Jelang Penetapan Presiden, Polri Akan Amankan KPU (original) (raw)
Jakarta, Beritasatu.com - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan pihaknya akan terus mengamankan KPU dan komisioner KPU yang berpotensi akan digeruduk massa jelang penetapan presiden terpilih.
Sesuai UU, KPU punya waktu tiga hari untuk melaksanakan penetapan presiden terpilih yang mana itu akan dilakukan pada hari Minggu (30/6/2019).
"Kita lakukan rencana pengamanan. Fisik untuk gedung KPU dan komisionernya dan itu kondisional tergantung situasi di lapangan. Kita himbau masyarakat tidak nelakukan mobilisasi massa kembali," kata Tito di Mabes Polri Jumat (28/6/2019).
Mobilisasi menurutnya adalah hal yang rawan karena ada pihak ketiga yang bisa mendompleng. Massa yang awalnya datang baik-baik namun bisa kesusupan pihak perusuh.
"Tiba-tiba datang dan menyerang. Pelaku yang ingin buat kekacauan. Alhamdulillah Tuhan baik sama kita membantu kita, menolong kita dan kerja sama Polri-TNI. Jadi saya kira kita harus membuat gerakan moral seluruh bangsa Indonesia untuk menolak segala bentuk kerusuhan," sambungnya.
Jika ada aksi inkonstitusional dan bertentangan dengan konstitusi maka itu dianggap aksi ilegal yang melanggar hukum dan pasti akan dilakukan tindakan tegas
"Penetapan di KPU saya yakin juga akan di_cover_ media massa. Kita cukup menyaksikan dari rumah masing-masing gadget masing-masing online, live streaming. Mobilisasi rawan pihak ketiga," sambungnya.
Kalau terjadi pelanggaran akan ditindak tegas meski Tito mengaku, "Gak enak ya dengan warga negara kita sendiri. Terpaksa kita tindak hukum tindak tegas kalau ada pelanggar hukum. Ya memang hukumnya begitu. Tugas kita demikian menegakkan hukum dan memelihara keamanan dan ketertiban."
Untuk proses hari Minggu perkuatan Polri dan TNI yang standby dan siap total hampir 45 ribu dengan perlengkapannya.
"Menurut saya itu sudah cukup aman. Kita hindari adanya upaya paksa dan kekerasan. Kita juga tidak ingin lakukan kekerasan kepada warga negara tapi kalau melanggar hukum ya kita tindak," tegasnya.
KapolriTito KarnavianKPUKomisi Pemilihan Umumpenetapan Presiden terpilihJoko WidodoJokowi