Kurikulum Research Papers - Academia.edu (original) (raw)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Model konsep muncul sebagai implikasi dari adanya berbagai aliran dalam pendidikan. Model konsep kurikulum sangat berkaitan dengan aliran pendidikan yang dianut. Aliran pendidikan dapat dibedakan... more

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Model konsep muncul sebagai implikasi dari adanya berbagai aliran dalam pendidikan. Model konsep kurikulum sangat berkaitan dengan aliran pendidikan yang dianut. Aliran pendidikan dapat dibedakan menjadi empat,yaitu: 1. Pendidikan klasik, yang menggunakan model konsep kurikulum subjek akademis, 2. Pendidikan pribadi, yang menggunakan model konsep kurikulum humanistik, 3. Teknologi pendidikan, yang menggunakan kurukulum teknologi, dan 4. Pendidikan interaksionis, yang menggunakan model konsep kurikulum rekonstruksi sosial. Setiap aliran pendidikan bertitik tolak dari asumsi yang berbeda, seperti tujuan, isi, proses, dan evaluasi. Perbedaan aliran pendidikanini juga berdampak terhadap kedudukan pendidik (guru), peran peserta didik, dan proses pendidikan. Model konsep kurikulum tidak terlepas dari apa yang dikemukakan Hilda Taba dalam bukunya Curriculum Developmen: Theory and Practice bahwa terdapat tiga fungsi kurikulum, yaitu (1) sebagai transmisi, yaitu mewariskan nilainilai kebudayaan, (2) sebagai transformasi, yaitu melakukan perubahan atau rekonstruksi sosial, dan (3) sebagai pengembangan individu. Fungsi pertama dapat direalisasikan melalui konsep kurikulum subjek akademis, fungsi kedua dapat diwujudkan melalui konsep kurikulum rekonstruksi sosial, dan fungsi ketiga dapat direfleksikan melalui konsep kurikulum humanistik (aktualisasi diri). 1 Sampai saat ini banyak model kurikulum yang telah di kembangkan oleh para ahli. Pada makalah ini akan saya kaji empat macam model konsep kurikulum berdasarkan pada urutan kajian paling tradisional sampai pada kajian yang dianggap cukup modern. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan merumuskan masalah sebagai berikut : a. Bagaimana model kurikulum subjek akademis ? b. Apa itu model kurikulum humanistik ? c. Apa yang dimaksud dengan model kurikulum rekonstruksi sosial ? d. Bagaimana model kurikulum teknologis ? C. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan dari makalah ini adalah : a. Untuk mengetahui model kurikulum akademis. b. Mengetahui maksud model kurikulum humanistik. c. Untuk memahami model kurikulum rekonstruksi social. d. Memahami dan mengetahui model kurikulum teknologis. 1 Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum Konsep, Teori, Prinsip, Prosedur, Komponen, Pendekatan, Model, Evaluasi dan Inovasi, (Cet. IV; Bandung; PT Remaja Rosdakarya Offset, 2014), hlm. 127. BAB II PEMBAHASAN A. Kurikulum Subjek Akademis (Rasionalisasi) Kurikulum subjek akademis merupakan salah satu model kurikulum yang paling tua sejak sekolah yang pertama berdiri, kurikulumnya mirip dengan tipe ini. Sampai sekarang, walaupun telah berkembang tipe-tipe lain, umumnya sekolah tidak dapat melepaskan tipe ini. Mengapa demikian ? karena kurikulum ini sangat praktis, mudah disusun, mudah digabungkan dengan tipe lainnya. 2 Kurikulum subjek akademis berisi tentang pengetahuan. Pengetahuan merupakan warisan budaya pada masa lampau dan akan tetap diwariskan kepda generasi yang akan darang. Pengetahuan itu telah disusun oleh para ahli secara sistematis, logis, dan solid dalam bentuk mata pelajaran. Mata pelajaran tersebut diberikan di setiap sekolah. Peserta didik yang berada di sekolah harus mempelajari semua mata pelajaran. Tujuannya adalah agar peserta didik menguasai pengetahuan. Dengan demikian, pendidikan lebih bersifat pengembangan intelektual. 3 Penulis menyimpulkan bahwa "sesuai dengan namanya, kurikulum model ini sangat menekankan isi (content). Isi kurikulum merupakan kumpuan dari bahan ajar atau rencana pembelajaran. Tingkat pencapaian atau penguasan peserta didik terhadap materi merupakan ukuran utama dalam menilai keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu, penguasaan materi sebanyak-banyaknya merupakan salah satu hal yang diprioritaskan dalam kegiatan belajar mengajar oleh guru yang menggunakan kurikulum jenis ini". 2 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Cet. XVIII; Bandung; PT Remaja Rosdakarya Offset, 2015), hlm. 81. 3 Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum Konsep, Teori, Prinsip, Prosedur, Komponen, Pendekatan, Model, Evaluasi dan Inovasi, hlm. 128. Menurut S. Nasution (1991), konsep kurikulum subjek akademis bertujuan untuk "menghasilkan ilmuan yang bermutu tinggi dengan mengajarkan pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip fundamental disiplin ilmu, menganjurkan proses penelitian dan penemuan, dan memberikan kurikulum yang didasarkan atas disiplin ilmu yang tersendiri karena tiap disiplin mempunyai metode penelitian yang khusus". Jerome Bruner dalam salah satu bukunya yang terkenal yaitu The Process of Education menjelaskan bahwa dalam mempelajari suatu disiplin ilmu harus diutamakan pemahaman konsep dan struktur disiplin. Hal ini penting agar pengembang kurikulum dapat memahami berbagai konsep, prinsip, fakta, peristiwa dan sebagainya. Dalam konsep kurikulum subjek akademik, para ahli dari berbagai disiplin ilmu memiliki peran yang sangat dominan dan strategis, terutama dalam menentukan tujuan, bahan/isi, proses pembelajaran, dan sistem pembelajaran. Sebaliknya, peran guru dan kepala sekolah menjadi terabaikan. Pada implementasi dan pengembangannya, peran guru menjadi pertama dan utama. Singkatnya untuk mempelajari bidang ilmu, maka pelajarilah struktur disiplin. Jerome Bruner juga menyarankan agar dalam mempelajari struktur dari suatu disiplin ilmu dapat menggunakan metode penemuan (method of discovery). 4 Tiap kali kita mempelajari suatu disiplin ilmu, maka kita perlu lebih dahulu memahami konsep dan struktur disiplin ilmunya. Gunanya agar memudahkan kita dalam mempelajari disiplin ilmu tersebut. Kurikulum subjek akademis ini mengalami perkembangan menjadi 3 struktur disiplin, yaitu: 4 Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum Konsep, Teori, Prinsip, Prosedur, Komponen, Pendekatan, Model, Evaluasi dan Inovasi, hlm. 128-129.