Persalinan Research Papers - Academia.edu (original) (raw)

Millenium Development Goals (MDGs) merupakan komitmen nasional dan global dalam upaya lebih menyejahterakan masyarakat melalui pengurangan kemiskinan dan kelaparan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, kesehatan dan kelestarian lingkungan.... more

Millenium Development Goals (MDGs) merupakan komitmen nasional dan global dalam upaya lebih menyejahterakan masyarakat melalui pengurangan kemiskinan dan kelaparan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, kesehatan dan kelestarian lingkungan. Sebagian besar pencapaian MDGs Indonesia sudah sesuai dengan rencana target yang ditetapkan, namun demikian, masih ada beberapa target MDGs yang memerlukan upaya keras untuk mencapainya, salah satunya adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) (Kemenkes, 2013).
Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia masih memprihatinkan: Angka Kematian Ibu sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup adalah salah satu yang tertinggi di kawasan ini dan jauh di atas target MDG sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Birdsall & Hill, 2011).
Pelaksanaan MDG’s telah berakhir pada tahun 2015 dillanjutkan dengan SDG’s hingga tahun 2030 yang lebih menekankan kepada 5P, yaitu : people, planet, peace, prosperity dan patnerships (Kemenkes, 2016). 17 Tujuan dari SDG’s salah satunya adalah kesehatan yang baik dimana isinya mencakup Reduce Child Mortality (Penurunkan angka kematian anak), Improve Maternal Health (meningkatkan kesehatan ibu), dan Combat HIV/AIDS, Malaria and other diseases.
Sebanyak 20.000 perempuan Indonesia meninggal setiap tahun karena komplikasi persalinan. Kebanyakan kematian ini diakibatkan ‘Tiga Terlambat’ yaitu terlambat mengambil keputusan merujuk ke fasilitas kesehatan, terlambat mendapatkan transportasi, dan terlambat mendapatkan perawatan medis atau transfusi darah pasca kedatangan ke fasilitas kesehatan (Birdsall & Hill, 2011).
Buruknya kualitas pelayanan kesehatan antenatal, persalinan, dan pascapersalinan merupakan hambatan utama untuk menurunkan kematian ibu dan anak. Studi 2002 menunjukkan bahwa buruknya kualitas pelayanan merupakan faktor penyebab 60 persen dari 130 kematian ibu yang dikaji (Unicef, 2012). Pelayanan yang didapat ibu mencakup tiga pelayanan yaitu pelayanan pemeriksaan kehamilan (prapersalinan), persalinan dan pasca persalinan (BPJS Kesehatan, tanpa tahun)
Faktor nonmedis yang mempengaruhi kematian ibu secara tidak langsung adalah kondisi ekonomi, sosial, dan budaya di lingkungan tempat tinggal ibu hamil. Kemiskinan merupakan salah satu faktor social ekonomi yang menyebabkan angka kematian ibu tinggi (Aeni, 2013).
Masyarakat miskin jarang menyadari masalah yang muncul selama kehamilan atau persalinan. Sistem perawatan kesehatan ternyata belum berhasil membuat masyarakat miskin menjadi lebih waspada terhadap tanda-tanda kehamilan atau persalinan yang berisiko dan tindakan apa yang harus diambil (Mukherjee, 2006).
Guna mengatasi masalah Angka Kematian Ibu Sebagai dibutuhkan upaya inovatif untuk mengatasi penyebab utama kematian ibu dan bayi, serta adanya kebijakan dan sistem yang efektif dalam mengatasi berbagai kendala yang timbul selama ini (Kemenkes, 2013). Untuk itu kami menyusun makalah tentang layanan pra persalinan dan persalinan untuk keluarga miskin dan terpinggir.
Simpulan
1. Pelayanan kesehatan pra persalinan wajib dilakukakan yakni melalui pelayanan antenatal terpadu atau Antenatal Care menliputi standar asuhan antenatal care 7T, jadwal kunjungan ibu hamil dilakukan secara berkala yang dibagi menjadi beberapa tahap yang dilakukan sekurang-kurangnya 4 (empat) kali selama masa kehamilan.
2. Pelayanan persalinan diberikan kepada ibu bersalin dalam bentuk 5 (lima) aspek dasar. Lima aspek dasar yang penting dan saling terkait dalam persalinan yang bersih dan aman meliputi : membuat keputusan klinik, asuhan saying ibu, pencegahan infeksi, pencatatan (dokumentasi), rujukan. Tahapan persalinan meliputi : Kala I dinamakan juga kala pembukaan, Kala II disebut juga dengan kala pengeluaran, Kala III atau disebut juga kala uri, Kala IV mulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam kemudian.
3. Kondisi pelayanan pra persalinan dan persalinan di Indonesia yakni kecenderungan masyarakat miskin untuk memilih menggunakan jasa dukun beranak karena biaya terjangkau yakni berupa uang dan tambahan barang.
4. Program pelayanan prapersalinan dan persalinan untuk masyarakat miskin meliputi : (1) Persalinan yang ditanggung Jaminan Kesehatan Nasional di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama maupun Tingkat Lanjutan adalah persalinan sampai dengan anak ketiga, tanpa melihat anak hidup/meninggal. (2) Pada tahun 2016 terdapat dukungan anggaran untuk Jaminan persalinan. Anggaran tersebut diutamakan dalam mendukung peningkatan target persalinan di fasilitas kesehatan meliputi penyediaan sewa rumah tunggu kelahiran dan biaya rujukan dalam mendekatan akses persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan. (3) Di dalam konsep kemitraan bidan dengan dukun, dukun bayi perlu diberikan wawasan dalam bidang kesehatan ibu dan bayi baru lahir, terutama tentang tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta persiapan yang harus dilakukan oleh keluarga dalam menyongsong kelahiran bayi.