Management Control Systems Research Papers (original) (raw)
Management Control System - twelfth edition - McGraw Hill 1. Jelaskan 4 unsur pendukung implementasi strategi dan gambarkan! (Nilai 8) 2. Apakah sistem pengendalian manajemen sama seperti sistem pengendalian terhadap alat? Jelaskan!... more
Management Control System - twelfth edition - McGraw Hill
1. Jelaskan 4 unsur pendukung implementasi strategi dan gambarkan! (Nilai 8) 2. Apakah sistem pengendalian manajemen sama seperti sistem pengendalian terhadap alat? Jelaskan! (Nilai 5) 3.Pada saat pengembangan strategi, ada tahapan analisis yang harus dilakukan oleh perusahaan. Jelaskan! (Nilai 10) 4. Mengapa strategi diversifikasi yang memiliki performance paling tinggi seharusnya adalah related diversification? Jelaskan! (Nilai 7) 5.Jelaskan fungsi controller pada sistem pengendalian manajemen! (Nilai 6) 6. Jelaskan perbedaan dari solid line dan dotted line pada pengendalian bisnis unit! Mana yang lebih disukai? (Nilai 7) 7.Jelaskan berbagai macam Responsibility Center berdasarkan hubungan input dengan outputnya! (Nilai 10) 8. Jelaskan masalah yang terdapat dalam marketing center! (Nilai 5) 9.PT Sukses memiliki 3 divisi, diantaranya divisi alpha yang ditetapkan sebagai pusat laba. Divisi alpha menghasilkan produk X yang dijual dengan harga Rp28.000 per unit. Berikut ini adalah data yang diperlukan untuk mengukur kinerja manajer divisi alpha (kinerja management) dan kinerja divisi alpha (kinerja ekonomis) pada tahun 2013: a) Kapasitas produksi yang tersedia sebanyak 60.000 unit per tahun, sedangkan penjualan hanya mencapai 50.000 unit pertahun b) Biaya produksi produk X per unit terdiri dari: bahan langsung = Rp 8.000 ; Upah langsung = Rp 6.000 per unit ; BPTL-Variabel =Rp 2.000 ; dan BPTL – Tetap = Rp 4.000. c) Beban operasional variabel = Rp 1.000,- per unit, sedangkan beban operasional tetap berjumlah Rp.90.000.000,- per tahun. d) Beban operasional variabel =Rp 1.000 per unit sedangkan beban operasional tetap berjumlah Rp 90.000.000., per tahun Dari jumlah beban tetap (fixed cost) yang terjadi pada divisi alpha sebanyak 60% merupakan beban tetap yang dapat dikendalikan oleh manajer divisi alpha. Sedangkan sisanya merupakan beban tetap yang tidak dapat dikendalikan oleh manajer divisi alpha. e) Selain itu pimpinan puncak (corporate) telah membebankan beban korporat (corporate charges) sebesar Rp 120.000.000,- untuk divisi alpha dimana 35% merupakan beban yang dapat dikendalikan dan sisanya merupakan alokasi beban. f) Diasumsikan tariff pajak = 20% Berdasarkan data diatas, diminta :
- Mengukur kinerja manejemn divisi alpha dengan menggunakan 5 (lima) ukuran profitabilitas (contribution margin,direct profit,controllable profit, income before taxes, net income) (Nilai 10) 2) Mengukur kinerja ekonomis divisi alpha (Nilai 5) 3) Jelaskan kelemahan dari masing-masing pengukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen pada pertanyaan nomor 1 (Nilai 5) 10.PT Sultana memiliki 3 divisi Alpha, divisi Beta dan Divisi Gamma. Produk X yang dihasilkan divisi alpha hanya digunakan untuk keperluan internal dalam entitas. Divisi beta dapat menjual produk Y kepada Divisi Gamma dan ke pasar eksternal (pihak diluar entitas). Produk Z dijual ke pasar eksternal. Data yang diperoleh dari ketiga divisi tahun 2015 sebagai berikut:
Divisi Alpha: Kapasitas Produksi yang tersedia sebanyak 10.000 unit Biaya produksi standar produk X per unit: biaya utama (Prime Cost ) = Rp. 10.000,-; biaya produksi variabel = Rp 12.000,-; Tarif BPTL = Rp 6.000,- Jumlah Aset Rp 200.000.000,00 arga transfer produk X per unit ditetapkan sebesar biaya produksi standar ditambah 10% tingkat pengembalian atas asset.
Divisi Beta:
Kapasitas produksi yang tersedia sebanyak 10.000 unit, dan penjualan eksternal mencapai 6000 unit dengan harga jual Rp 40.000,- per unit. Tambahan biaya standar untuk menghasilkan produk Y pada divisi Beta terdiri dari bahan langsung = Rp 4000,- per unit; upah langsung = Rp 2000,- per unit; BPTL variabel = Rp 1000,- per unit. BPTL tetap = Rp 40.000.000,- per tahun. Selain itu Beban opersional variable yang dikeluarkan = Rp 2000,- per unit dan Beban operasional tetap = Rp 25.000.000,- per tahun. Apabila terjadi penjualan internal (antar divisi) maka beban operasional variabel dapat dihindarkan sebesar 40%. Jumlah asset divisi Beta = Rp 250.000.000,-
Divisi Gamma: Kapasitas produksi yang tersedia = 10.000 unit per tahun. Tambahan biaya standar untuk menghasilkan produk Z terdiri dari upah langsung = Rp 5.000,- per unit, BPTL variabel = Rp 4000,- per unit, BPTL tetap = Rp 3000,-. Beban operasional variabel = 3000,- per unit, Beban operasional tetap = Rp 40.000.000 per tahun. Jumlah asset divisi Gamma = Rp 400.000.000,- Harga jual produk Z ditetapkan dengan menambahkan mark-up sebesar 30% dari biaya produksi standarnya dan Jumlah penjualan mencapai 8000 unit. Berdasarkan data di atas, Hitunglah : 1. Berapakah harga transfer produk X per unit (Nilai 3) 2. Jika permintaan produk Y oleh divisi Gamma adalah 3000 unit dengan harga Rp 28.000,- per unit, apakah permintaan ini akan dipenuhi oleh Divisi Beta. Beri alasannya (Nilai 4) 3. Jika seluruh produk Y yang dihasilkan oleh Divisi Beta dapat dijual di pasar eksternal, dan permintaan divisi Gamma sebanyak 2000 unit dengan harga Rp 38.000,- dipenuhi oleh divisi Beta, bagaimana dampaknya terhadap income divisi Beta (Nilai 4) 4. Jika divisi Beta tidak dapat menambah kapasitas produksinya, sedangkan permintaan divisi Gamma adalah 4500 unit. Berapakah harga transfer yang akan ditetapkan oleh Divisi Beta yang tidak mempunyai dampak merugikan bagi divisinya apabila menjual kepada Divisi Gamma. (Nilai 4) 5. Jika divisi Beta menetapkan harga transfer produk Y kepada divisi Gamma dengan menambahkan mark-up 25% di atas biaya variabelnya, maka: a. hitunglah besarnya Return of Investment yang diperoleh divisi Gamma. (Nilai 3) b. Jika entitas menambah beban iklan pada divisi Gamma sebesar Rp. 12.000.000,- dan penjualan produk Z diperkirakan akan bertambah sebesar 1500 unit. Apakah penambahan beban iklan tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Beri alasannya (Nilai 4)