Machine Research Papers - Academia.edu (original) (raw)

Hampir setahun saya tidak menulis lagi, bahkan hanya sekedar menengok saja saya jarang hahaha. Hal ini lebih kepada kesibukan saya selama ini di dunia nyata yang masih belajar bekerja sehingga waktu saya habis di kantor dan pabrik, namun... more

Hampir setahun saya tidak menulis lagi, bahkan hanya sekedar menengok saja saya jarang hahaha. Hal ini lebih kepada kesibukan saya selama ini di dunia nyata yang masih belajar bekerja sehingga waktu saya habis di kantor dan pabrik, namun Alhamdulillah saat ini saya bisa menulis lagi ^ ^V Kali ini saya tidak akan membahas mengenai software, namun kepada pekerjaan saya di dunia nyata. Kenapa saya mengangkat topik ini?? tidak lain karena ada beberapa temen-temen PKL di tempat saya bekerja, menanyakan beberapa hal mengenai packdev (packaging development). Ceritanya persiapan kompre gitu dech. Sekarang saya akan sedikit mengangkat hal ini (yang penting untuk kompre saja ya), selebihnya bisa dipelajari melalui ebook yang akan saya berikan OK here we goes....... Packdev merupakan salah satu bagian dari departemen riset untuk menentukan kemasan yang aman dan menarik. Packaging sendri salah satu bagian yang paling essensial dalam penjualan baik medis maupun non medis. Jika kemasan disuguhkan menarik, maka kemungkinan untuk terjual akan semakin tinggi (diimbangi dengan marketing yang baik). selain itu, dalam farmasi, tak kalah pentingnya stabilitas obat yang dikemas harus selalu terjaga sehingga obat yang akan dikonsumsi oleh konsumen terjamin secara kualitas. Kemasan obat, ada berbagai macam jenis. Paling umum digunakan adalah strip, blister, sachet dan botol. Strip merupakan kemasan yang terdiri atas dua lembar alumunium (contoh : noza, obat generik seperti dextromethorphan) sementara blister adalah kemasan yang pada satu sisi alu sedangkan sisi lainnya adalah plastik (contoh : panadol atau supra livron). Sachet, hampir sama dengan strip namun isinya lebih ke cairan atau serbuk dan tidak terkotak-kotak (contoh : antimo anak, extra joss) Baiklah, kita bahas kandungan, mesin dan cara pemeriksaanny, tapi strip dan blister saja mengingat hari ini saya akan pergi berenang hhahaha Strip terdiri dari berbagai macam tergantung bahan penyusun dari strip. Setau saya, ada PLM (polycellonium), PLO (Polycello) dan PLN (Polynium). PLM merupakan bahan strip yang paling umum, dimana kandungannya adalah polycello/cellophan dan alumunium. Apakah cellophan?? cellophan adalah sejenis bahan dari serat selulosa yang berbentu tipis transparan, fungsinya dalam kemasan adalah untuk menempelkan pewarna sehingga strip bisa colorfull. Bahan yang biasa dipakai adalah MST / MT dan PT cellophan.Alumunium sendiri berfungsi untuk menjaga obat dari pengaruh kelembapan. Semakin tebal alumunium yang digunakan akan semakin membuat tingkat proteksi menjadi lebih baik. Namun harus dilihat dari sisi mesin strip, apakah kompatibel atau tidak karena bisa jadi semakin tebal akan menggangu proses stripping. Antara selophan dan alumunium ini terdapat satu lapisan yakni PE / Polyetilen yang fungsiny untuk melekatkan selophan dan alumunium. Lapisan setelah alumunium sendiri adalah PE lagi, fungsinya kali ini adalah untuk membuat dua PLM dapat saling melekat saat distripping. Jadi secara garis besar, ada 4 lapisan dalam PLM yakni selophan (terluar), PE, Alu, PE (terdalam). Pembuatan PLM secara garis besar, selophan dicetak dan diberi warna lalu PE dicairkan.