dalam dari salah satu anggota kerajaan hewan yang paling sukses, filum Arthropoda, sebagai bagian dari upaya memetakan Zoologi Invertebrata pada topik-topik yang dibahas lebih rinci dan fokus, mengingat luasnya kajian dari Zoologi Invertebrata.
Pada akhirnya, ilmu terus dinamis berkembang dan penulis menydari benar bahwa hal-hal yang disampaikan dalam buku ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya penulis terbuka terhadap berbagai kritik dan saran dari pembaca sekalian demi terwujudnya wawasan keilmuan yang lebih baik untuk kedepannya.
Samarinda, Oktober 2017
Penulis