Sosiologi Budaya Research Papers - Academia.edu (original) (raw)

ABSTRAK Indria Retna Mutiar. Reproduksi Budaya Lokal Melalui Tradisi Rasulan (Studi Pada Masyarakat Desa Tempel Kulon RT 006 RW 002, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu). Skripsi, Jakarta: Program Studi Pendidikan Sosiologi, Jurusan... more

ABSTRAK Indria Retna Mutiar. Reproduksi Budaya Lokal Melalui Tradisi Rasulan (Studi Pada Masyarakat Desa Tempel Kulon RT 006 RW 002, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu). Skripsi, Jakarta: Program Studi Pendidikan Sosiologi, Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana reproduksi budaya lokal yang terdapat pada tradisi rasulan. Tradisi rasulan merupakan salah satu tradisi yang ada pada masyarakat Tempel Kulon. Masyarakat setempat memaknainya sebagai bentuk pengislaman untuk anak-anak mereka sebelum baligh. Selain itu, tujuan dilangsungkannya tradisi ini yaitu untuk mengenalkan nilai-nilai agama dan budaya lokal yang tertuang dalam acara-acara yang diselenggarakan di dalamnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Data yang didapatkan dalam penelitian ini bersumber dari observasi, wawancara, serta dokumentasi. Adapun informan dalam penelitian ini berjumlah 12 orang, yaitu sesepuh desa, tokoh agama, guru seni budaya, sekretaris desa, dan warga masyarakat Tempel Kulon. Penelitian ini berlokasi di Desa Tempel Kulon RT 006 RW 002, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu. Triangulasi data dalam penelitian ini diambil dari hasil wawancara dengan tokoh agama dan guru seni budaya. Penelitian ini menggunakan kerangka berfikir Raymond Williams, yaitu enam konsep kunci untuk menjelaskan topik yang peneliti kaji. Ke enam konsep kunci tersebut yakni institusi-institusi produksi, bentuk atau mazhab, cara produksi, identifikasi dan bentuk kebudayaan, reproduksi, dan organisasi. Rasulan memiliki sejarah panjang yang melekat di dalam masyarakatnya sehingga keberadaannya dipertahankan. Rasulan dilangsungkan oleh keluarga yang merupakan institusi terkecil dalam masyarakat. Dengan tetap dipraktikan di dalam masyarakat, maka masyarakatnya dapat mengidentifikasi keberadaannya yaitu terlihat dari terseleksinya nilai dan makna. Selain itu, di dalam pelaksanaannya terdapat kepentingan ekonomi. Kepentingan ekonomi ini dapat terlihat dari setiap pelaksanaannya yang dikenal dengan istilah kondangan. Kondangan merupakan salah satu bentuk pemberian uang maupun makanan pokok (beras) kepada keluarga yang melangsungkan rasulan. Tradisi rasulan juga merupakan suatu bentuk pendidikan informal bagi masyarakat Tempel Kulon. Di mana, pada kelangsungannya terdapat nilai agama dan budaya lokal. Nilai agama dan budaya lokal ini yang kemudian akan terserap oleh masyarakat melalui praktik-praktik kebudayaan yang terus-menerus dilangsungkan oleh masyarakat setempat.