Puskesmas Research Papers - Academia.edu (original) (raw)
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data Subjektif Ny. I mengeluh keluar flek darah dari jalan lahir, terjadi sejak 2 hari yang lalu, ibu mengatakan ibu tidak sakit perut. Ini merupakan kehamilan keduanya, sebelumnya ibu tidak pernah... more
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data Subjektif Ny. I mengeluh keluar flek darah dari jalan lahir, terjadi sejak 2 hari yang lalu, ibu mengatakan ibu tidak sakit perut. Ini merupakan kehamilan keduanya, sebelumnya ibu tidak pernah keguguran. Kehamilan saat ini memasuki usia 8 minggu. Dari data Objektif didapatkan K/U: normal, kesadaran: komposmentis, tanda-tanda vital dalam batas normal (tekanan darah: 110/70 mmHg, nadi: 80 x/menit, pernafasan: 21 x/menit, suhu: 36 C). Dari data Assesment ditegakkan diagnosa Ibu G2 P1 A0 usia kehamilan 8-9 minggu dengan Abortus Imminens. Asuhan Planning yang diberikan pada ibu yaitu memberitahu ibu hasil pemerikasaan bahwa ibu mengalami abortus imminens, menganjurkan ibu untuk bedrest atau tidur berbaring agar memaksimalkan aliran darah ke uterus dan menghindari pekerjaan yang berat seperti mengangkat beban berat, menyuci, dan lain-lain, menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet fe (500 mg) sebanyak 1 kali sehari, diminum dengan jus buah asli yang mengandung vitamin c misalnya jus jeruk dan jus jambu biji, dan dapat diminum kapan saja, tetapi bagi ibu yang mengalami mual muntah pada pagi hari, dianjurkan mengonsumsi tablet fe pada malam hari sebelum tidur untuk mengurangi rasa mual, menganjurkan ibu untuk meningkatkan asupan gizi yang beragam dan kaya zat besi seperti protein hewani (daging ayam, hati ayam, daging sapi, ikan, telur dan lain-lain), sayuran hijau seperti brokoli, daun selada, bayam, kangkung, kacang panjang dan asaparagus dan protein nabati seperti tahu dan tempe, kacang-kacangan (kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, dan lain-lain), menganjurkan ibu untuk minum air putih minimal 8 gelas/hari, menganjurkan ibu untuk tidak berhubungan badan selama masa penyembuhan, menjelaskan kepada ibu bahwa abortus imminens adalah perdarahan yang berasal dari dalam rahim dan terjadi pada usia kehamilan dibawah 20 minggu, yang masih bisa dipertahankan, menjelaskan kepada ibu penyebab abortus imminens yaitu bisa terjadi karena kelainan pertumbuha janin, kelainan pada plasenta (ari-ari), penyakit yang diderita ibu, dan atau kelainan pada saluran reproduksi, menjelaskan kepada ibu bahwa anemia dapat disebabkan karena asupan nutrisi ibu kurang, terutama asupan zat besi anemia pada kehamilan dapat menyebabkan perdarahan dan berlanjut hingga masa nifas, mengulang kembali tanda-tanda bahaya kehamilan trimester pertama yaitu perdarahan pervaginam, mual muntah yang berlebihan, dan sakit kepala yang hebat, memberikan dukungan mental kepada ibu, menganjurkan keluarga agar memberikan dukungan dan semangat kepada ibu.
Penatalaksaan di Puskesmas sedikit berbeda dengan teori yang ada, karena di Puskesmas lebih mendominasi pada pencegahan ketimbang mengobati. Apabila ada kasus patologis hal yang dilakukan adalah berkolaborasi dengan dokter, sehingga pasien di rujuk.